<p><em>Diabetes Mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. The most common complication of DM is diabetic neuropathy which causes an increase in further complications, including diabetic ulcers and often leads to amputation. In Indonesia, about 15% of DM patients have diabetic ulcers, 30% have a risk of amputation and 32% mortality. There are several types of wound care techniques, but the most used are the wet to dry and moist techniques. This study aims to compare the effectiveness of diabetic ulcer treatment with wet to dry and moist techniques. The research method used is thematic analysis: a simplified approach, by searching for articles using the Google Scholar database, EBSCO, Science Direct, JSTOR. The data selection process uses the PRISMA Flow Diagram and the JBI Critical Appraisal Checklist. The keywords used were "Wet to dry dressing AND moist dressing AND diabetic ulcer stage III", and "wet to dry dressing AND moist dressing AND grade III diabetic ulcer". The results showed that the moist wound dressing technique was more effective than wet to dry dressing in the treatment of diabetic ulcers, in terms of cost, dressing change, absorbency, basic ingredients and ingredients, pain caused and duration of wound healing. This study recommends that future researchers can conduct quantitative research on diabetic ulcer patients using both treatment techniques.</em></p><p><strong><em></em>BAHASA INDONESIA ABSTRAK: </strong>Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Komplikasi DM paling umum adalah neuropati diabetik yang menyebabkan peningkatan komplikasi selanjutnya, diantaranya luka ulkus diabetik dan tidak jarang berlanjut pada amputasi. Di Indonesia sekitar 15% penderita DM mengalami ulkus diabetik, 30% memiliki risiko amputasi dan 32% mortalitas. Terdapat beberapa jenis teknik perawatan luka, namun yang paling sering digunakan adalah teknik <em>wet to dry</em> dan <em>moist</em>. Tujuan penelitian untuk membandingkan efektivitas perawatan luka ulkus diabetik dengan teknik <em>wet to dry</em> dan teknik <em>mois</em>t. Metode penelitian yang digunakan yaitu <em>thematic analysis: a simplified approach</em>, dengan pencarian artikel menggunakan database Google Scholar, EBSCO, Science Direct, JSTOR. Proses penyeleksian data menggunakan Flow Diagram PRISMA dan JBI <em>Critical Appraisal Checklist</em>. Kata kunci yang digunakan yaitu “<em>Wet to dry dressing AND moist dressing AND diabetic ulcer stage III</em>”, dan “balutan basah ke kering <em>AND</em> balutan lembab <em>AND</em> ulkus diabetik derajat III”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik <em>moist wound dressing</em> lebih efektif dari pada <em>wet to dry dressing</em> dalam perawatan luka ulkus diabetik, dilihat dari biaya, pergantian balutan, kemampuan menyerap, kandungan dan bahan dasar, nyeri yang ditimbulkan dan durasi penyembuhan luka. Penelitian ini merekomendasikan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian kuantitatif pada pasien ulkus diabetik yang menggunakan kedua teknik perawatan.</p>