scholarly journals PENGARUH TERAPI MURATTAL AL-QURAN TERHADAP KECEMASAN PADA PEKERJA LAYANAN JASA BOGA DI KABUPATEN CIREBON PADA ERA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2020.

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 149-159
Author(s):  
Rachmat Roebidin ◽  
Mamlukah Mamlukah ◽  
Rossi Suparman ◽  
Esty Febriani

ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Jumlah populasi 64 responden dengan sampel 30 kasus dan 30 kontrol dengan metode purposive sampling dan pengambilan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) didapatkan jumlah responden yang mengalami kecemasan berat sebanyak (66,6%). Pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan p value = 0,000 Kesimpulannya terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan. Kata Kunci : Terapi Murattal al-Quran, Kecemasan   Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that someone reads verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The total population of 64 respondents with a sample of 30 cases and 30 controls using purposive sampling method and data collection using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) obtained the number of respondents who experienced severe anxiety (66.6%). The effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety p value = 0.000 In conclusion, there is an effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety. Keywords: Murattal al-Quran therapy, Anxiety

e-CliniC ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Audi Pirade

Abstract: Female sexual worker is someone who sells herself to have sex rewarded in the form of money or something, they sell their bodies for getting some material. Prostitute has many risk factors that can lead to anxiety, both internal and external factors. The study aimed to find out about anxiety degree of adolescent female sexual workers in Manado city. This research is a quantitative study using cross-sectional method for 30 respondents about anxiety degree using Hamilton Anxiety Rating Scale, followed by qualitative study through in-depth interviews on 2 respondents. Respondents in both studies were selected by purposive sampling. From 30 respondents found 53,33% experiencing severe anxiety, 30% had moderate anxiety and 16,7% respondents had mild anxiety. Conflicts that occur in female sexual worker can be caused by unpleasant experiences, job risk and self pressure because the profession are embarrassing and contradict to religious values, on the other hand they also need the job as a source of income. It becomes a dilemma and would cause anxiety. So, it can be concluded that majority of adolescent female sexual workers have severe anxiety degree, several factors that can induce anxiety are personal, family, job, environmental and religion factors. Keyword: anxiety degree, adolescent female sexual workers, manado city.   Abstrak: Wanita pekerja seksual adalah seseorang yang menjual diri dengan melakukan hubungan seks untuk memperoleh imbalan dalam bentuk uang maupun barang, mereka menjajakan tubuhnya demi mendapatkan sejumlah materi. WPS mempunyai banyak faktor resiko yang dapat menimbulkan kecemasan, baik faktor internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan WPS remaja di kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan data secara cross sectional terhadap 30 orang responden mengenai tingkat kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale, dilanjutkan dengan penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 2 orang responden. Reponden dalam kedua penelitian dipilih dengan purposive sampling. Hasil uji HARS didapatkan 53,3% responden mengalami kecemasan berat, 30% responden mengalami kecemasan sedang, dan 16,7 % responden mengalami kecemasan ringan. Konflik yang terjadi dalam diri WPS dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu, resiko pekerjaan serta tekanan dari dalam diri sendiri karena menganggap pekerjaan tersebut bertentangan dengan ajaran agama, disisi lain mereka juga membutuhkan pekerjaannya sebagai sumber penghasilan. Hal ini menjadi dilema dan menimbulkan kecemasan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar WPS remaja di kota Manado memiliki tingkat kecemasan berat, beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada WPS remaja tersebut  antara lain faktor pribadi, keluarga, pekerjaan, masyarakat dan agama. Kata kunci: Tingkat kecemasan, WPS remaja, kota Manado


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Liyanovitasari Liyanovitasari ◽  
Puji Lestari ◽  
Zumrotul Choiriyyah

Tuntutan kelulusan pada siswa Ujian Nasional mengakibatkan kecemasan. Kecemasan ditandai sulit tidur dan konsentrasi belajar menurun.  Kecemasan tersebut dapat diatasi melalui terapi relaksasi otot progresif, dengan  menegangkan dan melemaskan otot-otot bagian tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kecemasan siswa Ujian Nasional dengan terapi relaksasi otot progresif. Desain penelitian ini adalah Quasy experimental pre post test one group design. Sampel 40 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini meliputi data demografi, Hamilton anxiety rating scale 14 pertanyaan kecemasan. Responden diberikan terapi relaksasi otot progresif selama 1 minggu dalam 3 sesi, dimana terdapat 3 kali pertemuan dengan jeda waktu 1 hari disetiap pertemuannya. Analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif rata-rata kecemasan siswa 29,95, dan sesudah diberikan terapi menjadi 18,20. Hasil akhir menunjukkan terdapat perbedaan nilai kecemasan siswa Ujian Nasional sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif dengan nilai p-value = 0,000. Kesimpulannya adalah adanya perbedaan kecemasan siswa sebelum dan sesudah terapi relaksasi otot progresif di SMK Islam Sudirman Ungaran. Siswa yang mengalami kecemasan saat Ujian Nasional diharapkan menerapkan terapi relaksasi otot progresif agar dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajarnya. Kata Kunci : Kecemasan; Terapi relaksasi otot progresif


