scholarly journals Pemanfaatan Minuman Susu Kedelai Terhadap Penurunan Disminorea Pada Remaja Putri

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 52-61
Author(s):  
Amirul Amalia ◽  
Sulistiyowati Sulistiyowati ◽  
Yayuk Rumiati

Latar belakang: Menstruasi merupakan perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Dismenorea adalah nyeri saat haid yang terasa di perut dibagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Zat gizi yang membantu meringankan dismenorea adalah kalsium, magnesium serta vitamin A, E, B6, dan C. Susu kedelai ini merupakan minuman yang mengandung kalsium.. Tujuan penelitian: Menganalisis Pengaruh Minuman Susu Kedelai Terhadap Penurunan Tingkat Dismenorea pada remaja putri. Metode: Desain yang digunakan yaitu pre eksperiment. Populasi adalah 58 remaja putri dengan Consecutive Sampling. Pengambilan data menggunakan skala nyeri Visual Analog Scale (VAS) kemudian di uji Paired Sampel T – Test dengan tingkat kemaknaan p 0,05 Hasil: Hampir seluruhnya atau 82% remaja putri mengalami skala nyeri 4-6. Seluruhnya atau 100% remaja putri mengalami skala nyeri 1-3. Hasil analisis uji Paired sampel T - test didapatkan Nilai sig. Z tailed (p) = 0.000 (p 0.05), Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian minuman susu kedelai terhadap penurunan tingkat dismenorea.

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 38-48
Author(s):  
Kustiningsih

Latar belakang: Prosedur pembedahan memicu kecemasan dan respons fisiologis seperti peningkatan frekuensi nadi dan pernapasan. Salah satu terapi pelengkap untuk meminimalkan efek tersebut adalah dengan mendengarkan musik.Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak terapi musik dalam mengurangi kecemasan, frekuensi nadi, dan respirasi di antara anak-anak pasca operasi.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan tes pre-post tanpa pendekatan kontrol. Sampel penelitian adalah 17 responden yang dipilih berdasarkan teknik consecutive sampling. Terapi musik diberikan melalui audio visual dan diberikan terus menerus selama 20 menit. Pengukuran kecemasan menggunakan metode VAS (Visual Analog Scale), dan frekuensi nadi serta respirasi diukur selama 60 detik dengan stopwatch analog.Hasil & Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata kecemasan, frekuensi nadi, dan respirasi pada anak pasca operasi sebelum dan sesudah diberikan terapi musik (nilai p <0,05). Terapi musik efektif dalam mengurangi kecemasan, frekuensi nadi, dan pernapasan pada anak-anak pasca operasi.Kata kunci: kecemasan, frekuensi nadi, pernapasan, anak-anak, terapi musik, pasca operasi


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Brigitte David ◽  
Henny Pongantung ◽  
Dewi Wowor ◽  
Fransiskus Dotulong

ABSTRAK Shoulder pain merupakan komplikasi yang banyak ditemukan dan dapat mengganggu proses kemandirian pasien pasca stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Jenis penelitian ini adalah pre- eksperiment design dengan rancangan onegroup pre- test- post test design. Metode sampling yang digunakan yaitu Non-probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 responden yang dilakukan intervensi manajemen bahu selama empat bulan dengan latihan lima kali seminggu. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen yang digunakan yaitu VAS (Visual Analog Scale). Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan dan diperoleh nilai p=0,000 dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Kata kunci : Manajemen bahu, Shoulder pain, stroke ABSTRACT Shoulder pain is common complication and interfere with the after stroke patients. The aim of this study was to determine the effect of shoulder management on shoulder pain for after stroke patients. This type of research was pre-experiments design with the design one of group pre-test-post test design. The sampling method used  a Non-probability  sampling with a consecutive sampling approach with a sample of 40 respondents who were given a shoulder management for four month with doing exercise once a day. The data collection used observation sheets and for the instruments used VAS ( Visual analog scale) The statistical test used paired T test and the value p=0.000 which obtained significance level with α=0.05 . The study result  showed that there was an effect of shoulder management on shoulder pain after-stroke patients Keywords : Shoulder pain, Shoulder management,  stroke


