scholarly journals Analisa Perbandingan Kesehatan Bank Menggunakan Metode Camels

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 764-774
Author(s):  
Santy Pujaraniam ◽  
Sri Hermuningsih ◽  
Agus Dwi Cahya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara tingkat kesehatan bank konvensional dan bank syariah pada periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan metode CAMELS yang terdiri dari Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity dan Sensitivity to Market Risk agar mengetahui bagaimana kondisi kesehatan suatu bank tersebut. Pada aspek permodalan menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan mewakili aspek aset, Net Profit Margin mewakili aspek manajemen, Return On Assets, Return On Equity, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional mewakili aspek rentabilitas, Loan To Deposit Ratio mewakili aspek likuiditas dan Interest Expense Ratio mewakili aspek sensitivitas terhadap risiko pasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 16. Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan datanya adalah data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data – data sekunder yang diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia dan situs resmi setiap sampel bank yaitu berupa laporan keuangan perusahaan selama 5 tahun. Penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji beda atau analisis perbandingan Independent Sample T-test untuk analisis statistik dan uji hipotesis. Hasil analisis ini menemukan tidak terdapat perbedaan antara tingkat kesehatan bank konvensional dan syariah pada rasio Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio dan Interest Expense Ratio, namun terdapat perbedaan pada rasio Non Performing Loan, Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, dan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional. Maka dapat disimpulkan bahwa bank konvensional memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan bank syariah selama periode 2015-2019.

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 91-105
Author(s):  
Natrion ◽  
Filda Inacha Zuki

Rasio kecukupan modal yang digunakan untuk mengukur kesehatan bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio kecukupan modal dapat diukur dari rasio permodalan (capital), rasio aset (asset quality), manajemen (management), rasio laba (earnings), dan rasio likuiditas (liquidity). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Return On Equity, Return On Assets, dan Net Profit Margins berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal, metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan metode dokumentasi sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan populasi yang digunakan adalah sektor perbankan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2015-2018. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh jumlah sampel perusahaan 28 perusahaan selama 4 tahun, sehingga total sampel adalah 112. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian secara parsial membuktikan bahwa Return On Equity, Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. Sedangkan Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio. Hasil penelitian secara simultan membuktikan bahwa Return On Equity, Return On Assets, dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio. Dengan nilai Adjusted R square sebesar 50,4% yang berarti variabel Capital Adequacy Ratio dapat dijelaskan oleh variabel Return On Equity, Return On Asset dan Net Profit Margin.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Defry Wijaya Rimba ◽  
Muthia Harnida

Abstract: The aim of this research is to examine the effect of financial performance on the stock prices of state-owned (BUMN) banking companies in the Indonesian Stock Exchange for the period 2010-2017.The financialperformance consists of Non Performing Loans, Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, Price Earning Ratio, and Net Profit Margin. The analysis in this study  used the multiple linier regression with 32 observations. Simultaneously all variables affect the stock price of Banking Companies of BUMN that listed on the  Indonesian Stock Exchange  for the period of 2010-2017. But partially, the variables which affect the stock price are  only Return On Assets, Capital Adequacy Ratio, and Net Profit Margin.  Whereas the variable of  Non Performing Loans and Price Earning Ratio do not affect the stock price of Banking Companies of BUMN  in the Indonesian Stock Exchange for the period of 2010 until 2017 Keywords: Performance, Non Performing Loans, Return On Assets, Capital Adequacy Ratio, Price Earning Ratio, Net Profit Margin, Stock Price Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2017. Kinerja keuangan yang diuji meliputi Non performace Loans (NPL), Return on assets (ROA), CapitalAdequacy Ratio (CAR), Price Earnings Ratio(PER),dan Net Profit Margin (NPM). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,dengan sampel sebanyak 32 observasi menunjukkkan hasil bahwa secara simultan semua variabel yang terdiri dari Non performace Loans (NPL), Return on assets (ROA), CapitalAdequacy Ratio (CAR), Price Earnings Ratio(PER),dan Net Profit Margin (NPM)  berpengaruh terhadap harga saham . Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap harga saham adalah return on assets (ROA), CapitalAdequacy Ratio (CAR), dan Net Profit Margin (NPM), sementara Non Performing Loans (NPL) dan Price Earnings Ratio (PER) secara statistik tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahan perbankan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode pengamatan 2010-2017 Kata kunci : Kinerja, Non Performing Loans, Return On Assets, Capital Adequacy Ratio, Price Earning Ratio, Net Profit Margin, harga saham


