scholarly journals Pengaruh Asuhan Kefarmasian Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Dua Puskesmas Daerah Jakarta Timur

2020 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 221
Author(s):  
Yeshi Mayasari ◽  
Prih Sarnianto ◽  
Yusi Anggriani

Asuhan kefarmasian merupakan rangkaian penatalaksanaan penyakit yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus. Tujuan penelitian ini untuk melihat asuhan kefarmasian dapat meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian dengan desain quasi experimental non-equivalent control group Pretest-Posttest. Sampel 160 pasien DM tipe 2 terdiri dari 80 pasien dari Puskesmas Kecamatan Cipayung [kelompok intervensi] dan 80 pasien Puskesmas Kecamatan Kramatjati [kelompok kontrol]. Metode total sampling untuk kelompok Prolanis, dan kelompok non-Prolanis secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner MMAS-8 (kepatuhan), SF-36 (kualitas hidup) dan data gula darah puasa (GDP) dari laboratorium Puskesmas. Karakteristik pasien DM meliputi usia rata-rata 58 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SMA,  ibu rumah tangga. Lama DM  2-3 tahun dan nilai IMT obesitas I. Hasil Uji Wilcoxon  (p < 0,05)  terdapat  petingkatan kepatuhan, kualitas hidup, dan keterkendalian kadar GDP pada kelompok intervensi. Hasil uji Mann-Whitney terdapat peningkatan kepatuhan, kualitas hidup dan keterkendalian kadar GDP akibat asuhan kefarmasian pada pasien Non-Prolanis dengan nilai  (p < 0,05). Hasil uji Spearman’s rho menunjukkan adanya hubungan positif antara tingkat kepatuhan dan keterkendalian GDP dengan kualitas hidup. Dapat disimpulkan bahwa asuhan kefarmasian dapat meningkatkan kepatuhan, kualitas hidup dan keterkendalian GDP kualitas hidup pasien DM 2 peserta Prolanis dan non-Prolanis, pada puskesmas tertentu di Jakarta Timur. Kata Kunci: Asuhan kefarmasian, kepatuhan, kualitas hidup dan diabetes melitus

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Ni Made Suarti

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini  membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes  yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.


Akademika ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 235-247
Author(s):  
Hendri Eka Jaya Putra ◽  
Warsim Warsim ◽  
Peter Titirloloby

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peningkatan kemampuan representasi matematis siswa melalui model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending) dan menganalisis perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model kooperatif CORE dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran pendekatan saintifik, serta untuk melihat respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe CORE. Metode yang digunakan adalah metode Quasi Experimental Design dengan tipe Non Equivalent Control Group Design, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Al Ihsan Legenda Bekasi tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket dan tes uraian sesuai dengan indikator representasi matematis pada Fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model kooperatif CORE dengan menggunakan metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik, serta respon


2016 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Erni Nur Faizah ◽  
Arulita Ika Fibriana

Pengendalian malaria akan berhasil apabila disertai partisipasi dari masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembentukan kader malaria untuk meningkatkan partisipasi kepala keluarga dalam upaya pengendalian malaria di RW I dan RW III Desa Hargorojo Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan non equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah kepala keluarga di RW I dan RW III Desa Hargorojo. Pada penelitian ini digunakan purposive sampling. Jumlah sampel kelompok eksperimen adalah 20 dan kelompok kontrol 20. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji Mann Whitney). Dari hasil penelitian, didapatkan perbedaan yang bermakna antara posttest kelompok yang diberi intervensi pembentukan kader malaria dengan kelompok yang diberi intervensi hanya penyuluhan (p=0,000). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembentukan kader malaria desa efektif meningkatkan partisipasi kepala keluarga dalam upaya pengendalian malaria. Saran yang diajukan bagi dinas kesehatan Kabupaten Purworejo agar membentuk kader malaria di desa lain yang merupakan daerah endemis malaria.Malaria control will be successful if accompanied by the participation of the community. The purpose of this study was to found the effectiveness of the establishment of village malaria cadre to increase the participation of family’s head in malaria control efforts in RW I and RW III Hargorojo Village Purworejo District. This research used a quasi-experimental research design with non-equivalent control group design. The population of this research included the family’s head in RW I and RW III Hargorojo village. In this study used purposive sampling. The number of samples of the experimental group and the control group were 20 and ​​20. Data analysis was performed using univariate and bivariate (Mann Whitney test). From the research, found significant differences between the groups were given a posttest intervention the establishment of village malaria cadre with the intervention group given only health education (p = 0.000). This shows that the estabhlisment of a village malaria cadre effectively increase participation in the family's head of malaria control efforts. Suggestions for Purworejo district health department was they should to establishment of a village malaria cadre in another village that was a malaria endemic area.


