scholarly journals Gender Disparity In Awareness and Disease Control among Indonesia Hypertension Adults Aged 􀵒40: Study from Indonesia Family Life Survey Wave 5

Author(s):  
Novi Maulina
2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 43-54
Author(s):  
Vitriyani Tri Purwaningsih

Rumah tangga yang dipimpin oleh perempuan cenderung lebih banyak berkerja pada sektor informal yang memiliki pendapatan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesejahteraan antara pekerja informal dan formal di antara rumah tangga yang dipimpin oleh seorang perempuan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014, dengan metode analisis Two Stage LeastSquare (2SLS) menggunakan pendekatan instrumental variable. Temuan dari penelitian ini menyatakan bahwa rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan yang bekerja di sektor informal memiliki kesejahteraan yang lebih rendah dibandingkan dengan rumah tangga sektor formal. Usia kepala rumah tangga perempuan yang lebih dewasa, memiliki lahan pertanian dan tabungan mampu meningkatkan pengeluaran per kapita bulanan.Penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya kesenjangan antar sektor namun kepemilikan aset dapat meningkatkan kesejahteraan di antara rumah tangga perempuan.


JEJAK ◽  
2018 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 207-223
Author(s):  
Endiarjati Dewandaru Sadono

Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN) program has been applied since 1998 and has been renamed as Beras Sejahtera (RASTRA) in early 2017, but their effectiveness is still debatable. This study tries to evaluate the impact of RASKIN program on household income. Using data from 3,745 households in Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 that has been estimated using propensity score matching, this study has identified precisely that RASKIN program has a negative and significant effect on household income. This happens because the benefits that reveived by Rumah Tangga Sasaran (RTS) are very small. The small benefit is affected by the amount of rice received, frequency and price that have been paid to get RASKIN is not in accordance with the guidelines. The result of this study is along with previous studies, where the amount and price of rice that distributed through RASKIN program is not exactly correct. Therefore, there must be a change in program format, not just renaming from RASKIN to RASTRA only.


2016 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 44-57
Author(s):  
Nenny Hendajany ◽  
Tri Widodo ◽  
Eny Sulistyaningrum

Evolution Returns to Education Across Provinces: Indonesia Family Life Survey 1993–2014This study traces the evolution of return to education using large samples from Indonesia Family Life Survey (IFLS). This study apply Mincer Model to find rate of return to education. The rate of return to education decrease from 1993 to 2014 in Indonesia. Interestingly, the declining rate for return to education for men is much larger than for women. Return to education is considerably heterogenic across province and gender. Furthermore, the rate of women is larger than men. Finally, this study find potential experience have not different from 1993 to 1997, but have increased in 2000 and 2014.Keywords: Education; Returns to Education; Mincer ModelAbstrakPenelitian ini melihat perkembangan dari tingkat pengembalian investasi pendidikan (return to education) dengan data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Penelitian ini menggunakan Model Mincer untuk menentukan tingkat pengembalian investasi pendidikan. Tingkat pengembalian investasi pendidikan menurun dari tahun 1993 sampai 2014. Penurunan tingkat pengembalian investasi pendidikan untuk pria lebih besar dari pada wanita. Hasil tingkat pengembalian investasi pendidikan bervariasi antar-provinsi dan jenis kelamin, namun pada umumnya nilai return pada wanita lebih besar daripada pria. Pengaruh dari pengalaman kerja potensial tidak berbeda dari tahun 1993 sampai 1997, tetapi mulai meningkat di tahun 2000 dan 2014.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Teguh Dartanto ◽  
Faizal Moeis ◽  
Renny Nurhasana ◽  
Aryana Satrya ◽  
Hasbullah Thabrany

Populasi ◽  
2015 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 17-37
Author(s):  
Eddy Kiswanto

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pemakaian alat kontrasepsi dari tahun 1997-2007 pada wanita kawin usia 15-49 tahun dan alasan tidak memakai alat kontrasepsi lagi berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 1997, 2000, dan 2007. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik wanita pernah kawin yang menggunakan alat kontrasepsi, sedangkan tabulasi silang digunakan untuk mendapatkan pola penggunaan alat kontrasepsi berdasarkan karakteristik individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita pernah kawin yang menggunakan alat kontrasepsi berada pada kelompok umur di bawah 40 tahun dan baru memiliki 1-2 orang anak. Dari sisi pendidikan, paling banyak berpendidikan rendah dan menikah pada usia muda, sedangkan wanita yang berpendidikan tinggi cenderung menunda perkawinannya. Jenis kontrasepsi yang paling banyak dipakai adalah hormonal, baik dari tahun 1997-2000 maupun dari tahun 2000-2007. Mayoritas akseptor baru tahun 2000 dan 2007 memakai alat kontrasepsi jenis hormonal, demikian juga akseptor yang berhenti memakai sebelumnya menggunakan jenis hormonal. Alasan penghentian pemakaian alat kontrasepsi terbanyak adalah karena keinginan mempunyai anak lagi. Sebagian besar mereka berada pada kelompok umur di bawah 30 tahun dan baru memiliki 1-2 orang anak. 


