scholarly journals HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARONGPONG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 186-193
Author(s):  
Mella Yusef Fintiya ◽  
Imanuel Sri Mei Wulandari

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Di Indonesia kasus tuberkulosis setiap tahunnya semakin meningkat. Indonesia menepati urutan ke-6 penderita tuberkulosis tertinggi di dunia, sedangkan Jawa Barat menepati urutan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan anatar efikasi diri dengan kepatuhan minum obat OAT. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 23 responden yang sedang menjalani pengobatan di puskesmas parongpong, responden dipilih dengan menggunakan Purposive sampling. Variabel independen adalah efikasi diri, variabel dependent adalah kepatuhan minum obat. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis menggunakan pearson’s r . Hasil dan analisis Efikasi Diri dengan Kepatuhan Minum obat mempunyai hubungan  dengan nilai  p-value 0,030 atau (p ≤ 0,05) dengan tingkat hubungan sedang (0,454). Efikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu mengetahui peran kader kesehatan dalam kepatuhan minum obat.

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 32-39
Author(s):  
Dedeh Husnaniyah

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dampak TB Paru adalah penurunan daya tahan tubuh, kelemahan fisik, merugikan secara ekonomis dan dapat mengakibatkan isolasi sosial. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi harga diri penderita TB Paru. Perubahan harga diri pada penderita TB Paru dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan, sehingga dibutuhkan adanya dukungan keluarga. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh dukungan keluarga terhadap harga diri penderita TB Paru di Wilayah Puskesmas Eks Kawedanan Indramayu tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik total sampling sebayak 45 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita TB Paru yang memiliki harga diri tinggi sebanyak 23 responden (51,1%) dan yang memiliki harga diri rendah sebanyak 22 responden (48,9%), penderita TB Paru yang mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 26 responden (57,8 %) dan yang tidak mendapatkandukungan keluarga sebanyak 19 (42,2 %). Responden yang mendapatkan dukungan keluarga lebih banyak yang memiliki harga diri tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga yaitu 69,6% dengan nilai p value = 0,047 (< 0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungandukungan keluarga denganharga diri penderita TB Paru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemegang program TB untuk memberikan konseling terkait pentingnya dukungan keluarga bagi penderita TB Paru.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ni Kadek Yuni Lestari ◽  
Ni Luh Gede Intan Saraswati Saraswati

Pasien CKD (Chronic Kidney Diseases) yang menjalani hemodialisis sering mengalami komplikasi gangguan hemodinamik baik itu hipertensi maupun hipotensi intradialisis. Salah satu penyebab yang paling sering adalah peningkatan IDWG (Interdialytic Weight Gain). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara IDWG (Interdialytic Weight Gain)dengan perubahan tekanan darah intradialisis pada pasien CKD di Ruang Hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Analisis statistik dengan menggunakan spearmans rank. Hasil penelitian didapatkan dari 80 responden sebagian besar mempunyai interdialytic weight gain dalam kategori ringan (73,8,0%) dan tekanan darah intradialisis dalam batas normal (65,0%). Hasil uji statistik menunjukkan p value 0,001 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan yang signifikan antara interdialytic weight gain dengan perubahan tekanan darah intradialisis pada pasien chronic kidney diseases di Ruang Hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa perawat diharapkan dapat meningkatkan pemberian edukasi secara berkala pada pasien hemodialisis reguler untuk meningkatkan kepatuhan pasien pada diet dan pembatasan intake cairan.Chronic Kidney Diseases (CKD) patients who undergo hemodialysis often experience complications of haemodynamic disorders, both hypertension and intradialisis hypotension. One of the most frequent causes of increasing is IDGW (Interdialytic Weight Gain). The purpose of this study was to determine the correlation between interdialytic weight gain and changes in intradialysis blood pressure among patients with chronic kidney diseases in Haemodialysis Roomat Sanglah Hospital Denpasar. The research method used is analytic correlation with cross sectional approach. The sample technique used was purposive sampling with a total sample of 80 respondents. Statistical analysis using spearmans rank statistic test. The results obtained from 80 respondents most mostly interdialytic weight gain in the mild category (73.8.0%) and intradialisis blood pressure within normal limits (65.0%). The result of statistic test shows that p value 0,001 (<0,05). The conclusion of this study is that any significant correlation between interdialytic weight gain with changes in intradialysis blood pressure among patients with CKD at Haemodialysis Room of Sanglah Hospital Denpasar. Suggestions for nurses to increase the provision of regular education in regular haemodialysis patients to improve patient’s adherence to diet and limit fluid intake.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


Author(s):  
Febi Ratnasari ◽  
Yulia Fransisca Gandaria ◽  
H.Y.G Wibisono ◽  
Rina Puspita Sari

Menjalani kehidupan sebagai narapidana mengalami kehilangan kebebasan fisik, kehilangan kontrol atas hidup, kehilangan keluarga, kehilangan barang dan jasa, kehilangan  hubungan  heteroseksual, kurangnya stimulasi, dan gangguan psikologis yang dapat menjadi tekanan yang dapat menyebabkan stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di LP Perempuan Kelas II A Kabupaten Tangerang. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 4.746 orang dengan rerata dalam sebulan 396 orang. Sampel rumus Slovin didapatkan 199 . Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Menggunakan uji chi square. Hasil penelitian Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di  LP Perempuan Kelas II A  Tangerang dengan p value 0,000 (< alpha= 0,05). Kesimpulan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan. Pelayanan kesehatan di Lapas tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental sehingga dapat mendeteksi dini adanya masalah gangguan mental di lembaga pemasyarakatan dan mendapatkan penanganan yang komprehensif.