2020 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 677-685
Author(s):  
Gheralyn Regina Suwandi ◽  
Evelin Malinti

ABSTRACT : THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVELS OF KNOWLEDGE AND LEVELS OF ANXIETY TOWARD COVID-19 AMONG ADOLESCENTS AT BALIKPAPAN ADVENTIST HIGH SCHOOL  Introduction: coronavirus Disease (Covid-19) that appear in Indonesia since the beginning of March 2020 has become a serious condition  to all age groups, including teenager. Teenager is called  age of transition, when biological and psychological development occurs. Covid-19 can affect the psychological development of adolescents, causing anxiety that can not be controlled. One of the factors that influence anxiety is knowledge.Purpose: the purpose of this  paper was to know the relationship between knowledge levels with anxiety levels in adolescents on the Covid-19 pandemic.Method: the study utilized a descriptive analytic with total sampling design. Respondents in this paper were all students of XII class in Balikpapan Adventist Senior High School totaling 60 people. Data collection using knowledge questionnaire adopted from the WHO surveyand  Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire.Result: there were 9 respondents (15%) with standard knowledge felt mild anxiety, 33 respondents (55%) with good knowledge felt mild anxiety, 4 respondents (6.6%) with standard knowledge felt moderate anxiety, 9 respondents (15%) with good knowledge felt moderate anxiety, 1 respondent (1.7%) with standard knowledge felt severe anxiety, 4 respondents (6.7%) with good knowledge felt severe anxiety. The results of the chi-square test obtained p-value of 0.135 < α (0,05).Conclusion: There is no relationship between the level of knowledge and the level of anxiety in adolescents at Balikpapan Adventist High School.   Keywords : adolescents; anxiety; covid-19; knowledge          INTISARI : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP COVID-19 PADA REMAJA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN Latar Belakang: corona virus disease (Covid-19) yang muncul di Indonesia sejak awal Maret 2020 telah menjadi ancaman serius pada semua kalangan usia, tidak  terkecuali usia remaja. Remaja merupakan usia transisi saat dimana perkembangan biologis dan psikologis terjadi. Covid-19 dapat mempengaruhi perkembangan psikologis remaja tersebut, sehingga menimbulkan kecemasan yang tidak dapat dikontrol. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan ialah pengetahuan.Tujuan: diketahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada remaja terhadap pandemi Covid-19.Metode Penelitian: jenis penelitian deskriptif analitik dengan teknik total sampling. Responden pada penelitian ini merupakan seluruh murid kelas XII SMA Advent Balikpapan berjumlah 60 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan yang diadopsi dari survei WHO dan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).Hasil: diketahui sebanyak 9 responden (15%) berpengetahuan cukup mengalami kecemasan ringan, sebanyak 33 responden (55%) berpengetahuan baik mengalami kecemasan ringan, sebanyak 4 responden (6,6%) berpengetahuan cukup mengalami kecemasan sedang, sebanyak 9 responden (15%) berpengetahuan baik mengalami kecemasan sedang, sebanyak 1 responden (1,7%) berpengetahuan cukup mengalami kecemasan berat, dan sebanyak 4 responden (6,7%) berpengetahuan baik mengalami kecemasan berat. Hasil analisis dengan uji chi-square didapatkan p-value yaitu 0,135 > α (0,05).Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang dialami pada remaja, khususnya remaja kelas XII SMA Advent Balikpapan. Kata kunci : covid-19; kecemasan; pengetahuan; remaja


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Nikhita F. A. Mamesah ◽  
Hendri Opod ◽  
Lydia David

