scholarly journals PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA METODE PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR DI LABORATORIUM DENGAN SUPERVISI DAN MANDIRI TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN KETERAMPILAN PSIKOMOTOR PADA MATA AJAR KEPERAWATAN DASAR

2014 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Made Sumarwati ◽  
Imalia Dewi Asih ◽  
Efy Afifah

AbstrakSaat ini metode pembelajaran psikomotor di laboratorium yang efektif sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas metode pembelajaran psikomotor di laboratorium dengan supervisi dari pembimbing dan mandiri terhadap kemampuan mahasiswa dalam melakukan keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril serta melepaskannya. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest with control group design, dengan jumlah sample 42 pada masingmasing group yang diperoleh melalui metode stratified random sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji t dependen dan independen dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pada kelompok yang belajar di bawah supervisi (kelompok kontrol) dan kelompok yang belajar secara mandiri (kelompok eksperimen) dapat melewati nilai batas lulus yang ditentukan pada kedua keterampilan. Tidak ada perbedaan yang bermakna pada kemampuan mahasiswa yang berada dikelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam mencuci tangan (t(82)=1,319, p=0,191), namun ditemukan perbedaan yang bermakna pada kemampuan mahasiswa yang berada di kelompok kontrol dan eksperimen dalam memakai sarung tangan steril dan melepaskannya (t(82)=2,927, p=0,004). Hasil ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran psikomotor di laboratorium secara mandiri dengan menggunakan media berupa video dan modul cukup efektif untuk digunakan, namun untuk memperoleh hasil yang optimal kualitas media yang digunakan harus ditingkatkan antara lain kualitas gambar dan kejelasan rasionalisasi tindakan. Abstract:It has been widely acknowledged that an effective and innovative teaching method for psychomotor skills at the laboratory was needed. This study was aimed at comparing the effectiveness between teaching method for psychomotor skills with supervision and without supervision from the teachers in assisting students to learn hand washing, donning sterile gloves and removing them. This study utilized a pretest-posttest with control group design. The sample involved 42 students for each group who were assigned by stratified random sampling method. Data analyses used the paired and two sample t test with α = 0,05. The result of the study showed that each student in there were able to achieve good marks for the skills. There was no difference significantly in the ability of the students in the group who learned with supervision (the control group) and the students who learned without supervision (the experiment group) to wash hand (t(82)=1,319, p=0,191). However, there was a significant difference in the ability of the students in the control and experiment group to don sterile gloves and remove them (t(82)=2,927, p=0,004). The result of the study asserted that the teaching method for psychomotor skills without supervision using the video cassette and module was effective. However, to achieve optimum result of learning the quality of the video cassette and the module should be increased.

2016 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
Nova Fitriani Wahdah ◽  
A Wahab Jufri ◽  
Lalu Zulkifli

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) peningkatan kemampuan menulis jurnal belajar, (2) perbedaan kemampuan metakognisi siswa yang menulis jurnal belajar dengan siswa yang tidak menulis jurnal belajar, dan (3) hubungan kemampuan menulis jurnal belajar dengan kemampuan metakognisi siswa. Desain penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X dan kelas XI di SMAN 1 Pringgarata tahun ajaran 2014/2015 (285 orang). Sampel penelitian ditentukan melalui teknik simple random sampling. Sampel penelitian yang berjumlah 124 orang tersebar di kelas X3 dan XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen, serta di kelas X2 danXI IPA2 sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian berupa jurnal belajar, rubrik penilaian jurnal belajar, dan inventori kesadaran metakognisi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan program SPSS for windows 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan siswa dalam menulis jurnal belajar mengalami peningkatan (N-gain= 0,2), (2) ada perbedaan kemampuan metakognisi antara siswa yang menulis jurnal belajar dengan siswa yang tidak menulis jurnal belajar (p < 0,05), dan (3) kemampuan menulis jurnal belajar berkorelasi positif dengan kemampuan metakognisi (p < 0,05).Kata kunci: jurnal belajar, kemampuan metakognisiAbstract. The aim of this research were  to analyze: (1) the improvement of students ability in journal writing skills, (2) the difference of metacognitive skills between students who wrote learning journal and those who did not write learning journal, (3) the correlation of journal writing skills and the metacognitive skills of students. The research design was used nonequivalent control group design. The Population of this research were students in X and XI class of SMAN 1 Pringgarata 2014/2015 (285 peoples). Sample of this research was determined by simple random sampling technique. The amount of sample were  124 peoples, that distributed in X3 and XI IPA1 classas experimental group,  X2 and XI IPA2  class as control group. The research instruments were learning journal, rubric of learning journal and metacognitive awareness inventory (MAI). Data in this research was analyzed by using SPSS for windows 16. The result of this research shows: (1) the students skills in writing journal was increase (N-gain = 0,2), (2) there were significant difference between students who wrote journal and those who did not write journal (p < 0,05), and (3) journal writing skills was positively correlated with the students metacognitive skill   (p < 0,05).Keywords: learning journal, metacognitive skills


