scholarly journals PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Alotrop ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Elfrida Napitupuluh ◽  
Rina Elvia ◽  
Salastri Rohiat

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan minat dan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization dan model pembelajaran Think Pair Share pada materi persamaan reaksi kimia di SMAN 8 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2019. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MIA dengan jumlah populasi 136 siswa. Pengambilan sampel dilakukan setelah uji homogenitas dan normalitas maka terpilih kelas X MIA 2 yang menerapkan model Team Assisted Individualization dan X MIA 3 yang menerapkan model Think Pair Share sebagai sampel penelitian dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 68 siswa. Analisis data yang digunakan adalah rata-rata (mean), uji normalitas, uji homogenitas,uji N-Gain Score dan uji hipotesis (uji t). Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa penerapan model Team Assisted Individualization mampu memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dari model Think Pair Share. Data hasil belajar kimia siswa diperoleh dari nilai pretest dan postest dengan selisih hasil belajar untuk kelas eksperimen I adalah 59,411 dan kelas eksperimen II adalah 57,647, berdasarkan nilai pretest dan postest didapatkan perolehan nilai N-Gain Score pada kelas eksperimen 1 besar 0,765 dan kelas eksperimen 2 sebesar 0,707. Sedangkan minat belajar kimia siswa pada kedua kelas memperoleh persentase sebesar 81,272% untuk model pembelajaran Team Assisted Individualization dan 76,647% untuk model pembelajaran Think Pair Share. Hasil uji t pada aspek kognitif didapatkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,013 dan pada aspek afektif minat belajr sebesar 0,000. Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada minat dan hasil belajar kimia yang menerapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization dan Think Pair Share

Author(s):  
Zafira Rahmatilla ◽  
Yul Ifda Tanjung

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan Keterampilan Proces Sains (KPS) siswa menggunakan model pembelajaran inquiry training dan pembelajaran konvensional mengenai materi pokok elastisitas dan hukum Hooke di SMA. Jenis Penelitian ini adalah quasi-experiment dengan desain two groups pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Medan. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan observasi aktivitas KPS siswa. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pengujian hipotesis uji t. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan KPS yang signifikan antara penerapan menggunakan model pembelajaran inquiry training dibandingkan pembelajaran konvensional dengan nilai sig. 0,000 pada taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil uji N-Gain Score dengan penerapan model pembelajaran inquiry training lebih tinggi dalam meningkatkan KPS siswa sebesar 0,70 dalam kategori tinggi dibandingkan KPS siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional sebesar 0,59 dalam kategori sedang. Kata kunci: keterampilan proses sains; model pembelajaran inquiry training. ABSTRACTThis study aims to determine the differences in Science Proses Skills (SPS) of students using inquiry training learning model and conventional learning about the subject matter of elasticity and Hooke’s law in High School. This type of research is a quasi-experimental with two groups of pretest-posttest design. The population of this research is all students of class XI MIPA in Public Senior High School 5 Medan. The sample was taken by a purposive sampling technique that consists of two groups, namely an experimental group and a control group. The data collected technique has been done by tests and observations activities SPS student. The data in this research was analyzed a hypothesis-testing t-test. The results showed significant differences in SPS between the application of using inquiry training learning models compared to conventional learning with the value of sig. was 0.000 at the significance of level 0.05. Based on the results of the N-Gain Score test with the application of the inquiry training learning model is higher in increasing SPS of the students by 0.70 in the high category compared to SPS of students with the application of conventional learning by 0.59 in the medium category. Keywords: science process skills; inquiry training learning model.


Author(s):  
Setiawan Wijayanto ◽  
Asrul Asrul ◽  
Abdul Rachman Tiro

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini (experiment quasi). Sampel penelitian yaitu 15 peserta didik kelas VA sebagai kelas kontrol dan 15 peserta didik kelas VB sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan soal pre-test  dan soal post-test. Teknik analisis data menggunakan hasil Uji t. Hasil analisis data diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol.  Hasil perhitungan Uji N-Gain, menunjukkan bahwa nilai rata-rata nilai N-Gain score untuk kelas eksperimen (metode demonstrasi) adalah sebesar 51.1695 atau 51% termasuk dalam kategori kurang efektif. Sementara untuk rata-rata N-Gain score untuk kelas kontrol adalah sebesar 38.4839 atau 38.5% termasuk dalam kategori tidak efektif. Hasil uji indipendent sample t test diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.280 dan nilai 0.280 > 0,05 maka H0 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.


