scholarly journals HUBUNGAN ANTARA LAMA PERNIKAHAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASANGAN YANG MENGALAMI INFERTILITAS

2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Tiara Fatma Kumala ◽  
Suko Andini Saputri

Badan kesehatan dunia memperkirakan sekitar 50-80 juta pasangan mengalami kesulitan mendapatkan keturunan. Depresi, kecemasan, dan stres sangat umum di antara wanita yang menderita infertilitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama pernikahan dengan tingkat kecemasan pada pasangan yang mengalami infertilitas. Subjek penelitian berjumlah 18 pasangan (36 responden) yang mengalami infertil di Desa Plesungan, Gondangrejo, Karangnyar yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data lama pernikahan menggunakan kuesioner dan data tingkat kecemasan dengan kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,278 > 0,05, artinya bahwa tidak ada hubungan antara lama pernikahan dengan tingkat kecemasan pada pasangan yang mengalami infertilitas. Nilai OR=0,44, artinya subjek penelitian dengan lama pernikahan ≤ 5 tahun kemungkinan mengalami cemas 0,44 kali lebih rendah daripada subjek penelitian dengan lama pernikahan >5 tahun, tetapi memiliki hubungan yang tidak signifikan (OR=0,44; CI=95% (lower=0,104 dan upper=1,934); P=0278). Kata kunci: lama pernikahan, kecemasan, infertilitas

2021 ◽  
Vol 11 (22) ◽  
pp. 110-118
Author(s):  
Admin ◽  
Yuli Suryanti

Pendidikan kesehatan merupakan cara penyampaian informasi kesehatan yang mudah diterima oleh ibu hamil dengan berbagai media yang digunakan. Masalah emosional yang terjadi pada kehamilan trimester III adalah perasaan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode cemarah dan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Penelitian Quasi Experiment dengan pre-test dan post-test group sebanyak 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala kecemasan Taylor Manifest Anxiety  Scale (TMAS). Analisis data menggunakan Paired T test dan Independen T test. Hasil penelitian di dapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet dengan nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil saat melakukan pelayanan antenatal terbukti mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap kehamilannya. Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan singkat dan padat media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan karena ukurannya lebih ringkas dan jumlah yang dibawa lebih banyak dari pada poster.


Jurnal Ners ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
ALINI ALINI

Kecemasan merupakan kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif atau perasaan yang tidak diketahui jelas sebabnya atau sumbernya seperti ketegangan, ketakutan, dan  kekhawatiran. Berdasarkan data  Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS) tahun 2014 jumlah anak usia prasekolah di Indonesia sebesar 20,72% dari jumlah total penduduk Indonesia. Berdasarkan data tersebut diperkirakan 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi dan 45% diantaranya mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan rasa khawatir dan takut yang tidak jelas sebabnya. Salah satu intervensi keperawatan anak untuk membantu mengurangi kecemasan anak prasekolah selama menjalani hospitalisasi adalah terapi bermain seperti plastisin (playdought). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain plastisin (playdought) terhadap perubahan  kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Bangkinang tahun 2017. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan Non-equivalent pretest-posttest.  Pengambilan sampel sebanyak 15 orang  anak usia prasekolah sebagai  kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kecemasan anak diukur menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur kecemasan sebelum dan setelah diberikan intervensi berupa terapi bermain plastisin (playdought). Hasil analisis statistik menggunakan uji T  dependent didapatkan nilai p-value 0,00 <α 0,05 yang berarti terdapat pengaruh terapi bermain  plastisin (playdought) terhadap perubahan  kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Bangkinang tahun 2017. Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat di ruangan anak RSUD Bangkinang agar dapat memberikan terapi bermain plastisin (playdought) sebagai salah satu terapi bermain yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 Tahun) yang mengalami hospitalisasi.


1965 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 271-277 ◽  
Author(s):  
Paul W. Becker

A Delinquency Scale (Peterson, Quay, & Cameron, 1959), the Taylor Manifest Anxiety Scale (Taylor, 1953), and the Gordon Personal Inventory (Gordon, 1956) were administered in random order to 609 Federal Reformatory residents. Several other test and demographic measures were obtained for each S from reformatory records. Product-moment intercorrelations among variables ( p = .01), defined those relationships statistically different from zero. The results failed to demonstrate a consistency, or invariance, with those relationships observed by Quay, Peterson, and Consalvi (1960). The data suggest that Psychopathy and Neuroticism, as measured by the Delinquency Scale, are not independent factors, and both appear, instead, to assess a personality dimension best described as the “acting-out neurotic.” The data also provide discriminative validity information for the various subscales of the Gordon Personal Inventory, substantiating Gordon's (1956) original construct labels.


