Rasionalitas Pendosisan Ketorolak pada Pasien Geriatri Dengan Penurunan Fungsi Ginjal Rawat Inap di RSUD Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara
Ketorolak merupakan NSAID yang utamanya dieliminasi melalui ginjal yang membutuhkan penyesuaian dosis pada pasien geriatri dengan penurunan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil rasionalitas pendosisan ketorolak, menganalisis hubungan antara rasionalitas pendosisan dengan efektivitas terapi serta kejadian efek samping pada pasien geriatri rawat inap dengan penurunan fungsi ginjal. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan data secara retrospektif melalui penelusuran rekam medis pasien geriatri rawat inap RSUD Benyamin Guluh periode 2015-2020. Data yang diamati berupa regimen pengobatan, serum kreatinin, efektivitas terapi dan efek samping. Rasionalitas pendosisan dinilai berdasarkan kesesuaian dosis dengan referensi/formula Guisti Hayton. Efektivitas terapi tercapai jika penurunan VAS <50% dan kejadian efek samping dapat diamati pada catatan perkembangan pasien pada rekam medis. Uji statistik Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas pendosisan dengan efektivitas terapi dan efek samping. Dari 100 kasus sebanyak 35 kasus mendapatkan pendosisan yang rasional dan 65 kasus pengobatan yang tidak rasional. Pendosisan rasional dengan efektivitas tercapai sebesar 85.7% dan tidak tercapai 14.3%, pendosisan tidak rasional dengan efektivitas tercapai sebesar 83.1% dan tidak tercapai sebesar 16.9%. Sedangkan efek samping tidak ditemukan pada kelompok rasional ataupun tidak rasional. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas dosis dengan efektivitas (p>0,05) maupun kejadian efek samping.