scholarly journals Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 414-426
Author(s):  
Sumardi Sumardi ◽  
Arlina Dewi ◽  
Sri Sumaryani

Latar Belakang: Indonesia menjadi peringkat ketiga Asia kematian korban kecelakaan lalu lintas. Penatalaksanaan patah tulang dilakukan dengan cara membatasi pergerakan tulang (imobilisasi) dapat dilakukan dengan cara Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Managemen nyeri post operasi fraktur merupakan tindakan sangat penting dapat berupa nafas dalam dan mendengarkan musik gamelan.Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh nafas dalam dan mendengarkan music gamelan terhadap tingkat nyeri pasien post operasi frakturMetode: Penelitian dengan Jenis   kuantitatif   pendekatan quasi ekeperimen ( pre-post test with control group design ). Populasi penelitian ini adalah pasien post operasi ORIF (Open Reduksi Internal fixation) yang mengalami rawat inap dengan sampling menggunakan teknik  simple random sampling sejumlah  30 responden. Kelompok intervensi diberikan nafas dalam dan mendengarkan musik gamelan, kelompok kontrol dengan nafas dalam dan mendengarkan musik  instrumental.Penilitian dilaksanakan bulan Agustus – September 2018Hasil: Uji statistik yang digunakan adalah uji t- berpasangan yaitu paired t-test dan independent t-test. Penelitian menunjukkan bahwa niali p value 0,05 sedangkan untuk nafas dalam dan mendengarkan musik gamelan serta nafas dalam dan mendengarkan musik instrumental dengan nilai p value 0,000, Pada independent t-test nilai p = 0,03. Nilai p0,05 Sehingga nafas dalam dan mendengarkan musik gamelan berpengaruh terhadap perubahan tingkat nyeri secara bermakna pada pasien post operasi ORIFKesimpulan: Terdapat pengaruh nafas dalam dan mendengarkan musik gamelan terhadap perubahan tingkat nyeri pasien post operasi di RSUD dr. Soediran mangun Sumarso Wonohiri. Kata kunci : Musik gamelan, nyeriAbstract Background: Indonesia is ranked third in Asia, the death toll of traffic accident victims. Management of fractures is done by limiting bone movement (immobilization) can be done using Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Postoperative fracture pain management is a very important action that can take the form of deep breathing and listen to gamelan music.Objective: To analyze the effect of a deep breath and listen to gamelan music on the pain level of post-fracture surgery patientsMethod: Research with quantitative type quasi-experimental approach (pre-post test with control group design). The population of this study was patients post-ORIF (Open Reduction Internal Fixation) surgery who experienced hospitalization by sampling using a simple random sampling technique of 30 respondents. The intervention group was given a deep breath and listened to gamelan music, the control group with deep breathing and listening to instrumental music. The study was held in August - September 2018Results: The statistical tests used were paired t-test and independent t-test. Research shows that the value of p 0.05 value while for a deep breath and listening to gamelan music and deep breath and listening to instrumental music with a p-value of 0.000, In the independent t-test the value of p = 0.03. Value p 0.05 so that deep breath and listening to gamelan music have a significant effect on changes in pain levels in patients post-ORIF surgeryConclusion: There is the influence of a deep breath and listening to gamelan music on changes in the level of pain of postoperative patients in Dr. Soediran General Hospital Sumanguno Wonohiri. Keywords: gamelan music, pain

2021 ◽  
Vol 5 (5) ◽  
pp. 174-179
Author(s):  
Nani Surtinah ◽  
Sunarto Sunarto

2Department of Midwifery, Poltekkes Kemenkes Surabaya, Indonesia; [email protected] ABSTRACT One of the efforts made to improve the knowledge, skills and competence of midwives is the Midwifery Update training. This study aims to determine the effectiveness of midwifery update training on increasing knowledge of midwives in midwifery services. The study design was a post-test only control group design. The population consisted of an experimental group of 41 people and a control group of 41 people. The experimental group had the midwifery update training in 2019, while the control group was midwives who had never attended midwifery update training in 2019. The experimental group and the control group were selected by using cluster sampling technique after that the sample selection used simple random sampling. Data analysis was used independent samples t -test. The mean knowledge results of the midwifery update group that had never attended midwifery update training was 55.11, while the mean knowledge results of the midwifery update group knowledge was 75.19. Based on the independent t-test, it was found that the t-count results were -8,987 with a p-value of 0.000 (


