Jurnal SMART Kebidanan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

124
(FIVE YEARS 74)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Karya Husada Semarang

2503-0388, 2301-6213

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 176
Author(s):  
Nurmaliza Nurmaliza ◽  
Rini Hariani Ratih ◽  
Yusmaharani Yusmaharani ◽  
Dewi Sartika Siagian

ABSTRAK Faktor risiko yang menyebabkan osteoporosis pada wanita yang dibagi menjadi dua antara lain faktor yang tidak dapat dikontrol yaitu usia, jenis kelamin, genetik, menopause, ras, serta faktor yang dapat dikontrol yaitu aktifitas olah raga, konsumsi kafein dan bersoda, asupan kalsium, mengkonsumsi obat kortikosteroid, merokok, Indeks Massa Tubuh, serta minum alkohol. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubunan asupan kalsium terhadap status kepadatan mineral tulang pada Wanita Usia Subur di Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang berjumlah 399 orang. Analisis dengan uji Chi-Square adanya hubungan antara asupan kalsium terhadap status kepadatan mineral tulang pada wanita usia subur dengan nilai Pvalue 0,000 < Alpha 0,05 dengan besar OR adalah 922.629 (95% CI: 125,039-6807,809) artinya responden yang kurang asupan kalsium berisiko 922 kali menderita osteoporosis. Kata kunci: asupan kalsium; status kepadatan mineral tulang ;  wanita usia subur ABSTRACTThe risk factors that cause osteoporosis in women are divided into two, namely factors that cannot be controlled, namely age, gender, genetics, menopause, race, and factors that can be controlled, namely exercise activity, consumption of caffeine and fizzy drinks, calcium intake, taking medication of Corticosteroids, smoking, Body Mass Index, and drinking alcohol. The aim of the study was to determine the relationship between calcium intake and the status of bone mineral density in women of childbearing age in Pekanbaru. This research was an analytical quantitative research. The sample in this study was women of childbearing age, totaling 399 people. The analysis used Chi-Square. The result shows there is a relationship between calcium intake and bone mineral density status in women of childbearing age with a P value of 0.000 < Alpha 0.05 with a large OR of 922.629 (95% CI: 125.039-6807.809), meaning that respondents who lack intake calcium has 922 times the risk of suffering from osteoporosis. Keywords: calcium intake; bone mineral density status; women of childbearing age


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Isabella Rahmawati ◽  
Eny Retna Ambarwati

ABSTRAKLesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Indonesia adalah ke-5 terbesar di dunia setelah China, India, Eropa, dan Amerika. Menurut Kemenkes, sejak tahun 2005 sampai September 2015 terdapat kasus HIV sebanyak 184.929. Salah satu upaya untuk menurunkan angka penyakit menular seksual adalah dengan meningkatkan pengetahuan remaja sehingga merubah pola pikir dan tindakan. Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan menggunakan media Cognitive Theory of Multimedia Learning (CTML) yang merupakan perpaduan teks, gambar, grafik, sound, animasi, video dan lain-lain. Tujuan Penelitian mengetahui efektivitas Cognitive Theory of Multimedia Learning dalam peningkatan pengetahuan remaja SMA tentang dampak kesehatan LGBT di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini quasy eksperiment dengan one group pretest and posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah 315 siswa SMA di Kabupaten Bantul yang dirandomisasi dengan teknik pengundian (Loterry Technique). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan media pembelajaran CTML. Hasil mean pada pretest yaitu 16, dan mean posttest yaitu 23, Uji Analisis data menggunakan Z test. Hasil Uji analisis dengan nilai Z -10,344 dengan p value sebesar 0,000. Oleh karena p < nilai α 0,05 (0,000 < 0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan pretest dengan pengetahuan posttest. Kesimpulan Cognitive Theory of Multimedia Learning Efektif dalam peningkatan pengetahuan remaja SMA tentang dampak kesehatan LGBT. Kata Kunci: Cognitive Theory of Multimedia Learning; pengetahuan; LGBT remaja  ABSTRACTLesbian, Gay, Bisexual and Transgender (LGBT) in Indonesia is the 5th largest in the world after China, India, Europe, and America. According to the Ministry of Health, from 2005 to September 2015 there were 184,929 cases of HIV. The efforts to reduce the rate of sexually transmitted diseases is to increase knowledge to change the mindset and actions. Knowledge improvement can be done by using Cognitive Theory of Multimedia Learning which is a combination of text, images, graphics, sound, animation, video and others. This study was aimed to know the effectiveness of Cognitive Theory of Multimedia Learning in improving the knowledge of high school students about the health impacts of LGBT in Bantul District. This type of research was quasy experimental research with one group pretest and posttest design. The samples in this study were 315 high school students in Bantul District who were domesticated with loterry technique. Research instruments used CTML questionnaires and learning media. Test Data analysis used Z test. The mean result on the pretest is 16, and the mean posttest is 23. The results analysis test with a value of Z -10,344 with a p value of 0.000. Since p < a value of α 0.05 (0.000 < 0.05) it is concluded that there is a meaningful difference between pretest knowledge and posttest knowledge. Conclusion Cognitive Theory of Multimedia Learning Effective in improving the knowledge of high school adolescents about the health impacts of LGBT. Keywords: Cognitive Theory of Multimedia Learning; knowledge; LGBT; adolescent


