Jurnal Midwifery Update (MU)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

41
(FIVE YEARS 41)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Poltekkes Kemenkes Mataram

2684-8511

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 84
Author(s):  
Shinta Kristianti ◽  
Suwoyo Suwoyo ◽  
Ika Yuni Pratiwi

Kehamilan pertama bagi seorang ibu (primigravida) merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Pada trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Rasa cemas dan takut terhadap proses persalinan akan dapat meningkat. Kecemasan mempunyai efek negatif bagi ibu hamil (khususnya hamil pertama), dengan adanya kecemasan akan meningkatkan kadar katekolamin sehingga dapat mengganggu kemajuan persalinan yang berakibat pada kejadian partus lama. Kecemasan terjadi pada ibu dengan pengetahuan yang rendah mengenai proses persalinan. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh, tidak adanya gambaran bagaimana persalinan yang akan dilaluinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan yang diberikan melalui pemberian video tentang persalinan pada ibu primigravida trimester III terhadap kecemasan menghadapi persalinan. Desain penelitian ni merupakan adalah praeksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Populasi penelitian sejumlah 15 ibu hamil, dengan  simple random samplingdidapatkan sampel 14 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner DASS, dianalisis denganWilcoxon Match Pairs Test menggunakan taraf kesalahan 0.05 maka Ztabel (1.645) < Zhitung (3.295). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan pada ibu primigravida trimester III tentang persalinan dengan media video terhadap kecemasan menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Blabak Kediri. Media edukasi tentang persalinan dapat divariasikan sehingga akan menambah tingkat pemahaman dan berpengaruh pada kecemasan ibu hamil treimester tiga yang akan melalui proses persalinan.The first pregnancy for a mother (primigravida) is one of the crisis periods in her life. The third trimester is often referred to as the period of vigilance. You can increase your anxiety and fear about labor. Anxiety has a negative effect on pregnant women (especially first pregnancies), with anxiety it will increase catecholamine levels so that it can interfere with the progress of labor which results in prolonged labor. Anxiety occurs in mothers with low knowledge of the birthing process. This is due to the lack of information obtained, no description of how the delivery will go. This study aims to determine the effect of health education provided through video delivery of third trimester primigravida mothers on anxiety facing childbirth. This research design is a pre-experiment with the One Group Pretest Posttest design. The study population was 15 pregnant women, with simple random sampling obtained a sample of 14 respondents. The research instrument used was the DASS questionnaire, analyzed with the Wilcoxon Match Pairs Test using an error level of 0.05, then Ztable (1.645) <Zhitung (3.295). The results showed that there was an effect of health education on third trimester primigravida mothers about childbirth with video media on anxiety facing childbirth in the working area of Puskesmas Blabak Kediri. Educational media about childbirth can be varied so that it will increase the level of understanding and affect the anxiety of third trimester pregnant women who are going through the labor process.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Suwanti Suwanti ◽  
Devi Ratnasari