PROMOTOR ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Diki Dwi Wahyudi Arrahim ◽  
Rubi Ginanjar ◽  
Rahma Listyandini

<div class="WordSection1"><p>Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan utama dalam fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya. Dengan tanggungjawab yang berat profesi perawat rentan terhadap stres yang berisiko bagi kesehatan dan keselamatanya. Jika melebihi kapasitas, sumber daya, dan kemampuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek dominan penyebab stress kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian <em>cross sectional. </em>Jumlah populasi sebanyak 69 orang. Dengan jumlah sampel 59 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>nonprobability sampling </em>yaitu <em>Purposive Sampling</em>. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder didapat dari data pada bagian keperawatan serta studi pustaka. Hasil analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji <em>chi-square. </em>Hasil penelitian didapat bahwa perawat yang mengalami stres ringan sebanyak 38 orang (64,4%) dan yang mengalami stres berat sebanyak 21 orang (35,6%). Perawat usia 20-40 tahun 19 orang (90,5%) mengalami stres berat dan 35 orang (92,1%) mengalami stres ringan, sedangkan usia &gt;40 tahun 2 orang (9,5%) stres berat dan 3 orang (7,9%) stres ringan. Perawat jenis kelamin laki-laki 5 orang (45,5%) mengalami stres berat dan mengalami stres ringan sebanyak 6 orang (54,5%), sedangkan perawat perempuan dengan 16 orang (33,3%) stres berat dan stres ringan sebanyak 32 orang (66,7%). Perawat S1 Ners dengan 2 orang (50,0%) mengalami stres berat dan 2 orang (50,0%) mengalami stres ringan, sedangkan perawat D3 keperawatan dengan 19 orang (34,5%) stres berat dan 36 orang (65,5%) stres ringan. Perawat dengan beban kerja ringan mengalami stres berat sebanyak 9 orang (33,3%) dan mengalami stres ringan 18 orang (66,7%), sedangkan 32 perawat dengan beban kerja berat mengalam stres berat 12 orang (37,5%) dan stres ringan 20 orang (62,5%). Perawat shift kerja buruk 1 orang (16,7%) mengalami stres berat dan 5 orang (83,3%) mengalami stres ringan, sedangkan perawat dengan shift kerja baik 20 orang (37,7%) stres berat dan 33 orang (62,3%) stres ringan. Perawat dengan hubungan yang buruk mengalami stres berat sebanyak 13 orang (32,5%) dan mengalami stres ringan sebanyak 27 orang (67,5%), sedangkan perawat dengan hubungan pekerjaan baik stres berat sebanyak 8 orang (42,1%) dan stres ringan sebanyak 11 orang (57,9%). Perawat dengan pengembangan karier buruk mengalami stres berat sebanyak 17 orang (37,0%) dan mengalami stres ringan sebanyak 29 orang (63,0%), sedangkan perawat dengan pengembangan karier baik 4 orang (30,8%) stres berat dan 9 orang (69,2%) stres ringan. Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dari tiap varabel (usia, jenis kelamin, tigkat pendidikan, beban kerja, shift kerja, hubungan dalam pekerjaan dan pengembangan karier) dengan stres kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor dengan nilai <em>p-value </em>(p&gt;0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, beban kerja, shift kerja, hubungan dalam pekerjaan dan pengembangan karier) dengan stres kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor Tahun 2020. Tingkat stres kerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor masih dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan masalah yang begitu besar.</p></div>


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Arlina Dhian Sulistyowati ◽  
Esri Rusminingsih ◽  
Wendhi Prakosa

Introduction: Therapeutic communication is communication between nurses and patient.  Some cases and action done by nurses make nurses only focus on the action carried out without regard to therapeutic communication. This study aims to determine the correlation of nurses' workload with therapeutic communication in RSU Islam Klaten. Methods: The research design was correlation with cross sectional approach. The population in this study was inpatient room nurses. Questionnaire was used as the instrument to collect the data from the total 80 respondents which were taken as sample using the purposive sampling technique. The data was analyzed using Kendall tau. Results: Based on the research show that most respondents stated that work as a nurse did not become a workload of 66,3% and able to implement communication well at 63,8%. There was correlation between nursing workload with therapeutic communication with p value= 0,000. Consulsion: Based on the results analysis, there was a correlation between nursing workload with therapeutic communication implementation. The task rolling should be applied to avoid the workload and to conduct development of therapeutic communication training.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document