scholarly journals EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP LUKA PERINEUM

2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Suci Mega Sari ◽  
Anggraini Anggraini ◽  
Ratna Dewi Putri

Tingginya angka morbiditas dari 85% wanita yang melahirkan spontan pervaginam mengalami trauma perineum, 32-33% terjadi karena tindakan episiotomi dan 52% merupakan laserasi spontan. data Persalinan di Puskesmas Rawat Inap Sukamaju pada tahun 2019 terdapat jumlah persalinan yaitu sebanyak 355 ibu bersalin dengan kejadian rupture perineum sebanyak 27,6% yang diakibatkan oleh rupture spontan dan 9,5% yang diakibatkan oleh episiotomy. Dengan Konsumsi obat herbal seperti pemberian konsumsi ekstrak ikan gabus dapat mempercepat penyembuhan luka perineum tujuan mengetahui perbedaan efektivitas pemberian ekstrak ikan gabus dibanding dengan yang tidak diberikan terhadap lama penyembuhan luka perineum ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sukamaju Kota Bandar Lampung Tahun 2020. Penelitian quasi eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design, populasi penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di wilayah kerja puskesmas rawat inap Sukamaju dengan sampel berjumlah 34 responden. Data dikumpulkan sejak tanggal 12 Februari – 17 Agustus 2020, dianalisa menggunakan uji t-independent. Hasil didapatkan terdapat perbedaan penyembuhan luka perineum ibu post partum dengan p-value=0,000 atau <0.05. Pemberian penambahan ekstrak ikan gabus lebih efektif terhadap penyembuhan luka perineum ibu postpartum dibanding dengan yang tidak diberikan.

2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Eka Yulia Fitri ◽  
Aprina Aprina ◽  
Setiawati Setiawati

<p>Risiko tinggi/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Tujuan Penelitian : diketahui pengaruh senam kegel terhadap penyembuhan luka pada ibu post partum. Jenis  penelitian kuantitatif, desain penelitian metode <em>quasi eksperimen</em> dengan pendekatan <em>Post test with control group design</em>, objek penelitian adalah pengaruh senam kegel dengan ruptur perineum. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin<em>. </em>Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primi dengan jumlah sampel adalah 60 responden. Analisis data menggunakan uji t independen. Hasil Penelitian: Rata-rata penyembuhan luka pada kelompok eksperimen sebelum senam kegel adalah 10,73 dan setelah senam kegel 4.40. Rata-rata penyembuhan luka pada kelompok kontrol pada pengukuran pertama adalah 10.53 dan pengukuran kedua 5.20. Ada penyembuhan luka pada ibu post partum (<em>p-value</em> 0,015) dengan nilai beda mean 0,800 dan t-test 2,592. Kepada perawat diharapkan selalu mengajarkan senam kegel pada ibu hamil dan terutama pada ibu-ibu primigravida.</p><p> </p>


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Zuhrotunida Zuhrotunida ◽  
Yunita Yunita

Persentase nasional angka kejadian proses mulai menyusu kurang dari satu jam (IMD) setelah bayi lahir adalah 34,5 persen. Kurangnya presentasi tersebut diakibatkan oleh salah satunya dikarenakan adanya Peningkatan kejadian Sectio Caesarea yang secara tidak langsung menurunkan kesuksesan dalam menyusui.Hal ini dikarenakan tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini serta keterlambatan dalam memberikan.Permasalahan mayoritas yang dialami ibu adalah tidak keluarnya ASI pada hari pertama sampai hari ketiga post partum. Akibatnya, bayi baru lahir yang seharusnya mendapatkan ASI dini akan tertunda dan sebagai alternatifnya diberikan susu formula.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas pijat oksitocin dan breastcare terhadap waktu pengeluaran ASI.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Quasy Eksperimendengan Rancangan NonEquivalent Control Group Design (pre test dan post test group kontrol).Kelompok intervensi dalam penelitian ini adalah ibu post sectio caesarea yang dilakukan pijat oksitosin sedangkan kelompok kontrol dalam penelitian adalah ibu post sectio caesarea yang dilakukan breast care.Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu post SC pada bulan maret 2016 yang berada di Ruang Nifas RS DINDA TANGERANG sebanyak 32 ibu yang diambil dengan Teknik Non probability sampling dengan purposive sampling.Hasil penelitianProduksi ASI pada ibu nifas dengan post sc yang dilakukan breast care dapat diketahui bahwa yang mengalami pengaluaran ASI cepat, yaitu sebesar 4 ibu (%) sedangkan 12 ibu (37,5%) mengalami pengeluaran ASI lambat. Dilakukan uji statistic diketahui efektifitas yang kuat antara pijat oksitosin pada ibu dengan post sc terhadap pengeluaran ASI, hal ini dibuktikan dengan p-value 0, 000 (<0,05) dengan nilai r korelasi Sperman sebesar 0,689. Disarankan bagi Ibu Post SC yang mengalami permasalahan ASI hendaknya dilakukan intervensi pijat oksitocin untuk mempercepat pengeluaran ASInya.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Rahmawati Wahyuni ◽  
Nursari Abdul Syukur

