Foot Massage Menurunkan Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea Pada Post Partum

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Dwi Astuti ◽  
Dian Nur Adkhana

Latar Belakang: Nyeri Haid (dismenorea) adalah nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat menggangu aktivitas remaja dan secara tidak langsung dapat mengganggu kualitas hidupnya apabila tidak ditangani. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh William’s Flexion Exercise dan Lantunan Ayat Suci Al Qur’an terhadap Skala Nyeri Haid (Dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra – Experimental dengan one-group pra-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 20 remaja putri di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Teknik analisa data menggunakan uji paired t-test, pengumpulan data dengan lembar observasi berupa Numeric Rating Scale. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata intensitas dismenorea sebelum dilakukan intervensi 6,15 sedangkan setelah dilakukan intervensi 4,60. Hasil uji paired t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian william’s flexion exercise dan lantunan ayat suci Al Qur’an terhadap skala nyeri haid (dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 104-114
Author(s):  
Cica Kristina ◽  
Oswati Hasanah ◽  
Ririn Muthia Zukhra

Dismenore merupakan kondisi yang normal dialami  beberapa perempuan yang mengalami haid, dikarenakan terjadi ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah yang menyebabkan kontraksi antara tonus miometrium dan uterus sehingga terjadinya iskemia, perdarahan dan rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis terapi akupresur lebih efektif dibandingkan relaksasi otot progresif terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada mahasiswi FKP Universitas Riau dengan prinsip distraksi dan relaksasi yang menggunakan alat ukur numeric rating scale. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksprimental dengan two group comparison pre-post test design. Sampel penelitian yaitu mahasiswi yang mengalami dismenore sebanyak 38 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok relaksasi otot progresif dan dan akupresur yang  menggunakan  teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terapi akupresur dan relaksasi otot  progresif dapat menurunkan intensitas nyeri dengan hasil p-value 0.001 < α (0.05). Simpulan dari penelitian ini adalah terapi akupresur lebih signifikan menurunkan intensitas nyeri dismenore dibandingkan relaksasi otot progresif.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 152-161
Author(s):  
Vellyza Colin ◽  
Buyung Keraman ◽  
Dwi Rolita

ABSTRAK Masa pubertas yaitu bagian dari proses perkembangan dengan adanya kematangan organ seksual dan kemampuan bereproduksi, yang ditandai dengan terjadinya menstruasi pertama (menarche). Menstruasi adalah perubahan secara fisiologis pada perempuan. Dysmenorrhea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Beberapa perempuan mengalami sakit dan kram saat haid berlangsung. Rasa sakit biasanya terjadi di perut bagian bawah. Secara umum penanganan nyeri dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan intensitas nyeri dysmenorrhea pada remaja putri di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Rancangan penelitian ini adalah Pra-Eksperiment dengan desain One-Group Pre-Post Test Design, menggunakan Accidental sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Alat yang digunakan adalah kuesioner lembar karakteristik responden dan Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengetahui intensitas nyeri. Analisis data menggunakan wilcoxon signed-rank test.  Hasil penelitian ini terdapat pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan intensitas nyeri dysmenorrhea pada remaja putri di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu diperoleh nilai Z = -4.801 dengan p-value=0,000<0,05 yang berarti signifikan. Diharapkan bagi sekolah dan siswi melakukan kompres air hangat sebagai salah satu alternatif terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri dysmenorrhea. Kata Kunci: Kompres Air Hangat, Nyeri Dysmenorrhea, Remaja Putri


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Inggrid Dirgahayu

ABSTRAKSectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada abdomen. Luka insisi memberikan dampak bagi ibu dan dampak yang paling dirasakan adalah nyeri akut. Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang di ekspresikan secara berbeda pada masing-masing individu. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri adalah dengan mbnilisasi dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasdi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea di ruang Zaitun III Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Kab. Bandung.Metode penelitian yang digunakan adalah “pre eksperimental design” dengan rancangan “one group pre-post test design”. Jumlah sampel penelitian sebanyak 21 responden dengan teknik “purposive sampling”. Instrumen penelitian dalam mengukur tingkat nyeri menggunakan NRS (Numerik Rating Scale). Respon nyeri diukur sebelum dan sesudah mobilisasi dini yang dilakukan 3 hari berturut-turut. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.            Hasil penelitian menunjukan nilai median sebelum mobilisasi dini 9,00 dan sesudah mobilisasi dini 5,00. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapat nilai p-value 0,000 < α(0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea.            Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan rumah sakit menerapkan SOP mobilisasi dini untuk menurunkan nyeri. Kata kunci: mobilisasi dini, intensitas nyeri, post sectio caesarea 


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 135-142
Author(s):  
Priyanto Priyanto ◽  
Idia Indar Anggraeni

