scholarly journals HUBUNGAN KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN KEGEMUKAN PADA REMAJA DI WILAYAH JEMBER [THE RELATIONSHIPS OF ADDICTION TOONLINE GAMES WITH OVERWEIGHT ON ADOLESCENTS IN JEMBER DISTRICT]

Author(s):  
Atik Rohmawati Mulyaningsih ◽  
Tantut Susanto ◽  
Latifa Aini Susumaningrum

Playing online games is a favorite activity for adolescents to fill their free time. This habit affects the occurrence of addiction if done for a long time. In addition, the long duration of play leads to sedentary lifestyle behaviors, which contribute to overweight among adolescents. The purpose of this study was to identify the relationship between online gaming addiction and being overweight among adolescents in Jember district. The cross-sectional study design was conducted among 162 overweight students from 16 senior high schools in Jember with stratified random sampling. The development of the Indonesian online game addiction questionnaire is used to assess online game addiction, weight scales, and stature meters are used to measure body mass index (overweight). The Spearman Rank test was performed to answer the objective of this study. The results of this study indicate that body mass index in 162 adolescents is overweight (Median=1,44; Standard Deviation=0,26) which indicates obesity. Adolescents who were identified as having addiction in the study were (27,2%) and mild addictions were (72,8%). There was a significant relationship between online game addiction and overweight (r=0.212 ; p-value = 0.007). The sedentary lifestyle of online game addiction contributes to the occurrence of overweight among adolescents. Therefore, regular physical activity patterns need to be applied to reduce sedentary lifestyle and overweight problems among adolescents.ABSTRAKBermain game online menjadi kegiatan favorit bagi remaja untuk mengisi waktu luang. Kebiasaan ini berdampak pada terjadinya kecanduan jika dilakukan dalam waktu yang lama. Selain itu, durasi bermain yang cukup lama mengarah pada perilaku gaya hidup yang menetap, yang berkontribusi pada terjadinya kelebihan berat badan di kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kecanduan game online dan kelebihan berat badan di kalangan remaja di Kabupaten Jember. Desain penelitian cross sectional dilakukan di antara 162 siswa yang kelebihan berat badan dari 16 SMA di Jember dengan stratified random sampling. Kuesioner The development of Indonesian online game addiction questionnaire digunakan untuk menilai kecanduan game online, timbangan berat badan dan stature meter digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh (kegemukan). Analisis uji menggunakan uji spearman rank untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh pada 162 remaja adalah (M = 1,44; SD = 0,26) didapatkan median >1 untuk Z score antropometri yang mengindikasikan kegemukan. Remaja yang diidentifikasi mengalami kecanduan pada penelitian adalah (27,2%) dan kecanduan ringan adalah (72,8%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online dan kegemukan (r = 0,212; p value = 0,007). Gaya hidup menetap dari kecanduan game online berkontribusi terhadap terjadinya kegemukan di kalangan remaja. Oleh karena itu, perlu diterapkan pola aktivitas fisik secara teratur untuk mengurangi gaya hidup yang menetap dan masalah kelebihan berat badan di kalangan remaja. [Penel Gizi Makan 2020, 43(1):11-20]

