scholarly journals MANUFACTURE OF VITAMIN -A RICH PRODUCTS BY USING CARROT (Daucus carota)

Author(s):  
W.U.S. Aiwis
Keyword(s):  
2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 47-54
Author(s):  
Rahmatul Ulya ◽  
Dewi Yunita ◽  
Sri Haryani

Abstrak.. Velva adalah salah satu frozen dessert (makanan beku) yang banyak digunakan sebagai makanan pencuci mulut dimana bahan bakunya terdiri dari buah atau sayur. Pada pembuatan ini, kombinasi wortel-jeruk dipilih karena wortel termasuk salah satu sayuran sumber β-karoten dan mengandung vitamin A. Sedangkan penambahan sari jeruk untuk mengurangi bau langu pada wortel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola non faktorial. Faktornya adalah jenis penstabil (J) yang terdiri dari 3 taraf yaitu J1 = CMC, J2 = karagenan dan J3 = gelatin. Rancangan ini menggunakan satu faktor yang terdiri dari 3 taraf dengan menggunakan 3 kali ulangan sehingga akan diperoleh 9 satuan percobaan. Analisis yang dilakukan terhadap velva wortel meliputi overrun, daya leleh, organoleptik (hedonik), total kalori dan β-karoten. Pada setiap perlakuan berpengaruh sangat nyata dan nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada overrun dan daya leleh saling berkaitan yaitu semakin tinggi overrun pada velva maka semakin rendah daya leleh yang dihasilkan. Pada uji organoleptik semakin tinggi konsentrasi penstabil yang ditambahkan pada velva wortel pada setiap perlakuan maka akan memberikan pengaruh terhadap kelembutan dan warna velva wortel yang dihasilkan. Karakteristik fisik yang dihasilkan yaitu overrun berkisar 4,98 – 13,18% dan daya leleh berkisar 5,18 – 9,28 menit/g. Uji organoleptik (hedonik) yang dihasilkan yaitu tekstur berkisar 2,91 – 4,33 (tidak suka – suka). Karakteristik kimia yang dihasilkan yaitu total kalori 67,8 kkal/g (velva rendah kalori) dan β-karoten 1.528,79 µg/g.(Production Of Carrot (Daucus carota L.) - Orange (Citrus sinensis) Velva With Variations Of Stabilizers (CMC, Caragenan and Gelatin))Abstract. Velva is one of frozen dessert (frozen food) which is widely used as a dessert where the ingredients consist of fruit or vegetables. In this preparation, a combination of carrots is chosen because carrots are one of the vegetables which are sources of β-carotene and contain vitamin A. While the addition of orange juice to reduce the smell of unpleasant carrots. This research was conducted using Randomized Block Design (RBD) with a non factorial pattern. The factor is the type of stabilizer (J) which consists of 3 levels, namely J1 = CMC, J2 = carrageenan and J3 = gelatin. This design uses one factor consisting of 3 levels using 3 replications so that 9 units will be obtained. Analysis carried out on carrot velva includes overrun, melting power, organoleptic (hedonic), total calories and β-carotene. Each treatment has a very real and real effect so further testing (DMRT) is needed. The results showed that the overrun and melting power were interrelated, namely the higher the overrun of the velva, the lower the yield power produced. In the organoleptic test the higher the stabilizer concentration added to the carrots velva in each treatment will give effect to the softness and velva color of the carrots produced. The physical characteristics produced were overrun ranging from 4.98 - 13.18% and melting power ranged from 5.18 - 9.28 minutes / g. The resulting organoleptic (hedonic) test is texture ranging from 2.91 - 4.33 (dislike - like). The chemical characteristics produced are total calories 67.8 kcal / g (low calorie velva) and β-carotene 1,528.79 µg/ g.


1998 ◽  
Vol 61 (1-2) ◽  
pp. 145-151 ◽  
Author(s):  
Helena Maria Pinheiro Sant’Ana ◽  
Paulo César Stringheta ◽  
Sebastião César Cardoso Brandão ◽  
Raquel Monteiro Cordeiro de Azeredo

