Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Semarang

2715-1611, 2528-5734

Author(s):  
Septian Adi Setiyo ◽  
Anggraeni Anggraeni ◽  
Rina Supriatnaningsih ◽  
Ria Riski Marsuki

Penelitian ini didasari dari hasil observasi dan wawancara kepada  mahasiswa PPL yang mengajar Bahasa Mandarin di SMP Tritunggal Semarang pada tahun 2019. Didapatkan data bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang interaktif dan cenderung satu arah. Hal ini mengakibatkan siswa merasa bosan dan kurang termotivasi dalam pembelajaran yang berdampak kurangnya pemahaman materi oleh siswa dalam pengusaan kosakata bahasa Mandarin. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan 1) menganalisis kebutuhan siswa berbasis Adobe Flash dalam pembelajaran bahasa mandarin; 2) mengembangkan media pembelajaran berbasis Adobe Flash dalam pembelajaran bahasa mandarin.; dan 3)  mendeskripsikan validitas ahli dan guru terhadap produk media pembelajaran  berbasis Adobe Flash. Hasil penelitian ini adalah guru dan siswa menghendaki media yang berisi beberapa komponen seperti: memuat SK/KD dalam media, materi kosa kata diambil dari HSK, pengantar dalam media menggunakan bahasa Indonesia, dll. Selain itu dalam pengembangan media pembelajaran ini menggunakan Adobe Flash CS6 yang dikembangkan menjadi aplikasi android agar dapat dioperasikan di manapun dan kapanpun. Hasil validasi oleh ahli media menunjukkan bahwa kuis interaktif pilihan ganda bahasa Mandarin mendapat nilai rata – rata 82,53 yang berarti media masuk dalam kategori layak/sesuai dengan skor 3 (rentang nilai 71-85). Hasil uji coba media tersebut menggunakan skala terbatas dengan jumlah responden 10 orang dari peserta didik SMP Tritunggal Semarang menyatakan bahwa media kuis interaktif pilihan ganda bahasa Mandarin yang dikembangkan diminati oleh peserta didik.This research is based on the results of observations and interviews with PPL students who teach Mandarin at SMP Tritunggal Semarang in 2019. Based on a preliminary study, it is found that the learning media used by the teacher is less interactive and tends to be one-way. This results in students feeling bored and less motivated in learning which results in a lack of understanding of the material by students in mastering Mandarin vocabulary. Based on the above problems, then The purpose of this study is 1) to analyze the needs of students based on Adobe Flash in learning Mandarin; 2) developing learning media based on Adobe Flash in Chinese language learning; and 3) describe the validity of experts and teachers for learning media products based on Adobe Flash. The results of this study are that teachers and students want media that contains several components such as: covering SK / KD on the media, vocabulary material taken from HSK, introduction to the media using Indonesian, etc. Besides the development of instructional media using Adobe Flash CS6 developed into an android application so that it can be operated anywhere and anytime. The results of the validation by media experts showed that the Chinese multiple choice interactive quiz got an average score of 82.53, which means that the media was included in the category according to the score of 3 (range 71-85). The results of the media trial using a limited scale with 10 respondents from Tritunggal Junior High School Semarang students stated that the Chinese multiple choice interactive quiz media developed was of interest to students.


Author(s):  
Amelia Amanda ◽  
Anggraeni Anggraeni ◽  
Retno Purnama Irawati ◽  
Ria Riski Marsuki

