scholarly journals PERBEDAAN TINGKAT NYERI DADA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN TERAPI MUROTALL AL-QURAN

2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 135-142
Author(s):  
Priyanto Priyanto ◽  
Idia Indar Anggraeni

Nyeri dada merupakan keluhan utama yang sering dirasakan oleh penderita penyakit jantung koroner. Nyeri dada muncul karena suplai oksigen ke miokardium menurun. Terapi murottal Al-Qur’an merupakan terapi religi dimana seseorang akan diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit sehingga akan memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang, salah satunya untuk mengurangi rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dada sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an. Desain penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan desain one group Pre-test dan Post-test. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling, dan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Instrument penelitian yang digunakana dalah Numeric Rating Scale untuk mengukur skala nyeri sebelum dan setelah terapi murottal Al-Qur’an, pemberiannya sekali selama 20 menit. Uji statistic yang digunakan adalah paired sample T test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna tingkat nyeri dada sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an dengan nilai p-value 0,000 (p < α (0,05)). Terapi murottal Al-Qur’an dapat menurunkan skala nyeri dada pasien.   Kata kunci: nyeri dada, terapi murottal al-qur’an THE DIFFERENCE  BETWEEN CHEST PAIN LEVEL BEFORE AND AFTER MUROTTAL AL-QUR'AN THERAPY   ABSTRACT Chest pain is a major complaint that is often felt by people with coronary heart disease. Chest pain occurs because of decreased supply of oxygen to the myocardium. Murottal Al-Qur'an therapy is a religious therapy where someone will be heard verses of Al-Qur’an for a few minutes so it will have a positive impact on one’s body, one of them is to reduce pain. This study aims to find out the difference  between chest pain level before and after murottal Al-Qur'an therapy.This research design used pre-experimental method with one grouppre-test and post-test. The sampling method was accidental sampling, the number of sampling were 17 respondents. The research instrument used the Numeric Rating Scale to measure pain scale before and after murottal Al-Qur'an therapy, giving it once for 20 minutes. The test statistic used is paired sample T test.The results of this study indicate that there are significan differences in chest pain levels before and after murottal Al-Qur'an therapy with a p-value of 0.004 (p <α (0.05)).Murottal Al-Qur'an therapy can reduce the scale of patient's chest pain.   Keywords : chest pain, murottal al-qur’an therapy

Author(s):  
Priyanto Priyanto ◽  
Idia Indar Anggraeni

Chest pain is a major complaint that is often felt by people with coronary heart disease. Chest pain occurs because of a decreased supply of oxygen to the myocardium. Murottal Al-Qur' therapy is a religious therapy where someone will be heard verses of Al-Qur’an for a few minutes so it will have a positive impact on one’s body, one of them is to reduce pain. This study aims to find out the difference between chest pain level before and after murottal Al-Qur'an therapy. This research design used a pre-experimental method with one group pre-test and post-test. The sampling method was accidental sampling, the number of sampling were 17 respondents. The research instrument used the Numeric Rating Scale to measure pain scale before and after murottal Al-Qur'an therapy, giving it once for 20 minutes. The test statistic used is the paired sample T-test. The results of this study indicate that there are significant differences in chest pain levels before and after murottal Al-Qur'an therapy with a p-value of 0.004 (p <α (0.05)).Murottal Al-Qur'an therapy can reduce the scale of a patient's chest pain. The need for socialization and application of murottal Al-Qur'an therapy in patients with chest pain. Keywords: Chest Pain, Murottal Al-Qur’an Therapy


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 182-192
Author(s):  
Achwan Achwan ◽  
Abdurahman B.B. Laksono

Leg cramps are a common side effect of intradialysis CKD patients. Preventing intradialysis cramping pain can improve quality of life. Breathing and stretching exercises are non-pharmacological treatments for cramping pain. The purpose of this study was to prove the effect of breathing and stretching exercises on changes in the intensity of leg cramps in hemodialysis patients at the Haji Jakarta Hospital in 2018. This study was a quasi-experimental study with a two-group pre-post test research design. The sample was selected by purposive sampling, a sample of 34 patients. The intensity of muscle cramps was measured using the Numeric Rating Scale. The results of the analysis using the paired sample T-test. The results showed that the intervention group had a P-value = 0.01 and the control group had a P-value = 0.055, meaning that there was a difference in mean the intensity of cramping pain before and after breathing and stretching exercises was compared, so it was concluded that there was an effect of breathing and stretching exercises on the intensity of intradialysis leg cramps. Patients are advised to breathing and stretching exercises regularly, light exercise, eat and drink diet.