Author(s):  
Victor Gamma Kharisma ◽  
Budi Astuti

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas metode problem solving melalui konseling kelompok terhadap regulasi diri siswa SMA N 1 Jatinom. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan Non Equivalen Pretest-Posttest. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen sejumlah enam siswa dan kelompok kontrol sejumlah enam siswa. Populasi penelitian adalah siswa SMA N 1 Jatinom tahun ajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Proses pengumpulan data menggunakan skala regulasi diri untuk mengukur tingkat regulasi diri siswa SMA N 1 Jatinom. Efektivitas metode problem solving terhadap regulasi diri dapat dilihat dari perbedaan hasil uji wilcoxon dengan nilai sig. 0,028 lebih kecil 0,05 (0,028 < 0,05). Perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 42,4 dan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 22,2 (42,4 > 22,2). Rerata Gain Score kelompok eksperimen sebesar 0,43 sedangkan kelompok kontrol sebesar 0,23. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode problem solving melalui konseling kelompok efektif terhadap regulasi diri siswa.


METIK JURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 77-82
Author(s):  
Nelliraharti Nelliraharti ◽  
Murnia Suri

Blended Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka (konvensional) dan pembelajaran online. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs dengan model One –Group Pretest- Postest Design, yang bertujuan untuk menilai perbedaan hasil belajar model pembelajaran blended learning dengan model pembelajaran tatap muka langsung (konvensional). Penelitian dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-raniry di semester Genap 2020/2021 yang berjumlah 30 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis. Berdasarkan penelitian diperoleh nilai t hitung sebesar 9,517 dan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,045 yang artinya t hitung > t tabel (9,517 > 2,045) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar Pretest dan Posttest yang berarti bahwa pembelajaran model blended learning memberikan efektivitas yang signifikan dan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka (konvensional). Namun berdasarkan nilai rata-rata N-gain Score sebesar 29,90. atau 29,90% termasuk dalam kategori tidak efektif. Hal ini cukup dimaklumi mengingat berbagai kendala dan keterbatasan yang menyebabkan pembelajaran belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Sehingga wajar sekali efektivitas model pembelajaran Blended learning dalam penelitian ini tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 033-045
Author(s):  
Siti Muzyanah ◽  
Henie Poerwandar Asmaningrum ◽  
Yorinda Buyang

This research aims to discover the effectiveness of using Edmodo’s Media as Chemistry’s learning support in SMA Plus Muhammadiyah Merauke. Type of this research is an experimental research, the type of experiment used is pre-experimental with one group pretest-posttest design. Population of this research is all students of SMA Plus Muhammadiyah Merauke consist of 70 students. Sample of this research is class X in which there are 25 students obtained by using purposive sampling. Data analyzing used is t-test and observation sheet. Based on the result of the research obtained the percentage of learning outcome’s completeness which is 92%, N-Gain score which is 0,68 (categorized as medium), and tcount which is 19,11 (tcount>ttable).  Besides, this research’s result is strengthen by the supporting data which are the observation of teacher skill and the observation of students activities, sequentially in the percentage of 91,25% and 88% in which both categorized as very good (complete). As the conclusion, Edmodo’s Media is effective to used as chemistry’s learning support in SMA Plus Muhammadiyah Merauke. Keywords: Effectiveness, Edmodo, Chemistry


Author(s):  
Siti Ardiannisa ◽  
Mutia Fonna ◽  
Nuraini Fatmi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui Simulasi Phet dan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap model Inkuiri Terbimbing melalui Simulasi Phet. Jenis penelitian ini adalah Pre experimental Design, rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan penentuan kelas XI MIA 2 sebagai kelas Ekaperimen. Berdasarkan hasil analisis pemahaman konsep siswa memperoleh nilai rata-rata Pretest 54.82 % dan Posttest 81,58 %. Hasil uji N-Gain Score memperoleh nilai rata-rata dari kelas eksperimen sebesar 54.82 % dalam katagori (Sedang), dan mendapatkan hasil respon siswa yang menjawab setuju sebesar 50,51%. Hal ini membuktikan bahwa model Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas XI MIA 2 dan mendapatkan respon positif pada materi Elastisitas di SMA Negeri 2 Bireuen.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Dyah Aniza Kismiati

