scholarly journals Efektivitas Model Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengelola Emosi Marah

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 34-44
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Faijin - ◽  
Amiruddin - ◽  
Sulistia Indah

Rasa  marah  merupakan  bagian  dari  emosi  yang  dimiliki  oleh semua individu, dalam kadar tertentu hampir setiap individu pernah mengalaminya. Terkadang individu sulit untuk mengontrol emosi marah, hal  itu  tergantung  dari  keterampilan  individu  dalam  mengelola  emosi marah yang muncul, oleh karena itu, guru BK perlu memberikan latihan agar peserta didik memiliki keterampilan dalam mengelola emosi marah melalui teknik tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan model experiential learning untuk melatih keterampilan pengelolaan emosi marah. Rancangan penelitian ini menggunakan True Experimental Pre-test, Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah peserta didik SMP  Negeri  6  Kota  Bima  kelas  VII.  Subjek penelitian  terjaring  secara random sehingga diperoleh sejumlah 10 orang yang dibagi ke dalam kelompok eksperimen (n = 5) dan kelompok kontrol (n = 5). Instrumen lain yang  digunakan  adalah  lembar  penilaian  diri,  lembar  tugas  mengelola emosi marah dan pedoman observasi. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji  hipotesis  adalah  Two  Independent  Sample  Test  Mann  Whitney untuk membandingkan perbedaan skor keterampilan pengelolaan emosi marah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien Z (-2.207) dengan signifikansi sebesar 0.027 yang berarti 0.027 di bawah nilai probabilitas yaitu (0.027 < 0.05). Berdasarkan hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang diintervensi dengan model experiential learning dan peserta didik yang diintervensi dengan bimbingan secara umum, sehingga model experiential learning efektif untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi marah peserta didik SMP. Hasil pelatihan menunjukan bahwa model experiential learning bisa untuk mengajarkan keterampilan mengelola emosi marah peserta didik SMP

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Karsono Karsono ◽  
Siti Alimah ◽  
Siti Harnia Bintari

Proses belajar mengajar pada tingkat sekolah dasar mata pelajaran sains memerlukan pembelajaran konkret yang mampu menciptakan kondisi belajar peserta didik lebih menarik, dan menyenangkan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan ragam media belajar terhadap hasil belajar, aktivitas belajar dan tanggapan peserta didik terhadap pemanfaatan ragam media belajar pada materi organ tubuh manusia dan hewan di sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental design nonequivalent pre-test and post-test control-group design. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode tes, metode observasi, dan angket. Hasil penelitian meliputi ketuntasan hasil belajar dianalisis dengan one sample t test, peningkatan hasil belajar dianalisis dengan uji N-gain, uji perbedaan rata-rata dua kelompok dianalisis dengan independent sample test, aktivitas peserta didik, aktivitas guru dan tanggapan peserta didik dianalisis dengan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan control. Aktivitas peserta didik dan guru menjadi sangat aktif dan kategori sangat baik. Tanggapan peserta didik terhadap ragam media tergolong kategori tinggi.