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Retno Kusuma Dewi ◽  
Yulia Adhisty ◽  
Nurul Ariningtyas ◽  
Fika Pratiwi

INTISARILatar Belakang: Perkawinan usia anak di seluruh dunia telah mengalami penurunan, namun secara keseluruhan prevelansi perkawinan usia anak tetap relatif konstan. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan persentase pernikahan dini. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pernikahan dini salah satunya dengan penyuluhan. Penyuluhan dapat digunakan dengan berbagai macam metode dan media. Efektifitas metode dan media tersebut perlu diketahui untuk menentukan metode dan media mana yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan.Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah Experiment dengan desain penelitian Pre test-Post test with control group Design. Populasi yang digunakan adalah siswa SMA Negeri I Baturetno Wonogiri sebanyak 1037 siswa dengan sampel 90 siswa. Teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sebanyak 25 pertanyaan yang telah valid dan reliabel. Tehnik analisis data menggunakan Simple Paired TTes dan Independent T-tes. Hasil: Hasil Simple Paired T-Test kelompok leaflet, ceramah, serta leaflet dan ceramah menunjukkan nilai signifikasi 0,000 sehingga terdapat perubahan antara sebelum dan sesudah diberikan materi. Hasil analisa dengan Independent T-test pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukkan p-value 0,000 sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Panglipur Nurani Wibowo ◽  
M. Arief Budiman ◽  
Ervina Eka Subekti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada keefektifan model pembelajaran Learning Cycle Berbantuan Media Audiovisual terhadap hasil belajar siswa Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV SD 3 Barongan Kudus. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 3 Barongan Kudus, tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling yang menghasilkan kelas IV A sebagai kelas eksperimen, IV B sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara tidak terstruktur dan tes. Teknik analisis data yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir adalah independent samples t test dan one sample t test.Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan uji independent sample t test ditandai dengan nilai 𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar (2,803 dan 2,803) > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,032). Taraf signifikansinya 0,008 < 0,05. Hasil uji ketuntasan rata-rata kelas eksperimen pada post test adalah 87,50 dan kelas kontrol adalah 80,75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan media audiovisual dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
K Komarudin ◽  
S Sagitarius ◽  
Hadi Sartono ◽  
Patriana Nurmansyah Awaludin

Neurotracker is a 3D technology with Multiple Object Tracking (MOT). This technology has not been developed in Indonesia. Meanwhile, developed countries have implemented this technology in sport training, including in archery sport. In archery sport, the athletes are required to concentrate every time they perform a technique and to be fast and accurate in making a decision when aiming and releasing the arrows.  The problem usually occurs during shooting is that the athlete doubts in aiming and releasing the arrows, thus the shooting result does not hit the target. It is caused by the athlete’s doubt and the lack of concentration. To overcome the problem, a neurotracker training is important to be conducted in every training process to improve the athletes’ concentration. The method used in this study was an experimental method. The samples were 20 persons chosen in a non-random sampling. The subjects were divided into two groups through a random assignment, thus the number of subject in each group was ten persons. The instrument to measure the concentration was the Concentration Grid Test. The design of the study was pretest-posttest control group design. To analyze the data, t-test was used. The result of the study showed that (1) there was a significant effect of the NeuroTracker training on the improvement of the archery athlete’s concentration, (2) there was a significant effect of conventional training on the improvement of archery athlete’s concentration, (3) there was a significant difference of effect between the NeuroTracker training and conventional training in the improvement of the archery athlete’s concentration. The NeuroTracker training was better than a conventional training in increasing the archery athlete’s concentration. It is suggested that the archery trainers implement the NeuroTracker technology in the training process as it could improve the concentration of the archery athletes.


