Hubungan Risiko Umur Ibu Terhadap Kejadian Asfiksia Di RSU Bahagia Makassar Tahun 2020
Asfiksia merupakan kegagalan bernafas secara spontan segera setelah bayi lahir dan berisiko untuk terjadinya kematian, keadaan janin tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbondioksida yang menimbulkan dampak buruk dalam kehidupan berlanjut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian rancangan survey analitik dengan pendekatan case control yang digunakan untuk mengetahui penyebab penyakit dengan menginvestigasi hubungan antara faktor risiko dengan kejadian penyakit (Swarjana, 2015). Kemudian mengidentifikasi Hubungan Risiko Umur Ibu Terhadap Kejadian Asfiksia Di RS Umum Bahagia Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data medical record di RSU Bahagia Makassar pada bulan Januari – Mei 2020 . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir di RSU Bahagia Makassar pada tahun 2020 yang berjumlah 512 bayi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik case control dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 38 sampel kasus dan 38 sampel control. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai OR yaitu 1.000 pada CI 95% 0,332 – 3,013, artinya hubungan umur resiko tinggi terhadap kejadian asfiksia hanya 1 kali lebih besar dibandingkan dengan Ibu yang resiko rendah . Karena OR=1 serta lower limit <1 dan upper limit >1 maka faktor umur bukan merupakan faktor yang signifikan terhadap kejadian asfiksia. Kesimpulan dari variabel umur ibu yaitu faktor umur bukan merupakan faktor yang signifikan terhadap kejadian asfiksia di RS Umum Bahagia Makassar.