Author(s):  
Fadliyani Fadliyani ◽  
Muhibbuddin Muhibbuddin ◽  
M. Ali Sarong

Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie” telah dilakukan pada bulan Mei. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa tes pilihan ganda. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretest dan postest. Pengolahan data dilakukan dengan mencari N-gain dan membandingkan N-gain kelas eksperimen dengan N-gain kelas kontrol. Data dianalisis dengan menggunakan ujit independent sample test. Hasil uji statistik untuk hasil belajar siswa menunjukkan hasil thitung 12,13 dengan ttabel 1,645. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional di SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie. Kata Kunci: Kooperatif Jigsaw dan Hasil Belajar The research entitled “The Implementation of Jigsaw Cooperative Models in the Concept of Human Digestive Systems on Learning Outcomes of Senior High School Students” was carried out from April to May, 2013 at Public Senior High School (SMAN 1) Sakti, Pidie district. This research aimed at identifying the different of students’ learning outcomes taught using Jigsaw Cooperative and Conventional Teaching Models. The method used in this study was experimental methods using pretest-posttest control group design. The instrument used in this study was an objective test with multiple choice items. The data were obtained from pre-tests, post-tests, and questionnaires. They were then analyzed by using N-gain. The N-gain from experimental class was compared to the control class. After that, t-test was calculated (independent sample test). The statistical result of students’ learning shows that tcount > ttable (12.13 > 1.645). The conclusion of this research was that there were differences between learning outcomes of students who have been taught using Jigsaw Cooperative Teaching Models, and students who were taught using Conventional Teaching Models at SMAN 1 (Public Senior High School) Sakti, Pidie District. Keywords: Jigsaw Cooperative Models and Learning Outcomes


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 110-120
Author(s):  
Hana Nahdiana ◽  
Tri Harjawati ◽  
Jakiatin Nisa

AbstractThis study aims to examine the effect of the application of the Jurisprudential Inquiry learning model to students' ability to argue. The research approach uses a quantitative approach with the Quasi Experiment method with The Pretest-Posttest Control Group Design. The study population was all grade X students in SMA Dua May. The sample was students of class X IPS 1 and X IPS 2, each of which numbered 32, the samples were taken by purposive sampling. The data collected was analyzed using descriptive analysis and inferential statistics using the independent sample t-test. Based on the results of data analysis, there are significant differences in the ability to argue between groups of students who learn to use the Jurisprudential Inquiry Learning Model and groups of students who learn by using the Conventional Learning Model. Where is t-count> t-table (10,639> 1,697). Jurisprudential Inquiry learning model influences 23.14% in the experimental class on the ability to argue students. Thus the Jurisprudential Inquiry learning model has a positive effect on students' ability to argue. Keywords: Learning Model, Jurisprudential Inquiry, Ability to Argue. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan model pembelajaran yuriprudensi inquiry terhadap kemampuan berargumentasi peserta didik. Metode metode yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimen. Desain quasi eksperimen adalah The Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X di SMA Dua Mei. Sampelnya adalah peserta didik kelas X IPS 1 dan X IPS 2 yang masing-masing berjumlah 32, sampel diambil dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan statistic inferensial menggunakan uji-t independent sample test. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan kemampuan berargumentasi yang signifikan antara kelompok peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran yurisprudensi inquiry dengan kelompok peserta didik yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dimana thitung > t-tabel (10.639 > 1,697). Model pembelajaran yurisprudensi inquiry berpengaruh sebesar 23,14 % pada kelas eksperimen terhadap kemampuan berargumentasi peserta didik. Dengan demikian maka model pembelaran yurisprudensi inquiry berpengaruh positif terhadap kemampuan berargumentasi peserta didik.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 167-174
Author(s):  
Permata Sari ◽  
Ferisa Prasetyaning Utami ◽  
Ike Kurnia Ani Khusana

Munculnya konflik antar budaya disebabkan oleh kurangnya kompetensi multikultural oleh individu untuk menghormati keberadaan orang lain yang berbeda budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran berdasarkan pengalaman dan pelatihan penyadaran untuk mengingatkan kompetensi multikultural siswa BKPI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe eksperimen sejati yang menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah 16 siswa yang memiliki kompetensi multikultural dalam kategori rendah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kompetensi multikultural. Hasil penelitian dianalisis dengan Wilcoxon signed-rank test untuk mengukur skor siswa sebelum dan sesudah perawatan diberikan. Uji Mann-Whitney U digunakan untuk mengukur perbandingan model yang lebih efektif digunakan. 