Bahasa Mandarin merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di dunia, termasuk merupakan bahasa nasional yang digunakan di Taiwan. Meskipun berasal dari sumber yang sama yaitu Beifanghua, namun terdapat perbedaan yang dapat dijumpai diantara keduanya terutama pada aspek fonologi dan leksikal. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan sumber data berupa film untuk membahas perbedaan yang ditemukan dalam film tersebut.Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan perbedaan fonologis dialek Mandarin Tiongkok dan dialek Mandarin Taiwan yang ditemukan di dalam film, (2) Mendeskripsikan perbedaan leksikal dialek Mandarin Tiongkok dan dialek Mandarin Taiwan yang ditemukan di dalam film. Hasil penelitian dari total 85 kosa kata data fonologi yang ditemukan dalam film The Ex-File 3 : The Return Of The Exes (Tiongkok) dan film Our Times (Taiwan) ditemukan perubahan konsonan dan nada yang meliputi konsonan zh [tʂ], ch [tʂ‘], sh [ʂ] dimana dialek Mandarin Taiwan pelafalannya menyerupai konsonan z [ts], c [ts‘] dan s [s], perubahan konsonan r [ʐ] menjadi l [l] dan pengurangan konsonan g [k] pada dialek Mandarin Taiwan, serta perubahan nada dimana dialek Mandarin Tiongkok didominasi oleh nada ringan sedangkan dialek Mandarin Taiwan lebih bervariasi tanpa mengubah arti kata.Mandarin is the most spoken language in the world, including the national language spoken in Taiwan. Even though they come from the same source, namely Beifanghua, there are differences that can be found between the two, especially in the phonological and lexical aspects. For this reason, researchers conducted research using a data source in the form of a film to discuss the differences found in the film.The objectives of this study were: (1) Describing the phonological differences between Mandarin Chinese dialects and Mandarin Taiwanese dialects found in the film, (2) Describing the lexical differences between Mandarin Chinese dialects and Mandarin Taiwanese dialects found in the film. The research results from a total of 85 vocabulary words of phonological data found in The Ex-File 3: The Return of the Exes (China) and Our Times (Taiwan) films found changes in consonants and tones including the consonants zh [tʂ], ch [tʂ '], sh [ʂ] where the Chinese Taiwanese dialect is pronounced like the consonant z [ts], c [ts'] and s [s], changes the consonant r [ʐ] to l [l] and the reduction of the consonant g [k] in the dialect Mandarin Taiwan, as well as the change in tone where the Mandarin Chinese dialect is dominated by light tones while the Mandarin Taiwan dialect is more varied without changing the meaning of the word. 


Author(s):  
Sarah Sarah ◽  
Rudy Sofyan ◽  
Vivi Adryani Nasution

Judul penelitian adalah “Analisis Teknik Terjemahan Subtitle film How Long Will I Love You”. Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan teknik terjemahan subtitle film dari Bahasa Mandarin ke Indonesia. Metode penelitian dalam penelitian adalah metode kualitatif. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam bentuk narasi pada subtitle film. Data penelitian dikumpulkan dengan menerapkan teknik analisis data oleh Spradley. Data tersebut dianalisis dengan mengindentifikasi teknik-teknik apa saja telah digunakan penerjemah dan dikategorikan sesuai teknik-teknik tersebut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 teknik terjemahan dari 187 teknik yang digunakan menerjemahkan film. Berdasarkan frekuensi penggunaan, teknik yang paling dominan: teknik modulasi 30 kali (16,04 %), teknik amplifikasi linguistik 25 kali (13,37 %), teknik kompresi linguistik 20 kali (10,70 %), teknik kreasi diskursif 20 kali (10,70 %), teknik amplifikasi 18 kali (9,62 %), teknik generalisasi 12 kali (6,41 %), teknik reduksi 12 kali (6,41 %), teknik transposisi 11 kali (5,89 %), teknik kalke 10 kali (5,34 %), teknik penerjemahan harfiah 8 kali (4,28 %), teknik adaptasi 8 kali (4,28 %), teknik deskripsi 7 kali (3,74 %), teknik kesepadanan lazim 5 kali (2,68 %), dan teknik variasi 1 kali (0,53 %). Berdasarkan hasil penelitian, teknik terjemahan yang paling sering digunakan adalah teknik modulasi.The title of this research is "Analysis of Subtitle Translation Technique How Long Will I Love You Film". The purpose was to describe the translation techniques in the subtitle film Mandarin to Indonesian. The research method used this research is a qualitative method. The data are words, phrases, clauses, and sentences of narrative on the film subtitles. The research data was collected by applying data analysis techniques. The data were analyzed by identifying which techniques the translator had used and categorized. Based on the research results, there are 14 translation techniques of 187 techniques used in translating How Long Will I Love You film. Based on the frequency use of these techniques, sorted according the most dominant technique used are: 30 modulation technique (16.04%), 25 linguistic amplification technique (13.37%), 20 linguistic compression technique (10.70%), 20 discursive creation technique (10.70%), 18 amplification technique (9.62%), 12 generalization technique (6.41%), 12 reduction technique (6.41%), 11 transposition technique ( 5.89%), 8 adaptation technique (5.34%), 8 dictionary translation technique  (4.28%), 8 adaptation technique  (4.28%), 7 description technique  (3.74%) , 5 the usual equivalent technique  (2.68%), and 1 the technique of variation  (0.53%). The translation technique is often used by translators is the modulation technique.