Latar belakang: Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta, inversio uteri dan pembekuan darah. Pada umumnya dengan melakukan senam nifas maka dapat mempercepat proses pemulihan kondisi ibu setelah melahirkan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama masa nifas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan pre test-post test control group design. Subjek penelitian yang diambil adalah semua ibu post partum yang melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung pada bulan Agustus-Oktober 2019. Sampel terdiri dar 2 kelompok dengan 48  responden, yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis statistik uji t independen dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang signifikan dari penurunan TFU  pada ibu post partum antara kelompok yang melakukan senam nifas dan tidak senam nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung  dibuktikan dengan p-value = 0,002. Kesimpulan dan saran: Pada penelitian ini Ho ditolak yang menunjukan bahwa ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Klinik Kartika Jaya. Diharapkan senam nifas di terapkan oleh Wilayah Kerja Puskesmas Temindung karena bermanfaat dalam proses pemulihan kondisi ibu pasca partus.


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 219-224
Author(s):  
Nieniek Ritianingsih

Penyakit gagal ginjal kronis atau disingkat GGK, saat ini diakui sebagai prioritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Pasien GGK akan mengalami  gangguan fisik dan psikologis sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Teknik konservasi energi dengan pemberdayaan diri dapat diberikan pada pasien GGK dengan tujuan dapat meningkatkan energi, mengurangi fatigue dan kualitas hidup dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik konservasi energi dengan pemberdayaan diri terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.Hipotesis penelitian ini adalah teknik konservasi energydengan pemberdayaan diridapat meningkatkan kualitas hidup pasien GGK.   Responden penelitian ini berjumlah 47 orang untuk kelompok intervensi dan untuk kelompok kontrol 47 orang responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metoda kuasi eksperimental dengan pendekatan pre test – post test control group design. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara  kualitas hidup  kelompok kontrol dengankualitas hidup kelompok intervensi setelah dilakukan penerapan teknik konservasi energy. Perawat agar menerapkan tehnik konservasi energy sebagai suatu program terstruktur dari intervensi keperawatan bagi pasien GGK   Kata kunci : teknik konservasi energi, kualitas hidup, GGK   THE EFFECT OF THE APPLICATION OF ENERGY CONSERVATION TECHNIQUES WITH SELF-EMPOWERMENT TO THE QUALITY OF LIFE OF PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE   ABSTRACT Chronic kidney failure or abbreviated CRF, is currently recognized as a public health priority throughout the world. GGK patients will experience physical and psychological disorders that affect their quality of life. Energy conservation techniques with self-empowerment can be given to CRF patients with the aim of increasing energy, reducing fatigue and quality of life can be increased. This study aims to determine the effect of the application of energy conservation techniques with self-empowerment to the quality of life of patients with chronic renal failure. The hypothesis of this study is conservation techniques of energy with empowerment can improve the quality of life of patients with CRF. The respondents of this study were 47 people for the intervention group and for the control group 47 respondents. This research is a quantitative research using a quasi-experimental method with a pre test - post test control group design approach. The statistical test results obtained p value 0,000, it can be concluded that there is a significant difference between the quality of life of the control group and the quality of life of the intervention group after the application of energy conservation techniques. The nurse is to apply energy conservation techniques as a structured program of nursing interventions for CRF patients   Keywords: energy conservation techniques, quality of life, CRF


