Abstract: This article examines the meaning of the Logic of Nubuwwah by KH. Ahmad Bahauddin Nursalim and his dakwah broadcast. The results of this study indicate that: 1) The logic of nubuwwah is a rational and humane way of thinking based on wisdom so that it can glorify oneself in the presence of Allah Swt. As for understanding it can be through an approach based on texts: Al-Qur’an, Hadith and religious books (bayani epistemology), a coherent and reasonable logic, even if it comes from the words of an a'rabi, (burhani epistemology) and direct experience of the spiritual reality of religion (irfani epistemology). 2) KH. Ahmad Bahauddin Nursalim uses a pattern a) an explanation based on a typical Islamic boarding school knowledge framework b) the arrangement of material that is discusive with the students and society b) an open dialogical explanation and communicative based on the religious book which contains the Koran, Hadith and the thought of the ulama c) contains a contextual interpretation that can relate to the students and society d) contains cultural values that apply in society such as manners, morals, ethics, local wisdom and so on.Keywords: Logic of Nubuwwah; Dakwah; KH. Ahmad Bahauddin Nursalim.Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang makna Logika Nubuwwah dalam dakwah dakwah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim dan proses penyiaran dakwah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Logika nubuwwah adalah cara berpikir yang masuk akal dan manusiawi yang serat akan keluhuran dan ketinggian derajat manusia sehingga dapat memuliakan dirinya di hadapan Allah Swt. Adapun dalam memahaminya dapat melalui pendekatan yang didasarkan pada nash: Al-Qur’an, Hadits dan kitab-kitab klasik (epistemologi bayani), logika yang runtut dan masuk akal, sekalipun itu berasal dari omongan seorang a’rabi/awam (epistemologi burhani) dan pengalaman langsung atas realitas spiritual keagamaan, tidak terbatas hanya untuk hal-hal yang melangit saja namun juga termasuk amaliah sehari-hari (epistemologi irfani). 2) Proses penyiaran dakwah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim menggunakan pola a) penjelasan yang berdasarkan kerangka pengetahuan khas pondok pesantren b) penyusunan materi yang bersifat diskusi dengan para santri b) penjelasan yang dialogis yang bersifat terbuka dan komunikatif berdasarkan kitab kuning yang di dalamnya terkandung Al-Qur’an, Hadits dan pemikiran ulama c) mengandung tafsir dan interpretasi yang kontekstual sehingga bisa relate dengan kehidupan para santri dan masyarakat d) memuat nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat seperti tata krama, akhlak, etika, moral, adab, sopan santun, susila, kearifan lokal dan lain sebagainya.Kata Kunci: Logika Nubuwwah; Dakwah; KH. Ahmad Bahauddin Nursalim.