KAJIAN PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) BAWANG MERAH DI NGANJUK DAN PROBOLINGGO
ABSTRAKEra pasar bebas menghendaki produk yang aman konsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan dengan harga yang relatif murah (bersaing). Kondisi ini mengharuskan adanya langkah kongkrit di tingkat petani/pelaku usaha, agar mampu memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah penerapan good agricultural practices (GAP). Untuk melakukan kajian penerapan GAP bawang merah, maka dilaksanakan pendampingan di kelompok tani dan demoplot di Desa Watu Wungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dan Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan dilaksanakan pada Januari-Desember 2016. Hasil tanaman bawang merah yang menggunakan pupuk organik 10 ton/ha ditambah Trichocompos mampu menekan serangan Fusarium sp. Dengan menerapkan GAP maka produksi bawang merah meningkat sekitar 8-10 % dibandingkan cara budidaya eksisting. Hasil analisa usahatani bawang merah dengan pengendalian hama menggunakan insektisida kimia menghasilkan B/C 2,55, dengan lampu perangkap menghasilkan B/C 2,76 dan dengan kelambu kasa menghasilkan B/C 2,7. ABSTRACTThe free market requires products that are safe for consumption, quality and environmentally friendly at a relatively cheap price (competitive). This condition requires concrete steps at the level of farmers/business, in order to meet these demands. One of the activities that can be done to support this is the application of Good Agricultural Practices (GAP). To study the application of shallot GAP in the form of assistance in farmer groups and demonstration plots in Watu Wungkuk village, Dringu sub-district, Probolinggo district and Sukorejo village, Rejoso sub-district, Nganjuk district. The activity was carried out from January-December 2015. The shallot plant using 10 tons/ha of organic fertilizer plus Trichocompos was able to suppress Fusarium sp. By applying GAP, the production of shallots increases at around 8-10% compared to existing methods of cultivation. The results of analysis of shallot farming with pest control using chemical insecticides produced B/C 2.55, with trap lights producing B/C 2.76 and with gauze nets producing B/C 2