Berdasarkan data Dikes Lobar tahun 2017 dari 17 Puskesmas kasus Lansia terbanyak Di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari. Masa menopause dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik fisik maupun psikologi yang menimbulkan dampak jangka panjang apabila tidak ditangani dengan serius, sehingga mengakibatkan perempuan menopause mengalami kecemasan. Di Indonesia menunjukkan gejala kecemasan dan depresi pada usia 55-64 tahun sebesar 6,9%, pada usia 65-74 tahun sebanyak 9,7% dan pada usia diatas 75 tahun sebesar 13,4%. gejala yang paling banyak diseluruh jumlah wanita premenopause yaitu 401% merasa hot flashes, 38% mengalami susah tidur, 37% mengalami cepat lelah dalam bekerja 35% mengatakan menjadi lebih sering lupa, 33% mengatakan mudah tersinggung, 26% mengatakan nyeri sendi dan 21% mengatakan seringsakit kepala berlebihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kecemasan menghadapi masa menopause di Dusun Kebun Indah Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari Tahun 2018. Penelitian ini mengggunakan rancangan penelitian Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 42 orang, tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 42 orang. Penelitian ini menggunakan analisa data uji Chi Square. Hasil  penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuan ibu baik dan cukup yang memiliki kecemasan sedang dan berat sebanyak 16 orang (59,3%), dan ibu dengan pengetahuan kurang yang memiliki kecemasan sedang dan berat sebanyak 13 orang (86,7).dan terdapat nilai p (0,089), p > 0,05. Kesimpulannya  tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan kecemasan menghadapi masa menopause.Based on data from Lobar Dikes in 2017 from the 17 highest number of Elderly Puskesmas in Gunungsari Public Health Center. The menopause can cause health problems both physical and psychological that cause long-term effects if not handled seriously, resulting in menopausal women experiencing anxiety, in Indonesia showing symptoms of anxiety and depression at the age of 55-64 years at 6.9%, at the age of 65 -74 years as much as 9.7% and at age above 75 years is 13.4%. the most symptoms in the total number of premenopausal women were 401% felt hot flashes, 38% experienced insomnia, 37% experienced fatigue at work 35% said they became more forgetful, 33% said they were irritable, 26% said joint pain and 21 % said frequent headaches were excessive. Purpose To determine the relationship between maternal knowledge and anxiety in the face of menopause in Kebun Indah Hamlet Working Area UPT BLUD Gunungsari Health Center in 2018. This study used a research design Analytical observation with approach crosssectional Population as many as 42 people, sampling technique uses total sampling so that the number of samples is 42. This study usestest data analysis Chi Square. Result: Majority knowledge of good and sufficient mothers who have moderate and severe anxiety as many as 16 people (59.3%), and mothers with less knowledge who have moderate and severe anxiety as many as 13 people (86.7). and there is a p value (0.089), p > 0.05. Conclusion: There is no Relationship between Mother's Knowledge with Anxiety Facing Menopause.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Ni Made Dwi Purnamayanti ◽  
Gusti Ayu Eka Utarini

Nyeri pinggang dan panggul merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh wanita hamil terutama pada akhir kehamilan. Olah raga termasuk yoga prenatal merupakan strategi yang efektif dan disarankan untuk mengatasi nyeri pinggang dan panggul. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran intensitas nyeri pinggang dan panggul pada ibu hamil trimester III yang melaksanakan yoga prenatal di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional terhadap 96 ibu hamil trimester III yang melaksanakan yoga prenatal di kota Denpasar. Didapatkan hasil rerata intensitas nyeri pinggang dan panggul yang dirasakan adalah 1.88 (SD ±2.202). Sebagian besar responden (41.7%) merasakan nyeri pada area tulang belakang disekitar lumbal hingga diatas sacrum.Intensitas nyeri pinggang dan pelvis pada ibu hamil trimester III di Kota Denpasar yang melaksanakan yoga prenatal tergolong nyeri intensitas ringan.Lumbopelvic pain are common complaints felt by pregnant women. Exercise, including prenatal yoga, is an effective strategy and is recommended for treating pregnancy-related lumbopelvic pain. The purpose of the syudi is to know the intensity of pregnancy-related lumbopelvic painamong woman who performe prenatal yoga in Denpasar. This study was an observational descriptive study with a cross sectional approach. The subjeck study was 96 third trimester pregnant women who performed prenatal yoga in Denpasar. The mean pain intensity was 1.88 (SD ± 2.202). Most respondents (41.7%) felt pain in the spinal area around the lumbar to above the sacrum. The intensity of pregnancy-related lumbopelvic pain among third trimester pregnant women in Denpasar who performe prenatal yoga is mild pain.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Ni Luh Putu Sentania Widhi Permana Putri ◽  
Ni Wayan Suarniti ◽  
Ni Nyoman Budiani