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 105-113
Author(s):  
Evelyn Tambunan

Pendahuluan: Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis saat bertugas di rumah sakit Advent Bandung, dimana prosedur penyuntikan intramuskular merupakan salah satu tindakan yang menimbulkan nyeri dan menggangu kenyamanan pasien. Prosedur baku yang berlaku hingga saat ini adalah masih menggunakan teknik aspirasi saat melakukan penyuntikkan intramuskular. Tujuan: Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memperoleh gambaran intensitas nyeri penyuntikan intramuskular vitamin neurobion 5000 dengan teknik aspirasi dan tanpa aspirasi, serta perbedaan yang signifikan intesitas nyeri antara kedua teknik tersebut. Metode: Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode quasi experimental dengan model non-equivalent control group.  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien poli rawat jalan rumah sakit Advent dengan jenis kelamin perempuan usia ≥ 18 tahun. Sampel berjumlah 44 responden yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang berupa skala nyeri penyuntikan intramuskular vitamin neurobion 5000 yang akan diisi oleh observer. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah intensitas nyeri dengan skala penilaian verbal (VRS) 0-3. VRS adalah intstrumen yang sudah valid (p = 0.01) dan lazim digunakan dalam praktek klinis untuk mengukur ntensitas nyeri. Hasil: Hasil analisa statistik Mann Whitney terdapat perbedaan skala nyeri yang signifikan dengan nilai p 0,001 (=0,05) antara prosedur penyuntikan intramuskular vitamin neurobion 5000 dengan teknik aspirasi dan tanpa aspirasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik injeksi intramuskular tanpa aspirasi efektif dapat menurunkan skala nyeri penyuntikan intramuskular di Rumah Sakit Advent Bandung. Diskusi: diharapkan teknik tanpa aspirasi ini dapat menjadi prosedur baku dalam Standard operational procedure (SOP) yang berlaku, dan bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan lebih homogen/spesifik, alat pengukuran skala nyeri yang berbeda dan jenis/larutan obat yang berbeda.   Kata kunci: injeksi intramuskular teknik aspirasi, injeksi intramuskular teknik tanpa aspirasi, intensitas nyeri


Author(s):  
Jumarni Jumarni ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
Hendrik Arung Lamba

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan usaha dan energi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Palu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain penelitian the non equivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah kelas VIII l sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII k sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan tes pemahaman konsep fisika dalam bentuk pilihan ganda dan essay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan usaha dan energi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Palu yang ditunjukkan oleh uji hipotesis yang menggunakan uji-t dua pihak. Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai thitung sebesar 7,80 dan ttabel pada taraf signifikan 5% dan dk = 50 adalah 2,01 sehingga thitung > ttabel. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan usaha dan energi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Palu. Kata Kunci:  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square, Pemahaman Konsep, Usaha dan Energi


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 156-166
Author(s):  
Ignasia Yunita Sari ◽  
Indah Prawesti ◽  
Santahana Febrianti

Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik. Di era pandemic Covid-19, media sosial menjadi sarana edukasi dan konseling. Penelitian bertujuan  menganalisis pengaruh e-counseling nutrisi dengan menggunakan media sosial terhadap maternal feeding behavior pada balita usia 6-24 bulan dengan metode kuantitatif dan desain penelitian quasi experimental, non-equivalent control group with pretest and posttest. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling, kelompok kontrol (booklet) berjumlah 30 ibu dan kelompok intervensi (e-counseling) 32 ibu. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan maternal feeding behavior pada anak setelah diberikan edukasi dengan booklet dan e-counseling (p-value 0,03). Intervensi e-counseling berbasis media sosial dapat meningkatkan maternal feeding behavior anak usia 6-24 bulan.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
Eggy Widya Larasati ◽  
Mustika Pramestiyani