1970 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 941-942 ◽  
Author(s):  
Nina G. Schneider ◽  
John P. Houston

460 of 1025 contacted individuals completed the Taylor Manifest Anxiety Scale and a questionnaire on smoking behavior. The data indicated that smokers, as a group, scored higher on the anxiety scale than nonsmokers. No support for the notion of a significant correlation between amount of smoking and level of anxiety was obtained. Ss reported increases in smoking behavior during periods of stress but indicated that these increases were usually not maintained beyond the period of stress.


1969 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
pp. 707-708 ◽  
Author(s):  
Jin Ong

When the Taylor Manifest Anxiety scale and the Cassel and Kahn Group Personality Projective Test were administered to 92 college students, no significant correlations among scores were found. Between the Tension Reduction Quotient and the Total score of the GPPT r = .84 (Class I), .98 (Class II). The freshmen scored significantly higher on both tests than the normative groups or the upper classmen. There was no significant difference in MAS variance for the students and the normative group, but 5 of 8 GPPT variances were significantly different for the students and the normative group. Thus, manifest and projective anxiety are different measures. TRQ predicts the Total score of the GPPT pretty well, and freshmen have higher anxiety but not more heterogeneous anxiety than the other groups.


e-CliniC ◽  
2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Delarisa R. Lindo ◽  
Herdy Munayang ◽  
Theresia M.D. Kaunang

Abstract: Anxiety and other psychiatric disorders such as depression, become as the most suffered mental illness. Each year, an average of 38 million people suffer from anxiety and depression. Anxiety can occur in children when they are facing stressful situations threatening their lives, inter alia violence against children. Children often feel anxious, especially when they lost of love, attention, and support from their parents. This study was aimed to obtain a description of the level of anxiety in children who had experienced violence in elementary school at Malalayang district in Manado. This was a descriptive quantitative study with a cross-sectional design using purposive sampling method. Respondents were fourth grade and sixth grade elementary school children aged 9-12 years. The instrument used was a questionnaire of Revised Children's Manifest Anxiety Scale (RCMAS). The results showed that of 315 children who had experienced violence, there were 246 children (78.09%) had normal anxiety, 41 children (13.02%) had mild anxiety, 21 children (6.67%) had moderate anxiety, and 7 children (2.22%) had severe anxiety. Conclusion: Most of the respondents who experienced anxiety as a result of violence were in the normal anxiety level.Keywords: anxiety, child abuse, children of elementary school age, RCMAS Abstrak: Kecemasan dengan gangguan psikis lainnya yaitu depresi, menjadi penyakit kejiwaan yang paling banyak diderita. Setiap tahunnya rata-rata sebanyak 38 juta orang mengalami kecemasan dan depresi. Kecemasan dapat dialami oleh anak-anak ketika menghadapi situasi stres yang mengancam hidupnya, salah satunya ialah kekerasan pada anak. Anak-anak sering merasa cemas terutama bila kehilangan kasih sayang, perhatian dan dukungan dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan pada anak yang mengalami kekerasan di Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif-kuantitatif dengan desain potong lintang dan menggunakan purposive sampling. Responden penelitian yaitu anak SD kelas IV-VI usia 9-12 tahun. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner Revised Children’s Manifest Anxiety Scale (RCMAS). Hasil penelitian memperlihatkan dari 315 anak yang mengalami kekerasan, terdapat 246 anak (78,09%) mengalami kecemasan normal, 41 anak (13,02%) mengalami kecemasan ringan, 21 anak (6,67%) mengalami kecemasan sedang, dan 7 anak (2,22%) mengalami kecemasan berat. Simpulan: Sebagian besar responden yang mengalami kecemasan akibat kekerasan berada dalam kondisi kecemasan normal. Kata kunci: kecemasan, kekerasan pada anak, anak usia sekolah dasar, RCMAS


Author(s):  
Ashwani Kumar ◽  
Mamta Singh Rathour

The main objective of the study was to compare the Anxiety Level of Senior Citizens of Himachal Pradesh and Uttar Pradesh State of India. The present researcher used simple random sampling method for the selection of 2000 subjects (Senior Citizens) for the present study. 100 Male and 100 Female Senior Citizens were taken together from each district taken for the present study of Himachal Pradesh and Uttar Pradesh State of India. The study was conducted by using the Standardized Questionnaires for measuring the Anxiety Status of Senior Citizens. - Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). The data collected was statistically analyzed by using Percentage and Chi Square was specially used to found the significance difference in Anxiety Level of both states. Conclusion: The male and female senior citizens of Himachal Pradesh and Uttar Pradesh differed significantly in respect to their Anxiety Level.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document