Author(s):  
NI LUH KOMANG AYU PRADNYANI ◽  
I NYOMAN GEDE USTRIYANA ◽  
I GUSTI AYU AGUNG LIES ANGGRENI

Analysis of Finece Performance Base on Fund Finance Ratio of PT. BPR. Saptacristy UtamaRural Banks (BPR) is a formal financial institution that has a function as a financialintermediary, especially on the national microfinance system. The study aimed tofind out the financial performance of PT. BPR. Saptacristy Utama when it wasanalyzed based on the financial ratios during the period of 2011 to 2015. Based onthe results of the financial analysis, liquidity ratio is categorized good, when viewedfrom the average cash ratio and the average loans to deposit ratio. The solvency ratiois said to be good, judging by the average capital adequacy ratio. Activity ratio isquite good when viewed from the multiplier leverage ratio and asset utilization ratiothat continue to increase. The profitability ratio is classified to be good,as can beseen on the average net profit margin, return on assets and return on equity. PT. BPR.Saptacristy Utama is expected to maintain its financial performance by strengtheningits business activities to increase the amount of its assets, the amount of thedistribution of funds in the form of loans and the placement of funds in other banksshould also be increased, revenue of operations and profits for subsequent yearsshould beincreased, as well as improving sale and service to its customers andprospective customers.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 212-227
Author(s):  
Su Patmin

The purpose of this study was to determine the development of bank health at PT Bank BCA Syariah Tbk and to measure the level of health of PT Bank BCA Syariah Tbk in 2013-2017 using the CAMEL ratio which includes aspects of capital, productive assets, management, profitability and liquidity. This research is quantitative descriptive. The population in this study includes all financial statements of PT Bank BCA Syariah for the period 2013 to 2017, while the sample in this study is the company's financial statements in the form of a balance sheet and income statement of PT. Bank BCA Syariah Tbk. period 2013 to 2017. Analysis of the data used in this study is to use the CAMEL method which consists of five aspects, namely capital aspects using CAR (Capital Adequacy Ratio), aspects of earning asset quality using the ratio of KAP (Earning Assets Quality) and PPAP (Allowance for Earning Assets), management aspects using the ratio of NPM (Net Profit Margin), profitability aspects using the ratio of ROA (Return On Assets) and BOPO (Operating Expenses to Operating Income), and the liquidity aspect using the NCM-CA (Net Call Money ratio) to Current Assets) and LDR (Loan to Deposit Ratio). Based on the results of research conducted at PT Bank BCA Syariah CAMEL in 2013 97.04 was healthy, in 2014 96.71 was healthy, in 2015 95.52 was healthy, in 2016 97.01 was healthy, in 2017 98.00 is healthy. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan kesehatan bank pada PT Bank BCA Syariah Tbk dan untuk mengukur tingkat kesehatan PT Bank BCA Syariah Tbk pada tahun 2013-2017 dengan menggunakan rasio CAMEL yang meliputi aspek permodalan, aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh laporan keuangan PT Bank BCA Syariah periode tahun 2013 sampai dengan 2017, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi PT. Bank BCA Syariah Tbk. periode 2013 sampai dengan 2017. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari lima aspek, yaitu aspek permodalan menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), aspek kualitas aktiva produktif menggunakan rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) dan PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif), aspek manajemen menggunakan rasio NPM (Net Profit Margin), aspek rentabilitas menggunakan rasio ROA (Return On Assets) dan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional), dan aspek likuiditas menggunakan rasio NCM-CA (Net Call Money to Current Assets) dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan pada PT Bank BCA Syariah CAMEL pada tahun 2013 97,04 adalah sehat, tahun 2014 96,71 adalah sehat, tahun 2015 95,52 adalah sehat, tahun 2016 97,01 adalah sehat, tahun 2017 98,00 adalah sehat. Kata Kunci : Rasio Tingkat Kesehatan Bank, CAMEL