Abstract: Anxiety is a normal reaction that helps human to deal with danger or tough situation. Anxious people feel afraid, worry, and have physical changes such as increased blood pressure. This condition can happen especially among people who live in the landslide-prone area. They always feel worried and anxious when rain as well as earthquake or any condition that can trigger landslide occurs. This study was aimed to determine the anxiety level among residents living in the landslide prone-area Ranomuut Manado. This was a descriptive study with a cross sectional approach. Samples were obtained by using the purposive sampling technique. Respondents were residents of Ranomuut Lingkungan IV Manado. The anxiety level was measured with Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S) questionnaire. The results showed that there were 43 respondents who participated in this study; 22 females (51.1%) and 21 males (48.9%). The anxiety levels were mild anxiety in 11 respondents (25.6%), moderate anxiety in 22 respondents (51.1%), severe anxiety in 8 respondents (18.6%), and no anxiety in 2 respondents (4.7%). Conclusion: Most residents in landslide prone-area had anxiety, and the most common anxiety was moderate anxiety.Keywords: anxiety, landslide prone-area, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S) Abstrak : Kecemasan adalah reaksi normal yang membantu manusia menghadapi situasi yang berbahaya atau sulit. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan, memiliki pikiran yang khawatir, dan perubahan fisik seperti tekanan darah yang meningkat. Keadaan ini dapat terjadi khusunya bagi orang yang tinggal di daerah rawan longsor yang akan selalu waspada dan juga merasa cemas disaat hujan, gempa atau hal-hal yang dapat memicu terjadinya longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada warga yang tinggal di daerah rawan longsor di Kelurahan Ranomuut, Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden penelitian ialah warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan IV. Tingkat kecemasan diukur menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S). Hasil penelitian mendapatkan bahwa responden yang mengikuti penelitian berjumlah 43 orang, terdiri dari perempuan 22 orang (51,1%) dan laki-laki 21 orang (48,9%). Tingkat kecemasan yang didapatkan ialah kecemasan ringan sebanyak 11 orang (25,6%), kecemasan sedang sebanyak 22 orang (51,1%), kecemasan berat sebanyak 8 orang (18,6%), dan yang tidak memiliki kecemasan sebanyak 2 orang (4,7%). Simpulan: Sebagian besar masyarakat yang berdiam di daerah rawan longsor mengalami kecemasan, terutama kecemasan sedang.Kata kunci: kecemasan, daerah rawan longsor, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S)


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Mario Carl Joseph ◽  
Monty P. Satiadarma ◽  
Rismiyati E. Koesma

Kekerasan dalam rumah tangga adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh perempuan berusia 25 – 40 tahun. Kecemasan merupakan salah satu bentuk reaksi emosional yang menyertai perempuan ketika mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Kecemasan pada perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga diukur dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan melihat gejala kecemasan dari segi kognitif, somatis, motorik dan afektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan kecemasan dan metode kuantitatif untuk melihat penurunan tingkat kecemasan dengan terapi seni pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Subyek penelitian ini adalah dua perempuan yang telah bercerai dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk fisik, seksual, psikis atau verbal dan penelantaran rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemberian terapi seni pada masing-masing subyek dilakukan sebanyak tujuh sesi. Dalam penelitian ini, terapi seni telah terbukti dapat mengurangi kecemasan pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dengan menunjukan perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Keberhasilan terapi seni ini juga dipengaruhi oleh adanya kesadaran pada masing-masing subyek untuk konsisten menjalani terapi.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 61-67
Author(s):  
Widiharti Widiharti ◽  
Wiwik Widiyawati ◽  
Widya Lita Fitrianur

Tekanan darah adalah faktor penting dalam sistem sirkulasi tubuh manusia. Tekanan darah dapat dengan mudah berubah meski dalam hitungan detik (Sasmalinda, Syafriandi, & Helma, 2013). Pada 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia pertama kali mengumumkan dua kasus pasien postif Covid-19. (Pranita, 2020). Pasien tidak berani melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, sehingga jika ada keluhan yang tidak begitu berat mereka akan membeli obat di apotik tanpa mengetahui tekanan darahnya. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi lain seperti stroke. Tujuan penelitian menganalisis faktor yang berhubungan dengan tekanan darah. Desain penelitian analitik observasional, dengan pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2012). Pelaksanaan bulan  Maret – Mei 2020. Populasi dari Seluruh warga  babatan RT 8 RW 2 Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung sebanyak 110 orang. Teknik Sampel total sampling. Variabel independen; jenis kelamin, beban kerja, pendapatan, tingkat kecemasan dan riwayat keluarga. Variabel dependen; tekanan darah. Instrument penelitian; timbangan injak digital, tensi digital, dan kuesioner. Variabel Tingkat kecemasan  menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Dianalisis uji statistik Chi Square dengan nilai p value <0.05. Hasil penelitian chi square  beban kerja nilai p-value 0,004<0,005 ada hubungan beban kerja dengan  tekanan darah. Hasil  p – value 0,002<0,05 ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah.  Hasil p value 0,463<0,05 tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan, hasilnya p – value 0,000<0,05 ada hubungan riwayat keluarga dengan tekanan darah. Kesimpulan faktor yang berhubungan dengan tekanan darah yaitu jenis kelamin, beban kerja, pendapatan, riwayat keluarga sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan tekanan darah yaitu kecemasan