Nyeri punggung bawah pada kehamilan digambarkan sebagai nyeri pada daerah lumbar, diatas sakrum yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilan. Akupresur titik bladder 23 merupakan metode non-farmakologi yang dapat mengurangi nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh akupresur titik bladder 23 terhadapintensitas nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan rancangan one grup pretest-posttest design.Sampel yang digunakan yaitu 12 orang ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 37-39 minggu dan di pilih secara purposive sampling. Data diambil dengan melakukan observasi intensitas nyeri punggung bawah sebelum dan sesudah dilakukan akupresur titik bladder 23. Responden melakukan akupresur sebanyak dua kali seminggu dengan durasi dua detik sebanyak 30 kali tekanan. Hasil intensitas nyeri punggung bawah sebelum perlakuan diperoleh nilai mean 4,17 dan setelah perlakuan berubah menjadi 2,67 dengan nilai ρ = 0,000 < α (0,05) dan nilai t (9,950). Simpulannya adalah ada pengaruh akupresur titik bladder 23 terhadap intensitas nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara.Lower back pain in pregnancy described as pain in the lumbar region, above the sacrum which causes discomfort during pregnancy.Acupressurepoint bladder 23 is a non-pharmacological method that canreduce low back pain.This study aims to determine the effect of acupressure point bladder 23 on the low back pain level in third semester pregnant women in UPTD Puskesmas I of the Health Departement of North Denpasar. This is pre-experimental research with one group pretest-posttest design. The samples were 12pregnant women on third trimester with 37-39 weeks gestational age and were selected by purposive sampling. Data were collected byobserving the intensity of low back pain before and after treatment. Respondents did acupressure twice a week with the duration two seconds for each 30 times pressure. The results of low back pain intensity before treatment obtained a mean value of 4.17 and after the treatment there was reduce to 2.67 with a value of ρ = 0,000 <α (0.05) and t value (9,950). The conclusion is that there is an influence of acupressurepoint bladder 23 on the low back painintensityin third trimester pregnant women in UPTD Puskesmas I of the Health Departement of North Denpasar.  


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Juninda Nurfija ◽  
Ni Nengah Arini Murni

ASI eksklusif merupakan salah satu program yang cukup sulit dikembangkan karena berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial di masyarakat. Untuk mencegah dan menangani masalah laktasi tersebut, maka dimungkinkan sebuah intervensi yaitu Kombinasi Masssage Woolwich dan Massage Rolling serta Tekhnik Marmet. Dilakukannya penelitian ini yaitu guna mengetahui adanya perbedaan Kombinasi Masssage Woolwich dan Massage Rolling dengan Tekhnik Marmet terhadap produksi ASI ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Eksperiment dengan menggunakan rancangan post test only design with control group. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule, sampel diambil dengan consecutive sampling dengan jumlah 34 orang. Analisis data menggunakan Independent T- test untuk mengetahui adanya perbedaan produksi ASI antara dua kelompok intervensi. Produksi ASI pada kelompok intervensi kombinasi massage woolwich dan massage rolling didapatkan rata-rata yaitu 29,12 cc. Sementara produksi ASI pada kelompok dengan tehnik marmet didapatkan rata-rata yaitu 22,35 cc. Uji statistik yang digunakan adalah Independent T-test didapatkan hasil nilai t sebesar 2,617 dan signifikansi (p) 0,013 < 0,05. Ada Perbedaan antara kombinasi massage woolwich dan massage rolling dengan tekhnik  marmet terhadap produksi ASI ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule Tahun 2019. Exclusive breastfeeding is one program that is quite difficult to develop because it is related to various social problems in the community. To prevent and deal with the problem of lactation, an intervention is possible, namely a combination of wolwich massage, Rolling Massage and Marmet Technique. This research is conducted to find the different of woolwich massage combination and rolling massage with marmet technique to milk production of postpartum mother in the working area of Karang Pule Public Health Center in 2019. This study used a Quasi Experiment design using a post test only design with control group. The population was all postpartum mothers at working area of Karang Pule Public Health Center, samples were taken with consecutive sampling with a total of 34 people. Data analysis used the Independent T-test to determine the differences in ASI production between the two intervention groups. Breast milk production in the intervention group combined of woolwich massage and rolling massage obtained an average of 29.12 cc. While breast milk production in the group with the marmet technique was obtained an average of 22.35 cc. The statistical test used is the Independent T-test, the results of the t value are 2.617 and the significance (p) is 0.013 <0.05. There is a difference between the combination of massage woolwich and rolling massage with marmet techniques on the production of breast milk for postpartum mothers in the work area of the Karang Pule Health Center in 2019.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Ni Nengah Mustiari ◽  
Nancy Olii ◽  
Endah Yulianingsih