2018 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
Author(s):  
NI MADE PUSPITAWATI . ◽  
PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. . ◽  
Dr. KETUT AGUSTINI, S.Si, M.Si. .

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar dan kreativitas siswa setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel motivasi awal dan prakreativitas awal. Penelitian eksperimen semu menggunakan rancangan Pre-testPosttest Non-Equivalent Control Group Design. Media pembelajaran memiliki dua dimensi, yaitu media geogegra dan konvensional. Populasi penelitian adalah 10 kelas siswa kelasX SMK Negeri 1 pada Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 410 siswa. Sampelnya adalah 2 kelas yaitu kelas X UPWA dan X UPWB dengan jumlah siswa sebanyak 84 orang, dipilih dengan teknik simple random sampling. Data motivasi belajar dan kreativitas dikumpulkan dengan kuisioner motivasi belajar dan kreativitas. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji MANCOVA yang dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD) untuk menguji komparasi pasangan skor rata-rata tiap kelompok perlakuan. Setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabeel motivasi dan kreativitas awal, hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar dan kreativitas antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media berbasiskan geogebra dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan media konvensional (F=141,405; p


Author(s):  
Nur Halimah ◽  
Ketut Suma ◽  
Putri Sarini

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantuan media virtual laboratory dan model pembelajaran Direct Instruction. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Buleleng tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 80 siswa yang tersebar ke dalam 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling untuk memperoleh 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan 2 kelas sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes pilihan ganda diperluas sebanyak 20 item, dengan reliabilitas sebesar 0,883. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan Anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%, kemudian dilakukan uji lanjut yaitu uji signifikansi skor rata-rata antar kelompok yang menggunakan Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media virtual laboratory dan model pembelajaran Direct Instruction. Rata-rata skor hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media virtual laboratory lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar IPA yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction.


Author(s):  
Intan Liana

Perilaku pemilihan jajanan sehat dipengaruhi oleh sikap dalam memilih. Untuk mengubah sikap negatif memilih jajanan sehat siswa dapat menggunakan pendidik sebaya. Pendidik sebaya memberikan pendidikan yang dilakukan oleh sesama teman di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pendidikan sebaya  terhadap  sikap pemilihan makanan ringan yang sehat pada  siswa  SDN 62 Lueng Bata Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan pendekatan pretest posttest control group design. Populasi penelitian 159 orang dan sampel 96 orang yang diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. 48 orang dalam kelompok perlakuan diberikan pendidikan sebaya dan 48 orang pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Data dikumpulkan  menggunakan kuesioner. Hasil uji McNemar menunjukkan p = 0,001, dan disimpulkan ada pengaruh pendidikan sebaya terhadap  tindakan pemilihan jajanan sehat.


2019 ◽  
Vol 4 (12) ◽  
pp. 1683
Author(s):  
Mohammad Mahmudi ◽  
Djoko Kustono ◽  
Maftuchin Romlie