2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Siti M Sholihah

Wortel (Daucus carota L) merupakan bahan makanan yang mengandung karoten (pro vitamin A), thiamin, riboflavin dan tinggi kandungan gulanya. Sebagian besar wortel dikonsumsi dalam bentuk segar, diolah untuk sayur, dan ada juga yang dibuat juice. Penanganan wortel yang tepat untuk memperpanjang daya simpan, karena mudah sekali rusak adalah dengan cara dikeringkan dan diolah menjadi tepung wortel. Tepung wortel dapat digunakan sebagai campuran makanan bayi, campuran saos, dan sebagai bahan pewarna alami (colouring agent) untuk produk makanan khusus, seperti keju, ice cream, margarin, roti dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh varietas wortel dan konsentrasi Na-metabisulfit terhadap kandungan total karoten tepung wortel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara factorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor 1, yaitu Varietas wortel (W) : varietas Arnas (W1) dan varietasTosari (W2), sedangkan faktor ke 2, yaitu Konsentrasi Na-metabisulfit (S) : 250 ppm (S1), 500 ppm (S2), dan 750 ppm (S3). Hasil penelitian menunjukkan mutu tepung wortel yang baik diperoleh dari kombinasi perlakuan varietas Tosari dengan konsentrasi Na-metabisulfit 500 ppm. Tepung wortel yang dihasilkan mempunyai penurunan total karoten sebesar 5,46%; kadar air 2,84%; Aw 0,36; rendemen 6,56%; residu SO2 54,4 ppm; tingkat kesukaan warna dan bau sebesar 8,07 dan 5,87. Kata Kunci: tepung wortel, arnas, tosari, total karoten


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 128-139
Author(s):  
Betna Dewi ◽  
Nori Wirahmi

Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dengan tingkat penyinaran matahari yang panas, menyebabkan kulit menjadi kering dan kurang lentur.Salah satu tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat adalah wortel (Daucus carota L) yang mengandung vitamin A,Betakaroten, vitamin C, dan vitamin K yang bermanfaat untuk menjaga kelembapan kulit, melembutkan kulit, dan menghambat timbulnya kerutan pada wajah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode maserasi, dan pencampuran fase minyak dan fase air. Evaluasi sediaanmeliputi uji organoleptis, homogenitas sediaan,uji pH, daya tuang serta uji iritasi kulit. Hasil evaluasi dari ketiga formula dengan ekstrak wortel pada konsentrasi yang berbeda yaitu F1 5%, F2 10%, danF3 15% dapat dibuat menjadi sediaan dalam bentuk lotiondan variasi kadar ekstrak dapat mempengaruhi hasil sedian lotion yang didapat.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 6-10
Author(s):  
Anita Agustina Styawan ◽  
Nurul Hidayati ◽  
Putri Susanti

Wortel (Daucus carota, L) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun yang banyak mengandung β-karoten. Dalam tubuh, β-karoten diubah menjadi vitamin A. β-karoten dalam wortel selain dapat memenuhi kebutuhan vitamin A, juga berfungsi sebagai antioksidan melawan radikal bebas. Akan tetapi, studi mengenai pengaruh pemasakan terhadap kandungan gizinya masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar β-karoten pada wortel mentah dan wortel rebus. Sampel sebanyak 100 gram wortel (wortel mentah maupun wortel rebus) masing masing diekstraksi dengan heksan:aseton:etanol (2:1:1) sebanyak 200 mL. Ekstrak yang didapat kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan KLT silica gel 60 F254 dengan cairan pengelusi petroleum eter:benzen (9:1). Analisis kuantitatif menggunakan Spektrofotometri Visibel pada panjang gelombang 380–780 nm. Hasil kualitatif menunjukkan antara wortel mentah dan wortel rebus positif mengandung β-karoten yang ditunjukkan dengan hasil sama dengan baku pembanding, yaitu adanya 1 bercak noda kuning dengan nilai Rf 0,5 cm. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan kadar rata-rata β-karoten wortel mentah adalah 34,94 ± 7,810 % b/b dan pada wortel rebus adalah 23,31 ± 4,246 % b/b. Besarnya kadar β-karoten kemudian dianalisa menggunakan uji sample paired t-test dan menunjukkan hasil nilai P value 0,06 (> 0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar β-karoten pada wortel mentah dan wortel rebus. Kata Kunci: β-karoten; Wortel; Spektrofotometri Visibel.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Cindy Nafa Ferantika ◽  
Sri Haryati ◽  
Dewi Larasati

