scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning (PBL) pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Logis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sragen

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 226
Author(s):  
Akhmad Zaenuddin Jazuli ◽  
Sulistyo Saputro ◽  
Bakti Mulyani

<p>Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui, (1) Pengaruh model pembelajaran <em>Discovery Learning </em>dan model pembelajaran<em> Problem Based Learning </em>(PBL) pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) terhadap prestasi belajar siswa. (2) Pengaruh kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir logis rendah siswa terhadap prestasi belajar. (3) Interaksi antara model pembelajaran <em>Discovery Learning </em>dan<em> Problem Based Learning </em>(PBL) dengan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian desain faktorial 2x2. Populasi penelitian ini merupakan siswa kelas XI MIPA semester genap SMA Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>cluster random sampling</em>. Pada kelas eksperimen I diterapkan model pembelajaran <em>Discovery Learning </em>dan kelas eksperimen II menggunakan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> (PBL). Teknik pengumpulan data adalah melalui teknik tes yang digunakan untuk mengambil data prestasi belajar pada aspek pengetahuan dan kemampuan berpikir logis dan teknik non tes digunakan untuk mengambil data pada aspek sikap dan aspek keterampilan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dua jalan dengan sel tak sama yang digunakan untuk prestasi belajar aspek pengetahuan,dan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis digunakan pada aspek sikap dan ketrampilan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan, (1) Penerapan model pembelajaran <em>Discovery Learning</em> dengan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> (PBL) tidak menunjukkan perbedaan prestasi belajar siswa pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) baik dari aspek pengetahuan, aspek sikap, maupun, aspek ketrampilan. (2) Kemampuan berpikir logis siswa berpengaruh pada prestasi belajar aspek pengetahuan dan tidak berpengaruh pada prestasi belajar aspek sikap dan aspek ketrampilan pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp). (3) Pada prestasi belajar siswa pada aspek sikap menunjukkan adanya interaksi antara model pembelajaran <em>Discovery Learning</em> dan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> (PBL) dengan kemampuan berpikir logis siswa. Akan tetapi pada aspek pengetahuan dan aspek ketrampilan tidak menunjukkan adanya interaksi antara model pembelajaran <em>Discovery Learning</em> dan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> (PBL) dengan kemampuan berpikir logis siswa.</p>

2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Arie Purwa Kusuma

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Model yang dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning, model pembelajaran Drill dan model pembelajaran Konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, penelitian menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Wonosobo Tahun Ajaran 2016/2017. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen I, VIII A sebagai kelas eksperimen II dan VIII C sebagai kelas kontrol . Tekhnik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan menggunakan uji analisis variani satu jalan sel tak sama. Setelah ketiga uji tersebut terpenuhi, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji analisis variani satu jalan sel tak sama. Hasil dari penelitian ini adalah Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dibanding Discovery Learning (DL), model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Discovery Learning memberikan hasil belajar yang lebih baik dibanding model pembelajaran konvensional.</p>


2019 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Flora Miranti L. Tobing ◽  
Efendi Napitupulu ◽  
Abdul Hasan Saragih

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran ekspositori, (2) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan berpikir logis rendah, dan (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belalajar Akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 102 orang yang berasal dari tiga kelas yaitu kelas XI (sebelas) IPS SMA Negeri 3 Medan, sedangkan sampel seluruhnya 67 orang yang terdiri dari dua kelas dengan menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian menuunjukkan bahwa; (1) hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Akuntansi. Kata Kunci: strategi pembelajaran, berbasis masalah, berpikir logis, akuntansi  Abstract: This study aims to: (1) Know the accounting learning outcomes of students taught with problem-based learning strategies and expository learning, (2) Know the accounting learning outcomes of students who have high logical thinking ability and low logical thinking, and (3) Know the interaction between learning strategies and students' logical thinking abilities towards the results of Accounting learning. This research is a quasi-experimental research. The study population was 102 people from three classes, namely class XI (eleven) IPS SMA Negeri 3 Medan, while a total sample of 67 people consisting of two classes using cluster random sampling. The research results show that; (1) Accounting learning outcomes of students taught with problem-based learning strategies are higher than accounting learning outcomes of students taught with expository learning strategies. (2) Accounting learning outcomes of students who have high logical thinking ability are higher than accounting learning outcomes of students with low logical thinking ability. and (3) there is an interaction between learning strategies and students' logical thinking abilities in influencing accounting learning outcomes. Keywords: learning strategies, problem based, logical thinking, accounting


2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 386
Author(s):  
Sri Mulyani ◽  
Suciati Suciati ◽  
Mohammad Masykuri

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model <em>Problem Based Learning</em> (<em>PBL</em>) disertai teknik <em>fishbone diagram</em> dan <em>concept mapping</em>, kreativitas, gaya belajar, dan interaksinya terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik <em>cluster random sampling</em> sebanyak 2 kelas, yaitu kelas XI IPA 2 menggunakan <em>PBL</em> dengan teknik <em>fishbone</em> <em>diagram</em> dan kelas XI IPA 3 menggunakan <em>PBL</em> dengan teknik <em>concept mapping</em>. Pengambilan data kreativitas dan gaya belajar dengan angket, hasil belajar kognitif dikumpulkan dengan menggunakan tes, hasil belajar afektif dikumpulkan dengan teknik observasi, dan hasil belajar psikomotorik dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes. Uji normalitas dengan menggunakan uji <em>Shapiro Wilk. </em>Uji homogenitas menggunakan Uji <em>Levene Statistic.</em> Uji hipotesis menggunakan Anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2 mengunakan <em>Software </em><em>SPSS 1</em><em>8</em> <em>for</em> <em>Windows.</em> Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: 1) ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran Biologi menggunakan model <em>PBL</em> disertai teknik <em>fishbone</em> diagram dan <em>concept mapping</em> pada aspek kognitif dan psikomotorik, sedangkan untuk hasil belajar afektif tidak ada; 2) tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik; 3) ada perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan visual, tidak ada perbedaan pada aspek afektif dan psikomotorik; 4) ada interaksi antara pembelajaran Biologi menggunakan model <em>PBL</em> disertai teknik <em>fishbone</em> diagram dan <em>concept mapping </em>dengan kreativitas terhadap hasil belajar psikomotorik, sedangkan untuk hasil belajar kognitif dan afektif tidak ada; 5) ada interaksi antara pembelajaran Biologi menggunakan model <em>PBL</em> disertai teknik <em>fishbone diagram</em> dan <em>concept mapping</em> dengan gaya belajar terhadap hasil belajar psikomotorik, sedangkan pada aspek kognitif dan afektif tidak ada; 6) tidak ada interaksi antara kreativitas dan gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 7) tidak ada interaksi antara model <em>PBL</em> disertai teknik <em>fishbone</em> <em>diagram</em> dan <em>concept mapping</em>, kreativitas dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik.</p>


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 308
Author(s):  
Veronika Yusnita Andriani Prastika ◽  
Riyadi Riyadi ◽  
Siswanto Siswanto

This research aims to 1) which learning model that supports students’ creative thinking ability whether discovery, CORE, or conventional learning model, 2) which model that supports creative thinking ability the most to high, moderate, and low level students, 3) know if there is interaction between learning model and students’ logical mathematical intelligence, and creative thinking ability. This is a quasi-experimental research with the population of eighth graders of junior high schools in Madiun Regency. The research design used a group pretest-posttest control design. The sample was determined using stratified cluster random sampling. This research uses two-way unequal ANOVA. This research concluded that 1) students’ creative thinking skill is developed better using Discovery than CORE and conventional learning model, 2) students with high logical mathematical intelligence have higher creative thinking ability than those with moderate and low logical mathematical intelligence,3) there is no interaction between learning model and logical mathematical intelligence with creative thinking ability.Keywords: Creative Thinking; Learning Model; Logical Mathematical Intelligence. AbstrakTujuan dari penelitan ini untuk mengetahui 1) model pembelajaran manakah yang memberikan kemampuan berpikir kreatif yang lebih  antara model pembelajaran discovery learning, CORE atau konvensional, 2) manakah yang memberikan kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, atau rendah, 3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan keceredasan logis matematis dengan kemampuan berpikir kreatif siswa. Metode yang digunakan pada penelitian adalah eksperimen semu, dengan populasi siswa kelas VIII SMP N Se-Kabupaten Madiun. Desain penelitian menggunakan group pretest-posttest control design Pemilihan sampel dengan menggunakan stratified cluster random sampling. Teknik analisis penelitian ini menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama. Kesimpulan pada penelitian ini 1) kemampuan berpikir kreatif siswa yang kenai model discovery learning lebih baik daripada model pembelajaran CORE dan konvensional, 2) Kemampuan berpikir kreatif siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, , 3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis dengan kemampuan berpikir kreatif.Kata kunci: Berpikir kreatif; kecerdasan logis matematis; model pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Anggoro Yugo Pamungkas ◽  
Sugiman Sugiman ◽  
Nining Setyaningsih

