PERBANDINGAN METODE CERAMAH DAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 1 SINJAI

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Rahmatiah Rahmatiah ◽  
Hardianto Rahman ◽  
Muhammad Anis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi antara pesertadidik yang diajar dengan menggunakan metode ceramah dengan peserta didik yangdiajar dengan menggunakan metode Problem Solving. Dalam penelitian ini telahdilakukan uji normalitas, uji linearitas, uji validitas dan uji hipotesis data, danAL-Ilmi Jurnal Kajian Islam &Pendidikan 2Vol.01 No 01, 2020Volume 01 No 01 2020ISSN (print) : xxxx-xxxxISSN (online) : xxxx-xxxxHomepage : http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/aldiperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar pesertadidik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakanpendekatan nonequivalent control group design Data yang dikumpulkan dalampenelitian ini diperoleh dan digali dari data angket informanya itu peserta didikkelasXI MIPA I dengan jumlah sampel 32 orang dan XI MIPA 3 dengan jumlahsampel 29 orang. Hasil penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut: 1) Penerapanmetode ceramah pada peserta didik kelas XI MIPA 1 disimpulkan bahwa terjadipeningkatan motivasi belajar peserta didik selama dilakukannya tindakan. 2)Penerapan metode problem solving pada peserta didik kelas XI MIPA 3 disimpulkanterjadi peningkatan motivasi belajar berdasarkan data yang telah diuji selamatindakan. 3) Penerapan metode problem solving lebih tinggi daripada motivasibelajar peserta didik pada metode ceramah. Oleh karena nilai t hitung > t tabel(4,025 > 2,042) dan P value (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa adaperbedaan antara rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas XI MIPA I dan kelasXI MIPA 3. Pada table group statistic terlihat rata-rata (mean) untuk kelas XI MIPAI sebesar 69,50 dan rata-rata (mean) kelas XI MIPA 3 sebesar 77,14. Artinya bahwanilai rata-rata motivasi peserta didik yang diajar dengan metode problem solvinglebih tinggi daripada nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik yang diajardengan metode ceramah. Perbedaan rata-rata (mean) sebesar 7,65 (77,14 – 69,50)dan perbedaan berkisar antara 3,84.  

2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Leonardus Hendra Aha ◽  
Muhardjito Muhardjito ◽  
Sunaryono Sunaryono

<p><strong>Abstract:</strong> The purpose of this study is to look at the problem solving abilities and the representation abilities between students who learn with multi-presentation learning strategies with the conceptual problem solving approach and students who learn with conventional learning. Total sample is 68 students selected using the simple random sampling technique. This study used a quasi experimental method with a pretest-posttest control group design. Data was collected using tests, both before treatment and after treatment. The results of the study were differences in problem solving abilities and representation abilities in both classes. In addition, problem solving abilities and representation abilities of students who learn with multi representation learning strategies with conceptual problem solving approaches are higher than students who learn with conventional learning.</p><strong>Abstrak:<em> </em></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan representasi antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran multirepresentasi dengan pendekatan <em>conceptual problem solving </em>dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 siswa yang dipilih dengan teknik <em>simple random sampling. </em>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi. Desain dalam penelitian ini adalah <em>pretest-posttest control group design</em>. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, baik sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan. Hasil penelitian terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan representasi siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran multirepresentasi dengan pendekatan <em>conceptual problem solving </em>dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Selain itu, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan representasi siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran multirepresentasi dengan pendekatan <em>conceptual problem solving </em>lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Mariati Purnama Simanjuntak

Dikembangkan model pembelajaran fisika berbasis masalah. Modelini dikembangkan dengan menggunakan metode research & development (R & D). Model pembelajaran problem solving yang berhasil dikembangkan dengan fase-fase pembelajaran, yaitu: mengorientasikan mahasiswa pada masalah;  mengorganisasi mahasiswa untuk belajar; membimbing penyelidikan individu dan kelompok; mengembangkan dan menyajikan hasil penyelidikan; dan penguatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika di salah satu perguruan tinggi di Medan pada tahun akademik 2010/2011 yang terdiri dari 25 mahasiswa. Metode yang digunakan dalam ujicoba terbatas adalah penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pretest- posttest control group design. Data metakognisi dikumpulkan dengantes berbentuk uraian dan data pemahaman konsep dikumpulkan dengan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan skor gain dinormalisasi, N-gain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan metakognisi dan pemahaman konsep pada topik Kinematika dan Dinamika dalam kategori sedang.