2017 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Sahurrahmanisa Sahurrahmanisa ◽  
Kenanga Marwan Sikumbang ◽  
Istiana Istiana

Abstract: Postoperative pain is a complex pain response which often occurred in post-operative patient. Effective pain management is conducted by giving preemptive analgesia, preventive analgesia and multimodal. The purpose of this study was to analyze the effect combination of paracetamol 325 mg and codeine 10 mg in a patient with ORIF inferior extremity. This was an observational analytic study with a cross sectional method and 32 respondents were included by consecutive sampling method. The result of this study, in group with the combination of paracetamol and codeine there are 4 respondents (25.0%) of mild pain, 12 respondents (75.0%) of moderate pain, and there’s none had severe pain, and the group without combination therapy there’s no mild pain, 7 respondents (43.8%) of moderate pain, and 9 respondents (56.2%) of severe pain. The statistic analyses with Kolmogorov Smirnov p-value <0.05, it can be concluded that in this study a combination of paracetamol and codeine are effective as a preemptive analgesia. Keywords: postoperative pain, preemptive analgesia, visual analog scale (VAS), paracetamol, codeine Abstrak: Nyeri pasca bedah merupakan respon nyeri yang sering dirasakan pasien setelah pembedahan dengan respon yang kompleks. Penanganan nyeri yang efektif dilakukan dengan pemberian analgesia preemptif, analgesia preventif, dan analgesia multimodal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisi efek kombinasi parasetamol 325 mg dan kodein 10 mg sebagai analgesia preemptif pada pasien dengan ORIF ekstremitas bawah. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik cross sectional dengan teknik consecutive sampling didapatkan 32 sampel. Hasil penelitian, pada kelompok yang diberikan kombinasi parasetamol dan kodein sebanyak 4(25.0%) nyeri ringan, 12 (75.0%) nyeri sedang dan tidak didapatkan nyeri berat, sedangkan pada kelompok yang tidak diberikan kombinasi parasetamol dan kodein tidak ditemukan nyeri ringan, sebanyak 7 (43.8%) nyeri sedang dan 9 (56.2%) nyeri berat. Analisa statistik menggunakan Komogorov Smirnov didapatkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan nilai p value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini kombinasi parasetamol dan kodein dapat digunakan sebagai analgesia preemptif. Kata-kata kunci: nyeri paska bedah, analgesia preemptif, visual analog scale (VAS) , parasetamol, kodein.


2012 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
R. Rahardjo

Latar belakang. Pembengkakan dan rasa nyeri yang terjadi paska operasi pengambilan gigi molar ketiga pada rahang bawah sering terjadi dan keadaan ini membuat rasa tidak nyaman bagi penderita. Upaya untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri tersebut diberikan obat-obatan atau tindakan lain misal dengan dilakukan dengan kompres panas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah kompres panas yang dilakukan paska operasi gigi molar ketiga rahang bawah yang impaksi dapat mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri yang terjadi. Metode penelitian. Tigapuluh penderita dengan gigi geraham ketiga rahang bawah yang impaksi dilakukan tindakan operasi odontektomi. Subyek dibagi dalam dua kelompok, limabelas penderita diberikan obat anti inflamasi kalium diklofenak 50 mg dua kali sehari selama lima hari dan lima belas penderita dilakukan tindakan dengan kompres panas, dengan Hot-Pack pada suhu 38°C yang diaplikasikan di daerah operasi selama 15 menit secara intermiten tiga kali sehari dimulai setelah hari ketiga. Sebelum operasi dilakukan pengukuran permukaan wajah dari titik anatomis pogonion-tragus, tragus-sudut mulut, dan sudut mata-angulus mandibula yang memberikan gambaran segitiga pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali dengan penggaris kain dan diambil rata-rata. Pengukuran rasa nyeri dilakukan secara subyektif oleh subyek dengan skala VAS (visual analog scale) dengan memberi tanda pada skala VAS pada hari kedua dan kelima. Hasil penelitian dilakukan dengan uji statistik dengan T test. Hasil penelitian. Pada kedua subyek penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengurangan pembengkakan untuk kelompok yang diberi obat anti inflamasi kalium diklofenak dan yang diberi tidakan dengan kompres panas dengan Hot-Pack setelah hari kedua dan hari kelima paska operasi, terjadi pula penurunan skala rasa nyeri yang signifikan pada hari kedua dan hari kelima. Background. Swelling and pain post mandibular third molar odontectomy commonly happen thus makes discomfort. Some treatment is done to decrease swelling and pain or by using thermal patch. The aim of this research is to see whether thermal patch post impacted mandibular third molar odontectomy can decrease swelling and pain. Methods. Thirty patients with impacted mandibular third molar undergone odontectomies. Subjects are divided into 2 groups, 15 patients is treated by 50 mg diclofenac potassium antiinflammation twice a day for 5 days and 15 patients is treated by thermal patch application, Hot-Pack, on 38°C on the operation area for 15 minutes, three times a day intermittently started on the third day after surgery. Before the operation, facial measurement is being done, from anatomical points pogonion-tragus, tragus-lip corner, and eye corner-mandible angulus which create a triangle form, the measurement is being done three times with a ruler and being counted. Pain is measured subjectively with VAS (visual analog scale) by the subjects on second and fifth day. Result is carried out statistically by using T-test. Result. Two subjects showed there are swelling decreament on group treated by the potassium diclofenac antiinflammation compared the group with Hot-Pack application on second and fifth day post operation, furthermore there were some significant decreament on the second and fifth day.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 10 ◽  
Author(s):  
Nadi Aprilyadi ◽  
H. Jhon Feri ◽  
Indah Dewi Ridawati