This study aims to determine the effect of the use of enrichment e-modules in increasing the learning independence of high school students. This research is a quasi experimental study with nonequivalent pretest posttest control group design. The sample of the study is Jetis 1 High School students Bantul consisting of 2 classes. This sample was taken based on purposive sampling technique, class X MIPA 5 as a control class and class X MIPA 1 as an experimental class. The instruments used were questionnaires and observation sheets for students' learning independence. Data were analyzed through Independent Sample T-Test and Normalized Gain Score (NGain Score). The results showed that the enrichment E-module that was developed had a significant effect with a significance value of 0,000 < 0.005 and the increase was categorized as moderate with the results of the calculation of the N-Gain Score of 0.307. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi e-modul pengayaan dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain nonequivalent pretest posttest control group. Sampel penelitian yaitu siswa SMA N 1 Jetis Bantul yang terdiri atas 2 kelas . Sampel ini diambil berdasarkan teknik purposive sampling, kelas X MIPA 5 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa angket dan lembar observasi kemandirian belajar siswa. Data dianalisis melalui Independent Sample T-Test dan Normalized Gain Score (N-Gain Score). Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-modul pengayaan yang dikembangkan berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,005 dan peningkatannya terkategori sedang dengan hasil penghitungan N-Gain Score sebesar 0.307.Kata kunci: E-modul, pengayaan, bakteri, kemandirian belajar.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 100-109
Author(s):  
Dwi Suseno Wati ◽  
Sardianto Markos Siahaan ◽  
Ketang Wiyono

Penelitian ini memiliki tujuan agar mendapatkan informasi mengenai efektifitas LMS Chamilo materi gerak harmonik sederhana terhadap hasil belajar peserta didik. Pre-Experimental design terhadap desain penelitian one-group pretest-posttest merupakan metode yang dipakai pada penelitian ini. Peserta didik kelas X SMA Aisyiyah 1 Palembang tahun ajaran 2019/2020 (n=30) menjadi subjek dalam penelitian ini. Sampel diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui tes tertulis. Data hasil penelitian dianalisis dengan N-gain score. Pemaparan hasil penelitian yaitu terdapat eskalasi rata-rata hasil belajar sebelum dan sehabis pemanfaatan LMS Chamilo. Rata-rata hasil belajar sebelum diberikan LMS Chamilo adalah sebesar 51,00. Kemudian pendidik memberikan pengajaran menggunakan LMS Chamilo peningkatan rata-rata skor hasil belajar kognitif peserta didik menjadi 79,00. Peningkatan nilai rerata peserta didik diukur menggunakan N-gain Score dan didapatkan hasil sejumlah 0,582 berkategorikan sedang. Penyimpulan data hasil penelitian ialah pemanfaatan LMS Chamilo materi gerak harmonik sederhana efektif terhadap hasil belajar peserta didik.


Author(s):  
Setiyani Setiyani ◽  
Dina Pratiwi Dwi Santi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep mahasiswa pada mata kuliah matematika dasar pokok bahasan relasi dan fungsi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa tingkat I Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Sampel yang ditetapkan adalah kelas I.A sebanyak 26 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Instrumen penelitian berupa soal UTS dan tes pemahaman konsep siswa. Pengujian hipotesis tersebut menggunakan uji-t. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Kelompok mahasiswa terbagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, rendah dan sedang berdasarkan hasil UTS. Selanjutnya, Berdasarkan uji gain score ternormalisasi diperoleh peningkatan kemampuan pemahaman matematis untuk kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi dan sedang dengan kriteria cukup. Sedangkan kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan rendah memiliki peningkatan dengan kriteria rendah. Secara keseluruhan implementasi media pembelajaran menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa sebesar 0,403 termasuk kategori cukup. Kata Kunci: Macromedia Flash, Relasi dan Fungsi, Pemahaman Matematis


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Amiruddin Amiruddin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman matematis mahasiswa STT Migas Balikpapan pada matakuliah matematika I materi integral. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan populasi mahasiswa STT Migas Balikpapan yang mengambil matakuliah matematika I pada semester I, dan sampel dalam penelitian ini diperoleh satu kelas dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini berupa tes uraian untuk mengukur tingkat pemahaman matematis materi integral. Desain dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan N-Gain Score. Berdasarkan hasil penelitian  nilai rata-rata pretest 38,33 setelah dilakukan pengunaan geogebra diperoleh nilai rata-rata postest 74,17, dengan nilai N-Gain 0,62 dengan kategori sedang dan untuk tafsiran keefektifan N-Gain sebesar 62% dengan kata lain penggunan geogebra dikategorikan cukup efektif, sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan geogebra dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa materi integral.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document