2017 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Andriyani Setyaningrum ◽  
Yamtana Yamtana ◽  
Sardjito Eko Windarso

Aedes sp merupakan vektor penular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian nyamuk Aedes sp salah satunya menggunakan insektisida dan banyak cara pengendalian Aedes sp dengan anti nyamuk elektrik. Insektisida yang dapat digunakan salah satunya memanfaatkan tanin dan saponin yang terkandung dalam ekstrak biji pala (Myristica fragans). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak biji pala sebagai bahan tambahan limbah mat terhadap kematian nyamuk Aedes sp. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design. Data hasil penelitian diuji dengan One Way Anova untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi (15%, 20%, dan 25%) ekstrak biji pala terhadap kematian nyamuk Aedes sp. Kemudian data dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui konsentrasi paling efektif dengan taraf signifikan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh variasi konsentrasi ekstrak biji pala terhadap kematian nyamuk Aedes sp dengan nilai p-value = 0,000. Konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian nyamuk Aedes sp adalah konsentrasi 25% dengan kematian sebesar 19 ekor (95%). Berdasarkan hasil uji penelitian menunjukkan ada pengaruh yang bermakna antara variasi konsentrasi ekstrak biji pala terhadap kematian nyamuk Aedes sp.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 324
Author(s):  
Vita Triani Adi Puteri ◽  
Syarief Taufik ◽  
Melyana Nurul

Abstract Background: Baby Spa is a series of stimulation of growth and development of children by combining baby gym services, baby swimming and baby massage. In the Kedungmundu District Health Center, it was found that the incidence of infants who had poor nutrition were 6 babies, malnutrition were 3 infants and those who suffered from growth disorder were 15 infants. Objective: This research was aimed to find out the influence of baby spa techniques on motor development and increase in baby's weight. Method: this study used Quasi Experiment method with Pre and Post test with control group design, data analysis used Dependent T Test and Independent T test. Results: There were differences in motor development before and after the treatment, it obtained p Value of 0.001in the treatment group and p value of 0.041 in the control group. There were differences in infant weight gain before and after baby spa (P Value 0,000) in the treatment group and no difference increase in baby’s weight (P Value 0.061) in the control group, there is the influence of giving Baby Spa techniques and baby massage to baby’s motor development in the two groups (P Value 0.021), there is the influence of Baby Spa techniques and baby massage on baby’s weight in the second group (P Value 0.04). Conclusions: There are differences in motor development and increase of baby weight in both groups, and there are effects of Baby Spa techniques and baby massage on motor development and baby’s weight increase in baby aged 4-12 months in each group.   Keywords : Baby Spa, Motor Development, and increasing of baby’s weight   Abstract Baby spa merupakan rangkaian stimulasi tumbuh kembang anak dengan memadukan layanan senam bayi (baby gym), berenang (baby swim) dan pijat bayi (baby massage). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di puskesmas kedungmundu semarang didapatkan hasil bayi yang mengalami kurang gizi sebanyak 6 bayi, gizi buruk sebanyak 3 bayi dan yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik sebanyak 15 bayi. The Aim Of Research : Mengetahui pengaruh tekhnik baby spa terhadap perkembangan motorik dan kenaikan berat badan bayi. Research Methode : Jenis penelitian menggunakan quasi eksperimental design dengan rancangan penelitian menggunakan pretest - posttest with control group design. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah bayi usia 4 – 12 bulan yang berjumlah 30 bayi. Analisa data menggunakan dependent sample t – test. The Result : Ada pengaruh pemberian teknik baby spa pada kelompok perlakuan dan pijat bayi pada kelompok kontrol terhadap perkembangan motorik bayi dengan hasil nilai P value 0,021 dan ada pengaruh pemberian teknik baby spa pada kelompok perlakuan dan pijat bayi pada kelompok control terhadap kenaikan berat badan bayi dengan hasil nilai P value 0,04. Conclusion: Ada pengaruh teknik baby spa terhadap perkembangan motorik dan kenaikan berat badan bayi.   Keywords : Teknik Baby Spa, Perkembangan motorik bayi, Kenaikan berat badan bayi


Author(s):  
Rendy Priyasmika

AbstrakSalah satu materi kimia SMA yang berisi konsep konkrit, abstrak dan melibatkan perhitunganmatematika adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Pemahaman konseptual dinyatakandengan kalimat pendek sedangkan pemahaman algoritma dinyatakan dengan persamaanmatematika. Keduasaling barkaitan, sehingga untuk pembelajaran perlu strategi yang tepat.Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan Problem Solving diduga ampu tingkatkankonseptual dan pemahaman algoritma siswa dengan Kemampuan Berpikir Ilmiah Rendah(KBIR). Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan dan pemahaman algoritma siswa denganKBIR yang dibelajarkan dengan strategi inkuiri terbimbing dan Problem Solving. Rancanganyang digunakan ialah eksperimen semu dengan posttest only control group design. Data hasiltes pemahaman konseptual dan algoritma diperoleh dari tes menggunakan 20 soal pilihan gandadengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,71 dan validitas isi sebesar 93,17%. Analisis datamenggunakan uji t dan korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa hasil belajar siswa KBIR yang menggunakan strategi inkuiri terbimbinglebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan strategi Problem Solving danpemahaman algoritma siswa dengan KBIR lebih tinggi dibandingkan pemahamankonseptualnya baik menggunakan strategi inkuiri terbimbing maupun dengan strategi ProblemSolving.Kata Kunci: inkuiri terbimbing, problem solving, pemahaman konseptual, pemahaman algoritma, kemampuan berpikir ilmiah