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Lufianti ◽  
Christina Nur Widayati ◽  
Ninik Puji

Latar belakang; Pijat bayi yaitu suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi, dengan menggunakan terapi pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan.Metode; Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design with pretest and posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode Simple Random Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 40 responden.Hasil; Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired Sample T Test pada kelompok intervensi menunjukkan p value 0.000. sebab nilai p velue < 0.05 maka ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pada kelompok kontrol hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxcon, didapatkan hasil p value 0,000, jika alpha (α) adalah 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah pV < α atau 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh pijat bayi (massage) terhadap kualitas tidur bayi.Simpulan; Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Kata kunci; Pijat (Massage) Bayi, Kualitas Tidur Bayi


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 78-85
Author(s):  
Rahmawati Dian Nurani ◽  
Erna Rochmawati ◽  
Nurchayati Nurchayati

Hemodialisis merupakan salah satu terapi untuk pelaksanaan penyakit ginjal kronis tahap akhir. Pasien yang menjalani hemodialisis sering mengalami komplikasi seperti gangguan tidur. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tidur yaitu terapi murottal. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur. Penelitian ini merupakan quasy-experiment dengan pre-test and post-test with control group design. Sampel penelitian adalah 38 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan independent sample t test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas tidur dengan p-value = 0,000 (p < 0,05). Terdapat efektifitas murottal Al Qur’an dalam meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisa.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Sadiman Sadiman ◽  
Islamiyati Islamiyati

<strong>Latar Belakang:</strong> Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pelaksanaan pijat bayi oleh dukun bayi banyak yang tidak sesuai dengan teknik pijat bayi yang terdapat dalam pedoman pijat bayi menurut kesehatan. Dalam rangka meningkatkan sentuhan fisik seperti belaian, pelukan dan pijatan lembut yang akan meningkatkan  ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, namun para ibu sendiri tidak melakukan karena tidak memahami teknik pijat bayi tersebut. <strong>Tujuan:</strong> mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan, lama waktu tidur dan kelancaran buang air besar. <strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan <em>quasi experiment non equivalen control group design.</em> Sampel 46 ibu dengan bayinya diambil dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Analisis data dengan <em>dependen sampel t tes </em>dan  <em>independen sampel t test</em><em>. </em><strong>Hasil: </strong>Rata-rata berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok perlakuan dengan p value 0,000 dan  pada kelompok kontrol dengan p value 0,000. Rata-rata waktu tidur bayi dengan p value 0,000 dan  pada kelompok kontrol dengan p value 0,030. Rata-rata frekuensi BAB bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok perlakuan dengan p value 0,025 dan kelompok kontrol dengan p value 0,655. <strong>Simpulan: </strong>Pijat bayi efektif untuk meningkatkan  rata-rata berat badan bayi, rata-rata waktu tidur bayi, dan rata-rata frekuensi BAB bayi


2016 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Trana Uminingsih

Latar Belakang: Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul merupakan rumah sakit tipe C dengan kapasitas 129 tempat tidur. Tingkat hunian tempat tidur selama 3 tahun terakhir adalah sekitar 60% -70%. Perawat merupakan unsur penting di rumah sakit dalam pelayanan keselamatan pasien. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan keselamatan pasien dibutuhkan perawat yang bekerja secara professional. Untuk itu peningkatan pengetahuan perawat merupakan hal yang sangat penting.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian pre test-post test dengan control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di instalasi rawat inap dewasa dari PKU Muhammadiyah Bantul rumah sakit yang memenuhi criteria inklusi dan ekslusi. Total Sampel adalah 31 responden dengan teknik pengambilan sampling simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang diisi pada saat pre test dan post test. Uji analisis menggunakan t-Test dengan taraf signifikansi 5%.Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian untuk 31 perawat (kelompok eksperimen) dan 31 Perawat (kelompok kontrol), menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan perawat sesudah pelatihan dalam kelompok eksperimen (p value: 0,00) dan tidak ada perbedaan signifikan dalam meningkatkan pengetahuan perawat pada kelompok kontrol (p value: 0.083) sesudah intervensi.Kesimpulan : Pelatihan patient safety dengan metode ceramah efektif untuk meningkatkan pengetahuan perawat di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Sarannya adalah Rumah Sakit perlu membuat program pelatihan secara berkelanjutan mengenai keselamatan pasien dengan metode role play sebagai upaya mengembangan standart kinerja sebagai bentuk fasilitasi transfer pemahaman staf keperawatan.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Devi Kurniasari ◽  
Susilawati Susilawati ◽  
Nabela Gyandra Fenniokha