Nyeri dada merupakan keluhan utama yang sering dirasakan oleh penderita penyakit jantung koroner. Nyeri dada muncul karena suplai oksigen ke miokardium menurun. Terapi murottal Al-Qur’an merupakan terapi religi dimana seseorang akan diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit sehingga akan memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang, salah satunya untuk mengurangi rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dada sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an. Desain penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan desain one group Pre-test dan Post-test. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling, dan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Instrument penelitian yang digunakana dalah Numeric Rating Scale untuk mengukur skala nyeri sebelum dan setelah terapi murottal Al-Qur’an, pemberiannya sekali selama 20 menit. Uji statistic yang digunakan adalah paired sample T test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna tingkat nyeri dada sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an dengan nilai p-value 0,000 (p < α (0,05)). Terapi murottal Al-Qur’an dapat menurunkan skala nyeri dada pasien.   Kata kunci: nyeri dada, terapi murottal al-qur’an THE DIFFERENCE  BETWEEN CHEST PAIN LEVEL BEFORE AND AFTER MUROTTAL AL-QUR'AN THERAPY   ABSTRACT Chest pain is a major complaint that is often felt by people with coronary heart disease. Chest pain occurs because of decreased supply of oxygen to the myocardium. Murottal Al-Qur'an therapy is a religious therapy where someone will be heard verses of Al-Qur’an for a few minutes so it will have a positive impact on one’s body, one of them is to reduce pain. This study aims to find out the difference  between chest pain level before and after murottal Al-Qur'an therapy.This research design used pre-experimental method with one grouppre-test and post-test. The sampling method was accidental sampling, the number of sampling were 17 respondents. The research instrument used the Numeric Rating Scale to measure pain scale before and after murottal Al-Qur'an therapy, giving it once for 20 minutes. The test statistic used is paired sample T test.The results of this study indicate that there are significan differences in chest pain levels before and after murottal Al-Qur'an therapy with a p-value of 0.004 (p <α (0.05)).Murottal Al-Qur'an therapy can reduce the scale of patient's chest pain.   Keywords : chest pain, murottal al-qur’an therapy


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Khairun Nuhan ◽  
Titi Astuti ◽  
Al Murhan

<p>Prevalensi persalinan <em>sectio caesarea </em>di Indonesia menurut WHO pada tahun 2015 adalah 15,3%. Pada pasien post operasi <em>sectio caesarea</em>setelah anestesi menghilang pasien akan merasakan nyeri, sehingga diperlukan terapi yang efektif dan aman dari efek samping. Terapi Al-Qur’an salah satu bentuk teknik distraksi (pengalihan) secara non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan.Keberhasilan menggunakan murrotal 70 % dari penelitian terkait.Penelitian ini menggunakan desain<em>quasi exsperiment</em> dengan pendekatan <em>nonrandomized control grup pretest postests design</em>.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik <em>accidental sampling</em> sebanyak 22 responden (11 responden kelompok perlakuan dan 11 responden kelompok kontrol).Pengumpulan data nyeri menggunakan instrumen <em>Numeric Rating Scale</em> (NRS).Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann-Withney. Hasil penelitian terdapat  perbedaan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi SC pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p-value 0.001. Peneliti menyarankan agar pihak RS mempertimbangkan menggunakan terapi komplementer murottal Al-Qur’an untuk mempersiapkan ibu menghadapi operasi SC menggunakan SOP yang ada.</p>


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Ilham

Latar Belakang : Gout arthritis merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, yang di tandai dengan penumpukan kristal monosodium urat didalam atau disekitar persendian sehingga menimbulkan nyeri. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2017), prevalensi gout arthritis didunia sebanyak 34,2%. Gout arthritis sering terjadi di negara maju seperti Amerika. Prevalensi gout arthritis di negara Amerika sebesar 26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian gout arthritis tidak hanya terjadi di negara maju saja. Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya di negara Indonesia. Penatalaksanaan gout arthritis dapat dilakukan dengan kompres hangat menggunakan jahe merah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian “quasy experiment” dengan desain/rancangan Pre and Post test without control (Control diri sendiri), pengambilan sampel menggunakan Non probability sampling dengan teknik Consecutive sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 20 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kompres hangat, jahe merah, thermometer air dan lembar observasi numeric rating scale (NRS). Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.000 dimana p < ? 0.05 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Wilayah Kerja Puskesmas Massenga Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019.


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Maya Indriati ◽  
Dyah Triwidiyantari ◽  
Krisnasari Nur Apriyanti

Nyeri merupakan gejala yang tidak menyenangkan yang dialam oleh pasien post operasi section caesarea. Salah satu terapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensits nyeri post sectio caesarea di RSUD Cianjur. Penelitan ini adalah penelitian kuantitatif dengan Quasy-Exsperimental with pretest and posttest without control group. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 45 ibu post sectio caesarea pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data dilakukan dengan uji wilcoxson. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rata-rata rasa nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 3,31 dan rata-rata rasa nyeri sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 2,22. Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri post section caesarea di RSUD Cianjur (p=0.000).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document