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Ilham

Latar Belakang : Gout arthritis merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, yang di tandai dengan penumpukan kristal monosodium urat didalam atau disekitar persendian sehingga menimbulkan nyeri. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2017), prevalensi gout arthritis didunia sebanyak 34,2%. Gout arthritis sering terjadi di negara maju seperti Amerika. Prevalensi gout arthritis di negara Amerika sebesar 26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian gout arthritis tidak hanya terjadi di negara maju saja. Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya di negara Indonesia. Penatalaksanaan gout arthritis dapat dilakukan dengan kompres hangat menggunakan jahe merah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian “quasy experiment” dengan desain/rancangan Pre and Post test without control (Control diri sendiri), pengambilan sampel menggunakan Non probability sampling dengan teknik Consecutive sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 20 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kompres hangat, jahe merah, thermometer air dan lembar observasi numeric rating scale (NRS). Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.000 dimana p < ? 0.05 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Wilayah Kerja Puskesmas Massenga Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019.


Author(s):  
Irfana Tri Wijayanti

Latar Belakang : Sekitar 50-70% dari wanita hamil dapat merasakan nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah dirasakan saat kehamilan trimester II dan III dan dapat menggangu aktifitas fisik sehari-hari seperti naik tangga, berjalan, bekerja berat, berpartisipasi dalam latihan, terganggu kualitas tidur. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan ibu hamil yang melakukan exercise gym ball dan ibu hamil yang melakukan senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pre test dan post test. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III primigravida. Subyek berjumlah 28 orang. Pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner tertutup dengan numeric rating scale boubonis. penelitian ini di klinik lydia syfra dan klinik budi luhur. Analisa data menggunakan wilcoxon sedangkan uji perbandingan menggunakan mann whitney. Hasil : Prevalensi umur ibu hamil mayoritas 24-29 tahun sebanyak 9 (64,3%). pendidikan mayoritas tamat perguruan tinggi sebanyak 11 (78,6%), pekerjaan swasta sebanyak 7 (50%). Sifat nyeri mayoritas tertusuk sebanyak 8 (57,2%). Untuk mengatasi nyeri mayoritas membiarkan dan melakukan olahraga sebanyak 7 (42,9%), sedangkan pada kelompok senam hamil mayoritas berobat ke tenaga kesehatan sebanyak 5 (35,7%). Nilai p value = 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah pada kelompok exercise gym ball sebesar 3.01 sedangkan kelompok senam hamil rata-rata penurunan tingkat nyeri punggung sebesar 1,33. Hal ini membuktikan bahwa exercise gym ball lebih berpengaruh terhadap penurunan nyeri dibandingkan dengan yang senam hamil Simpulan: Exercise gym ball lebih berpengaruh terhadap penurunan nyeri dibandingkan dengan yang senam hamil.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 217-224
Author(s):  
Tina Mawardika ◽  
Wacidatum Mutohharoh

Nyeri haid merupakan nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri yaitu dengan Massage Effleurage. Massage effleurage dapat menstimulasi serabut di kulit yang akan membuat nyaman, menurunkan rasa nyeri haid karena sentuhan dan nyeri yang di rangsang bersama sensasi sentuhan berjalan ke otak dan meningkatkan hormone endhorpin. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non randomized pretest-post test with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, jumlah populasi 126 siswi dan sampel 36 responden. Instrument penelitiannya berupa numeric rating scale dan lembar self report. Analisis data menggunakan uji statistic Independent t-test dan Dependent t-test. Hasil penelitian melalui uji statistik independent t-test didapatkan nilai p-value (0,001) < α (0,05) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid   Kata kunci: massage effleurage, nyeri haid THE EFFECT OF MASSAGE EFFLEURAGE ON THE BACK FOR PERIOD MENSTRUAITION PAIN   ABSTRACT Period pain is pelvis pain area because of menstruation and prostaglandin subtances production. Prostaglandin used to make cervix contraction. One of the way for reduce the pain are massage effleurage. Massage effleurage can stimulated fiber on the scalp and make comfortable. Massage effleurage can reduce period pain because touch and pain stimulated with touch sensation going to brain and increase endhorpin hormone. Analyzing Massage Effleurage influence for period pain intensity. These research are using quasy experiment research design with non randomized pretest-post test with control group design. Taking sample by purposive sampling on 126 women students in total and 36 respondents for sample. Research instrument are numeric rating scale and self report paper form. Data analyze using statistic test : Independent t-test and Dependent t-test. Research result by statistic test independent t-test show p-value (0,0001 )< α (0,05) that mean there are a significant influence on massage effleurage in period pain intensity.   Keywords: massage effleurage, menstruation pain


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 152-161
Author(s):  
Vellyza Colin ◽  
Buyung Keraman ◽  
Dwi Rolita