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Dewi Mayang Sari ◽  
Puryati Puryati ◽  
Susi Nurhayati

ABSTRAK Faktor penyebab utama kejadian puting susu lecet adalah teknik menyusui, perawatan payudara, monoliasis pada mulut bayi, putting susu terpapar zat iritan, serta lidah bayi yang pendek sehingga mengalami nipple crack.Tujuan penelitian untuk mengetahui manfaat pijat oketani dan teknik menyusui terhadap derajat putting susu lecet. Metode menggunakan desain quasi exsperimen dengan pendekatan Non equivalent control group design. Populasi adalah semua ibu menyusui dengan putting susu lecet dengan sampel 20 orang yang dianalisa  secara univariate dan bivariant dengan instrument lembar observasi derajat putting susu lecet. Hasil menunjukan ada pengaruh pijat oketani dan tehnik menyusui pada kelompok intervensi  dengan  p value 0,004,  kelompok kontrol dengan p value 0,000. Dan tidak ada perbedaan efektifitas pijat oketani dan teknik menyusui yang benar dengan kejadian putting susu lecet dengan  p value 0,830. Kata kunci : pijat oketani;  teknik menyusui; putting susu lecet; ibu menyusui  ABSTRACTThe main factors causing the occurrence of nipple blister are breastfeeding techniques, breast care, monoliasis in the baby's mouth, nipples are exposed to irritants, and the baby's tongue is short so that he experiences nipple crack. The purpose of this study was to determine the benefits of oketani massage and breastfeeding techniques on the degree of sore nipples. Method used a quasy-experimental design with a non-equivalent control group design approach. The population was all breastfeeding mothers with nipple blister with a sample of 20 people who were analyzed univariately and bivariantly with an instrument of observation sheet on the degree of nipple blister. The results showed that there was an effect of Oketani massage and breastfeeding technique on the intervention group with p value 0.004, control group with p value 0.000. And there is no difference in the effectiveness of oketani massage and correct breastfeeding technique with the incidence of sore nipples with a p value of 0.830.Keywords: oketani massage; breastfeeding technique; sore nipples; breastfeeding mothers


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Zeny Fatmawati ◽  
Elis Fatmawati