Author(s):  
Yoga Setia Kurniawan ◽  
Yuliarni Syafrita ◽  
Restu Susanti

Introduction : Anxiety is one of the most non-motorized symptoms in patients with Parkinson's which greatly affects the quality of life, but in clinical practice it is often neglected. Anxiety in patients with Parkinson's can accelerate motor deterioration / disability and also increase mortality. Methods: This cross-sectional study was conducted at the Neurology polyclinic Dr. M Djamil Padang from July to December 2020 in patients who had been diagnosed with Parkinson's Disease (PD) by excluding secondary Parkinson's and a history of stroke. Anxiety was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The research subjects were 60 people. Univariate analysis to present baseline characteristics and bivariate tests assessed factors associated with anxiety and the relationship between variables. A p value <0.05 was considered statistically significant. Results: Most of the subjects were male (55%) with a mean age of 58.05 ± 9.7 years and disease duration of 6.35 ± 5.29 years. By examining the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), it was obtained 38.3% of Parkinson's sufferers with anxiety. There is a significant relationship between marital status, duration of illness and degree of disease with the incidence of anxiety (p <0.05) and there is no significant relationship between age and sex with the incidence of anxiety in patients with Parkinson's. Conclusion: There is a significant relationship between marital status, duration of illness and degree of disease with the incidence of anxiety in patients with Parkinson's and there is no relationship between age and sex with the incidence of anxiety in patients with Parkinson's.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26-32
Author(s):  
Sri Sumarni

Imunisasi adalah suatu usaha memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang akan  membuat zat anti dengan tujuan mencegah terhadap penyakit tertentu, imunisasi kadang di takutkan oleh ibu karena evek samping yang terjadi setelah di berikan imunisasi sehingga ibu cemas, penyebab kecemasan ibu di karenakan pemberitaan miring tentang efek samping imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Banjar Barat Kecamatan Gapura. Jenis penelitian ini merupakan analitik korelasional cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan sebanyak 35 ibu. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian adalah Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan sebanyak 35 ibu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) dan observasi buku KIA. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi spearman dengan nilai signifikansi p = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu mengalami kecemasan ringan sebanyak 22 ibu (62,9%), dan sebagian besar ibu memberikan imunisasi dasar yang tidak lengkap sebanyak 19 orang (54,3%). Hasil uji statistik diperoleh P value < α (0,000 < 0,05) dan tingkat kepercayaan 95%. Kekuatan korelasi adalah r sebesar 0,732 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kecemasan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Banjar Barat kecamatan Gapura. Sehingga kepada para ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan perlu adanya ikut serta jika ada penyuluhan kesehatan mengenai imunisasi dasar lengkap dan banyak bertanya sebelum di lakukan pemberian imunisasi pada bayinya.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 216-225
Author(s):  
Sartono Sartono ◽  
Oman Suryaman ◽  
Oman Hadiana ◽  
Gilang Ramadan

Sepak bola merupakan sebuah permainan dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, sehingga pemain tidak terlepas dari rasa cemas yang berlebihan, baik sebelum bertanding, pada saat bertanding, maupun mendekati waktu akhir pertandingan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penggunaan hipnoterapi dapat memberikan pengaruh positif terhadap penanggulangan tingkat kecemasan yang berlebihan terhadap pemain spak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain the one-group pretest-posttest design. Populasi seluruh pemain Sepak bola STKIP Muhammadiyah kuningan dan sampel penelitian sebanyak 15 orang dengan teknik pengambilan samel menggunakan purposive sampling. Instrumen untuk mengukur gangguan kecemasan menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hipnoterapi, pemain menjadi lebih percaya diri, rileks, dapat mengolah emosi, dan dapat mentransformasi kecemasan yang tinggi menjadi sebuah kesiagaan.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 258
Author(s):  
Komang Putri Wahyuni

Abstrak: Kecemasan adalah sebagai suatu keadaan dimana seorang merasa tidak nyaman dan adanya tekanan sistem saraf otonom dalam aktivitas rangsang akibat ancaman yang tidak diketahui. Kecemasan sendiri berpengaruh terhadap performa dari orang yang mengalaminya, contohnya penurunan prestasi akademik dari mahasiswa. Salah satu alternative untuk mengatasi kecemasan yakni dengan terapi tertawa. Penelitian ini bertujuan .untuk menganalisis Pengaruh Terapi Tertawa Dengan Media Menonton Video Stand Up Comedy Terhadap Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Semester I Menjelang UAS di STIKes Buleleng. Desain penelitian ini yaitu pra eksperimental dengan rancangan one group pre dan post-test design. Besar sampel yang digunakan yaitu 51 responden yang telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikan α = 0,05.  Didapatkan hasil data nilai rata-rata pre 17.86 dan nilai rata-rata post 6.24. Hasil uji menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p (0,000) < α (0,05), artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi tertawa terhadap kecemasan mahasiswa keperawatan semester I menjelang UAS di STIKes Buleleng.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document