Author(s):  
Septiana Nur Azizah ◽  
Anggraeni Anggraeni ◽  
Dyah Prasetiani ◽  
Ria Riski Marsuki

Prodi pendidikan bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang membuka mata kuliah shangwu kouyu (percakapan bisnis) untuk mempersiapkan mahasiswanya bekerja di bidang bisnis, mengingat banyaknya proyek Tiongkok yang dinaungi di Indonesia. Agar materi yang dipelajari sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan, perlu adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan  materi shangwu kouyu, sehingga bisa benar benar diaplikasikan setelah lulus nantinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan materi menurut dosen, stake holder, alumni dan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersumber dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mahasiswa membutuhkan bahan ajar dengan materi komprehensiv tingkat menengah dan sesuai dengan kebutuhan lapangan  kerja yang sebenarnya (2) ada 8 materi yang paling dibutuhkan menurut stake holder, yaitu  materi kunjungan pabrik, materi pertemuan, materi telepon bisnis, materi kontrak kerjasama, materi bersosisalisai, materi acara bisnis, materi perdagangan dan materi surat bisnis. (3) ada 5 materi yang paling dibutuhkan menurut alumni, , yaitu materi metode pembayaran materi pengiriman barang, materi pengemasan barang, materi ekspor impor, dan materi kontrak kerjasama dan 2 materi tambahan yaitu pajak dan produksi, (4) ada  5 materi yang paling dibutuhkan menurut mahasiswa, yaitu materi tentang kontrak kerjasama, materi bersosialisasi, materi telepon bisnis, materi ekspor impor serta materi tentang pemasaran dan layanan pelanggan.The Chinese language education study program, Semarang State University, opens the shangwu kouyu (business conversation) course to prepare students to work in the business field, considering the many Chinese projects that are shaded in Indonesia. In order for the material to be studied in accordance with what is needed in the field, there needs to be an analysis to find out the material needs of shangwu kouyu, so that it can really be applied after graduation. The purpose of this study was to find out the material needs according to lecturers, stake holders, alumni and students. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques using interview techniques and questionnaires. Data analysis techniques used qualitative data analysis techniques sourced from Miles and Huberman. The results of this study are as follows: (1) students need teaching materials with intermediate level comprehensive material and are in accordance with actual job field needs, (2) There are 8 materials that are most needed according to stakeholders, namely factory visit materials, meeting materials, business phone calls, cooperation contract materials, materials on business events, trade materials and business letter materials. (3) there are 5 materials that are most needed according to alumni, namely payment method materials for goods delivery, packaging materials, export-import materials, and cooperation contract materials and 2 additional materials, namely tax and production, (4) there are 5 materials that are the most required according to students, namely material on cooperation contracts, socializing materials, business telephone materials, export-import materials as well as materials on marketing and customer service.


Author(s):  
Dewi Mandarin ◽  
Anggraeni Anggraeni ◽  
Dyah Prasetiani ◽  
Sheyra Silvia Siregar