2017 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Okky Irtanto ◽  
Alex Pangkahila ◽  
IGM Aman

Abstract: Overtraining accelerates aging due to the excessive production of free radicals that can cause oxidative stress. Banana floret extract contains bioactive compounds with antioxidant capacity which can increase the body's defence to deal with the oxidative stress by increasing the level of superoxide dismutase (SOD). This study was aimed to prove that the banana (Musa x paradisiaca) floret extract could prevent the decrease of superoxide dismutase (SOD) levels in overtraining-induced mice (Mus musculus) BALB/c liver. This was a true experimental study with the post-test only control group design. Subjects were 36 male mice (Mus musculus), BALB/c strain, 12 weeks old, weighing 20-22 g, which were divided into two groups with 18 mice each. The control group (P0) was treated with a placebo of 1 ml aquadest and overtrained for 14 days meanwhile the treatment group (P1) was treated with banana (Musa x paradisiaca) floret extract of 400 mg/kgBW/day and overtrained for 14 days. The results showed that after 14-day treatment, the mean SOD level in the liver tissue of the P0 group was 568.82±9.558 U/mg protein whereas in the P1 group was 588.37±10.629 U/mg protein (P < 0.01). The t-independent test showed a t value of -5.804 and a P value of 0.000 which indicated that after treatment, the levels of SOD in liver tissue of both groups were significantly different. Conclusion: Banana (Musa x paradisiaca) floret extract could prevent the decrease of superoxide dismutase (SOD) levels in the liver tissue of overtraining-induced mice (Mus musculus) BALB/c.Keywords: banana floret, SOD, liver, overtrainingAbstrak: Aktivitas fisik berlebih mempercepat penuaan karena meningkatkan produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Ekstrak floret pisang mengandung senyawa bioaktif dengan kapasitas antioksidan yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh dalam menghadapi stres oksidatif melalui peningkatan kadar superoksida dismutase (SOD). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD pada hati mencit (Mus musculus) BALB/c dengan aktivitas fisik berlebih. Jenis penelitian ialah eksperimental murni dengan post test only control group design. Subjek penelitian ialah 36 ekor mencit (Mus Musculus) BALB/c, jantan, berumur 12 minggu, berat badan 20-22 gr, yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor mencit. Kelompok kontrol (P0) diberikan plasebo berupa aquadest sebanyak 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari, dan kelompok perlakuan (P1) diberikan ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dosis 400 mg/kgBB mencit per hari dicampur aquadest hingga 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SOD jaringan hati pada kelompok kontrol (P0) sesudah perlakuan (post-test) ialah 568,82±9,558 U/mg protein, sedangkan pada kelompok perlakuan (P1) ialah 588,37± 10,629 U/mg protein. Analisis kemaknaan dengan T-Independent mendapatkan nilai t= -5,804 dan nilai P = 0,000 yang menunjukkan bahwa sesudah perlakuan (post-test), kadar SOD jaringan hati pada kedua kelompok berbeda sangat bermakna. Simpulan: Ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD pada hati mencit (Mus musculus) BALB/c dengan aktivitas fisik berlebih.Kata kunci: floret pisang raja, SOD, hati, aktivitas fisik berlebih