AbstrakDismenorea sering terjadi pada remaja. Di Indonesia prevalensi dismenore pada usia remaja sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Santoso, 2008). Secara farmakologi, penatalaksanaan adalah dengan pemberian obat-obat analgetik seperti golongan obat Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs (NSAID) dapat meredakan nyeri. Salah satu pengobatan non farmakologi adalah dengan hipnoterapi yang merupakan aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan masalah mental dan fisik (psikosomatis) seperti halnya nyeri, kecemasan, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri dismenore pada siswi SMA PGRI I Lubuk Linggau. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen, dengan rancangan kuasi eksperimen one group pre and post test without control. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Total Sampling sebanyak 17 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan quesioner penilaian nyeri Visual Analog Scale (VAS) dengan skala Numeric Rating Scale (NRS). Analisa univariat mayoritas siswi yang mengalami penurunan intensitas nyeri dismenore berusia 16- 17 tahun dan 100% responden mengalami penurunan intensitas nyeri dismenore setelah mendapatkan hipnoterapi, analisis bivariat dengan uji t-test didapatkan pengaruh yang signifikan Hipnoterapi terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore (ƥ value 0,000). Hipnoterapi disarankan untuk digunakan dalam penerapan asuhan keperawatan nyeri khususnya guna mengurangi intensitas nyeri dismenore. Kata Kunci : Hipnoterapi, Dismenore Abstract The Effectiveness Of Hypnotherapy On Disease Of Diseases Of Dismenore In Female StudentSenior High School PGRI I Lubuklinggau.Dysmenorrhoea often occurs in adolescents. In Indonesia the prevalence of dysmenorrhea in adolescence is 64,25% consisting of 54,89% primary dysmenorrhea and 9,36% secondary dysmenorrhea (Santoso, 2008). Pharmacologically management is by administering analgesic drugs such as the Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) group to relieve pain. One of the non-pharmacological treatments is hypnotherapy which is the application of hypnosis in curing mental and physical problems (psychosomatic) as well as pain, anxiety, etc.The purpose of this study was to determine the effect of hypnotherapy on dysmenorrhea pain in high school students PGRI I LubukLinggau. This is a pre experimental study, with a quasi-experimental one group pre and post test without control design. The sample technique used in this study is Total Sampling of 17 respondents. The instrument used in this study used Visual Analog Scale (VAS) visual pain assessment quesioner with Numeric Rating Scale scale (NRS). Univariate analysis of the majority of students who experienced decreased intensity of dysmenorrhea pain aged 16-17 years and 100% of respondents experienced decreased intensity of dysmenorrhea pain after obtaining hypothotherapy, bivariate analysis with t-test test showed significant effect Hypnotherapy to decrease intensity of dysmenorrhea pain (ƥ value 0,000) .Hypnotherapy is recommended for use in the application of pain nursing care especially to reduce the intensity of dysmenorrhea pain. Keywords: Hypnotherapy, Dysmenorrhea


