EFEKTIFITAS MODEL LEARNING CYCLE DENGAN PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP

JIPSINDO ◽  
2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Sugiharyanto, M.Si Dr. Taat Wulandari, M.Pd, Agustina Tri Wijayanti, M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran IPS antara kelas yang diterapkan dengan menggunkan model Project Based Learning dan kelas yang diterapkan menggunakan model Learning Cycle 5E. Populasi penelitian di SMP N 2 Wates, pengambilan sampel diperoleh secara random dengan teknik sample random sampling untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 dan didapatkan kelas eksperimen 1 yaitu kelas VIII C dan kelas eksperimen 2 yaitu kelas VIII B. teknik pengumuplan data menggunakan observasi dan tes. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk Pretest-Posttest Non-Equivalen Multiple Group Design. Teknik analisis data digunakan independent sample t-test, pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis independent simple t-test sebagai alat dalam pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 1.856, kemudian dilihat dari t tabel untuk df = 65 adalah 1.997, dari analisis tersebut diperoleh bahwa t hitung < t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model Project Based Learning lebih tinggi 3.55 dibanding menggunakan model Learning Cycle 5 E.Kata kunci : project based learning, learning cycle 5 M, pembelajaran IPS

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Panglipur Nurani Wibowo ◽  
M. Arief Budiman ◽  
Ervina Eka Subekti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada keefektifan model pembelajaran Learning Cycle Berbantuan Media Audiovisual terhadap hasil belajar siswa Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV SD 3 Barongan Kudus. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 3 Barongan Kudus, tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling yang menghasilkan kelas IV A sebagai kelas eksperimen, IV B sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara tidak terstruktur dan tes. Teknik analisis data yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir adalah independent samples t test dan one sample t test.Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan uji independent sample t test ditandai dengan nilai 𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar (2,803 dan 2,803) > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,032). Taraf signifikansinya 0,008 < 0,05. Hasil uji ketuntasan rata-rata kelas eksperimen pada post test adalah 87,50 dan kelas kontrol adalah 80,75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan media audiovisual dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Syamilah Meidiyanti ◽  
Eka Damayanti ◽  
St Syamsudduha ◽  
Jamilah Jamilah

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan kemampuan berpikir kreatif sebelum dengan setelah penggunaan model pembelajaran learning cycle engagement, exploration, evaluation, elaboration, dan evaluation (5E) disertai mind mapping pada peserta didik di SMAN 8 Bulukumba; (2) apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran learning cycle engagement, exploration, evaluation, elaboration, dan evaluation (5E) disertai mind mapping terhadap kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik di SMAN 8 Bulukumba. Jenis penelitian penelitian quasi eksperimen, dengan pretest posttes group design. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Data diolah menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial paired sample t-test. Hasil analisis deskriptif menunjukkan rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif sesudah perlakuan lebih tinggi dibanding rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif sebelum perlakuan. Hasil analisis inferensial menunjukkan p sebesar 0,000, hal ini berarti terdapat perbedaan skor kemampuan berpikir kreatif sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik dapat ditingkatkan melalui pembelajaran model learning cycle 5E disertai mind mapping.Abstract. This research aims to understand: (1) The differences in creative thinking abilities of the students of SMAN 8 Bulukumba before and after using learning model of cycle engagement, exploration, evaluation, elaboration, and evaluation (5E) with mind mapping, (2) The effect of learning model of cycle engagement, exploration, evaluation, elaboration, and evaluation (5E) with mind mapping implementation towards students’ creative thinking abilities. This quasi experiment research done with pretest posttest group design. The Instruments used were creative thinking tests and learning implementation form. Data was analyzed descriptively and inferentially to paired sample t-test. Based on descriptive analysis, it showed the average score of creative thinking abilities of students after using the learning model was higher than the score before using the learning model. The inferential analysis showed the P value was 0,000 means there is a difference in score of creative thinking abilities before and after the implementation of the learning model. It can be concluded that the learning model of 5E with mind mapping might improve students’ creative thinking abilities.


2016 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Nuning Apriani ◽  
Syahrial Ayub ◽  
Hikmawati Hikmawati

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Praya tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian post-test only group design. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 2 Praya Tahun Ajaran 2015/2016 berjumlah 400 orang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 6 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes multiple choice dengan lima alternatif jawaban. Hipotesis Penelitian diuji menggunakan t-test polled varians, diperoleh thitungsebesar 3,42 dan ttabelsebesar 1,99 pada taraf signifikansi 5 %. Oleh karena  t­hitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Praya tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar. Abstract – The purpose of this study was to investigate the influence of problem based learning model toward physics learning outcomes at SMAN 2 Praya grade X at the academic year 2015/2016. This study was experiment with post-test only control group design. The population of this study were all students of Xth grade with number of students were 400 students. Cluster random sampling was used to choose the class sample with X-4 as experiment class and X-6 as control class. The instrument of this study used multiple choise test with 5 alternative answer. Based from the result, data were analyzed using t-test polled varians. The data obtained 3.42 for the t-hint and 1.99 for the t-table with significant level 5%. Therefore t-hint > t-table, the H0 rejected and Ha be accepted. This result shows that problem based learning model is influencing the stuent’s physics academy result at SMAN 2 Praya Xth grade academic year 2015/2016. Keywords: Problem based learning model, learning outcomes.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 1525-1531
Author(s):  
Riska Putri Taupik ◽  
Yanti Fitria