Peningkatan kadar asam urat dalam darah atau hiperuricemia juga merupakan salah satu prediktor kuat terhadap kematiaan karena kerusakan kardiovaskuler. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar asam urat pada wanita menopause di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo 2018. Peneliti ini termasuk jenis pra eksperimental dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design, dimana peneliti akan menganalisis pengaruh rebudan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar asam urat darah pada wanita menopause di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2018. Dalam penelitiaan ini populasi berjumlah 30 orang,dan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa distribusi responden berdasarkan kadar asam urat sebelum pemberian buah mahkota dewa di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo tahun 2018 yakni asam urat dengan kategori berlebihan sebanyak 30 orang (100%), berdasarkan kadar asam urat sesudah pemberian buah mahkota dewa yakni kadar asam urat dengan kategori normal sebanyak 27 orang (90 %) dan kadar asam urat kategori berlebih 3 orang (10%), hasil Mc Nemar testdidapatkan nilai p value = 0,000 berarti p value< 0,05. Kesimpulan penelitian:Ada pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar asam urat pada wanita menopause di Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Increased uric acid levels in the blood or hyperuricemia are also strong predictors of death due to cardiovascular damage. The purpose of this study was to determine the effect of boiling the crown of the gods on reducing uric acid levels in menopausal women at Tilango Health Center, Gorontalo District 2018. This researcher is a pre-experimental type using One Group Pretest-Posttest Design, where the researcher will analyze the effect of the crown of the gods on reducing blood uric acid levels in menopausal women at Tilango Health Center, Gorontalo District in 2018. In this research, the population was 30 people, and The sample in this study is purposive sampling. The results showed that the distribution of respondents based on uric acid levels before giving the god's crown fruit at Tilango Health Center, Gorontalo District in 2018, namely uric acid with an excessive category of 30 people (100%), based on uric acid levels after giving the god's crown fruit, namely uric acid levels with the normal category of 27 people (90%) and 3 people with excess uric acid levels (10%), the Mc Nemar test results showed p value = 0,000 meaning p value <0.05. Conclusion: There was an effect of boiled water from the crown of the gods on reducing uric acid levels in menopausal women at Tilango Health Center, Gorontalo.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Astin Nur Hanifah ◽  
Syahda Febby Kuswantri

Dismenorea terbagi menjadi dismenorea primer yaitu nyeri karena kontraksi miometrium akibat produksi prostaglandin tanpa kelainan pada pelvis, dismenorea sekunder dimana nyeri disertai kelainan pada pelvis. Prevalensi dismenorea di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Dilaporkan 30-60% remaja wanita yang mengalami dismenorea, sebanyak 7-15% tidak pergi ke sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan studi pendahuluan yang dilakukan oleh siswi di SMPN 1 Kartoharjo Magetan Tahun 2020 dan diambil secara acak, didapatkan hasil bahwa dari 104 siswi didapatkan 58 siswi mengalami dismenorea dan tidak mengikuti pelajaran dikelas.Penelitian ini merupakan yang bersifat eksperimen semu (Quasi Experiment).Rancangan penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest. Besar sampel berdasarkan total populasi sejumlah 58 responden. .Variabel bebas adalah Kompres Hangat. Variabel Terikat adalah Nyeri Dismenorea. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan skala Bourbanis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswi sebelum diberikan kompres hangat didapatkan tingkat nyeri 4 dan  5 yang merupakan nyeri sedang setelah dilakukan intervensi mengalami penurunan menjadi 2 dan 3 (Nyeri ringan). Siswi dapat berperan aktif dalam membantu menanggulangi masalah nyeri haid utamanya pada remaja dengan melakukan kompres hangat, siswi bisa mengatasi pada saat nyeri haid dengan melakukan Kompres Hangat secara teratur pada saat Dismenorea. Dysmenorrhoea is divided into primary dysmenorrhoea, namely pain due to myometrial contraction due to prostaglandin production without abnormalities in the pelvis, secondary dysmenorrhoea where pain is accompanied by abnormalities in the pelvis. The prevalence of dysmenorrhoea in Indonesia is 64.25% consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhoea. It is reported that 30-60% of young women who experience dysmenorrhoea, as much as 7-15% do not go to school. Based on the results of interviews and preliminary studies conducted by students at SMPN 1 Kartoharjo Magetan in 2020 and taken randomly, it was found that out of 104 students, 58 students had dysmenorrhoea and did not attend class lessons. This research is a quasi-experimental (Quasi Experiment). The design of this study was a pre and postest design. The sample size is based on a total population of 58 respondents. The independent variable is the Relaxation Technique. The dependent variable is Dysmenorrhoea Pain. Data collection using a questionnaire. Data analysis used Paired Sample T-Test. The results showed that before being given the relaxation technique, the students had pain levels of  4 and 5 which were moderate pain after the intervention decreased to 2 and 3 (mild pain). Students can play an active role in helping to overcome the problem of menstrual pain, especially in adolescents by doing the Relaxation Technique, students can overcome menstrual pain by doing warm compresses regularly during dysmenorrhoea. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 134
Author(s):  
Junita Mariana ◽  
Rita Sopiatun