This study aims to (1) analyze Discovery Learning Setting Think Pair Share on mathematics learning achievement, (2) analyze the level of students 'reasoning towards mathematics learning achievement, and (3) determine the interaction of Discovery Learning Setting Think Pair Share and the level of students' reasoning on mathematics learning achievement. This type of research uses quantitative research with a quasi-experimental design. All grade VIII students of State Junior High School 1 Sambi were the population of this study. The sample in this study consisted of two classes, 31 experimental  and 32 control students, with a sampling technique using cluster random sampling. Data collection techniques using documentation, tests, and questionnaires. The data analysis technique used the ANOVA technique. Two ways with different cells. The results of the study with a significance level of 5% are (1) there is a good effect using Discovery Learning Setting Think Pair Share on students 'mathematics learning achievement, (2) there is a good effect of reasoning on students' mathematics learning achievement, and (3) there is no interaction between Discovery Learning. Think Pair Share setting and students' reasoning. Therefore, it is concluded that mathematics learning achievement can be influenced by Discovery Learning Setting Think Pair Share and reasoning. Keywords: Discovery learning setting think pair share; mathematics learning outcomes; reasoning. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis Discovery Learning Setting Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika, (2) menganalisis tingkat penalaran siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) mengetahui interaksi Discovery Learning Setting Think Pair Share dan tingkat penalaran siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment. Seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi menjadi populasi penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas dengan 31 siswa eksperimen dan 32 siswa kontrol, dan pengambilan teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian dengan tingkat signifikansi 5% adalah (1) ada pengaruh baik menggunakan Discovery Learning Setting Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) ada pengaruh baik penalaran terhadap prestasi belajar matematika siswa, dan (3) tidak ada interaksi antara Discovery Learning Setting Think Pair Share dan penalaran siswa. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika dapat dipengaruhi oleh Discovery Learning Setting Think Pair Share dan penalaran. Kata Kunci: Discovery learning setting think pair share; penalaran; prestasi belajar matematika.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 130-139
Author(s):  
Nadya Pratiwi ◽  
Yulkifli Yulkifli

Abstract: Lack of practical activities in schools can result in a decrease in the creativity of students. worksheets based on the discovery learning model in them trigger students to think creatively and critically. The sampling technique is cluster random sampling. The purpose of this study is to look at the improvement of skills competencies which are assisted by student worksheets based on the discovery learning model. The data analysis technique is testing hypotheses where there is a difference which means the use of this student worksheet. Hypothesis testing conditions are to carry out normality tests for skill scores from both sample classes and homogeneity tests to see the distribution of values from two sample classes that have homogeneous data. after treatment is obtained, the average value of the skills of the experimental class is 78.62 and for the control class is 70.10.Abstrak: Kurangnya kegiatan praktikum di sekolah dapat mengakibatkan penurunan kreativitas siswa. lembar kerja berbasis model discovery learning di dalamnya memicu siswa untuk berpikir kreatif dan kritis. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan kompetensi keterampilan yang dibantu oleh lembar kerja siswa berdasarkan pada model pembelajaran penemuan. Teknik analisis data menguji hipotesis di mana ada perbedaan yang berarti penggunaan lembar kerja siswa ini. syarat pengujian hipotesis adalah untuk melakukan tes normalitas untuk skor keterampilan dari kedua kelas sampel dan tes homogenitas untuk melihat distribusi nilai dari dua kelas sampel yang memiliki data homogen. setelah perawatan diperoleh, nilai rata-rata keterampilan dari kelas eksperimen adalah 78,62 dan untuk kelas kontrol adalah 70,10.