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Penelitian kauntitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dengan bentuk quasy eksperiment design. Desain riset yang digunakan adalah The Non equivalent Control Group Design. Populasi riset ini adalah 5 SD dalam Gugus II Koto Salak yang kemudian diambil sampel dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SDN 02 Koto Salak kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas control yang masing-masing terdiri atas 19 orang. Teknik analisis data dalam riset ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji-t untuk pengujian hipotesis. Rata-rata pre-test untuk kelompok eksperimen adalah 49,842 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning diperoleh post-test 82,631. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 53,21 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatankonvensional 71,105. Setelah dilakukan uji- t diperoleh thitung = 3,8421 dan ttabel = 2,028 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,8421 > ttabel = 2,028 maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan model Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar dalam model pembelajaran tema Lingkungan Sehat.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25 ◽  
Author(s):  
Murniyati Murniyati ◽  
Winarto Winarto

Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaaan model PjBL dengan model PBL ditinjau dari keterampilan proses sains siswa kelas V. Metode penelitian ini adalah Quasy Exsperimental tipe Non equivalent Control Group Pretest- Posttest Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Islam Ta’allumul Huda yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan test  dan obeservasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan tes dalam bentuk uraian. Pengujian hipotesis  menggunakan analisis T-test sampel independent dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis  diperoleh Sig. (2-tailed) nilai pencapaian keterampilan proses IPA adalah 0,029 lebih kecil dari 0,05 (0,029 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpuan penelitian ini terdapat perbedaan penerapan model Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari  pencapaian keterampilan proses siswa pada pelajaran IPA kelas IV di SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu.Kata Kunci: Problem Based Learning, Project Based Learning, Keterampilan Proses Sains, Sekolah Dasar.


2018 ◽  
Vol 2 (1A) ◽  
pp. 12-22
Author(s):  
Ririn Nurcholidah Anisa

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model learning cycle terhadap keterampilan proses sains siswa kelas III SD Negeri Harja Mekar 03 Kec. Cikarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian quasi experiment dan desain penelitian nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Populasi yang digunakan adalah 44 siswa dengan jumlah sampel kelas eksperimen 23 siswa dan kelas kontrol 21 siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 82,17 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 79,38. Hasil dari pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 17,51 > 1,68023artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah model learning cycle memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA kelas III. This research is intended to know the influence of the use of learning cycle model to science process skill of third grade students of SD Negeri Harja Mekar 03 Kec. Cikarang. This research uses quantitative approach, with quasi experiment research method and research design nonequivalent control group design. The sampling technique used purposive sampling technique. The population used was 44 students with the total sample class of 23 students and control class of 21 students. The analysis technique used is t-test with significant level of 0.05. The result of the research shows that the mean value of posttest of experimental class is 82,17 higher than the mean of posttest of control class is 79,38. The result of hypothesis testing by using t-test obtained thitung> ttable that is 17,51> 1,68023artinya Ho rejected and H1 accepted. The conclusions obtained in this study is the learning cycle model has a significant influence on the science process skills of students on science subjects class III.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Melda Ariyanti

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model Project-Based Learning dan Problem-Based Learning, serta komparasi keefektifan antara model Project-Based Learning dan Problem-Based Learning ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar matematika siswa SMA Kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMANegeri 2 Kuningan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak.  Data hasil penelitian dianalisis dengan MANOVA, dan untuk mengetahui keefektifan model Project-Based Learningdan model Problem-Based Learningmenggunakan uji one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Project-Based Learning dan Problem-Based Learningefektif ditinjau dari minat belajar matematika tetapi tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI SMA. Tidak terdapat perbedaan keefektifan antara model Project-Based Learning dan Problem-Based Learningditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar matematika siswa kelas XI SMA. Kata kunci: Project-Based Learning, Problem-Based Learning, prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, minat belajar matematika


Author(s):  
Andi Musdalifa ◽  
Taqwa Taqwa

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang tidak diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (2). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (3). Apakah model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk?. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan true-experimental tipe pre test-post test control group design dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VII MTs. Batusitanduk tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling sehingga terpilih dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai siswa sebelum perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 65,66 dan untuk kelas kontrol sebesar 67,31. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh , sehingga maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. Rata-rata nilai siswa setelah perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 75,83 dan untuk kelas kontrol sebesar 70,86. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh . Sehingga , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 30-39
Author(s):  
Mika Dwi Permata ◽  
Irwan Koto ◽  
Indra Sakti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat belajar fisika siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model project based learning dan metode penugasan. Penelitian dilakukan di dua kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research tipe nonequivalent control group design. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling yang sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitas diperoleh  siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas uji coba (eksperimen) dan siswa kelas X MIPA 3 sebagai kelas pembanding (kontrol) dengan metode penugasan. Jumlah siswa yang terlibat sebanyak 57 siswa yang terdiri dari 28 siswa dari kelas X MIPA 4 dan 29 siswa dari kelas X MIPA 3. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk minat belajar fisika dan tes untuk kemampuan berpikir kritis. Analisis data menggunakan uji-t dua sample indenpendent dengan rumus t-test poolled varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diajarkan menggunakan model project based learning dengan siswa yang diajarkan dengan metode penugasan. Minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa meningkat terlihat dari nilai posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa.Kata kunci : Model project based learning, minat belajar fisika, kemampuan berpikir kritis siswa


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document