ABSTRAKDismenorea merupakan rasa nyeri pada daerah perut bagian bawah sampai kepanggul, yang disebabkan oleh produksi zat kimia yang bernama prostaglandin yang dinyatakan dapat meningkatkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Jus remakuda terhadap penurunan Intensitas dismenore pada remaja putri. Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen one group pre test post test design Populasi adalah semua siswi SMPN 1 Tembelang, Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel  60 remaja putri SMPN 1 Tembelang Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01-30 September 2021 di SMPN I Tembelang Kabupaten Jombang. lembar observasi skala nyeri Numeric Ratting Scale (NRS) dan Wong Baker Pain Rating Scale untuk mengukur intensitas dimenore, data di analisa menggunakan uji WilcoxonHasil : Setelah di berikan pemberian jus Remakuda selama 5 hari pada remaja putri yang sedang menstruasi dan mengalami dismenore di dapatkan  nilai Z :-7.103 dan p: 0.000  Jus Remakuda berpengaruh terhadap Penurunan Intensitas Dismenore pada remaja putri, Kata Kunci: jus remakuda; dismenore; remaja ABSTRACT Dysmenorrhea is pain in the lower abdomen to the pelvis, which is caused by the production of a chemical called prostaglandin which is stated to increase pain. The research design was a pre-experimental one group pre-test post-test design. The population was all students of State Junior High School 1 of  Tembelang. The sampling technique used in this study was purposive sampling with a sample of 60 young women at State Junior High School 1 of  Tembelang. The study was conducted on 01-30 September 2021. at SMPN I Tembelang, Jombang Regency. This research instrument used an observation sheet for the Numeric Rating Scale (NRS) pain scale and the Wong Baker Pain Rating Scale to measure the intensity of dysmenorrhea, the data were analyzed using the Wilcoxon test. After being given Remakuda juice for 5 days, young women who are menstruating and experiencing dysmenorrhea get Z value: -7.103 and p: 0.000 Remakuda juice has an effect on reducing the intensity of dysmenorrhea in adolescent girls. Keyword : remakuda juice; dysmenorrhea; adolescents


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Sri Wahyuni M.Keb ◽  
Fachry Amal ◽  
Ulfatunnisa Ulfatunnisa

ABSTRAKPermasalahan tentang menstruasi merupakan salah satu tantangan menggapai kesehatan reproduksi yang sehat bagi remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan menggunakan  leaflet dan power point.Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan melakukan pre test dan post test sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yang dilaksanakan pada Maret-April 2021 di kampung Putali wilayah kerja Puskesmas Ebungfauw. Sampel sejumlah 40 remaja putri. Intrument yang digunakan adalah media leaflet dan media power point dan kuesioner yang telah diuji validitas dan relibilitas. Analis data menggunakan uji Paired T-test dan uji Independen t-tes. Rerata pretest pengetahuan kelompok leaflet 53,00 dan posttest 61,25. Rerata pretest pengetahuan kelompok power point 59,75 dan posttest 78,75. Uji paired t-test pengetahuan kelompok leaflet yaitu p-value 0,000 dan pada kelempok power point yaitu p-value 0,000. Uji Efektifitas kelompok leaflet dan kelompok power point adalah 0,008 dengan perbedaan mean 10,00 kelompok leaflet dan mean 19,00 kelompok power point. Sehingga kelompok power point lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Media power point lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi. Kata Kunci : pengetahuan; personal hygiene; menstruasi; power point; leaflet ABSTRACT Menstruation is one of problems in achieving healthy reproductive female teenagers. The purpose of this study was to determine the difference in knowledge of female teenagers before and after being given counseling using leaflets and power point media.This research was a quasi-experimental study by conducting a pre-test before being given counseling and a post-test after being given counseling, carried out in March-April 2021 in Putali village, the working area of Ebungfauw Health Center. The sample of this research is 40 female teenagers. The instruments used are leaflet media and power point media and questionnaires that have been tested for validity and reliability. Data analysis used Paired T-test and Independent t-test. The mean of the pretest knowledge of the leaflet group was 53.00 and the posttest was 61.25. The mean of the pretest knowledge of the power point group was 59.75 and the posttest was 78.75. The paired t-test for the knowledge of the leaflet group is p-value 0.000 and for the power point group, the p-value is 0.000. The effectiveness test for the leaflet group and the power point group was 0.008 with a mean difference of 10.00 for the leaflet group and 19.00 for the power point group. So that the power point group is more effective in increasing the knowledge of teenagers. Power point media was more effective in increasing the knowledge of young women about personal hygiene during menstruation. Keywords: knowledg; personal hygiene; menstruation; power point; leaflet


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Ningsih Saputri ◽  
Husna Husna

ABSTRAKStunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus Global Scaling Up Nutrition (SUN) Movement pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Jumlah status gizi di Indonesia yang mengalami Stunting pada tahun 2007 sekitar 36,8%, tahun 2013 mengalami kenaikan sekitar 37, 2%, pada tahun 2018 mengalami penurunan sekitar 30,8% tetapi tidak mengalami penurunan yang signifikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat Gerakan 1000 HPK mencegah terjadinya stunting pada anak usia 0-59 bulan. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain case control dan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni-Juli di Puskesmas Sitiung I Kabupaten Dharmasraya. Analisa penelitian dilakukan dengan uji chi square. Hasil menunjukkan hubungan dalam kejadian stunting adalah konsumsi tablet FE dengan p_value 0,003, Asi Eksklusif dengan p_value 0,020, MP-ASI dengan p_value 0,020, pola asuh dengan p_value 0,000.Kata kunci: stunting; konsumsi tablet Fe; anak usia 0-59 bulan ABSTRACTStunting is one indicator of nutritional problems that is the focus of the Global Scaling up Nutrition (SUN) Movement in the First 1000 Days of Life (HPK). in 2018 experienced a decrease of around 30.8% but did not experience a significant decrease. The purpose of this study was to observe the 1000 HPK Movement to prevent stunting in children aged 0-59 months. This research method uses quantitative with case control design and purposive sampling technique. This research was conducted in June-July at Sitiung I District Health Center, Dharmasraya Regency. The research analysis was carried out by using the chi square test. The results showed that the relationship in the incidence of stunting was the consumption of FE tablets with a p_value of 0.003, exclusive breastfeeding with a p_value of 0.020, complementary feeding with a p_value of 0.020, parenting with a p_value of 0.000.Keywords: stunting; consumption of Fe tablets; children aged 0-59 months


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Lolita Lestari ◽  
Ahmad Suryawan ◽  
Nur Ainy Fardana Nawangsari

ABSTRAKKecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, kecerdasan emosi menjadi krisis yang melanda dunia pendidikan akhir-akhir ini. Peran orang tua menjadi salah satu faktor luar yang memengaruhi kecerdasan emosi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional remaja sesuai dengan pola asuh orang tua remaja putri Akademi Angkatan Laut Surabaya. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancang bangun cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 remaja putri Akademi Angkatan Laut Surabaya dan 30 orang tua remaja putri tersebut dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Variabel bebas adalah pola asuh orang tua remaja putri Akademi Angkatan Laut Surabaya. Variabel terikat adalah kecerdasan emosional remaja putri Akademi Angkatan Laut Surabaya. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan Chi Square test. Hasil penelitian menunjukkan 83,3% remaja putri Akademi Angkatan Laut Surabaya memiliki kecerdasan emosional tinggi, dengan jenis pola asuh orang tua terbanyak yang diterapkan adalah demokratis sebanyak 73,33%. Hasil uji Chi square p = 0,418 (p > 0,05). Data tersebut menunjukkan tidak ada hubungan kecerdaasan emosional remaja sesuai dengan pola asuh orang tua remaja putri Akademi Angkatan Laut Surabaya.Kata Kunci: kecerdasan emosional; remaja putri; pola asuh orang tuaABSTRACTEmotional intelligence is a persons’ ability to recognize, manage emotions, motivate own self; recognize emotions of others, and the ability to build relationships with others. Based on literature review and previous research, emotional intelligence has become a crisis that has hit the world of education lately. The role of parents is one of the external factors that affect adolescent emotional intelligence. This study was aimed to determine the relationships in adolescent emotional intelligence according to the parenting style of the female adolescent’s parents at the Surabaya Naval Academy. This research method was observational analytic with cross sectional design. The numbers of samples are 30 female adolescents of Surabaya Naval Academy and 30 parents of them with total sampling technique of sampling. The independent variable is the parenting styles of female adolescence’s parent at Surabaya Naval Academy. The dependent variable was the emotional intelligence of women adolescence of Surabaya Naval Academy. The instrument used was questionnaires. Data analysis used Chi square test. The results showed that 83,3% of female adolescence at Surabaya Naval Academy had high emotional intelligence, with the type of parenting that most applied was democratic as much 73,33%. Chi square test results p = 0.418 (p > 0.05). The data shows that there is no relationship in the emotional intelligence of adolescents according to the parenting styles of women adolescence’s parent at Surabaya Naval Academy. Keywords: emotional intelligence; women adolescent; parenting style