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Ida Ayu Agung Idawati ◽  
I Gede Surya Pratama ◽  
IA Cynthia Saisaria Mandasari

One of the considerations of investors in investing in shares is fluctuations in stock prices. Stock prices are one indicator of the success of company management. Investor or prospective investor trust is very beneficial for the issuer, because the more people who trust the issuer, the stronger the desire to invest in the issuer. The purpose of this study was to determine the financial performance as measured by the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Profit Margin (NPM), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Return On Equity (ROE) to the stock prices of government-owned commercial banks on the IDX.             The technical analysis used in this study is multiple linear regression and t (t-test) for partial analysis. Based on the results of multiple linear regression analysis, the regression equation Y = 18.905 + 0.149 (X1) +0.393 (X2) -0.487 (X3) + 0.238 (X4) is obtained. T-test testing from the regression results obtained that the Capital Adequacy Ratio and Return On Equity partially did not have a significant effect on stock prices. While the Net Profit Margin and Loan to Deposit Ratio partially have a significant effect on stock prices.


Liquidity ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-20
Author(s):  
Amrizal Amrizal

The article focuses to analyze finance ratio consist of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) Capital Adequacy Ratio (CAR) except Earnings before Interest Tax (EBIT). The research is conducted to three conventional banking (BNI 46, Mandiri and BRI) and three syariah banking (Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syaria and Bank Syariah Mandiri) for annual report periods 2007 to 2011. The result shows, the average increase EBIT to conventional banking groups during period 2007 to 2011 are 1.91% while the average EBIT to syariah banking groups are 1.53%. The average of ROA to conventional banking groups are 3.01% while the average ROA to syariah banking groups are 1.99%. The average of ROE to conventional banking groups is 24.19% while the average of ROE to syariah banking groups is 33.31%. The average of NIM to conventional banking groups during period 2007 to 2011 are 7.08% while the average of NIM to syariah banking groups during period 2007 to 2011 are 8.14%. The average of CAR to conventional banking groups is 15.63%, while the average of CAR to syariah banking groups during the period are 12.19%.


2015 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Wiwin Kurniasari

This study aims to analyze the comparative financial performance of Islamic Banking with Conventional Banking (Shariah Business Unit) for each financial ratio and overall. The measurements of banking performance were used in this study are CAMELS ratios (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market Risk). This study uses 11 Shariah Banks and 12 Shariah Business Unit in 2012. This study shows that there are no differences between Shariah Banks and Shariah Business Unit in Capital Adequacy Ratio and Ratio Quality of Earning Asset, but there are differences in Management Ratio, Profitability Ratio, Liquidity Ratio, and Sensitivity Ratio in each and overall.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan kinerja keuanganperbankan syariah yaitu Bank Umum Syari ah (BUS) dengan Bank Konvensional dari Unit Usaha Syariah (UUS) untuk masing-masing rasio keuangan dan secara keseluruhan. Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank CAMELS (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, sensitivity to market risk), yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan), pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (mewakili rasio kualitas aktiva produktif), Net Profit Margin/NPM(mewakili rasio manajemen), Return on Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (mewakili rasio likuiditas) dan Interest Rate Risk Ratio (mewakili rasio Sensitivitas terhadap Risiko Pasar).Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Sampel yang dipergunakan peneliti adalah11 Bank Umum Syariah (BUS) dan 12 Unit Usaha Syariah (UUS) yang memiliki kelengkapan laporan keuangan tahun 2012 yang berupa neraca, laporan laba rugi, komitmen dan kontinjensi, kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM). Berdasarkan hasil penelitian, analisis uji beda rata-rata t-Test memperlihatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan perbankan konvensional yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) jika dilihat dari rasio permodalan (CAR) dan rasio kualitas aktiva produktif (PPAP). Ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah (Bank Umum Syariah) dengan perbankan konvensional yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) jika dilihat dari rasio manajemen (NPM), rasio profitabilitas (ROA), rasio likuiditas (LDR), dan rasio sensitifitas terhadap reaksi pasar-Interest Rate Risk Ratio (IRRR), serta jika dilakukan analisis secara keseluruhan kinerja keuangan perbankan syariah.