Author(s):  
Eka Yulia Ulfa Malasari ◽  
Rasiman Rasiman ◽  
Sutrisno Sutrisno

Penggunaan model dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan materi untuk mencapai kemampuan berpikir kreatif siswa yang memuaskan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dan bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Scramble terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling sehingga didapatkan tiga kelas secara acak yaitu VIIIF, VIIIG, dan VIIII. Data diperoleh melalui hasil tes soal uraian kemudian diolah dengan uji ANAVA, Uji Sceffe’, dan uji regresi linier sederhana. Data hasil analisis menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), model pembelajaran Scramble, dan model pembelajaran konvensional. 2) rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) lebih baik dari model pembelajaran konvensional. 3) rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramblesama baiknya dengan model pembelajaran konvensional. 4) tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Scramble. 5) terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.


2016 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Nuning Apriani ◽  
Syahrial Ayub ◽  
Hikmawati Hikmawati

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Praya tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian post-test only group design. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 2 Praya Tahun Ajaran 2015/2016 berjumlah 400 orang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 6 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes multiple choice dengan lima alternatif jawaban. Hipotesis Penelitian diuji menggunakan t-test polled varians, diperoleh thitungsebesar 3,42 dan ttabelsebesar 1,99 pada taraf signifikansi 5 %. Oleh karena  t­hitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Praya tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar. Abstract – The purpose of this study was to investigate the influence of problem based learning model toward physics learning outcomes at SMAN 2 Praya grade X at the academic year 2015/2016. This study was experiment with post-test only control group design. The population of this study were all students of Xth grade with number of students were 400 students. Cluster random sampling was used to choose the class sample with X-4 as experiment class and X-6 as control class. The instrument of this study used multiple choise test with 5 alternative answer. Based from the result, data were analyzed using t-test polled varians. The data obtained 3.42 for the t-hint and 1.99 for the t-table with significant level 5%. Therefore t-hint > t-table, the H0 rejected and Ha be accepted. This result shows that problem based learning model is influencing the stuent’s physics academy result at SMAN 2 Praya Xth grade academic year 2015/2016. Keywords: Problem based learning model, learning outcomes.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Hevvi Adelina Lubis ◽  
Abd. Hakim Siregar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor di Kelas VII SMP Negeri 1 Penyabungan Selatan T.P. 2014/2015. Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pre-test pos-test. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1 Penyabungan Selatan T.P. 2014/2015. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran problem based learning dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran langsung, masing-masing kelas sebanyak 30 siswa. Instrumen penelitian berupa test pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 option (a, b, c, d, dan e). Tes hasil belajar divalidkan oleh validator. Berdasarkan analisis data untuk kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen diperoleh rata-rata pretes 25,33 dengan standard deviasi 6,94 dan nilai rata-rata postes 72,5 dengan standard deviasi 12,159. Kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata pretes 24,66 dan standard deviasi 8,65 sedangkan rata-rata postes 63,33 dengan standard deviasi 10,61. Kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki variasi yang homogen. Hasil uji thitung adalah 3,11 dan ttabel adalah 2,002 pada taraf nyata 0,05 artinya 95% Ha diterima dan 5% Ho ditolak dimana thitung> ttabel (thitung3,11> ttabel2,002). Berdasarkan hasil uji-t diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang berarti dari model pembelajaran problem based learing secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor kelas VII SMP Negeri 1 Penyabungan Selatan T.P 2014/2015. Penilaian aktivitas didapat rata-rata nilai aktivitas selama 2 pertemuan adalah 64,99. Setelah dianalisis persamaan garisnya menggunakan Microsoft Exel 2007 dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa.Key word : Problem based Learning, pembelajaran konvensional


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 274-285
Author(s):  
Febby Ayuni Esya Putri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Jodion Siburian

Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampun awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya, dan untuk melihat interaksi antara penerapan pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental nonequivalent control group design, dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Jambi dengan menggunakan 3 kelas, yakni 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol yang dipilih dengan metode cluster random sampling, yakni dari 32 siswa pada masing-masing kelas, dipilih 27% siswa berkemampuan awal tinggi ( siswa), 27% siswa berkemampuan awal rendah ( siswa), dan sisanya berkemampuan awal sedang ( siswa). Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukkan terdapat pengaruh pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampun awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya (Nilai signifikansi < 0.05), namun tidak terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Nilai signifikansi > 0.05).  Hal ini dikarenakan faktor lain seperti beberapa siswa yang tidak menghidupkan mode video pada Zoom, sehingga guru tidak bisa memantau apa yang siswa tersebut lakukan selama pembelajaran.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document