Masalah pertumbuhan dan perkembangan masih menjadi permasalahan kesehatan anak pada saat ini. Menurut WHO tahun 2013 mencatat bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.Data nasional Menurut Kemenkes RI bahwa pada tahun 2010, sebesar 11,5 % anak balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan sedangkan dari data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan total indeks perkembangan anak di Indonesia mencakup  88,3 % . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap Perkembangan pada bayi usia 3 sampai 6 bulan di Kelurahan Mandalika wilayah kerja Puskesmas Cakranegara Adapun metode penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non equivalent control group dan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan yang memiliki perkembangan meragukan atau menyimpang, dengan jumlah sampel 30 bayi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april 2019.Hasil Penelitian menunjukkan  bahwa setelah dilakukan uji mann whitney didapatkan hasil analisis pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan pada kelompok eksperimen dan kelompok control yaotu  p value = 0,000 < α (0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap perkembangan bayi. Ada pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan bayi pada usia 3-6 bulan.The problem of growth and development is still a child health problem at this time. According to the 2013 WHO noted that every year more than 200 million children experience growth and development disorders. National data According to the Indonesian Ministry of Health that in 2010, 11.5% of children under five in Indonesia experienced abnormalities in growth and development while from the Riskesdas in 2018 showed the total child development index in Indonesia includes 88.3%. the purpose of this study is to know the Influence of Baby Message for Baby Development at the ages 3 – 6 months on Working Region of Cakranegara Health Center in 2019. The research method used in this proposal was quasi-experimental with a non equivalent control group design and the sampling technique was purposive sampling. The population in this study were babies aged 3-6 months who had dubious or deviant development, with a sample of 30 babies. This research was conducted in April 2019. The result of this study is after the Mann Whitney test, the results of the analysis of the effect of infant massage on the development in the experimental group and the control group p value = 0.000 <α (0.05) showed that there were differences between the experimental group and the control group on baby development, so there is an effect of baby massage on the development of babies at the age of 3-6 months.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 100
Author(s):  
I Komang Lindayani ◽  
Gusti Ayu Marhaeni