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Lukluk Ibana ◽  
Shefa Dwijayanti Ramadani

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh mengajarkan Nature of Science (NOS) terhadap penerimaan dan pemahaman konsep evolusi para mahasiswa di Universitas Islam Madura. Penelitian dilakukan melalui kuasi eksperimental dengan desain pretest-posttest control group design. Data mengenai penerimaan konsep evolusi diukur menggunakan instrumen MATE (Measure of Acceptance of The Theory of Evolution); sementara pemahaman konsep evolusi diukur dengan menggunakan tes pemahaman konsep dalam bentuk multiple choise. Data berupa penerimaan dan pemahaman konsep evolusi pada saat pretest dan postest kemudian diuji statistik menggunakan analisis kovarian (anakova) dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengajarkan Nature of Science (NOS) berpengaruh terhadap penerimaan konsep evolusi (F hitung sebesar 57,330 dengan p-value = 0,000), namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman konsep evolusi (F hitung sebesar 3,339 dengan p-value = 0,073)


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 330
Author(s):  
Sawitry Sawitry ◽  
Tjahjono Kuntjoro ◽  
Ida Ariyanti

Abstract Baby age 1-3 months in Sendang Mulyo have a problems. The baby's weight is difficult to rise and fuss before going to bed, reduce the quality of sleep and impact on growth and development, babymassage can be one of alternative sollution for it. Aim of research knows the differences and effects of  baby  massage to increase of body weight and duration of sleep. Research method Quasi Experiment with Pre and Post test with control group design, data analysis using Dependent and Independent T test. The results There was an increase the body weight and durration of sleep following intervention in the treatment group. The effect of baby massage to increase the body weight P Value 0.002, and the duration of sleep P Value 0.007. Conclusions.There were differences in body weight and duration of sleep in both groups, and  there was the effect of  infant massage to increase  body weight and sleep duration for infants aged 1-3 months.                            .                              .               Keywords: infant massage, weight and durration of sleep         Abstrak Bayi usia 1-3 bulan di wilayah Sendang Mulyo memiliki permasalahan yaitu berat badan bayi sulit naik dan rewel sebelum tidur sehingga mengurangi kualitas tidur dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, pemijatan pada bayi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.Tujuan mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan dan lama tidur bayi usia 1-3 bulan. Metode Quasi Experiment dengan Pre danPost test with control group design, analisa data menggunakan Dependent dan Independent T test. Hasil Peningkatan berat badan dan lama tidur pada kelompok eksperimen lebih baik.Ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan dengan P Value 0,002, dan lama tidur bayi dengan P Value 0,007.Simpulan ada perbedaan  berat badan serta lama tidur pada kedua kelompok, dan ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan serta lama tidur pada bayi usia 1-3 bulan.   Keywords : pijat bayi, berat badan dan lama tidur


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 282-291
Author(s):  
Ikfina Lutfirohmatika ◽  
Faninda Novika Pertiwi

Kemampuan presentasi merupakan hal yang perlu difokuskan agar proses elajar mengajar menjadi lebih bermakna. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan presentasi sangat penting terutama dalam pembelajaran IPA di sekolah. Selain itu, pengembangan model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam penyampaian materi IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, and Kinestetics) dengan pendekatan literasi sains terhadap kemampuan presentasi peserta didik kelas VII di MTSN 1 Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen  Pretest-Postest Control Group Design. Data yang dikumpulkan melalui lembar observasi, angket dan tes, kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T (Two tailed) dan uji T (One tailed). Hasil penelitian yang telah dilakukan lalu dianalisis menggunakan uji T. Berdasarkan uji T (Two tailed) yang telah dilakukan, besarnya signifikansi yaitu 0,000. Dimana 0,000 < 0,05. Dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan presentasi peserta didik yang memperoleh penerapan model pembelajaran VAK dengan pendekatan literasi sains dan yang memperoleh penerapan model pembelajaran VAK. Dengan demikian dapat diketahui bahwa model pembelajaran VAK dengan pendekatan literasi sains dapat meningkatkan kemampuan presentasi. Sedangkan hasil uji T (One tailed) yang telah dilakukan, besarnya P-Value adalah 0.001. Dimana 0,001 < 0,05. Dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran VAK dengan pendekatan literasi sains lebih efektif daripada penerapan model pembelajaran VAK.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 204
Author(s):  
Yudha Adrian

<p>The objective this study is to find out the effect of cooperative learning tipe STAD toward students’ retention on Social Studies at fifth grade in elementary school. This study is experimental study using a quasy experiment. Design of study is nonequivalent control group design. Data analysis used the independent t-test is helped IBM SPSS 21. The result of study showed that p value &gt; 0.05 or statistic null is accepted. In short, there is no diffrerences cooperative learning tipe STAD toward students’ retention of grade fifth of elementary school on Social Studies. Suggestion for next researcher is to examine the effect of cooperative learning tipe STAD to other variable, expecially retention variable.</p><p><strong>Keywords: </strong>cooperative learning, STAD, and retention</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document