ABSTRAKProses kehamilan merupakan masa perubahan pada wanita banyak menimbulkan stress, sehingga membutuhkan pelayanan antenatal yang berkesinambungan. Salah satu dari pelayanan antenatal yang diberikan adalah prenatal gentle yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prenatal gentle yoga pada ibu hamil terhadap berat badan bayi baru lahir di Klinik RK. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan dessain quasi - eksperimen yang bersifat two group postest. Populasi penelitian adalah ibu hamil primigravida yang memeriksakan kehamilan trimester III,  melakukan prenatal gentle yoga dan  melahirkan pada bulan Mei-Juli 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 50 sampel (25 intervensi dan 25 kontrol). Uji statistik menggunakan spearman’s rho dan  mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan  ada hubungan antara prenatal gentle yoga dengan berat badan  lahir dengan  nilai p=0,004<α=0,05, nilai uji Mann Whitney perbedaan berat badan bayi baru lahir pada ibu yang  melakukan  prenatal gentle yoga dibandingkan yang tidak melakukan prenatal gentle yoga dengan nilai p=0,004<α=0,05 untuk berat badan lahir. Kata Kunci : ibu hamil; prenatal gentle yoga; berat badan lahir   ABSTRACT Pregnancy is a period of change in women causing a lot of stress, so it requires continuous antenatal care. One of the antenatal services provided is prenatal gentle yoga. This study aims to determine the relationship of prenatal gentle yoga in pregnant women to the weight of newborns at the RK Clinic. This type of research is quantitative with a quasi-experimental design that is a two group posttest. The study population was primigravida pregnant women who had their third trimester of pregnancy checked, did prenatal gentle yoga and gave birth in May-July 2021. The sampling technique used purposive sampling with a sample of 50 samples (25 interventions and 25 controls). Statistical test using spearman's rho and mann whitney. The results showed that there was a relationship between prenatal gentle yoga and birth weight with p value = 0.004 <α = 0.05, the value of the Mann Whitney test was the difference in the weight of newborns in mothers who did prenatal gentle yoga compared to those who did not do prenatal gentle yoga with p value = 0.004 < = 0.05 for birth weight. Keywords: pregnant women; prenatal gentle yoga; birth weight 


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Muhammad Zulfikar ◽  
Thamrin Tayeb ◽  
Mardhiah Mardhiah

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan penerapan metode inquiry terbimbing dan inquiry bebas termodifikasi terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar . Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental dengan desain non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Kota Makassar tahun ajaran 2017-2018. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling acak sederhana (purposive sampling). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII K dengan jumlah siswa 26 orang dipilih sebagai kelas eksperimen1 dan kelas VIII I dengan jumlah 27 orang dipilih sebagai kelas eksperimen2. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan metode inquiry terbimbing adalah berada pada kategori sangat tinggi sedangkan metode inquiry bebas termodifikasi berada pada kategori tinggi serta nilai rata-rata . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode inquiry terbimbing lebih efektif meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dibandingkan metode inquiry bebas termodifikasi siswa kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 134
Author(s):  
Junita Mariana ◽  
Rita Sopiatun

Masalah pertumbuhan dan perkembangan masih menjadi permasalahan kesehatan anak pada saat ini. Menurut WHO tahun 2013 mencatat bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.Data nasional Menurut Kemenkes RI bahwa pada tahun 2010, sebesar 11,5 % anak balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan sedangkan dari data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan total indeks perkembangan anak di Indonesia mencakup  88,3 % . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap Perkembangan pada bayi usia 3 sampai 6 bulan di Kelurahan Mandalika wilayah kerja Puskesmas Cakranegara Adapun metode penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non equivalent control group dan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan yang memiliki perkembangan meragukan atau menyimpang, dengan jumlah sampel 30 bayi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april 2019.Hasil Penelitian menunjukkan  bahwa setelah dilakukan uji mann whitney didapatkan hasil analisis pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan pada kelompok eksperimen dan kelompok control yaotu  p value = 0,000 < α (0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap perkembangan bayi. Ada pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan bayi pada usia 3-6 bulan.The problem of growth and development is still a child health problem at this time. According to the 2013 WHO noted that every year more than 200 million children experience growth and development disorders. National data According to the Indonesian Ministry of Health that in 2010, 11.5% of children under five in Indonesia experienced abnormalities in growth and development while from the Riskesdas in 2018 showed the total child development index in Indonesia includes 88.3%. the purpose of this study is to know the Influence of Baby Message for Baby Development at the ages 3 – 6 months on Working Region of Cakranegara Health Center in 2019. The research method used in this proposal was quasi-experimental with a non equivalent control group design and the sampling technique was purposive sampling. The population in this study were babies aged 3-6 months who had dubious or deviant development, with a sample of 30 babies. This research was conducted in April 2019. The result of this study is after the Mann Whitney test, the results of the analysis of the effect of infant massage on the development in the experimental group and the control group p value = 0.000 <α (0.05) showed that there were differences between the experimental group and the control group on baby development, so there is an effect of baby massage on the development of babies at the age of 3-6 months.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document