Depresi post partum dapat dialami oleh ibu nifas sejak 2 minggu sampai dengan 1 tahun setelah melahirkan. Kondisi ini jika dideteksi sejak awal dan dapat penanganan yang tepat, akan dapat mencegah masalah lebih lanjut. Identifikasi gejala depresi dan faktor risiko terjadinya depresi post partum penting dilakukan. Kuesioner Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS)sudah sangat umum digunakan di seluruh dunia untuk mendeteksi adanya depresi post partum dengan tingkat sensitivitas sebesar 80% dan spesifitas 84,4%. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung prevalensi kejadian depresi post partum di Kota Denpasar Tahun 2019, mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian depresi post partu dan menganalisis hubungan antara faktor risiko yang ditemukan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di 3 (tiga) puskesmas rawat inap yaitu Puskesmas I Denpasar Timur, IV Denpasar Selatan dan II Denpasar Barat. Responden berjumlah 67 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner EPDS,  kuesioner faktor yang terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas, dan kuesioner faktor sosial. Analisis univariat dengan menghitung proporsi, analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariate dengan menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian depresi post partum sebesar 25,4%. Faktor risiko yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian depresi post partum antara lain : jenis keluarga, nutrisi untuk bayi dan dukungan keluarga. Sedangkan faktor risiko usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga, paritas, status kehamilan, komplikasi persalinan dan jenis kelamin bayi tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Hasil regresi logistik menunjukkan nutrisi untuk bayi memiliki hubungan yang paling kuat dengan kejadian depresi post partum. Post partum depression can be experienced by postpartum mothers from 2 weeks to 1 year after giving birth. This condition, if detected early and can be handled properly, will be able to prevent further problems. Identification of depressive symptoms and risk factors for post partum depression is important. The Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) questionnaire has been very commonly used worldwide to detect post partum depression with a sensitivity level of 80% and a specificity of 84.4%. This study aims to calculate the prevalence of post partum depression events in Denpasar City in 2019, determine the risk factors associated with the incidence of post partum depression and analyze the relationship between risk factors found. This research is an observational research with cross sectional design. The study was conducted in 3 (three) inpatient puskesmas, namely Puskesmas I Denpasar Timur, IV Denpasar Selatan and II Denpasar Barat. Respondents numbered 67 people. The instruments used were EPDS questionnaire, factor questionnaire related to pregnancy, childbirth and puerperium, and social  factor questionnaire. Univariate analysis by calculating proportions, bivariate analysis using the Chi Square test and multivariate analysis using logistic regression.The results showed the prevalence of post partum depression was 25.4%. Risk factors significantly related to the incidence of post partum depression include: type of family, nutrition for infants and family support. While risk factors for age, education, occupation, family income, parity, pregnancy status, complications of childbirth and sex of the baby did not show a significant relationship. Logistic regression results show that nutrition for infants has the strongest association with the incidence of post partum depression. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Anastasya Agustiarini ◽  
Lina Sundayani

Pelayanan pemeriksaan kehamilan yang sesuai, secara kuantitas dan kualitas diharapkan dapat tercapai tujuan menurunkan angka kematian ibu dengan mendekatkan fasilitas pelayanan ke masyarakat. Kenyataan yang terjadi kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4) belum  mencapai target, bahkan terjadi penurunan target dari K1.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sikap dan prilaku bidan terhadap pengetahuan ibu hamil saat pelaksanaan ANC. Metode Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan analitik dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilaksanakan pada bulan april-mei 2019. Populasi penelitian adalah ibu hamil multigravida di wilayah kerja Puskesmas Kuripan dengan sampel 30 ibu hamil. Analisa data yang digunakan yaitu Regression Binary Logistic. Hasil Penelitian ini : Sikap bidan pada saat pelaksanaan ANC yang positif sebesar 87% Sedangkan perilaku bidan positif sebesar 77%. Berdasarkan indikator tingkat pengetahuan, menunjukkan ibu yang memliki pengetahuan baik sebesar 87%. Dari hasil uji statistik Regression Binary Logistic, nilai pvalue 0,00 nilai sig < 0,05 tolak Ho dan Ha diterima. Kesimpulan : Terdapat pengaruh sikap dan perilaku bidan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil saat pemeriksaan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kuripan tahun 2019. Proper antenatal care services, in quantity and quality, are expected to achieve the goal of reducing maternal mortality by bringing services to the community closer. The fact that a pregnancy check-up visit (K4) has not reached the target, even the target of K1 has decreased. Research objectives To find out the influence of midwives' attitudes and behavior on the knowledge of pregnant women during ANCimplementation. Research Methods this study was an observational study with an analytical approach by collecting data using a questionnaire conducted in April-May 2019. The study population was multigravida pregnant women in the working area of the Kuripan Health Center with a sample of 30 pregnant women. Data analysis used is Binary Logistic Regression. Research results attitudes of midwives at the time of positive ANC implementation were 87% while positive midwives' behavior was 77%. Based on the level of knowledge indicators, mothers who have good knowledge are 87%. From the results of the Binary Logistic Regression test, the value of 0.00 value sig <0.05 rejects Ho and Ha is accepted. Conclusion there are influences of attitudes and behavior of midwives on the level of knowledge of pregnant women during ANC examination in the working area of the Kuripan Health Center in 2019.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document