Author(s):  
Khadijah Ratna Widiyani ◽  
Fereza Amelia ◽  
Aulia Chairani

Technology advancement that wasn’t dealt with wisely could lead to some problems, one of the exampel is online game addiction, a global sensation that spread through even to Indonesia. There are 4,388 millions of internet user all over the world, with a penetration of 57%, and 30% of them use the internet to play games online, with the prevalention of internet addiction in teenagers higher in Asian countries rather than in America or Europe. One of the symptoms of online game addiction is spanding and wasting too much time in playing online games resulting in lack of sleep and poor sleep quality that could hinder daily function. This study was done to determine the association between online game addiction and sleep quality of children at SMP Teratai Putih Global Bekasi. This is an observational analytic study with cross-sectional design using validated Indonesian Online Game Addiction Questionnaire and Pittsburgh Sleep Quality Index. There are a total of 51 samples in the study, the sampling was done with stratified random sampling. The result of the bivariate analysis in this study is that there is a significant association between online game addiction and sleep quality (p = 0,001, CI = 95%) of children at SMP Teratai Putih Global Bekasi 2020. Only a few research have been conducted on the association between online game addiction and sleep quality, there’s not enough scientific explanation on the phenomenon, so further research is needed. Keywords: online game addiction, children, sleep quality, SMP AbstrakPerkembangan teknologi yang kurang bijak menimbulkan beberapa masalah, salah satu contoh masalah yang muncul adalah adiksi game online yang telah menjadi hiburan global termasuk di Indonesia. Terdapat 4,388 juta pengguna internet di seluruh dunia dengan penetrasi sebesar 57%, dan sebanyak 30% dari jumlah tersebut bermain game secara online, dengan prevalensi adiksi internet pada remaja lebih tinggi di Asia dibandingkan Amerika atau Eropa. Salah satu bentuk gejala dari adiksi game adalah menghabiskan waktu untuk bermain game online yang membuat penderita kekurangan jam tidur sehingga dapat membuat kualitas tidur penderita adiksi menjadi buruk dan menggganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan antara adiksi game online tersebut dengan kualitas tidur pada anak di SMP Teratai Putih Global Bekasi. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross-sectional menggunakan kuesioner Indonesian Online Game Addiction dan Pittsburgh Sleep Quality Index yang telah tervalidasi. Pengambilan sampel sebanyak 51 responden dilakukan secara stratified random sampling. Hasil analisis bivariat penelitian mengatakan adanya hubungan yang signifikan antara adiksi game online dengan kualitas tidur (p = 0,001, CI = 95%) pada anak di SMP Teratai Putih Global Bekasi Tahun 2020. Penelitian tentang hubungan adiksi game online dan kualitas tidur masih sangatlah sedikit, belum terdapat penjelasan ilmiah yang lengkap terkait fenomena ini, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 500
Author(s):  
Desmariyenti Desmariyenti ◽  
Nelfi Sarlis ◽  
Rima Fitriani

<p><em>Good weaning time is done at the age of the child reaches 2 years. Weaning at less</em><em> </em><em>than 2 years of age can cause problems in children such as incidence of infectious diseases, especially increased diarrhea, nutritional effects that lead to malnutrition in children and cause the relationship of children and mothers is reduced </em><em>closeness </em><em>because bounding attachment process is disrupted. This study aims to determine the relationship between knowledge  and  attitude  of  the  mother  with  the  decision  of  weaning  time  in</em><em> </em><em>Tangkerang Timur Work Area Puskesmas Tenayan Raya. This research was conducted in </em><em>Mei</em><em>-</em><em>J</em><em>uni 2017 and this research using research type is quantitative data with research design  using  cross  sectional.  Sampling  technique  using  Stratified  random  sampling, population in this study amounted to 368 people and samples 18</em><em>4</em><em> p</em><em>e</em><em>ople in East Tangkerang Village. The analysis used is univariate and bivariate. The result of this research is can be concluded that there is significant relation between knowledge with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05), there is significant relation between attitude with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05). Mothers exclusively breastfeed to their babies until 6 months of age and and continue with breastfeeding until 24 months of age.</em><em></em></p><p> </p><p>Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak seperti insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi  pada  anak  dan  menyebabkan  hubungan  anak  dan  ibu  berkurang  keeratannya karena proses bounding attachment terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Keluraan Tangkerang Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahum 2017 dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah data kuantitatif dengan  desain penelitian menggunakan  cross sectional. Teknik sampling menggunakan Stratified random sampling, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 368 orang dan sampel 184 orang di Kelurahan Tangkerang Timur. Analisa yang diunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,000&lt; 0,05), ada   hubungan   bermakna   antara   sikap   dengan   waktu   penyapihan   (p-value   0,000   &lt;0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan dan dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 24 bulan.</p>


2018 ◽  
Vol 30 (2) ◽  
pp. 259-264
Author(s):  
Priya Arjunwadekar ◽  
Savitri Parvatgouda Siddanagoudra

Abstract Background A significant relationship has been documented in the literature between the autonomic nervous system imbalance and cardiovascular mortality. In patients with autonomic failure, water ingestion has been shown to increase blood pressure (BP), induce bradycardia, and cause low heart rate variability (HRV). A few studies showed the altered HRV as an acute effect of ice water intake in healthy subjects. None of the studies have shown light on the relationship of BP and HRV to ice water intake in obese and overweight subjects. The present study is aimed to correlate BP and HRV with body mass index (BMI) after ice water ingestion. Methods This cross-sectional study included a total of 60 subjects of both sexes aged between 18 and 24 years old. Subjects were assigned into three groups based on their BMI: normal, overweight, and obese. Before and after ice water ingestion, BP and HRV parameters were recorded and compared between the groups. Statistically data were analyzed by Student’s paired t-test and one-way analysis of variance. Results Basal HF was significant (p<0.05) in all three groups after ice water ingestion [F(2, 27), 44.1; p-value, 0.02]. After ice water ingestion, all HRV values were significant (p<0.001) in the three groups. The post-hoc Tukey HSD test demonstrated the less mean score for mean RR interval, standard deviation of all NN interval, standard deviation of differences between adjacent, HF and high for HR, LF, and LHR in overweight and obese subjects. Conclusions Because of the effective buffering system, healthy subjects showed increased HR and unchanged BP. Overweight and obese subjects showed decreased HR and increased BP.