ABSTRAK Masa pubertas yaitu bagian dari proses perkembangan dengan adanya kematangan organ seksual dan kemampuan bereproduksi, yang ditandai dengan terjadinya menstruasi pertama (menarche). Menstruasi adalah perubahan secara fisiologis pada perempuan. Dysmenorrhea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Beberapa perempuan mengalami sakit dan kram saat haid berlangsung. Rasa sakit biasanya terjadi di perut bagian bawah. Secara umum penanganan nyeri dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan intensitas nyeri dysmenorrhea pada remaja putri di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Rancangan penelitian ini adalah Pra-Eksperiment dengan desain One-Group Pre-Post Test Design, menggunakan Accidental sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Alat yang digunakan adalah kuesioner lembar karakteristik responden dan Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengetahui intensitas nyeri. Analisis data menggunakan wilcoxon signed-rank test.  Hasil penelitian ini terdapat pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan intensitas nyeri dysmenorrhea pada remaja putri di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu diperoleh nilai Z = -4.801 dengan p-value=0,000<0,05 yang berarti signifikan. Diharapkan bagi sekolah dan siswi melakukan kompres air hangat sebagai salah satu alternatif terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri dysmenorrhea. Kata Kunci: Kompres Air Hangat, Nyeri Dysmenorrhea, Remaja Putri


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 28-36
Author(s):  
Priyani Haryanti ◽  
Gloria Juniarti

Latar belakang: lansia yang ada di wilayah puskesmas Talen berjumlah 229 orang, terdapat 75 (32,75%) lansia mengalami nyeri punggung bawah. Kompres hangat basah dan kering merupakan salah satu terapi nonfarmakologi dalam mengurangi nyeri namun belum diketahui efektivitas diantara dua terapi tersebut.Tujuan: untuk mengetahui efektivitas antara kompres hangat basah dan kering terhadap nyeri punggung bawah pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Telen. Metode penelitian: Quasy eksperiment denganpre and post test without control. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik Quota Sampling, jumlah sampel sebanyak 32 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen Numeric Rating Scale. Uji statistik Mann Whitney. Hasil: Rata-rata penurunan skala nyeri kompres hangat kering 1,94 dan basah 0,19 dengan P value 0,000 ≤ 0,05. Uji beda kompres hangat kering dan basah P value 0,48. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan efektivitas kompres hangat basah dan kering terhadap nyeri punggung bawah pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Telen. Saran: Untuk peneliti selanjutnya teknik pengambilan sampel menggunakan random agar memberi kesempatan yang sama.Kata kunci : Nyeri Punggung Bawah - Lansia - Kompres hangat basah dan kering


2018 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 427
Author(s):  
El Rahmayati ◽  
Raihan Hardiansyah ◽  
Nurhayati Nurhayati

<p>The operation 2012 in Indonesia reached 1.2 million (WHO in Sartika, 2013). Based on the National Health Data Tabulation of the Republic of Indonesia in 2009, surgical procedures occupy the 11th outline of the first 50 treatment of disease patterns in hospitals in Indonesia, which is estimated to be 32% of which are laparotomy (RI Ministry of Health, 2009). Previous data obtained from the MOH report (2007) states that cases of laparotomy operations continued to increase, from 162 in 2005 to 983 cases in 2006 and 1,281 cases in 2007. Complications in post-laparotomy patients were severe pain, bleeding, even death. Pain management is done by pharmacological and non-pharmacological techniques. In patients who experience mild pain up to the treatment can be done with non-pharmacological techniques. Non-pharmacological actions include aromatherapy using lemon oil essence. Based on the description above, researchers are interested in conducting research. This study aims to determine. This type of quantitative method research uses a quasi-experimental design with a one group pre-test post-test design approach. Sampling techniques using accidental sampling techniques were 32 respondents. Data collection uses measurements of the Numeric Rating Scale (NRS). Statistical test using Wilcoxon signed ranked test. The results of this study concluded that there were differences in pain intensity in patients post laparotomy surgery before and after lemon aromatherapy was given with p-value 0.000. Based on the conclusions of the results of the study, the authors suggest that hospitals can consider the use of lemon aromatherapy to treat pain in post-laparotomy patients using existing standard operating procedures.</p>


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Dwi Astuti ◽  
Dian Nur Adkhana

Latar Belakang: Nyeri Haid (dismenorea) adalah nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat menggangu aktivitas remaja dan secara tidak langsung dapat mengganggu kualitas hidupnya apabila tidak ditangani. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh William’s Flexion Exercise dan Lantunan Ayat Suci Al Qur’an terhadap Skala Nyeri Haid (Dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra – Experimental dengan one-group pra-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 20 remaja putri di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Teknik analisa data menggunakan uji paired t-test, pengumpulan data dengan lembar observasi berupa Numeric Rating Scale. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata intensitas dismenorea sebelum dilakukan intervensi 6,15 sedangkan setelah dilakukan intervensi 4,60. Hasil uji paired t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian william’s flexion exercise dan lantunan ayat suci Al Qur’an terhadap skala nyeri haid (dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document