Xiandai Hanyu adalah salah satu mata kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Universitas Negeri Semarang. Pada mata kuliah ini tidak ada buku pegangan untuk mahasiswa, hanya berupa lembar fotokopi dan catatan-catatan, terlebih penyampaian materi menggunakan bahasa mandarin untuk semester dua dan semester tiga membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam menerima dan memahami materi. Oleh karena itu peneliti merasa diperlukan adanya analisis terkait kebutuhan materi tentang mata kuliah Xiandai Hanyu, sehingga dapat diketahui materi seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran materi mata kuliah Xiandai Hanyu di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang, mengetahui kebutuhan materi mata kuliah Xiandai Hanyu menurut dosen, dan mengetahui kebutuhan materi mata kuliah Xiandai Hanyu menurut mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, wawancara dan dokumentasi. Lalu untuk keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Gambaran materi mata kuliah Xiandai Hanyu di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang (2) Tidak sesuainya antara tingkat kesulitan materi dan cara penyampaian materi ketika proses pembelajaran, cukup memberikan poin-poin kunci agar lebih mudah di mengerti. (3) Mengetahui apa saja materi yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan dosen pada mata kuliah Xiandai Hanyu.Xiandai Hanyu is one of the courses in the Mandarin Language Education Study Program, Semarang State University. there is no handbook for students, only in the form of photocopies and notes, especially the delivery of material using Chinese for the second and third semesters makes students find it difficult to receive and understand the material. Therefore, researchers feel that an analysis is needed regarding the material needs of the Xiandai Hanyu course, so that it can be seen what kind of material is suitable for student needs. The purpose of this study was to determine the description of the Xiandai Hanyu course material in the Chinese Language Education Study Program, Semarang State University, knowing the material needs of the Xiandai Hanyu course according to the lecturer, and knowing the material needs of the Xiandai Hanyu course according to students. This study used a qualitative descriptive method, with data collection techniques using questionnaires, interviews and documentation. Then for the validity of the data using triangulation techniques. The results of this study are as follows: (1) Description of the Xiandai Hanyu course material in the Chinese Language Education Study Program, Semarang State University (2) The incompatibility between the difficulty level of the material and the way of delivering the material during the learning process, it is sufficient to provide key points to make it more difficult. easy to understand. (3) Knowing what materials are needed by students and lecturers in the Xiandai Hanyu course..


Author(s):  
Siti Soleha ◽  
Fansi Onita Santoso ◽  
Zaim Elmubarok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar persentase kesalahan penggunaan (jìnyìcí), mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa, menentukan cara untuk membedakan penggunaan (jìnyìcí) dan merumuskan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan penggunaan (jìnyìcí) tersebut. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa semester VI angkatan 2014 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang sebanyak 25 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan metode tes. Berdasarkan hasil penelitian diketahui persentase kesalahan penggunaan (jìnyìcí) adalah sebesar 28,4%. Kesalahan tersebut tergolong pada tingkat rendah, namun ada beberapa kesalahan yang perlu lebih diperhatikan yaitu kesalahan dalam penggunaan fungsi tata bahasa dan kesalahan dalam memahami makna. Cara membedakan penggunaan (jìnyìcí) dapat dilakukan mahasiswa dengan mempelajari fungsi tata bahasa kosakata (jìnyìcí) dan memahami makna kosakata (jìnyìcí). Solusi yang dapat dilakukan adalah mempelajari fungsi tata bahasa kosakata (jìnyìcí) secara keseluruhan dengan benar, memahami makna kosakata (jìnyìcí) secara spesifik, dan memperbanyak latihan membuat kalimat menggunakan kosakata (jìnyìcí).This study aims to identify mistake percentage in using (jìnyìcí), identify what mistakes conducted by students, determine how to differentiate the usage of (jìnyìcí), and formulate solution to reduce mistake in using (jìnyìcí). This study uses descriptive-quantitative approach. There are 25 sixth students of Mandarin Language Education Department in Universitas Negeri Semarang as population and sample. In addition, data is collected by documentation and testing method. Based on the analysis, there is 28,4% of mistake in using (jìnyìcí). This finding is categorized as low. However, there are some mistakes that need to be noted. For instance, mistake in using grammar and interpreting meaning. Furthermore, (jìnyìcí) can be differentiate by studying grammar of (jìnyìcí) and understand the meaning of (jìnyìcí). Finally, it is recommended to study the grammar of (jìnyìcí), specifically understand the meaning of (jìnyìcí) and increase the exercise to make sentences using (jìnyìcí).