Author(s):  
Gina Ayu ◽  
Yesi Gusmania

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh model pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar matematika, (2) Pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar matematika, (3) Perbedaan pengaruh model pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization dengan model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan desain Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh Siswa Kelas XI SMK Widya 2 Batam tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengampilan sampel dilakukan dengan teknik  Sampling Jenuh. Data diperoleh dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data yang digunakan adalah one sample t test dan independen sample test. Hasil penelitian menunjukan: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar, hal ini terlihat dari () (3,0962,093) (2) Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar, hal ini terlihat dari () (1,844 2,160), (3) Terdapat perbedaan pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualzation denganmodel pembelajaran konvensionalterhadap hasil belajar Matematika( = 3,385 = 2,037)Kata Kunci :Team Assisted Individualization, Hasil Belajar. Abstract. This research intent to know: (1) influence of learning model of Team Assisted Individualization to mathematics learning result, (2) the influence of conventional learning model on mathrmatics learning autcomes, (3) differences in Team Assisted Individualization learning model with conventional learning model on mathrmatics learning autcomes. The type of this research was quasi experimental research with Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. The population in this research is all of students at eleventh grade students of SMK Widya 2 Batam in 2018/2019 academic year with two classes that total 34. The techniqeue of collecting sample used sampling jenuh. The data obtained used instrument test has tested validity and reliability. The data analysis used one simple t test and independent samles test. The finding results showed: (1) there are influence of Team Assisted Individualization learning model on learning outcomes, this is seen () (3,0962,093) (2) there is no conventional learning model on the learning outcomes, this is seen () (1,844 2,160) (3) there are differences in the influence of Team Assisted Individualization learning model with the conventional learning midel on mathematics learning outcomes ( = 3,385 = 2,037) Kata Kunci :Team Assisted Individualization, Learning Outcomes.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20-28
Author(s):  
Isnina Isnina

Partograf  pada saat pertolongan persalinan oleh bidan merupakan hal yang sangat penting. Namun dalam praktiknya masih banyak bidan yang tidak mengetahui penggunaan partograf untuk memantau kemajuan persalinan serta tidak mampu menafsirkan temuan partograf sehingga sering kali terlambat mengenali tanda- tanda penyulit pada persalinan dan mengakibatkan kematian pada ibu. Oleh karena itu, calon tenaga kesehatan terutama mahasiswa institusi pendidikan kesehatan perlu dipersiapkan sedini mungkin untuk menguasai dan mengaplikasikan interpretasi partograf. Hal ini diperlukan mengubah model pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru saja akan tetapi pembelajaran pada siswa seperti simulasi dan latihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode simulasi dan latihan dengan metode konvensional terhadap kemampuan interpretasi partograf pada mahasiswa kebidanan. Desain penelitian Quasi Experimental dengan rancangan Pre-Postest With Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa DIII Kebidanan Semester III STIKes Insan Cendekia Medika Jombang sejumlah 50 orang. Data dianalisis dengan Uji Statistik Mann Whitney dan Uji Independent Sample Test,Chi-Square. Hasil Penelitian ini menujukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara simulasi dan latihan dengan metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan interpretasi partograf mahasiswa kebidanan dengan nilai p= <0,05; RR sebesar 2,60 (IK 95%=1,09-6,20) menjelaskan metode yang diberikan simulasi dan latihan berpeluang 2,60 kali memiliki kemampuan baik interpretasi partograf dibandingan metode konvensional. Kata Kunci : Simulasi dan Latihan, Kemampuan, Interpretasi Partograf


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 25-31
Author(s):  
Fiska Bita Farasa Unay ◽  
Siti Roudlotul Hikamah ◽  
Miftahul Hakim

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran RCCDE terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII MTs Nurul Ali pada sistem ekskresi manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment jenis Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah kelas VIII B dan VIII C MTs Nurul Ali. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive, pada kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Penelitian di awali dengan melakukan pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai yang di peroleh kelas eksperimen yaitu 60 sedangkan kelas kontrol 51. Hasil post test nilai rata rata siswa pada kelas eksperimen adalah 82 sedangkan nilai kelas kontrol adalah 69. Berdasarkan hasil uji paired sample test, pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai Thitung = 2.812 dan pada post test kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai Thitung = 5839, oleh karena  Thitung ≥ Ttabel maka hipotesis di terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran RCCDE terhadap hasil belajar siswa.  Kata Kunci : Model pembelajaran RCCDE, hasil belajar, siswa MTs Nurul Ali.