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 169
Author(s):  
Maftuchah Maftuchah ◽  
Eni Kusyati ◽  
Tri Wibawanti Nur Laksana

ABSTRAKDiare adalah salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang. Penyakit diare sebagai penyebab kedua angka kesakitan dan angka kematian pada balita di Indonesia. Sebagian orang menganggap diare sering terjadi karena keracunan makanan. Status nutrisi bisa menjadi faktor perancu karena status nutrisi mempengaruhi durasi diare dan juga efektifitas prebiotik dalam meningkatkan respon imunitas. Studi pendahulan yang dilakukan di BPM Rusmiati Wilayah Puskesmas Winong terdapat data balita Pada bulan Maret-Mei 2020 yang mengalami diare  pada usia 3-5 tahun sebanyak 57 balita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Pemberian Makanan Tambahan  puding madu terhadap lama penyembuhan diare pada Balita Usia 3-5 . Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment  dan purposive sampling didapatkan 20 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis yang digunakan adalah mann whitney. Hasil penelitian menujukkan lama penyembuhan diare pada balita usia 3-5 tahun yang diberikan puding madu dan zinc didapatkan nilai median sebesar 4 hari sedangkan responden yang diberikan zinc dan oralit  dengan nilai median adalah 5 hari. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian makanan tambahan puding madu terhadap lama penyembuhan balita diare pada balita usia 3-5 tahun di PMB  RusmiyatiKata kunci : balita; diare; puding madu; pemberian makanan tambahanABSTRACT  Diarrhea is a disease that is still a public health problem in developing countries. Diarrhea is the second cause of mortality in under-five children in Indonesia. some people think diarrhea is often caused by food poisoning. Nutritional status can be a confounding faktor because nutritional status affects the duration and also the effectiveness of prebiotics in enhancing the immune response. The preliminary study conducted at Rusmiati Private Maternal Clinic in the Winong Health Center area contained data on toddlers In March-May 2020 who experienced diarrhea at the age of 3-5 years as many as 57 toddlers. The purpose of this study was to analyze the effect of honey puding supplementary food on Diarrhea Recovery Time in Toddlers Aged 3-5. The type of research used was a quantitative study with a Quasi Experimental design with purposive sampling obtained 20 respondents. The research instrument was a questionnaire. The analysis was Mann Whitney. The results showed that the duration of diarrhea healing for toddlers aged 3-5 years who was given honey puding obtained a median value of 4 days while respondents who were given zinc and ORS alone with a median value of healing duration of diarrhea was 5 days. The conclusion of this study is that there is an effect of giving supplementary feeding honey puding on the duration of healing for toddlers with diarrhea in toddlers aged 3-5 years at Rusmiati Private Maternal Clinic Keywords : diarrhea;  honey puding; toddler; supplementary food


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 130
Author(s):  
Indah Kurniawati