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Arif Hendra Kusuma ◽  
Agus Setiawan ◽  
Rohman Azzam

AbstrakCedera kepala merupakan suatu trauma yang menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan fungsional jaringan otak. Cedera kepala dapat menyisakan tanda ataupun gejala somatik yang nyeri kepala. Penatalaksanaan terhadap nyeri dapat berupa tindakan non farmakologis salah satunya dengan terapi murotal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi murotal terhadap skala nyeri kepala pada klien dengan cedera kepala Di RSU Prof. Dr. Margono Soekarjo dan RSUD Banyumas. Desain penelitian menggunakan metode Quasi-eksperimental melalui pendekatan pretest-posttest control grup design. Jumlah sampel sebanyak 22 responden (11 responden kelompok kontrol dan 11 responden kelompok intervensi). Skala nyeri diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Uji statistik menggunakan uji independent t-test. Hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan terapi murotal terhadap penurunan skala nyeri kepala pasien cedera kepala ringan (P value = <0,001; α<0,05). Saran: penelitian ini merekomendasikan terapi murotal dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi skala nyeri pasien cedera kepala dan menjadi salah satu SOP dalam perawatan pasien cedera kepala khususnya yang beragama Islam.Kata kunci      : Terapi murotal, nyeri kepala, cedera kepala  AbstractHead injury is a trauma that befell the structure so that the head can cause abnormalities of the structural and functional disorders or brain tissue. Head injuries can leave scars or somatic symptoms such as headaches. This research aimed to analyze the effect of murotal therapy on head pain scale among the client with head injuries In Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital and District Banyumas Hospital. The design of the research was quasi-experimental through a pretest-posttest approach with control group. The number of samples was 22 respondents (11 respondents in control group and 11 respondents in intervention group). The pain scale was measured using the Visual Analog Scale (VAS). Statistical tests using independent t-test show a significant difference of head pain scale before and after murotal therapy among head injury patients (p= 0.001 ; α < 0.05). This research recommends murotal therapy as an independent nursing intervention to reduce head injury patients pain scale and become one of the SOP in the treatment of head injury among Muslim patients. Keywords: murotal therapy, head pain, head injury 


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 114-120
Author(s):  
Asweros Umbu Zogara ◽  
Maria Goreti Pantaleon ◽  
Meirina Sulastri Loaloka ◽  
Juni Gressilda Louisa Sine

Latar Belakang: Stunting menggambarkan kegagalan pertumbuhan dan sering ditemui pada anak sekolah. Stunting dapat menurunkan kualitas generasi di masa mendatang. Anak stunting perlu diberikan sarapan agar dapat fokus pada pelajaran dan beraktivitas optimal di sekolah. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis beda asupan zat gizi makro dan mikro saat sarapan pada siswa sekolah dasar stunting dan tidak stunting di Kota Kupang. Metode: Desain case control diterapkan dalam studi ini. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019 di SD Inpres Maulafa dan SD Negeri Kelapa Lima, Kota Kupang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah asupan zat gizi, meliputi karbohidrat, protein, lemak, zat besi, seng, vitamin A, dan kalsium, sedangkan variabel terikat, yaitu stunting. Asupan zat gizi dikumpulkan menggunakan form food recall 1x24 jam dan status stunting ditentukan dengan melakukan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise kemudian dihitung menggunakan indikator TB/U. Sampel penelitian adalah siswa kelas 5 dengan jumlah 58 siswa stunting dan 58 siswa tidak stunting yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling dan diuji dengan independent t-test. Hasil: Lebih banyak responden berjenis kelamin perempuan yang stunting (58,6%). Ada perbedaan asupan karbohidrat (p=0,022), protein (p=0,044), lemak (p=0,046), zat besi (p=0,035) dan seng (p=0,043) saat sarapan pada siswa stunting dan tidak stunting. Simpulan: Ada perbedaan asupan zat gizi makro dan mikro saat sarapan pada siswa sekolah dasar stunting dan tidak stunting di Kota Kupang.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Isy Royhanaty ◽  
Dewi Mayangsari ◽  
Maya Novita

