AbstrakBudaya dan bahasa merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, tergerusnyabahasa berbanding lurus dengan tergerusnya budaya, begitu pula sebaliknya.Terjadinya kontak budaya luar dengan budaya lokal tidak dapat dihindarkan yangterlihat dari sikap berbahasa masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukanterhadap siswa sekolah dasar di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, yangsehari-hari berbahasa Sunda, terlihat bahwa pengaruh budaya luar telah memengaruhibahasa Sunda mereka. Dengan menggunakan angket dan daftar tanya sebagai bahanuntuk memperoleh data dari para pembahan, beberapa siswa tidak bisa menyebutkanbeberapa nama benda, binatang, dan tumbuhan di dalam bahasa Sundanya.Kata kunci: budaya luar, pergeseran bahasa Sunda, PangandaranAbstractCulture and language are an inseparable unity, the erosion of language is directlyproportional to the erosion of culture, and vice versa. The occurrence of outside cultural contactwith local culture can not be avoided which is evident from the attitude of community speakers.Based on research conducted on elementary school students in Parigi - Pangandaran District, whospeak Sundanese daily, it appears that the influence of outside culture has influenced their Sumdalanguage. Students can not name some objects, animals, and plants in Sundanese language, thehighest percentage is the use of the word greetings in the nuclear family environment.Keywords: outside culture, Sundanese, Pangandaran