ABSTRAKPeran kader KB bagian dari masyarakat dimana sangat penting dapat memberikan motivasi kepada masyarakat terutama pada keluarga berencana dalam penggunaan kontrasepsi. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) merupakan bagian dari program keluarga berencana  sebagai upaya mengatur jarak kehamilan. Penggunaan MKJP yang masih rendah sekitar 37% diperlukan  Kader memiliki peranan dalam meningkatkan minat aseptor KB jangka Panjang dengan sasaran PUS di Desa Karangrejo Kecamatan Blimbingsari, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan kader KB tentang kontrasepsi  jangka Panjang untuk meningkatkan minat Pasangan Usia Subur (PUS). Metode penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel  yang diambil adalah semua kader KB di Desa Karangrejo kecamatan Blimbingsari tahun 2020 sebanyak 86 responden. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kader KB tentang MKJP secara keseluruhan kategori baik 21%, cukup 34,8% dan kurang 44,2% . Gambaran pengetahuan kader menunjukkan kemampuan kader dalam memberikan informasi kepada PUS tentang kontrasepsi jangka panjang yang nantinya akan berdampak pada peningkatan minat PUS dalam penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Kesimpulannya dari hasil penelitian bahwa pengetahuan kader sangat penting dalam keaktifan kader dalam memberikan motivasi kepada PUS. Disarankan bagi setiap kader diberikan pelatihan dan penyuluhan tentang MKJP dalam meningkatkan pengetahuan kader KB untuk bisa lebih aktif dalam memberikan informasi dan motivasi kepada semua ibu PUS tentang kontrasepsi jangka Panjang dan bagi Bidan dapat melakukan pendampingan secara kontinyu kepada kader sebagai upaya dalam meningkatkan cakupan akseptor KB jangka Panjang seperti IUD,Implan dan MOW.Kata Kunci : kade; pengetahuan; kontrasepsi  ABSTRACTThe role of family planning cadres as part of the community is very important to be able to motivate the community, especially for family planning in using contraception. Long-Term Contraceptive Method is part of the family planning program as an effort to regulate pregnancy spacing. The use of Long-Term Contraceptive Method which is still low around 37% is needed cadres’ roles in increasing the interest of long-term family planning acceptors with the target couples of childbearing age in Karangrejo Village, Blimbingsari District. The method was quantitative descriptive research. The samples taken were all family planning cadres in Karangrejo Village, Blimbingsari 2020 as many as 86 respondents by using total sampling. The results showed that the knowledge of family planning cadres about Long-Term Contraceptive Method was in the good category of 21%, 34.8% sufficient and 44.2% less. The overview of cadres’ knowledge showed their ability to provide information to the couples of childbearing age about long-term contraception which will have an impact on increasing their interest in using long-term contraception. The conclusion showed that the cadres’ knowledge is very important in providing motivation to the couples of childbearing age. It is recommended for every cadre to be given training and counseling about Long-Term Contraceptive Method in increasing their knowledge to be more active in providing information and motivation to all women of reproductive age about long-term contraception and for midwives to provide continuous assistance to cadres as an effort to increase the coverage of long-term family planning acceptors such as  IUD, Implant and Female Operation Medical.Key Words : cadres; knowledge; contraception.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 136
Author(s):  
Yusnaini Siagian ◽  
Wasis Pujiati ◽  
Martina Indah Sinaga

ABSTRAK Kelahiran bayi prematur merupakan salah satu penyebab kematian terbesar saat ini. Tindakan perawatan bayi lahir dilakukan dengan menghangatkan tubuh bayi, secara konvensional menggunakan inkubator namun, teknologi inkubator relatif mahal. Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan salah satu teknik perawatan yang efektif bagi bayi prematur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode kanguru terhadap peningkatan berat badan pada bayi BBLR di RSUD Provinsi Kepulauan Riau. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest dengan sampel sebanyak 16 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling. Hasil didapatkan rata-rata berat badan bayi sebelum perawatan metode kanguru adalah 1718,88 gram, dan setelah dilakukan perawatan metode kanguru rata-rata berat badan bayi meningkat menjadi 1844,38 gram, dengan peningkatan berat badan sebanyak 125,5 gram dimana p value = 0.000 (α< 0.05 ). Terdapat pengaruh perawatan metode kanguru terhadap peningkatan berat badan bayi BBLR di RSUD Provinsi Kepulauan Riau. Bagi ibu-ibu untuk melakukan perawatan metode kanguru secara rutin dan pemberian ASI yang cukup terhadap bayi BBLR. Kata kunci: metode kanguru; peningkatan berat badan; bayi BBLR ABSTRACTPremature birth is one of the biggest causes of death today. The act of caring for the newborn is carried out by warming the baby's body, conventionally using an incubator, however, incubator technology is relatively expensive. Kangaroo Treatment Method (PMK) is one of the effective treatment techniques for premature babies. The purpose of this study was to determine the effect of the kangaroo method on weight gain in LBW infants at the Riau Islands Province Hospital. The design of this research was a quasi-experimental design with one group pretest posttest with a sample of 16 respondents, sampling using purposive sampling technique. The results obtained that the average baby weight before the kangaroo method was 1718.88 grams, and after the kangaroo method treatment the average baby weight increased to 1844.38 grams, with an increase in body weight of 125.5 grams where p value = 0.000 (α< 0.05 ). There is an effect of kangaroo treatment method on increasing the weight of LBW babies in Riau Islands Provincial Hospital. For mothers to carry out routine kangaroo care and adequate breastfeeding for LBW babiesKeywords: kangaroo method; weight gain; LBW infant


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document