Serapan nitrogen dan fosfor serta hasil jagung yang dipengaruhi oleh teknik aplikasi pupuk hayati pada Inceptisols
Upaya meningkatkan unsur hara nitrogen dan fosfor tanah secara berkelanjutan adalah dengan pemanfaatan agen hayati bakteri penambat N dan bakteri pelarut P. Percobaan pot yang bertujuan untuk menentukan teknik aplikasi pupuk hayati dalam meningkatkan kandungan dan serapan hara N, P serta hasil tanaman jagung pada Inceptisols Jatinangor dilaksanakan di Lahan Percobaan Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Pupuk hayati yang digunakan merupakan konsorsium bakteri penambat N (Azotobacter chroococcum, Azospirillum sp.) dan bakteri pelarut P (Pseudomonas malei dan Bacillus subtillis) . Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol, aplikasi pupuk hayati pada benih (seed treatment) dengan dosis 500 g dan 250 g ha-1, aplikasi di tanah (soil application) dengan dosis 50 kg dan 25 kg ha-1, dan kombinasinya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa teknik aplikasi pada benih, pada tanah dan kombinasinya meningkatkan serapan N dan P serta hasil tanaman jagung. Perlakuan pupuk hayati pada benih 500 g ha-1 + pada tanah 50 kg ha-1 merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan serapan N sebesar 51% dan serapan P hingga 90% dibandingkan kontrol. Perlakuan pada benih 250 g ha-1 + pada tanah 25 kg ha-1 merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan hasil sebesar 56% (213,40 g). Teknik aplikasi pupuk hayati yang efisien dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman