scholarly journals Hubungan Frekuensi Perawatan Payudara dengan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas Hari ke 4

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Mariyatul Qiftiyah ◽  
Eva Silviana Rahmawati ◽  
Aris Puji Utami ◽  
Nur Maziyah Hurin’in

Abstrak. ASI memberi semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidup bayi, sehingga dianjurkan untuk enam bulan pertama bayi hanya diberi ASI Ekslusif tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan frekuensi perawatan payudara dengan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas hari ke 4. Metode penelitian yang digunakanan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu nifas hari ke 4 di BPS Asri dan Polindes Permata Bunda Tuban bulan Juli - AgustusTahun 2020, sampel penelitian adalah sebagian ibu nifas hari ke 4 di BPS Asri dan Polindes Permata Bunda Tuban bulan Juli – Agustus Tahun 2020. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah frekuensi perawatan payudara sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini kelancaran produksi ASI. Analisis data dalam penelitian menggunakan korelasi Spearman dengan batasan signifikan jika p-value < 0,05. Analisa hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,000 yang berarti terdapat hubungan antara frekuensi perawatan payudara dengan kelancaran produksi asi pada ibu nifas hari ke 4. Pentingnya ASI bagi bayi maka ibu nifas diharapkan selalu menjaga kelancaran ASI dengan cara melakukan perawatan payudara secara rutin dan benar.  Kata kunci. Perawatan payudara, ASI, Nifas   The Correlation between The Frequency of Breast Care and The Smooth Production of Breast Milk on Day 4 Postpartum  Abtract.Breastmilk provides all the energy and butrition a baby needs for the first 6 months of baby life. The firts six months only exclusive breastfeeding is provided for babies without any additional food or drink. This study aims to analyze the correlation between the breast care frequency and the smooth production of breastmilk in post-partum mothers on day 4. The research method was observational analytic with a cross-sectional approach. The study population was all-day 4 postpartum mothers and the study sample were some of the fourth days' postpartum mothers at BPS Asri and Polindes Permata Bunda Tuban in March-April 2020. The research sampling was simple random sampling. The independent variable was the frequency of breast care, while the dependent variable was the milk production smoothness. Data analysis used the Spearman correlation with significant limits of p-value <0.05. The analysis of the results showed a p-value=0.000, which means that there was a correlation between the breast care frequency and the breastmilk smooth production in postpartum mothers on day 4. The importance of breastfeeding for babies is that postpartum mothers are expected to always maintain the smooth running of breast milk by doing regular and correct breast care.  Keywords. Breast care, breast milk, postpartum

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 657-664
Author(s):  
Fitriani Ningsih ◽  
Rizki Muji Lestari

Latar belakang: Air Susu Ibu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, imunologi dan psikologis. Walaupun ASI memiliki manfaat yang baik untuk bayi, namun faktanya masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI secara ekslusif. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan yaitu puting susu lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat, mastitis, abses payudara, kelainan anatomi puting, atau bayi enggan menyusu sehingga membuat ibu tidak memberikan ASI secara eksklusifTujuan: Penelitian ini untuk melihat hubungan perawatan payudara dan frekuensi menyusui dengan produksi asiMetode: Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel pada penelitian sebanyak 30 responden ibu nifas yang ada di ruang Nifas RSUD dr. Doris Sylvanus Kota Palangka Raya. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan pengujian statistik menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada variabel perawatan payudara diperoleh nilai p = 0,048 (P Value a 0, 05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perawatan payudara dengan produksi ASI dan pada variabel frekuensi pemberian ASI diperoleh nilai p = 0,009 (P Value a 0,05).Kesimpulan: ada hubungan perawatan payudara dan frekuensi pemberian ASI terhadap produksi ASI sehingga tindakan perawatan payudara yang baik dan secara rutin serta pemberian ASI sesering mungkin dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci: Perawatan, Frekuensi, Menyusui dan Produksi ASIBackground: Breast milk can meet the nutritional needs of infants, immunology and psychological. Although breast milk has good benefits for babies, in fact there are still many mothers who do not exclusively breastfeed. This is due to several reasons, namely blisters nipples, swollen breasts, blocked milk ducts, mastitis, breast abscesses, anatomical abnormalities of the nipple, or the baby is reluctant to breastfeed so that the mother does not exclusively breastfeedObjective: This study is to look at the relationship between breast care and frequency of breastfeeding with breast milk productionMethod: The design of this study uses analytic research design with cross sectional approach. The sample size in the study were 30 postpartum mothers in the post-partum hospital RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya City. Sampling using purposive sampling techniques and statistical testing using the Chi-Square statistical test.Results: Based on the results of research on the variable breast care obtained p value = 0.048 (P Value a0.05) so it can be concluded that there is a relationship between breast care with breast milk production and on the variable frequency of breastfeeding obtained p value = 0.009 (P Value a 0.05).Conclusion: there is a relationship between breast care and the frequency of breastfeeding to the production of breast milk so that good and routine breast care measures and breastfeeding as often as possible can help increase milk production. Keywords: Care, Frequency, Breastfeeding and Breast Milk Production


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 98-106
Author(s):  
Siti Nur Sholeha ◽  
Edi Sucipto ◽  
Nilatul Izah

Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia is 61.33%, Central Java 54.40%, Tegal District is 44% and for Bojong Health Center is 68.85%, this figure is still far from the exclusive coverage of targeted breastfeeding. Based on the results of the initial interview, 6 out of 10 respondents of postpartum women interviewed they did not know how to care for the breast, the benefits of breast and during the puerperium there were problems that were nipples so the milk did not come out and after a few days later came out.The purpose of this study was to find out whether there was an effect of breast care on breast milk production in postpartum mothers. The design and type of this research is analytical cross-sectional. The population in this study were all postpartum mothers who had postpartum visits at Bojong Health Center, Tegal Regency. The sample technique uses accidental sampling, namely the number of samples used by 30 respondents. Primary data is obtained from filling out the questionnaire. Chi Square test was used to analyze bivariate in this study. The  results of this study showed that a p value of 0.002, which showed that breast care in postpartum mothers affected breast milk production.   Keywords: Breast Care, ASI Production, Puerperal Mother ABSTRAK                                                             Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia sebesar 61,33%, Jawa Tengah 54,40%, Kabupaten Tegal sebesar 44% dan untuk Puskesmas Bojong sebesar 68,85%, angka ini belum sesuai dengan target pencapaian ASI eksklusif yaitu 90%. Berdasarkan hasil wawancara awal 6 dari 10 responden orang ibu nifas yang diwawancarai mereka tidak tahu cara perawatan payudara, manfaat payudara dan pada masa nifasnya ada masalah yang dialami yaitu puting susu tidak menojol/terbenam sehingga ASInya tidak keluar dan setelah beberapa hari kemudian baru keluar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah perawatan payudara berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Rancangan dan jenis penelitian ini adalah analitik secara cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu nifas yang melakukan kunjungan nifasnya di Puskesmas Bojong Kabupaten Tegal. Acidental sampling digunakan sebagai teknik untuk pengambilan sampel yaitu jumlah sampel yang digunakan 30 responden. Data primer didapatkan dari pengisisan kuesioner. Uji Chi Square digunakan untuk menganalisis bivariat dalam penelitian ini.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p sebesar  0,002, yang menunjukkan bahwa perawatan payudara pada ibu nifas berpengaruh terhadap produksi ASI.   Kata Kunci: Perawatan Payudara, Produksi ASI, Ibu Nifas


2018 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Herdini Widyaning Pertiwi ◽  
Hana Rosiana Ulfah

ABSTRAKLatar belakang : Kejadian Bendungan ASI akan sangat berpengaruh terhadap masa nifas karena ketidakberhasilan dalam memberikan ASI kepada bayinya, Salah satu tidak tercapainya  ASI  eksklusif yaitu bayi tidak mendapat ASI yang  cukup serta produksi ASI meningkat, terlambat  menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding) kurang baik,  dan  dapat  pula  karena adanya pembatasan waktu menyusui. Di klinik Mulia Kasih Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada bulan Berdasarkan data studi pendahuluan yang di lakukan di klinik mulia kasih, Ngemplak, Boyolali pada bulan Nopember 2017 terhadap 10 orang ibu post partum, didapatkan 6 orang (60%) tidak mengerti tentang perawatan payudara, dan 4 orang (40%) sudah mengerti perawatan payudara. Dari  4 orang yang sudah mengerti perawatan payudara tidak ada yang mengalami bendungan ASI. Sedangkan dari 6 orang yang tidak mengerti perawatan payudara terdapat 1 orang (16,7%) yang mengalami bendungan ASI., karena sebagian besar ibu belum mengerti tentang perawatan payudara (breast care).. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 30 ibu menyusui yang masih masa nifas dibulan Januari 2018. Jumlah sampel sebanyak 30 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang  perawatan payudara (43,3%), responden tidak mengalami Bendungan ASI (66,7 %) Diperoleh nilai p 0,003 (p<0,05)bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI. Kesimpulan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan payudara dengan terjadinya bendungan ASI .Kata kunci : perawatan payudara,bendungan asiRELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF MOTHER ABOUT BREAST CARE WITH ENGORGEMENT ON THE POST PARTUMABSTRACTBackground: The incidence of breast milk damages will greatly affect the puerperium due to unsuccessful breastfeeding to the baby. One of the exclusion of exclusive breastfeeding is that the infant is not getting enough milk and the milk production is increased, belated, the relationship with the baby is not good enough, and can also be due to restrictions on breastfeeding time. In the clinic of Mulia Kasih, Ngemplak sub-district, Boyolali regency in the month Based on preliminary study data that was done in the noble clinic of love, Ngemplak, Boyolali in November 2017 to 10 post partum mothers, got 6 people (60%) did not understand about breast care, and 4 people (40%) already understand breast care. Of the 4 people who already understand breast care no one has breast dam. While 6 people who do not understand breast care there are 1 person (16,7%) who suffer from breast milk dam, because most of mothers do not understand about breast care (breast care) .. This research type is analytic survey with cross sectional approach. The population in this study were 30 breastfeeding mothers who were still in the month of January 2018. The number of samples were 30 respondents. Data analysis using chi-square test. Results Respondents who have good knowledge about breast care (43.3%), respondents did not experience milk dam (66.7%) obtained p value 0.003 (p <0.05) that there is a relationship between mother's knowledge about breast care with the incidence milk dam. The conclusion that there is a relationship between mother's knowledge about breast care with the occurrence of breast milk dam.keywords: breast care, engorgement


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 13-22
Author(s):  
Veronica Anggreni Damanik

ASI has the most complete nutritional composition and is ideal for infant growth and development during the first 6 months. However, only 39 percent of all babies in the world get exclusive breastfeeding and there are still many mothers who are less successful at breastfeeding or stop breastfeeding early. Based on Indonesia's Health Profile in 2016 the percentage of breastfeeding in Indonesia from 0-6 months infants was 29.5%. This study aims to determine the relationship of breast care with the smoothness of breast milk in postpartum mothers at the Poskeskel Clinic in Medan. The design of this study was an analytic survey with cross sectional approach. The sampling technique is total sampling, a sample of 40 respondents. The research was conducted at the Poskeskel Clinic in Medan and in July-September 2018. Data analysis used was the Chi-Square test. The results of this study indicate that the p-value is 0.004 (<α 0.05), which means there is a relationship between breast care and the smoothness of breast milk in postpartum mothers. The conclusion is that there is a relationship between breast care, and the smoothness of breastfeeding in parturition mothers. It is advisable for postpartum mothers to care for the breasts after the baby is born and postpartum at least 2 times a day regularly and it is advisable for health workers to conduct counseling and demonstrate the steps of breast care for pregnant and lactating women so that the production of ASI is plenty and smooth.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Nelfi Piliang Sarlis

<p><em>Based on the initial survey conducted by researchers for 10 breastfeeding mothers, 6 mothers experience symptoms of ASI dam. ASI dams can occur if the mother does not get enough nutritional intake to produce breast milk fother baby,nutrition ntake is the most important thing in producing breast milk difficult to get out. The purpose of this study is to determine what factors are related to the incidence ASI dam in postpartum mothers in the working area of payung sekaki puskesmas pekanbaru in 2018. This type of research is quantitative using correlation analysis with Ci-square. This research was carried out in the working are of the payung sekaki puskesmas pekanbaru on july 4 – 31, 2018 with a population of 103. The stratified random sampling sampling technique was obtainet by 82 respondents. The result showed that there was a relationship between knowledge with the  incidenci of breats milk in post partum mothers in the Payung Sekaki Health Center Work Area. results with p-value = 0.016, there is a relationship between breast care and the incidence of ASI dams in the Payung Sekaki Health Center Work Area. The results with p-value = 0.001 and there is relationship between breastfeeding position and the inciden of ASI dam in the Payung Sekaki Health Center Work Area. results with p-value = 0.02. </em><em>From the research conducted it can be concluded that there is a relationship between maternal knowledge, breast care and the position of the mother while breastfeeding with the incidence of breast milk dam.</em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Berdasarkan Survey awal yang dilakukan oleh peneliti kepada 10 orang ibu menyusui diperoleh sebanyak 6 orang ibu yang mengalami gejala bendungan ASI. Bendungan ASI dapat terjadi apabila ibu tidak memperoleh asupan gizi yang cukup untuk memproduksi ASI untuk bayinya, asupan gizi merupakan hal yang terpenting dalam memproduksi ASI, kurangnya asupan gizi membuat ASI akan sukar untuk keluar.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor apakah yang berhubungan dengan kejadian bendungan ASI pada ibu postpartum di Wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan analisis korelasi dengan Ci-square. Penelitian ini di laksanakan di wilayah kerja puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru tanggal 04 – 31 Juli 2018 dengan populasi 103. Teknik penarikan sampel Stratified Random Sampling diproleh 82 Responden. Hasil penelitian didapatkan  ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian bendungan ASI pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki.  hasil dengan p-value = 0,016, ada hubungan hubungan antara perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki.  hasil dengan p-value = 0,001 dan ada hubungan posisi menyusui dengan kejadian bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki.  hasil dengan p-value = 0,02. Diharapkan kepada Pihak puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru khususnya tenaga kesehatan untuk selalu melakukan promosi dan penyuluhan di wilayah kerja puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru, untuk berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan terjadinya bendungan ASI.</em></p><p><em> </em></p>


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Deni Era Nugrahaeni

Background: The incidence of malnutrition in underfives is still high. The lack knowledge and attitude of mother about balance nutrient for child can affect the way child’s feeding. Though, the nutritional status of underfives is one of the indicators in health development in Indonesia.Objective: The aim of this study is to analyze the difference of knowledge and attitude on mother before and after health education with nutrition flipchart. This is to know how the effectiveness of helath education with flipchart on the prevention of underfives malnutrition.Methods: This was an observational study with analitical and cross-sectional design because the study was conducted over a period of time. Study population were 81 mother. The sample size was determined by Lemeshow formula and simple random sampling and 67 mother were obtained. Data were collected by measuring knowledge and attitude before and after health education.Results: Statistical result showed that p values (0.000) < α (0.05). The result showed that was level of knowledge and attitude increased. Good knowledge level increased from 16 people (23.9%) to 39 people (58.2%). Good attitude inreased from 14 people (20.9%) to 36 people (53.7%).Conclusion: There were difference on the result of mother’s knowledge and attitude before and after health education with nutrition flipchart.ABSTRAKLatar Belakang: Angka kejadian gizi kurang pada balita masih tinggi. Pengetahuan dan sikap ibu yang rendah mengenai penyedian menu seimbang untuk balita dapat berpengaruh terhadap pemberian makanan anak balita. Padahal status gizi balita merupakan salah satu indikator dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap ibu balita sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan dengan media lembar balik gizi. Hal tersebut untuk melihat bagaimana efektivitas penyuluhan kesehatan dengan media lembar balik terhadap pencegahan balita gizi kurang.Metode: Penelitian ini bersifat observational dengan desain analitik dan cross-sectional karena penelitian dilakukan pada periode waktu tertentu. Populasi penelitian adalah sebanyak 81 ibu balita. Besar sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow dan metode simple random sampling sehingga diperoleh 67 sampel. Data didapatkan melalui penilaian pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan.Hasil: Hasil uji statistika menunjukkan nilai p value (0,000) > α (0,05). Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita. Ibu dengan tingkat pendidikan baik meningkat dari 16 ibu (23,9%) naik menjadi 39 ibu (58,2%). Ibu dengan sikap baik meningkat dari 14 ibu (20,9%) menjadi 36 orang (53,7%).Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media lembar balik gizi.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 142
Author(s):  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Elsaria Sembiring

Breastfeeding is an obligation that must be given to babies during their growth period. Consistent breast milk production and confidence to breastfeed are very necessary for the success of exclusive breastfeeding. Hypnopressure is one method that can increaseand maintain breastmilk production and breastfeeding confidence. The purpose of this project is to analyze the effect of hypnopressure on breast milk production and breastfeeding confidence. This study uses Quasy Eksperimental with Pretest dan Posttest Controlled Group Design. There were 28 postpartum mothers who were divided into two groups and taken with simple random sampling. Production of breast milk was measured by electric breast pump and breastfeeding sel efficacy was measured Breastfeeding Self Efficacy Scale (BSES). Data were analyzed using paired and unpaired t-test. Primary outcomes of this study will be effect of the intervention on breastmilk production and breastfeeding confidence. We conclude that hypnopressure could improve breastmilk production (p=0.00) and breasfeeding confidence (p=0.00) and breastfeeding confidence (p=0.00). Result of this greater understanding about increase breast milk production and confidence which influence the success of breastfeeding by hypnopressure then be useful targets for  midwife intervention in post partum.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 42-47
Author(s):  
Muthmainnah Zakiyyah ◽  
Mega Silvian Natalia ◽  
Tutik Ekasari

Emo Demo or Emotional Demonstration is an active activity based on behavior change in the target community groups (pregnant women and nursing mothers) developed by the Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN). ASI complementary food (MPASI) is a food transition from breast milk to family foods that contain nutrients, given to children aged 6-24 months to meet their nutritional needs other than breast milk. In 2018 the proportion of food consumption varies among children aged 6-23 months in East Java Province by 46.6%. This is still below the government's target of 52%. Based on a preliminary survey conducted on December 24, 2018 to 10 BADUTA, 5 of whom received menus in the form of rice only, 3 BADUTA were given rice and vegetables, and 2 others in the form of rice, vegetables and side dishes. Therefore, the purpose of this study was to determine the effect of the emo demo on giving the MPASI menu to BADUTA. This research method used analytic with cross sectional design. The sampling technique was simple random sampling, which is 46 mothers who had BADUTA. The statistical test used Chi Square. The statistical test resulted obtained p value = 0.003 so that it can be interpreted that there was the Effect of Emo Demo on giving the MPASI menu to BADUTA.  Keywords: Emo Demo, Menu, ASI Complementary Food. ABSTRAK   Emo Demo atau Emotional Demonstration adalah kegiatan aktif berbasis pada perubahan perilaku pada kelompok masyarakat target (ibu hamil dan ibu menyusui) yang dikembangkan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN). Makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI. Pada tahun 2018 proporsi konsumsi makanan beragam pada anak usia 6-23 bulan di Propinsi Jawa Timur sebesar 46,6%. Hal ini masih di bawah target pemerintah yaitu 52%. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 24 Desember 2018 kepada 10 BADUTA, 5 diantaranya mendapat menu berupa nasi saja, 3 BADUTA diberikan nasi dan sayuran, dan 2 lainnya berupa nasi, sayuran dan lauk. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh emo demo terhadap pemberian menu MPASI pada BADUTA. Metode penelitian ini menggunakan analitik dengan rancang bangun cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, yakni 46 orang ibu yang mempunyai BADUTA. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,003 sehingga dapat diartikan bahwa ada Pengaruh Emo Demo terhadap pemberian menu MPASI pada BADUTA.   Kata Kunci : Emo Demo, Menu, Makanan Pendamping ASI.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92-99
Author(s):  
Aminah Aatinaa Adhyatma

Deteksi dini kanker serviks salah satunya melalui pemeriksaan Pap Smear, sebagai pemeriksaan sitologi untuk melihat adanya keganasan pada epitel serviks/ porsio. Salah satu masalah pelaksanaan Pap Smear umunya masih disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk Indonesia mengenai pemeriksaan Pap Smear. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan motivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear di Desa Jetis Wilayah Kerja Puskesmas Jimbaran Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik secara Cross Sectional pada wanita usia subur usia 35-40 tahun di Desa Jetis sebanyak 87 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner serta analisis data dengan menggunakan uji korelasi KendallTau (τ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Pap Smear kurang yaitu sebesar 62,1% sedangkan motivasi responden untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagian besar rendah yaitu sebesar 86,2%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan motivasi melakukan pemeriksaan pap smear (p value <0,05) dan nilai τ = 0,281 memiliki makna ada hubungan arah positif, hal ini berarti perubahan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi motivasi yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Basok Buhari ◽  
Susi Widiawati ◽  
Anggi Ellijayanti

Latar Belakang: Praktik klinik merupakan proses pembelajaran di rumah sakit yang bertujuan untuk mengenal lebih awal bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengenal proses keperawatan. Lingkungan klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi kalangan mahasiswa keperawatan Praktik klinik ini akan menimbulkan kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik dirumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa keperawatan yang praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini telah dilakukan pada Tanggal 16 s/d 20 Juli Tahun 2019 dengan 6 Ruang Rawat Inap. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 43 responden. Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 28 (65,1%) responden menyatakan peran preceptor baik, 25 (58,1%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 27 (62,8%) responden memiliki tingkat kecemasan normal terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019 (P-Value= 0,000). Saran: Diharapkan RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan pelatihan secara berkala bagi preceptor. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit terkait peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kecemasan mahasiswa saat melakukan praktik klinik di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan, Kecemasan, Peran Preceptor


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document