Author(s):  
Chintya Prabawati ◽  
Anggraeni Anggraeni

Kamus baca bergambar merupakan salah satu media penunjang pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih tertarik dan mempermudah dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi, bahwa banyak berbagai macam kamus baca bergambar yang ditemukan. Hal ini dapat mempengaruhi daya tangkap pemahaman siswa dalam Bahasa Mandarin. Oleh sebab itu, pada penelitian ini  peneliti berusaha menganalisis kamus baca bergambar Bahasa Mandarin sesuai dengan kebutuhan siswa. Tujuan penelitian ini, yaitu 1) Mengetahui kebutuhan siswa akan kamus baca bergambar untuk mempermudah siswa dan guru belajar bahasa Mandarin, 2) Mengetahui kesesuaian kamus baca bergambar dengan kebutuhan siswa melalui analisis SWOT untuk mempermudah belajar bahasa Mandarin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena peneliti akan menjabarkan kebutuhan kamus baca bergambar untuk mempermudah siswa belajar Bahasa Mandarin. Hasil dari penelitian ini menghendaki kamus baca bergambar yang sesuai dengan kebutuhan siswa berdasarkan penyusunan kosakata, jumlah kosakata per halaman, tampilan/ layout kosakata, font Hanzi, font size Hanzi, font Pinyin, font size Pinyin, gambar/ ilustrasi.Picture reading dictionary is one of the supporting learning media that can make students more interested and simplify the learning process. Based on observations, that many various kinds of picture reading dictionaries were found. This can affect the comprehension of students' comprehension in Mandarin. Therefore, in this study the researchers tried to analyze the Chinese picture reading dictionary according to the students' needs. The purpose of this study, namely 1) Knowing the needs of students for picture reading dictionaries to facilitate students and teachers learning Mandarin, 2) Knowing the suitability of picture reading dictionaries with students' needs through SWOT analysis to facilitate learning Chinese. This research uses descriptive qualitative method, because the researcher will describe the need for  a picture reading dictionary to facilitate students learning Mandarin. The results of  this study require a picture reading dictionary that suits students' needs based on vocabulary preparation, number of vocabularies per page, display / layout of vocabulary, Hanzi fonts, Hanzi font sizes, Pinyin fonts, Pinyin font sizes, pictures / illustrations.Picture reading dictionary is one of the supporting learning media that can make students more interested and simplify the learning process. Based on observations, that many various kinds of picture reading dictionaries were found. This can affect the comprehension of students' comprehension in Mandarin. Therefore, in this study the researchers tried to analyze the Chinese picture reading dictionary according to the students' needs. The purpose of this study, namely 1) Knowing the needs of students for picture reading dictionaries to facilitate students and teachers learning Mandarin, 2) Knowing the suitability of picture reading dictionaries with students' needs through SWOT analysis to facilitate learning Chinese. This research uses descriptive qualitative method, because the researcher will describe the need for  a picture reading dictionary to facilitate students learning Mandarin. The results of  this study require a picture reading dictionary that suits students' needs based on vocabulary preparation, number of vocabularies per page, display / layout of vocabulary, Hanzi fonts, Hanzi font sizes, Pinyin fonts, Pinyin font sizes, pictures / illustrations.


Author(s):  
Indah Widuri Handayani ◽  
Anggraeni Anggraeni

Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) Menganalisis kebutuhan guru terhadap media Busy Book tema angka untuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak usia dini, 2) Mengetahui prosedur pengembangan media Busy Book tema angka untuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak usia dini, dan 3) Mengetahui hasil validasi ahli terhadap media Busy Book tema angka untuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak usia dini yang dikembangkan oleh penulis.Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan lima tahapan, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain.Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, menunjukkan bahwa pendidik menghendaki adanya pengembangan media baru yang kreatif, inovatif dan efektif yang dilengkapi dengan permainan kecil di setiap halamannya. Hasil validasi oleh ahli materi mendapat nilai rata-rata keseluruhan 8,5 dengan skor 3 yang berarti media layak untuk digunakan, sedangkan hasil validasi oleh ahli media menunjukkan bahwa media pembelajaran berbentuk Busy Book mendapat nilai rata-rata keseluruhan 93.9 dengan skor 4 yang berarti media sangat layak untuk digunakan. Media kemudian diperbaiki sesuai saran perbaikan yang diberikan para ahli pada aspek-aspek tertentu.The purpose of this study, namely 1) Analyzing the needs of teachers for the Busy Book media of numerical themes to improve vocabulary mastery in early childhood, 2) Knowing the procedures for developing Busy Book media for numerical themes to improve vocabulary mastery in early childhood, and 3) Knowing the results expert validation of the Busy Book media theme of numbers to improve vocabulary mastery in early childhood developed by the author. This research uses the Research and Development (R&D) method with five stages, namely: 1) potential and problems, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, and 5) design revision. Based on the results of the needs analysis, it shows that educators want the development of new, creative, innovative and effective media that are equipped with small games on each page. The results of the validation by the material experts got an overall average score of 8.5 with a score of 3 which means the media was suitable for use, while the results of the validation by the media experts showed that the learning media in the form of Busy Book got an overall average score of 93.9 with a score of 4 which means the media very feasible to use. The media is then repaired according to the suggestions given by experts on certain aspects.


