ADAPTASI KLON-KLON RAMI DI ANTARA KELAPA
<p>ABSTRAK<br />Penelitian untuk mendapatkan klon-klon unggul rami untuk lahan di<br />antara pohon kelapa, telah dilaksanakan pada bulan April 1999 - Maret<br />2000, di lahan kebun plasma PIR-Kelapa 5 (NES 5) Desa Mekarsari,<br />Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tanaman kelapa<br />hibrida ditanam pada tahun 1993/1994 dengan jarak tanam 9 m x 9 m, dan<br />sudah berproduksi. Perlakuan terdiri dari 12 klon rami yang disusun dalam<br />rancangan acak kelompok dan diulang 3 kali. Klon-klon tersebut adalah<br />Pujon 10, Pujon 13, Bandung A, Pujon 9, Pujon 902, Indochina, Kotaraja,<br />Japan I, Hakuki, Padang 3, Jawa Timur 3-0 dan Pujon 601. Bibit/rhizoma<br />ditanam dengan jarak tanam 50 cm x 80 cm satu stek per lubang, pada plot<br />berukuran 4 m x 9 m. Kapur dan pupuk kandang diberikan bersamaan<br />dengan pengolahan tanah dengan dosis masing-masing 2 ton dan 20 ton<br />per hektar. Sedangkan pupuk buatan diberikan pada 10 hari setelah tanam<br />dengan dosis 200 kg urea + 150 kg SP-36 + 100 kg KC1 per hektar.<br />Pemupukan selanjutnya dilakukan 7-10 hari setiap sehabis panen/pangkas<br />dengan dosis yang sama. Panen pertama dilakukan pada 70 HST,<br />sedangkan panen berikutnya setiap dua bulan sekali. Pengamatan pada<br />sebelum dan sesudah panen dilakukan terhadap tinggi tanaman, diameter<br />batang, jumlah anakan per rumpun, bobot brangkasan segar, bobot batang<br />segar dan bobot kering china grass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br />klon Pujon 10, Pujon 13, Padang 3, Bandung A dan Indochina merupakan<br />klon-klon yang memiliki daya adaptasi tinggi di lahan antara pohon kelapa<br />di Ciamis sampai dengan panen ke empat.<br />Kata kunci: Rami, Boehmeria nivea L. Gaud, adaptasi, kebun kelapa,<br />tanaman sela, Jawa Barat</p><p><br />ABSTRACT<br />Adaptation of ramie clones in coconut plantation<br />An experiment to find out the promising clones of ramie in coconut<br />plantation in Mekarsari, Cimerak,West Java from April 1999 to March<br />2000. Coconut trees in the experiment location were planted in 1993/1994<br />with plant spacing 9 x 9 m and have already producted. Twelve rami<br />clones viz. Pujon 10, Pujon 13, Bandung A, Pujon 9, Pujon 902,<br />Indochina, Kotaraja, Japan I, Hakuki, Padang 3, Jawa Timur 3-0 and Pujon<br />601, was evaluated using Randomized Block Design (RBD) with three<br />replications. Rami rhizome was planted in 4 m x 9 m plot size with 50 cm<br />x 80 cm plant spacing and one rhizome per hole. Lime (2 ton/ha) and<br />organic manure (20 ton/ha) were applied during land preparation. Organic<br />fertilizers were applied 10 days after planting 200 kg urea •+• 150 kg SP-36<br />+ 100 kg KC1 per hectare. The next fertilizing was conducted 7 - 10 days<br />every after harvest with the same doses. The first harvesting time was 70<br />days after planting and the folowing harvests were conducted every two<br />months. Parameters observed were plant height, stem diameter, plant<br />number per scrub, fresh wight biomass, stem fresh wight and chinagrass<br />dry weight. Research result indicated that ramie clones viz. Pujon 10,<br />Pujon 13, Padang 3, Bandung A, and Indochina, were more adaptable in<br />coconut plantation in Ciamis, West Java, up to the fourth harvest.<br />Ramie, Boehmeria nivea L. Gaud, adaptation, cocon<br />plantation, intercrop, West Java</p>