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Pusvita Yuana

Studi ini bertujuan untuk memahami perilaku keuangan individu Muslim Indonesia secara empiris menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5. IFLS5 memberikan informasi secara luas mengenai indikator perilaku keuangan dan sosiodemografi seseorang seperti tingkat pendidikan, usia, gender, dan lokasi tempat tinggal. Data perilaku keuangan tersebut berdasarkan data individu berupa jumlah dana simpanan, jumlah pendapatan, dan keputusan mengambil pinjaman. Variabel yang didapatkan dari data IFLS5 tersebut kemudian diuji menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa jumlah dana simpanan dipengaruhi oleh jumlah pendapatan, keputusan mengambil pinjaman, tingkat religiusitas, tingkat pendidikan, dan usia. Melalui hasil studi ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor penentu perilaku keuangan Muslim Indonesia berdasarkan keputusan untuk menyimpan dana. Pengaruh positif dari tingkat religiusitas pada perilaku keuangan diharapkan dapat memberi sinyal positif pada bank syariah dan menggunakannya sebagai dasar dalam mengembangkan produknya sesuai sistem syariah.


HEARTY ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Danny Kusuma Aerosta ◽  
Rico Januar Sitorus ◽  
Rostika Flora

<p class="16bIsiAbstrak">Sariawan tercatat sebagai penyakit yang dikeluhkan seperlima populasi dunia. Dan beberapa studi mengungkapkan tidak adanya pengaruh antara kebiasaan merokok dengan kejadian sariawan. Namun penelitan sebelumnya memiliki jumlah sampel yang tidak besar. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan prevalensi dan distribusi sariawan dengan kebiasaan merokok pada perokok aktif dan pasif. Metode penelitian yang dipergunakan adalah cross-sectional dengan mempergunakan data <em>Indonesia Family Life Survey</em> (IFLS) 5 sebagai data induk untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian sariawan. Prevalensi sariawan didapatkan dari keterangan lisan partisipan terhadap keluhan sariawan dalam sebulan terakhir. Kebiasaan merokok adalah kategori paparan rokok antara perokok aktif dan pasif. Distribusi paparan didasarkan atas usia, jenis kelamin, pendidikan, gejala depresi, riwayat hipertensi dan diabetes, dan jenis makanan yang dikonsumsi dalam sepekan terakhir.  Peluang kejadian dari faktor pajanan dominan dihitung dengan analisis multivariat regresi logistik. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan angka kejadian sariawan sebesar 17,89%. Dan hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian sariawan. Peluang kejadian sariawan dari faktor resiko dominan, antara lain kebiasaan merokok, usia, gejala depresi, riwayat diabetes melitus, konsumsi mie instan, minuman berkarbonasi, makanan pedas dan gorengan sebesar 55,40%. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian sariawan dengan<em> pvalue&gt;0,0001.</em></p>


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 216-224
Author(s):  
Justiyulfah Syah ◽  
Abdul Wahab ◽  
BJ. Istiti Kandarina

Abstrak. Stunting dan wasting saling terkait dengan peningkatan mortalitas terutama ketika keduanya dialami oleh anak yang sama serta meningkatnya angka kematian dan kesakitan perinatal di Indonesia diakibatkan oleh kehamilan dan kelahiran pada usia remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya risiko kehamilan usia remaja terhadap kejadian stunting dan wasting pada anak usia 6-24 bulan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain nested case-control study dengan menganalisis data Indonesia Family Life Survey (IFLS) periode ke-5. Hasil analisis bivariabel kejadian stunting dan wasting  tidak berhubungan secara statistik terhadap kehamilan usia remaja dengan nilai p=0, 39 (OR=1, 30; CI 95 = 0, 67-2, 48). Hasil analisis multivariat kejadian stunting dan wasting dengan kehamilan usia remaja dengan mengikut sertakan variabel berat badan lahir, tinggi badan ibu, penyakit infeksi, dan lokasi tempat tinggal tidak berhubungan secara statistik dengan nilai p=0,47 (OR=1,25; 95% CI=0,67-2,35). Penelitian ini didapatkan bahwa tidak berhubungan secara statistik antara kehamilan usia remaja dengan kejadian stunting dan wasting, namun tetap di perlukan startegi untuk menurunkan angka kehamilan usia remaja melalui sosialisasi dan edukasi bahaya pernikahan dini guna mendapatkan generasi dengan status kesehatan yang lebih baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document