Media Pembelajaran Fisika Modern Berbasis Android Menggunakan Adobe Flash CS6 dengan Animasi Tiga Dimensi pada Materi Model Atom untuk Siswa Kelas XII SMA
<p class="AbstractEnglish"><strong>Abstract:</strong>. Developments in educational technologies are influenced by developments of technologies in general, including the use of android-based smartphones as a learning medium. At high schools android-based learning provides an attractive alternative to conventional independent learning using work sheets. This paper reports the development of a practical, interactive and attractive android-based modern physics learning medium on atomic models using Adobe Flash CS6 with three-dimensional animations for twelfth year high school students. The development was based on the ADDIE model (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). The feasibility of the medium was validated using questionnaires by medium (IT) experts, subject experts, and twelfth year high school students as users. The feasibility level of the medium given by the medium experts, the subject experts, and the students are, respectively, 95.0 %, 93.0 %, dan 85.0 %. It is concluded that the medium developed is feasible for independent learning.</p><p class="KeywordsEngish"> </p><p class="AbstrakIndonesia"><strong>Abstrak:</strong> Perkembangan teknologi pendidikan tidak terlepas dari perkembangan teknologi pada umumnya, termasuk penggunaan telepon pintar berbasis android sebagai media pembelajaran. Di SMA, pembelajaran berbasis android dapat menjadi salah satu alternatif yang menarik dibandingkan pembelajaran mandiri konvensional dengan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran Fisika Modern berbasis android menggunakan Adobe Flash CS6 dengan animasi tiga dimensi pada materi Model Atom untuk siswa Kelas XII SMA yang praktis, interaktif dan menarik untuk belajar secara mandiri. Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Untuk mengetahui kelayakan media dilakukan validasi dengan angket oleh ahli media (TI), ahli materi, dan pengguna siswa Kelas XII SMA. Tingkat kelayakan media yang diberikan oleh ahli media, ahli materi dan pengguna berturut-turut adalah sebesar 95,0 %, 93,0%, dan 85,0 %. Dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan layak digunakan untuk belajar secara mandiri.</p>