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 75-88
Author(s):  
Octaviani Hutahaean ◽  
Abdul Basith

Laju pertumbuhan industri terbesar selama tahun 2011-2015 yaitu 8,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencerminkan perusahaan yang termasuk dalam industri makanan dan minuman memiliki kinerja bisnis yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi harga saham dan profitabilitas pada tahun 2011-2015, mengetahui peramalan harga saham dan profitabilitas pada tahun 2016 dan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada tahun 2011-2016. Analisis profitabilitas dipresentasikan oleh beberapa rasio keuangan yaitu Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan data yang digunakan merupakan data sekunder. Peramalan menggunakan metode moving averages, weighted moving average, dan exponential smoothing dengan nilai MAD terkecil menggunakan aplikasi POM-QM for windows-3. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Delta Djakarta, Tbk (DLTA) memiliki kondisi harga saham, ROE, ROA, dan EPS dengan rata-rata tertinggi selama 2011-2015. PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA) memiliki rata-rata NPM tertinggi selama 2011-2015. PT Delta Djakarta, Tbk (DLTA) dan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF) menunjukkan peramalan tahun 2016 terhadap harga saham dan profitabilitas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Profitabilitas berpengaruh simultan dan signifikan terhadap harga saham dan secara parsial menunjukkan bahwa ROE dan EPS berpengaruh dan signifikan terhadap harga saham.


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 1862
Author(s):  
Ni Putu Sinta Wira Putri ◽  
I Made Dana

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Rasio (LDR), Return on Equity (ROE), dan Return on Assets (ROA)terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial pada BPR Konvensional skala Nasional di Indonesia periode November 2014 – 2016. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipan. Sumber data dalam penelitian ini ialah data sekunder yang diakses di web resmi Bank Indonesia (BI). Teknik analisis datayang digunakan ialah regresi linier berganda yang diolah dengan program SPSS dengan teknik penentuan sampel sensus. Penelitian ini menemukan hasil bahwa NPL dan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap CAR. LDR berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap CAR, serta ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR.  


2015 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Yulinartati Yulinartati

The purpose of this study was to determine whether the Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total Assets Over Turen (TATO), net profit margin (NPM), Debt to Assets Ratio (DAR), Return on Assets (ROA) , Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM) influential in distinguishing healthy firms and perusahaa bankruptcy discriminant model. Based on discriminant analysis of known groups of healthy companies and a group of companies that went bankrupt differ significantly, from 9 (nine) variables are in use only 4 (four) variable Current Ratio, Debt Equity Ratio, Net Profit Margin, and Gross Profit Margin is selected and able to differentiate healthy companies and companies go bankrupt, while the 5 (five) of the variables, Turn Over Total Assets, Debt to Assets Ratio, Return on Assets, Return on Assets, and Operating Profit Margin are not able to differentiate healthy and bankrupt companies. Keywords: Current Ratio ,Debt Equity Ratio, Total Assets Turen Over , Net profit Margin , Return on Assets, Return on Equity


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document