Kontrasepsi yang banyak dipilih oleh akseptor di Indonesia adalah kontrasepsi suntik sebanyak 61,4%, namun kontrasepsi suntik memiliki dampak yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. akseptor mengungkapkan dengan menggunakan kontrasepsi suntik mereka merasa lebih praktis dalam proses KB.tujuan penelitian Diketahui Pengaruh Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu Di Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatan true eksperimen dengan rancangan two group posttest only With Control group design populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB sebanyak 804, sampel sebanyak 40 yang dibagi 2 kelompok, teknik sampling secara simple random sampling, penelitian ini telah dilakukan bulan Juli 2020.  pengumpulan data dengan lembar observasi. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test).Hasil penelitian Diketahui mean peningkatan berat badan akseptor KB Suntik 3 bulan seberat 3,7  Kg, mean peningkatan berat badan akseptor KB Suntik 1 bulan seberat 1,8 Kg. Tidak ada Pengaruh  Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu Di Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung Tahun 2020, hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,016 (p-value > α = 0,05). tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan konseling pada akseptor kontrasepsi hormonal khususnya suntik untuk bisa beralih kekontrasepsi nonhormonal jangka panjang seperti IUD.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 143-151
Author(s):  
Difran Nobel Bistara ◽  
Rusdianingseh

Penderita diabetes mellitus tipe 2 mengalami perubahan fisik, psikologis, dan seksual. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya masalah, ketidakstabilan kadar gula dalam darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dalam pengendalian kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperiment dengan menggunakan metode pretest posttest with control group design. Responden dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 sebanyak 50 orang dan diambil dengan teknik simple random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi hasil pengukuran BS stick. ACT diberikan pada kelompok perlakuan satu minggu sekali selama empat minggu. Data dianalisis menggunakan uji statistik yaitu Paired t-Test dan Independent t-Test, dan regresi linear berganda dengan signifikansi p<0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kadar gula darah yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p-value = 0,000. Intervensi ACT adalah variabel yang paling berpengaruh untuk kadar gula darah penderita DM tipe 2 dengan sig 0,000. Intervensi ACT efektif terhadap pengendalian kadar gula darah penderita DM tipe 2. ACT dapat dilakukan dengan baik karena responden dan terapis proaktif, dan akan lebih baik melibatkan peran dan dukungan keluarga untuk penelitian selanjutnya. Kata Kunci: Acceptance and Commitment Therapy (ACT), penderita DM tipe 2, kadar gula darah.


2017 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 370-375
Author(s):  
Anggraini Wulandhari ◽  
Supriyana Supriyana ◽  
Bahiyatun Bahiyatun ◽  
Soeharyo Hadisaputro ◽  
Imam Djamaluddin Mashoedi

Background: The prevalence of anemia among pregnant mothers is still high in Indonesia. Fe-fortified tempe is a traditional soy product originating from Indonesia considered able to increase hematologic status.Objective: This study aims to determine the effect of Fe-fortified tempe on hemoglobin, hematocrit, and erythrocyte levels in pregnant women with anemia.Methods: This was a true-experimental study with randomized pretest and posttest control group design, conducted on November - December 2016 in Bandarharjo Health Center, Semarang. Sixty eight respondents were selected using simple random sampling, with 34 respondents were randomly assigned to each group. Blood examination was performed in each respondent. Mean, percentage, and frequency distribution of respondents were described. Paired t Test and independent t test with α = 0.05 were performed to analyze the data.Result: Findings showed that hemoglobin, hematocrit, and erythrocyte levels before and after intervention in the treatment group showed p-value 0.000 (< 0.05), which means there was a significant effect of Fe-fortified on the increase of hemoglobin, hematocrit, and erythrocyte levels.Conclusion: There was an increase in hemoglobin, hematocrit, and erythrocyte levels after given Fe-fortified tempe for 10 consecutive days. It is suggested that pregnant women can consume Fe-fortified tempe.