Author(s):  
Puji Rahayu Ningsih

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan Experiential learning berbasis berpikir kritis dan pendidikan karakter pada materi perakitan computer di SMK Negeri 2 Bangkalan. Pendekatatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian experiment. Desan yang digunakan adalah quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Tehnik Komputer jaringan (TKJ) kelas X di SMK N 2 Bangkalan, dan sampel yang digunakan adalah X TKJ 1 dan 2. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi (aktivitas guru dan siswa), tes hasil belajar, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Experiential learning berbasis berpikir kritis dan pendidikan karakter pada perakitan komputer di SMK N 2 Bangkalan efektif, dikarenakan terdapat empat indicator efektivitas pembelajaran telah terpenuhi meliputi:1). Aktivitas guru memperoleh rata-rata 104,5 atau 99,5% dan masuk kategori “sangat baik”. 2) Aktivitas siswa memperoleh rata-rata 783,5atau 85,16% dan masuk kategori “sangat baik”. 3) Hasil belajar siswa, berdasarkan hasil perhitungan uji signifikan data yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest kelas experiment thitung sebesar 4,378 dan ttabel sebesar 2,080 dengan taraf signifikan 0,05. Karena thitung ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah pembelajaran dengan penerapan model Experiential learning berbasis berpikir kritis dan pendidikan karakter; dan 4). Respon siswa yang diperoleh setelah proses pembelajaran adalah 793 atau 91,15% dan termasuk kategori sangat setujuh.


Bio-Lectura ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Rizka Daka Oktavia ◽  
Martala Sari

Proses pembelajaran yang cenderung monoton, serta kurangnya fasilitas sekolah dan inisiatif guru dalam menggunakan sumber belajar menjadi permasalahan dalam pendidikan. Salah satunya yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung (direct instruction) dengan penggunaan biopori sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 6 Pekanbaru pada semester genap bulan Januari Tahun Pelajaran 2018/2019. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen The Maching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel penelitian ini siswa kelas VII3 dan VII4 dengan jumlah masing-masing 39 siswa, yang diambil dengan teknik Simpel Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t Independent Sample Test. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,27 kategori rendah dan pada kelas eksperimen adalah 0,63 kategori sedang. Berdasakan hasil uji-t menunjukkan perbedaan signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran langsung (direct instruction) dengan penggunaan biopori sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 6 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2018/2019.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 149-162
Author(s):  
Hela Dhera Antafani ◽  
Kartika Yuni Purwanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media video sound based core untuk meningkatkan kemampuan penalaran dalam materi volume bangun ruang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan Desain pretest- posttest control group design. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara,angket kemampuan penalaran. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas,uji independent sampel t test, uji paired sample test, uji t dan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitan menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media video sound based core terhadap kemampuan penalaran dalam materi volume bangun ruang, hal ini dibuktikan dengan taraf siginfikansi 0,000 < 0,005 dengan std.Error Mean kelas eksperimen lebih dari std.Errorr Mean kelas kontrol yaitu 0,641 > 0,625 sehingga Ha dapat diterima (2) Terdapat perbedaan penggunaan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media video sound based core terhadap kemampuan penalaran dalam materi volume bangun ruang, hal ini dibuktikan dengan signifikasi < 0,05, yaitu 0,02 < 0,05, dan 0,000 < 0,05 dan (3) Model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media video sound based core efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran dalam materi volume bangun ruang, hal ini dibuktikan dengan taraf siginfikansi 0,000 < 0,005 dengan std.Error Mean kelas eksperimen lebih dari std.Errorr Mean kelas kontrol yaitu 0,641 > 0,625.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document