<div><table cellspacing="0" cellpadding="0" align="right"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p class="BasicParagraph">Ikan kembung  (Rastrelliger neglectus) merupakan jenis ikan ekonomis penting yang banyak ditangkap maupun dikonsumsi di Indonesia. Wortel adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna kuning kemerahan dengan tekstur serupa kayu. Bakso merupakan bahan pangan sumber protein hewani alternatif yang relatif murah. Daya konsumsi masyarakat terutama anak-anak yang rendah terhadap sayuran wortel maka dari itu bakso ikan kembung ditambah sayuran wortel agar tinggi vitamin dan meningkatkan daya konsumsi terhadap wortel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan subtitusi wortel dan ikan kembung pada bakso ikan kembung terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik bakso ikan kembung yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu substitusi wortel dan ikan kembung dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Dengan pengukuran variabel yaitu kadar lemak, kadar air, kadar protein, vitamin A, tekstur (kekenyalan). Uji hedonik rasa dan warna. Subtitusi ikan kembung dan wortel berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap sifat kimia (kadar air, protein, kadar lemak, vitamin A), organoleptik (rasa, dan warna) dan tidak beda nyata terhadap sifat fisik yaitu tekstur pada bakso ikan kembung dengan subtitusi wortel.</p><p class="BasicParagraph"> </p></td></tr></tbody></table></div>


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 70-77
Author(s):  
Beta Herilla Sekti ◽  
Rakhmadani Gadis Aprilianti ◽  
Susi Wijiastini

Carrot plant (Daucus carota L.) is a type of vegetable that contains lots of vitamin A and is very much needed by the body to help regulate or metabolic processes in the body. The research design used in this study was experimental, the population and sample were carrots from Ngabab village aged 3-3.5 months, using purposive sampling technique. The results of the qualitative analysis showed that there were orange spots with an Rf value of 0.64 in the carrot extract and the beta-carotene comparison standard. The results of the quantitative analysis showed that the average level of vitamin A in carrots was 49.7% with an absorbance of 0.649. Keywords: Visible Spectrophotometry, Vitamin A, Carrot.


2009 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Basito Basito

<p>Dodol merupakan makanan semi basah yang pembuatannya dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan tambahan makanan lain yang diijinkan. Untuk memperbaiki nilai gizi pada dodol dapat dilakukan dengan menambah bahan – bahan lain sebagai sumber vitamin salah satunya adalah wortel. Umbi wortel mengandung karoten dalam jumlah yang tinggi, sehingga berpotensi sebagai sumber vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi wortel<br />dalam pembuatan dodol terhadap sifat kimia, fisik dan organoleptik dodol. <br /> Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 kali ulangan. Ada 2 variabel dalam rancangan penelitian ini yaitu variabel tetap dan variabel tidak tetap. Variabel tetap dalam penelitian ini adalah variasi bentuk penambahan wortel (bubur wortel dan tepung wortel) dan variasi konsentrasi wortel dan tepung beras ketan (40:60, 30:70, 20:80, dan 0:100 (kontrol)). Sedangkan variabel tidak tetap yang diamati adalah sifat kimia meliputi: kadar air, karoten dan sifat fisik meliputi: tekstur, serta sifat organoleptik (warna,<br />aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Metode Univariate kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi wortel dalam bentuk bubur maupun tepung<br />wortel pada pembuatan dodol dengan variasi konsentrasi wortel dan tepung ketan berpengaruh terhadap kadar air, karoten dan tekstur dodol yang dihasilkan. Pada uji organoleptik menunjukkan bahwa dodol yang disukai adalah dodol dengan penambahan wortel dalam bentuk bubur wortel dengan konsentrasi bubur wortel dan tepung ketan 30:70. Dodol tersebut mengandung air 17,57%, karoten 9,26 µg/g, dan memiliki tingkat kekerasan 2,24 N serta tingkat elastisitas 6,16 mm. <br />Kata kunci: dodol, wortel, sifat kimia, sifat fisik, sifat organoleptik</p>


Author(s):  
Odell T. Minick ◽  
Hidejiro Yokoo ◽  
Fawzia Batti

Vacuolated cells in the liver of young rats were studied by light and electron microscopy following the administration of vitamin A (200 units per gram of body weight). Their characteristics were compared with similar cells found in untreated animals.In rats given vitamin A, cells with vacuolated cytoplasm were a prominent feature. These cells were found mostly in a perisinusoidal location, although some appeared to be in between liver cells (Fig. 1). Electron microscopy confirmed their location in Disse's space adjacent to the sinusoid and in recesses between liver cells. Some appeared to be bordering the lumen of the sinusoid, but careful observation usually revealed a tenuous endothelial process separating the vacuolated cell from the vascular space. In appropriate sections, fenestrations in the thin endothelial processes were noted (Fig. 2, arrow).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document