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Suseno

Hubungan Antara Kejadian Osteoartritis Dengan Obesitas Yang Diukur Dengan Metode Pengukuran BMI. Latar Belakang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa obesitas telah menjadi epidemi dunia. Saat ini prevalensi penderitanya tiap tahun semakin meningkat. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko osteoartritis, ditandai dengan kerusakan pada tulang rawan sendi yang berakhir dengan kerusakan ke seluruh sendi. Hingga kini belum ada obat yang pasti untuk menanggulangi penyakit osteoartritis. Pengobatan yang dilakukan selama ini hanya untuk menghilangkan rasa nyerinya saja. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kejadian osteoartritis pada penderita obesitas dengan menggunakan metode BMI. Metodologi Penelitian. Analitik observasional dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel diambil secara random sampling melalui rekam medik rawat jalan bagian Rheumatologi Rumah Sakit Swasta Kota Malang periode Januari – Desember 2006. Untuk menentukan adanya hubungan osteoartritis dengan obesitas dilakukan uji hipotesis Chi Square dengan nilai signifikasi (p) lebih kecil dari alpha 0.05. Hasil Penelitian. Dari 125 sampel penelitian didapatkan 70,4% wanita dan prevalensi osteoartritis dengan obesitas 58,4%. Hasil uji chi square didapatkan adanya hubungan antara kejadian osteoartritis dengan obesitas menggunakan metode pengukuran body mass index yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi (p) 0.035. Kesimpulan. Didapatkan hubungan yang bermakna antara kejadian osteoarthritis dengan obesitas menggunakan metode pengukuran body mass index.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Nur Masruroh ◽  
Nur Aini Fitri

Dismenore merupakan nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh adanya kejang pada otot rahim. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore, diantaranya yaitu asupan nutrisi yang terdiri dari Fe (zat Besi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian dismenorea dengan asupan Fe (zat Besi) pada remaja putri .  Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 112 yang diambil menggunakan teknik propostionate stratified random sampling. Data kejadian dismenore diperoleh dari kuesioner numeric rating scale dan data asupan zat gizi diperoleh dari form semi quantitative food frequency questionaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian remaja putri memiliki asupan Fe (zat Besi) kurang (50%). Sedangkan kejadian dismenorea yang dialami hampir setengahnya termasuk dalam kategori nyeri ringan (45,5%). Hasil analisis menggunakan uji rank sprearman menunjukkan bahwa ada hubungan kejadian dismenorea dengan asupan Fe (zat Besi) dengan nilai p-value = 0,014. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi asupan Fe (zat Besi), maka semakin rendah kejadian dismenorea yang dirasakan. Diharapkan remaja putri dapat mencegah dan mengurangi nyeri dengan mengkonsumsi makanan sumber Fe (zat Besi).


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53-56
Author(s):  
Saraswoti Neupane ◽  
Binamra Basnet ◽  
Tara Devi Sharma

Introduction: Acne vulgaris is a common and chronic inflammatory skin disease of pilosebaceous unit. Obesity is one of the biggest problems in western life style but nowadays, the problem is increasing even in low and middle-income countries. Body Mass Index (BMI) is used to accurately measure obesity.Objective: To find out the association between different categories of BMI and severity of acne.Materials and methods: This was a cross sectional prospective study conducted in the outpatient department of Gandaki Medical College from January to July, 2017. All the newly diagnosed patients with acne were included in the study. Height and weight of the patients was recorded and BMI was calculated. BMI was categorized as underweight, normal weight, overweight and obese. Type of lesions were noted and severity of acne was graded from 1 to 4.Statistical analysis was performed using SPSS version 17.0 for windows. One-way Analysis of Variance between groups (ANOVA) test was applied. P value of less than 0.05 was considered significant.Results: There were altogether 249 patients with acne. Age of the patients ranged from 10 to 44 years with mean age of 20.82 ±5.9 years. Most of the patients were in the age group of 11-20 years. Female: male ratio was 1:1.4. Majority of patients (65.5%) had normal BMI. Most of the patients had Grade 2 acne (52.6%). There was no significant association between the BMI and severity of acne (p=0.129).Conclusion: There was no significant association between BMI and severity of acne.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Mufarika Mufarika

AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV yang termasuk famili retroviridae. Kualitas hidup ODHA menjadi sangat rentan mengalami penurunan akibat masalah baik fisik, psikologis, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jenis penelitian yang digunakan  yaitu analitik  dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 responden. Pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya  mendapatkan peran kelompok dukungan sebaya kurang yaitu 46 (75%) ODHA. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value (0,000) < ? (0,05), artinya ada hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Poli VCT RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Peran Kelompok Dukungan Sebaya, AIDS


2020 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
Author(s):  
Cici Enjelia Nata ◽  
Safrizal Rahman ◽  
Sakdiah Sakdiah

Abstrak. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan parameter yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh dengan menggunakan klasifikasi Asia Pasifik. IMT menjadi salah satu faktor risiko terjadinya osteoartritis lutut. Osteoartritis lutut merupakan penyakit degeneratif yang terjadi pada sendi lutut. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018, Provinsi Aceh menduduki peringkat pertama sebagai provinsi dengan angka penyakit sendi terbanyak yang termasuk osteoartritis lutut yaitu 13.3%. Prevalensi indeks massa tubuh berlebih di Indonesia pada tahun 2018  meningkat dari 26.3% menjadi 34.4% sehingga kemungkinan terjadinya osteoartritis lutut juga meningkat. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional dilakukan dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan responden yang memenuhi kriteria penelitian berdasarkan pedoman American College of Rheumatology (ACR). Sampel dikumpulkan berdasarkan rekam medis di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin kota Banda Aceh sejak september hingga oktober 2019 yang melibatkan tujuh puluh responden sebagai sampel penelitian yang dimana 51 responden (72.9%) memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 43 responden (61.4%) didiagnosis dengan Osteoartritis lutut. Berdasarkan hasil analisis uji Chi Square, nilai p value yang diperoleh adalah 0.021 (p value ≤ 0,05). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian osteoartritis lutut di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin di kota Banda Aceh.Kata Kunci: Indeks massa tubuh; berat badan lebih, osteoartritis lutut;               Abstract. Body Mass Index (BMI) is a parameter to measure body composition which is classified into underweight, normal and overweight. Overweight has been known to potentially cause knee osteoarthritis. Knee osteoarthritis is a degenerative disease happening on the knee. Based on RISKESDAS 2018, Aceh led Indonesia as a province with the highest number of knee arthritis (13.3%). In the same year, the prevalence of overweight in Indonesia has also increased from 26.3% to 34.4% and is expected to rise annually. This research is an analytic observational using cross sectional design. The method used in this research is body weight and body length measurement of samples fulfilling the criteria based on American College of Rheumatology (ACR). Data were collected based on medicalr record at Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh, from September to October 2019. We examined 70 respondents, 51 of them (72.9%) had overweight IMT and 43 of them (61.4%) were diagnosed with knee osteoarthritis. Chi Square analysis showed p value 0,021 (p value ≤ 0.05). We concluded that there is a correlation between body mass index with knee osteoarthritis in Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh.Keyword: Body Mass Index; overweight; knee osteoarthritis;


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Indah Dewi Sari

Abstrak   Saat ini masalah gizi utama di Indonesia salah satunya adalah Anemia. Di indonesia prevalensi anemia 26% untuk anak perempuan dan 11% untuk anak laki laki. Berdasarkan Riskesdas 2013, anemia terjadi pada perempuan dan pada usia 15-24 tahun mencapai 18,4 %.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik keluarga dan status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri di SMU PAB 5 Klumpang Tahun 2019. Penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri SMA PAB 5 klumpang, pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling dengan besar sampel sebanyak 92 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer dengan uji analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji statistik pearson chi-Square untuk Pendidikan ibu dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,563, Penghasilan keluarga dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,532, IMT dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,010, Lila dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,001. Analisis ini dilakukan sampai uji multivariate menggunakan uji regresi logistik , Lingkar lengan atas dengan p-value 0,001. Kesimpulan pada penelitian ini variabel yang berpengaruh adalah Lila dengan anemia pada remaja putri. Diharapkan pihak  sekolah diharpkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan, meningkatkan informasi tentang makanan yang bergizi dan menganjurkan kepada kantin dan jajanan yang berada dilingkungan sekolah untuk bisa menentukan makanan yang bergizi dan sehat untuk dijual.       Kata Kunci :   Pendidikan Ibu, Status Keluarga, IMT, LILA, Anemia, Remaja   Putri


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document