Dismenore  merupakan rasa sakit yang tidak nyaman diperut bagian bawah sebelum dan  selama  haid,  sehingga harus mencari pengobatan. bentuk intervensi yang diberikan berupa pengobatan non-farmakologi. Salah satunya menggunakan  minuman serai.  Serai mengandung antioksidan yang terdapat dalam senyawa sitronelal dan geraniol. Efek dari antioksidan dalam biosintesis prostaglandin, dimana prostaglandin berperan dalam menimbulkan sensasi rasa nyeri, maka antioksidan mempunyai peranan dalam mengurangi rasa nyeri haid. Tujuan penelitian untuk membuktikan pengaruh pemberian minuman serai (cymbopogon citrus) terhadap intensitas nyeri dismenore. Jenis penelitian ini adalah quasy experimental dengan  rancangan pretest-posttest with control. sampel penelitian ini adalah mahasiswi DIV bidan pendidik semester genap (VI) STIKES Karya Husada Semarang. Subyek dipilih dari seluruh populasi. Pengambilan data dilakukan dengan lembar observasi. Intensitas nyeri dismenore diukur menggunakan numeric ratting scale dan visual analog scale. Data dianalisis dengan uji T dengan signifikasi p<0,005. Sebagian besar ayah balita usia 24-36 bulan di Desa Purworejo melakukan stimulasi perkembangan gerak kasar dengan baik (63,9%), melakukan stimulasi perkembangan gerak halus baik (58,3%), melakukan stimulasi perkembangan bicara dan bahasa baik (61,1%), serta melakukan stimulasi perkembangan sosial dan kemandirian baik (55,6%). Intensitas nyeri dismenore sebelum diberikan minuman serai rata-rata nyeri 6.62 dan sesudah diberikan rata-rata nyeri menjadi 2.50. Hasil  uji t-test menunjukan nilai p-value = 0.009. Agar dapat memanfaatkan minuman serai untuk mengatasi nyeri dismenore secara non-farmakologi. Kata Kunci : dismenore; intensitas nyeri; minuman serai


2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Nurma Afiani ◽  
Ari Damayanti Wahyuningrum

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Secara etiologi, hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi saat penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Terapi nonfarmakologis harus diberikan kepada semua pasien hipertensi. Intervensi terapi nonfarmakologis yang menarik untuk dikaji pada pasien hipertensi primer adalah terapi menggunakan hipnosis (medical hypnosis). Hipnosis menarik untuk diteliti karena aman, meminimalkan biaya dan telah didukung penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek hipnosis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Desain penelitian menggunakan Quasi eksperimental with pre-post control group. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan simple random sampling. Instrumen penelitian karakteristik responden menggunakan kuesioner, tingkat kecemasan diukur menggunakan 100mm Visual Analog Scale(VAS), observasi tingkat sugestibilitas menggunakan Stanford Hypnosability Sugestibility Scale Form C (SHSS Form C). Tekanan darah sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan tensimeter raksa. Data dianalisis menggunakan t test dan analisis korelasi regresi linear.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 13-24
Author(s):  
Ucik Indrawati ◽  
Afif Hidayatul Arham

Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh trauma. Post operasi fraktur menimbulkan nyeri yang hebat pada pasien sehingga membutuhkan perawatan untuk menurunkan persepsi nyeri tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi genggam jari terhadap persepsi nyeri post operasi fraktur. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest-postest with control group. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 42 orang (21 orang kelompok intervensi dan 21 orang kelompok kontrol). Nyeri diukur dengan Visual Analog Scale. Analisis statistik menggunakan non parametrik (Wilcoxon dan Mann Whitney Test). Hasil analisis terhadap jenis kelamin mayoritas laki-laki (69%), hampir separuhnya berusia 17-25 tahun (45,2%), sebagian besar berpendidikan menengah (61,9%), mayoritas beragama Islam (97,6%), mayoritas belum pernah operasi (97,6%). Hasil analisis statistik dengan Wilcoxon p-value nyeri sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi (p=0,000); nyeri sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol (p=0,030). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian teknik relaksasi genggam jari terhadap persepsi nyeri pada pasien post operasi fraktur.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document