Author(s):  
Titin Komalasari ◽  
Anggraeni Anggraeni ◽  
Astrid Antheosiaaretes Apodekta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kesesuaian bahan ajar bahasa Mandarin tingkat SMA Kota semarang dengan kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah dengan menganalisis kesesuaian dari 5 bahan ajar dari 5 SMA di kota Semarang. Pada 2 bahan ajar terdapat beberapa kesesuaian dengan KD Kurikulum 2013 tahun 2016 kelas XII (kekuatan). Pada 3 bahan ajar yang lain ditemukan tidak sesuai sama sekali dengan KD Kurikulum 2013 tahun 2016 kelas XII (kelemahan). Menyusun bahan ajar sendiri dengan panduan kurikulum 2013 bisa mencapai tujuan pembelajaran pada kurikulum 2013 (peluang). Pemilihan bahan ajar yang tidak didasarkan dari kurikulum 2013 bisa menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran dari kurikulum 2013 (ancaman).This study aims to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats of the suitability of Mandarin teaching materials at the Semarang City Senior High School level with the 2013 curriculum. The research method used is a research method with a qualitative descriptive approach. The results of this study were to analyze the suitability of 5 teaching materials from 5 high schools in the city of Semarang. In 2 teaching materials, there are several conformities with the XII class of class XII KD Curriculum 2013 (strength). The 3 other teaching materials were found to be not in accordance with the 2013 KD Curriculum 2016 for class XII (weakness). Developing your own teaching materials with the 2013 curriculum guide can achieve the learning objectives in the 2013 curriculum (opportunities). Selection of teaching materials that are not based on the 2013 curriculum can lead to not achieving the learning objectives of the 2013 curriculum (threat).


Author(s):  
Tiwi Damayanti ◽  
Anggraeni Anggraeni

Masalah penelitian meliputi (1) apa saja jenis bahasa slang yang digunakan dalam film (Qiánrèn sān: zàijiàn qiánrèn) (The Ex-File 3: The Return of The Exes): (2) bagaimana penggunaan bahasa slang pada dialog film (Qiánrèn sān: zàijiàn qiánrèn) (The Ex-File 3: The Return of The Exes) dalam tinjauan semantik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian yang dicapai dalam penelitian ini yaitu (1) terdapat total 106 kosakata slang yang terdiri dari 98 kosakata slang primer dan 8 kosakata slang sekunder, dan (2) penggunaan slang dalam tinjauan semantik memiliki makna leksikal dan makna kontekstual yang berbeda, tetapi beberapa kosakata memiliki makna leksikal dan makna kontekstual yang sama. Simpulan penelitian bahwa film (Qiánrèn sān: zàijiàn qiánrèn) (The Ex-File 3: The Return of The Exes) lebih dominan menggunakan jenis bahasa slang primer daripada slang sekunder.Research problems are include (1) what types of slang are used in films (Qiánrèn sān: zàijiàn qiánrèn) (The Ex-File 3: The Return of The Exes), and (2) how the use of slang on film’s dialogue (Qiánrèn sān: zàijiàn qiánrèn) (The Ex-File 3: The Return of The Exes) in a semantic review. Type of this research is a qualitative research with a descriptive design. Data collection techniques use refer and noted. Data analysis techniques proposed by Miles and Huberman. The validity of the data uses the triangulation method. The result of the research are (1) there are total of 106 slang vocabularies consisting of 98 primary slang vocabularies and 8 secondary slang vocabularies; (2) the use of slang in semantic reviews has different lexical and contextual meanings, but several vocabulary meanings has the same lexical meaning and contextual meaning. The conclusion of the research is that the film (Qiánrèn sān: zàijiàn qiánrèn) (The Ex-File 3: The Return of The Exes) is more dominant using the type of primary slang than secondary slang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document