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
Author(s):  
Sri Rahayu

Abtrak. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global baik dinegara berkembang maupun negara maju. Anemia terjadi pada semua tahap siklus kehidupan, umumnya terjadi pada masa anak-anak dan wanita hamil (WHO, 2008). Di puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal pada bulan Agustus 2017 didapatkan ibu hamil dengan kadar HB 8,2 gr% mengalami perdarahan pada saat melahirkan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemberian tablet FEpada ibu nifas.Desain penelitian menggunakanmatching pretest-post test control group design. Penelitian ini menggunakan data kohort dari ibu hamil  di puskesmas Pegandon yang melahirkan pada bulan Desember 2017 – Januari 2018. Sampelnya ibu nifas pada bulan  Januari – Maret 2018yang datang di puskesmas Pegandon untuk melahirkan sebanyak 72 ibu nifas. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar  pada responden perlakuan mempunyai usia reproduksi 30 (83,3%),  sebagian berpendidikan (SD danSMP) 28 (77.8%) dan berpenghasilan sesuai UMK 22 (61.1%) sedangkan pada responden control untuk usia reproduksi25 (69%), berpendidikan (SD dan SMP) 31 (86%) dan berpenghasilan sesuai UMK 15 (41.7%).Pada analisis bivariate dengan uji kolmogorov-smirnov didapatkan p> 0.00 pada perlakuan dan kontrol. Disimpulkan bahwa diberikan dan tidak diberikan tablet FE pada ibu nifas didapatkan hasil sama berpengaruh dalam peningkatan kadar HB.Disarankansetiap ibu nifas meminum tablet FE supaya tidak terjadi anemia dan memberikan ASI pada bayinya dengan maksimal.Kata kunci : anemia, ibu nifas, tablet FE The Influence Of Iron Tablets In Pifandon Mother To Post Partum Anemia In Pegandon Community Health Center Area Abtract.Anemia is a global public health problem both in developing and developed countries. Anemia occurs at all stages of the life cycle, generally occurring during childhood and pregnant women (WHO, 2008). In Pegandon Puskesmas Kendal Regency in August 2017 it was found that pregnant women with HB levels 8.2 gr% had bleeding at the time of delivery. This study aims to evaluate the administration of FE tablets to postpartum mothers. The study design used a matching pretest-post test control group design. This study uses cohort data from pregnant women at the Pegandon puskesmas who gave birth in December 2017 - January 2018. The sample was postpartum mothers in January - March 2018 who came to the Pegandon puskesmas to deliver 72 postpartum mothers. The results showed that most of the treatment respondents had a reproductive age of 30 (83.3%), some were educated (SD and SMP) 28 (77.8%) and earning according to MSE was 22 (61.1%) while the control respondents were for reproductive age 25 (69% ), educated (elementary and junior high) 31 (86%) and earning according to UMK 15 (41.7%). In the bivariate analysis with the Kolmogorov-Smirnov test, p> 0.00 was obtained for treatment and control. It was concluded that given and not given FE tablets to the puerperal mothers found the same effect had an effect on increasing HB levels. It is recommended that every puerperal woman take FE tablets so that anemia does not occur and give milk to her baby to the maximum..Keywords: anemia, puerperal mothers, FE tablets


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Setiawandari Setiawandari ◽  
Eka Deviany Widyawaty

The immunizations that must be given to children include the Diphtheria Pertussis Tetatus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B vaccine or better known as Pentabio DPT. The DTwP / HB / HiB vaccine is given to babies in 3 doses at 1 month intervals. This immunization caused a systemic reaction, one of which was a fever of 0.85% in the first 30 minutes and increased to 14.03% on the day after immunization. The purpose of this study was to determine the effectiveness of shallots (Allium ascalonicum L) in reducing the body temperature of feverish children after Pentabio DPT immunization. This type of research was quasi-experimental study, with pre and post test with control group design. The sample in this study were babies who received DPT immunization as many as 20 respondents. DPT Pentabio immunization was given a dose of 0.5 ml in the intervention group and the control group. The statistical test used was the T test. The results showed that there was a significant effect of shallots on in reducing the body temperature of feverish children after Pentabio DPT immunization, with a p-value of 0.000. Keywords: shallots; body temperature; fever; Pentabio DPT immunization ABSTRAK Imunisasi yang wajib diberikan kepada anak-anak diantaranya adalah vaksin Diphtheria Pertusis Tetatus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B atau lebih dikenal dengan DPT Pentabio. Vaksin DTwP/HB/HiB diberikan kepada bayi sebanyak 3 dosis dengan interval 1 bulan. Imunisasi ini menimbulkan reaksi sistemik salah satunya berupa demam 0,85% pada 30 menit pertama dan meningkat menjadi 14,03% pada satu hari pasca imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap penurunan suhu tubuh anak demam pasca imunisasi DPT Pentabio. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan pre and post test with control group design. Sampel pada penelitian ini adalah bayi yang mendapat imunisasi DPT sebanyak 20 orang responden. Pemberian imunisasi DPT PENTABIO Pentabio dosis 0,5 ml pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Uji T. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari bawang merah dalam menurunkan suhu tubuh anak demam pasca imunisasi DPT Pentabio, dengan p-value 0,000. Kata kunci: bawang merah; suhu tubuh; demam; imunisasi DPT Pentabio


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document