<div align="center"><table width="645" border="1" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td valign="top" width="439"><p><strong>Abstract:</strong> This study aims to determine (1) significant influence of students learning motivation with Basic Programming learning outcomes, (2) significant effect of students computer self-efficacy with Basic Programming learning outcomes, (3) Significant differences in Basic Programming learning outcomes between groups of students who are taught with a web centric course are equipped with modules with groups of students who are taught with conventional models with modules. This study employed Nonequievalent Control Group Design with the consideration that the choosing of experimental and control group could not be determined by individual random sampling but it was done through assignment random sampling to the ten graders of software engineering department. Test instrument was used to measure computer self-efficacy and students’ motivation. The data analysis techniques used oneway covariance analysis with two covariates. The results of the study revealed: (1) there is no significant effect of students' learning motivation with Basic Programming learning result, this means less learning motivation in determining the role of treatment and improvement of learning outcomes, (2) there is a significant influence of Self Efficacy Computer students with Basic Programming learning outcomes, and (3) there is a significant difference in Basic Programming learning outcomes between groups of students taught with web centric courses equipped with modules with groups of students taught with conventional learning models equipped with modules.</p><p class="Abstract"><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh yang signifikan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar Pemrograman Dasar, (2) pengaruh yang signifikan <em>self-efficacy</em> komputer siswa dengan hasil belajar Pemrograman Dasar, dan (3) perbedaan yang signifikan hasil belajar Pemrograman Dasar antara kelompok siswa yang diajar dengan <em>web centric course</em> dilengkapi modul dengan kelompok siswa yang diajar dengan model konvensional dilengkapi modul. Penelitian ini menggunakan rancangan Nonequievalent Control Group Design dengan pertimbangan bahwa dalam penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dapat dilakukan dengan random acak individu, tetapi dilakukan dengan random kelompok (<em>assignment random sampling</em>) yaitu pada kelas X paket keahlian Rekayasa Perangkat Lunak. Teknik analisis data menggunakan analisis covariance satu jalan dengan dua covariate. Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar Pemrograman Dasar, ini berarti motivasi belajar kurang berperan dalam menentukan pemberian perlakukan dan peningkatan hasil belajar, (2) ada pengaruh yang signifikan <em>Self Efficacy</em> Komputer siswa dengan hasil belajar Pemrograman Dasar, dan (3) ada perbedaan hasil belajar Pemrograman Dasar yang signifikan antara kelompok siswa yang diajar dengan web centric course dilengkapi modul dengan kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional dilengkapi modul.</p></td></tr></tbody></table></div>


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 29-33
Author(s):  
M. Anang Taufik ◽  
Mulyoto Mulyoto ◽  
Sunardi Sunardi ◽  
Nunuk Suryani

The purpose of this research is to know and investigate the difference of students’ ability in doing social arithmetic and the implementation of contextual teaching and learning model in experimental class and students’ ability in doing social arithmetic that taught by applying tutor method in control class. This research is classified as a quasi-experimental design which is used pre and posttest control group design. The sample of this research was eight B grade students as experimental class and eight grade A students as a control class. This research took place at junior High School (SMP) Negeri 2 Gondang, Bojonegoro, East java. This research applied random sampling technique. The sum of subject of the research was about 56 students which consist of 28 students from control class and 28 students from experimental class. The result of the research shows that there is difference in implementation of two different learning models. The implementation of contextual teaching and learning model is better than tutor model. It can be proved from the mean score of posttest in experimental class. It was 75.89 while in control class was about 71.96. It can be said that there was significant difference about 3.93. It can be concluded that contextual teaching and learning  (CLT) model can improve students’ ability in doing social arithmetic better than tutor model.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa menyelesaikan soal aritmatika sosial dari implementasi model pembelajaran Contextual Teaching and Learningdi kelas eksperimen dibandingkan dengan kemampuan siswa menyelesaikan soal aritmatika sosial dengan model pembelajaran ceramah di kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian pre tes posttes control group design. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Gondang Bojonegoro Jawa Timur kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol yang ditentukan dengan teknik random sampling. Subjek penelitian ini terdiri dari 56 siswa di kelas eksperimen 28 siswa di kelas kontrol sebanyak 28 siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perbedaan bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih baik dari model pembelajaran ceramah yang selama ini digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post tes di kelas eksperimen adalah 75,89 dikelas kontrol nilai post tes adalah 71,96 sehingga didapat perbedaan sebesar 3,93. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan aritmatika sosial lebih baik daripada model pembelajaran ceramah.  


Lingua ◽  
2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 35-42
Author(s):  
Muhammad Rizky Widodo ◽  
Agus Gunawan

This research entitled “Investigating The Effect Of Using Podcast On Grade Ten Students’ Listening Comprehension At SMA Angkasa 2 Jakarta” principally aims to investigate whether or not Podcast significantly effects on Students’ Listening Comprehension. The research samples were taken using cluster random sampling, with the total number of samples being 60 students. The location of this research was SMA Angkasa 2 Jakarta. The research methodology adopted was quasi-experimental method, with the research design being post-test only control group design. To collect the data, the students were given objective test, numbering 30 items. The research data were analyzed descriptively and inferentially. The findings indicated that there was significant difference of post-test score between the students who were taught using Podcast and students who were taught without using Podcast. It can be seen from the data analysis using ANOVA that showed significance value (sig. 0.010) is lower than < 0.05.It means that Podcast has significant effect on Students’ Listening Comprehension.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document