KAJIAN PEMANFAATAN SISTEM PANGAN
Increasing healthier food demand and trend in consumption are causing the failure towards reaching food security. In response to current food crisis, the project proposed to shorten current food chain to transform local food system where the producer meets the consumer. This project aims to be a model to educate people through grow – distribution – cons umption – recycle to create food security for the community. Response to site is use as design method where the response results from the environment and site. Green and sustainable architecture are use as design approach to ensure the sustainability of the program and building. This project intend to be the hub for community and acts as a contribution to green space for the city and community. Constructions and materials design to adapt sustainable concept using renewable energy such as solar energy and by recycling food waste efficiently, in addition to minimize the use of artificial lights and air conditioner resulting to the façade designed to maximize natural ventilation throughout the building. Dynamic building designs are expected to increase visitors as education and culinary destination also as a community center for Rawa Belong community, consistent with the proposed program on this project such as the workshop area for learning, the restaurant and cafe area as a culinary attraction, and a multifunctional area for community activities.AbstrakPada generasi milenial banyak faktor yang mempengaruhi gagalnya mencapai keseimbangan pangan, seperti perubahan permintaan dan tren konsumsi. Dalam upaya merespon kondisi krisis pangan global secara lokal, proyek mengusulkan transformasi sistem pangan dimana rantai makanan disingkat menjadi produsen bertemu secara langsung dengan konsumen. Proyek ini diharapkan mampu menjadi contoh dan mengedukasi masyarakat melalui fungsi tanam - distribusi - konsumsi - daur ulang untuk mewujudkan keseimbangan pangan masyarakat. Metode perancangan adalah respon terhadap tapak, dimana hasil rancangan yang dihasilkan berasal dari kebutuhan kawasan dan tapak itu sendiri. Sistem hijau dan bekerlanjutan dipilih sebagai pendekatan secara arsitektur untuk mewujudkan keberlanjutan proyek dan bangunan. Rancangan pada tapak adalah menjadikan proyek sebagai wadah kegiatan masyarakat dan kontribusi Ruang Terbuka Hijau bagi kota dan komunitas masyarakat Rawa Belong. Konstruksi dan penggunaan material dirancang sesuai dengan konsep keberlanjutan dengan memperhatikan efisiensi dan daur ulang energi terbarukan seperti cahaya matahari dan limbah pangan serta minim penggunaan penerangan artifisial dan penyejuk udara sehingga dinding fasad dibuat agar bisa memberikan ventilasi alami pada seluruh ruangan. Rancangan bangunan yang bersifat dinamis diharapkan mampu meningkatkan pengunjung sebagai tujuan edukasi dan wisata kuliner serta kegiatan masyarakat di Rawa Belong dan sekitarnya, sesuai dengan program yang diusulkan pada proyek seperti area lokakarya untuk belajar, area restoran dan kafe sebagai daya tarik kuliner, dan area multifungsi untuk kegiatan masyarakat.