2017 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 213-220
Author(s):  
Yuni Nor Aini ◽  
Hadi Hadi ◽  
Sri Rahayu ◽  
Noor Pramono ◽  
Donny Kristanto Mulyantoro

Background: The absence of contractions after childbirth can lead to a slow-running uterine involution process. Thus, the effort to maintain and accelerate the process is needed. Oxytocin massage and hypnobreastfeeding are considered as an alternative treatment, but the effect of the combination of the two treatments have not yet been examined.Objective: To examine the effect of combination of oxytocin massage and hypnobreastfeeding on uterine involution and prolactin levels in post partum.Methods: A Quasy experimental study with pretest posttest control group design. a total of 40 respondents were recruited using simple random sampling, with 20 respondents assigned in the treatment and control group. Metline and ELISA methods were used to measure uterine involution prolactin levels. Paired t-test and independent t-test were used to analyze the data.Results: There was a significant decrease of uterine involution in the experiment group and control group after intervention with p-value 0.000 (<0.05), and it can be seen that the uterine involution in the experiment group (6.05) was faster than uterin involution in the control group (7.00).  Findings also showed that the prolactin level in the experiment group (273.53) was higher than the prolactin level in the control group (209.37).Conclusion: There was statistically significant effect of the combination of oxytocin massage and hypnobreastfeeding on the uterine involution and prolactin level in postpartum mothers in the General Hospital of Semarang. It is expected that the combination of oxytocin massage and hypnobreastfeeding can be used as consideration and references in providing postpartum midwifery care.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 63-72
Author(s):  
Nova Nurwinda Sari ◽  
Herlina Herlina

Diabetes mellitus dapat menyebabkan cukup banyak komplikasi seperti kelainan mata, kelainan ginjal, kelainan pembuluh darah dan kelainan pada kaki. Penderita diabetes mellitus yang mengalami komplikasi kronis perlu diberikan upaya preventif untuk mencegah komplikasi, salah satunya adalah kemampuan perawatan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas supportive educative system dalam meningkatkan kemandirian perawatan kaki pada pasien dengan diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Permata Sukarame, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain pretest-posttest with control group dengan total masing-masing kelompok sebanyak 18 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini diuji menggunakan analisis univariat, bivariat dan uji T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dalam kemandirian perawatan kaki pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value 0,000. Pendidikan dan praktik perawatan kaki harus diberikan sejak dini sebagai upaya pencegahan untuk komplikasi.   Kata kunci : Supportive educative system, kemandirian perawatan kaki   SUPPORTIVE EDUCATIVE SYSTEM IN IMPROVING INDEPENDENCE OF FOOT CARE IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE II   ABSTRACT Diabetes mellitus can cause quite a lot of complications such as eye disorders, kidney disorders, vascular disorders and abnormalities in the legs. Patients with diabetes mellitus who have chronic complications need to be given a preventive effort to prevent complications, one of which is foot care ability. This research was conducted to examine the effectiveness of supportive educative systems in increasing the independence of foot care in patients with Type II diabetes mellitus in the Permata Sukarame Health Center Bandar Lampung Working Area. This study used a quasi-experimental method with pretest-posttest with control group design with a total of 18 respondents each. Data collection is done by distributing questionnaires to respondents who meet the research inclusion criteria. This study was tested using univariate, bivariate, T-Test analysis. The results showed that the mean differences in the independence of foot care in the intervention group and the control group in the Permata Sukarame Community Health Center work area with a p-value of 0,000. Education and practice of foot care should be given early as a preventative effort for complications.   Keywords: Supportive educative system, independence of foot care


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document