Jurnal Ilmiah Ecosystem
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

61
(FIVE YEARS 61)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Program Pascasarjana Universitas Bosowa

2527-7286, 1411-3597

2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 544-560
Author(s):  
Sudarmo Sudarmo ◽  
Irmayani Irmayani ◽  
Yusriadi Yusriadi

Penelitian bertujuan untuk mengkaji peran penyuluh pertanian terhadap produksi petani padi di Desa Tellu Limpoe Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Penelitian ini berlokasi di Desa Tellu Limpoe Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan wawancara sedangkan jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini statistik deskriptif dan Skala linker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi masyarakat terhadap peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan wawasan/pengetahuan dalam meningkatkan produksi petani padi adalah indikator 1) Peran penyuluh sebagai pembimbing petani, 2) Peran penyuluh sebagai teknisi lapangan, 3) Peran penyuluh sebagai penghubung antara lembaga dengan petani, dan 4) Peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan hasil petani padi, semuanya sangat berperan dalam meningkatkan wawasan/pengetahuan dalam meningkatkan produsi petani padi dan juga peran penyuluh sangat penting bagi petani di Desa Tellulimpoe untuk dapat meningkatka produksi padi. The research aims to examine the role of agricultural extension workers in the production of rice farmers in Tellu Limpoe Village, Marioriawa District, Soppeng Regency. This research is located in Tellu Limpoe Village, Marioriawa District, Soppeng Regency. Data collection techniques in this study are observation and interviews while the types and sources of data used are primary and secondary data. Analysis of the data used in this study is descriptive statistics and linker scale. The results showed that the public perception of the role of agricultural extension workers to increase insight / knowledge in increasing the production of rice farmers is an indicator 1) The role of extension workers as farmers’ supervisors, 2) The role of extension workers as field technicians, 3) The role of extension workers as a liaison between institutions and farmers, and 4) The role of agricultural instructors in increasing the yield of rice farmers, all of which play an important role in increasing insight / knowledge in increasing the production of rice farmers and also the role of extension workers is very important for farmers in the village of Tellulimpoe to be able to increase rice production.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 488-506
Author(s):  
Hadijah Hadijah ◽  
Andi Nuddin ◽  
A. Erna Sriwahyuningsih
Keyword(s):  

Kebun Raya adalah kawasan konservasi eksitu yang memiliiki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk mencapai tujuan kebun raya. Tujuan Kebun Raya yakni kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan. Untuk mencapai tujuan, pengelolaan kebun raya diselenggarakan melalui sebuah kelembagaan sebagai penanggung jawab atau pelaksana kegiatan. Pengelolaan kebun raya masih terdapat masalah yang harus dibenahi. gagasan perubahan status dan organisasi serta penekanan kegiatan menjadi pusat konservasi tumbuhan, menambah tugas dan fungsi kebun raya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, hal ini menjadi tanggung jawab dari pengelola kebun raya itu sendiri. Namun, dalam perkembangannya tugas dan fungsi kebun raya belum berjalan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui Lembaga-lembaga apa saja yang seharusnya terlibat  dalam pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu Enrekang. 2) Untuk mengetahui apa saja Langkah-langkah  strategi  yang dilakukan untuk mendukung  penguatan kelembagaan dalam pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu Enrekang. Peneltian ini memiliki 5 sampel responden dengan menggunakan metode sampel purposeve sampeling atau penetapan yang  dilakukan secara sengaja  dengan ketentuan sampel mewakili tugas dan fungsi masing-masing dengan metode penelitian deskriptif kualitatif,  penelitian ini kemudian diolah menggunakan teknik analisis Interpretative Structural Modeling (ISM). Dari hasil penelitian diperoleh : Lembaga yang paling berperan dalam pengelolaan Kebun Raya Maserempulu dalam hasil penelitian ini adalan Dinas Lingkungan dengan nilai bobot Driver power 1.00 dan nilai bobot Dependent 0.21. Program strategi yang paling disarankan dari hasil uji ISM adalah program strategi pengoptimalan perencanaan pengelolaan KRME dengan nilai bobot Driver Power 1.00 dan nilai bobot Dependent 1.00.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 625-633
Author(s):  
Andi Fathussalam Baharuddin ◽  
M. Yamin Jinca ◽  
Jamaluddin Rahim

Meningkatnya pemilikan kendaraan bermotor civitas akademika Universitas Hasanuddin mengakibatkan peningkatan permintaan fasilitas parkir mengingat fasilitas parkir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem transportasi sehingga menimbulkan kesemrawutan perparkiran seperti yang dilihat pada area perparkiran Fakultas Teknik, Fakultas MIPA dan Fakultas Farmasi. Tujuan penelitian ini, yaitu menyusun konsep penataan ruang parkir yang dapat menjelaskan kapasitas ruang parkir efektif ditinjau berdasarkan tata layout bangunan dan kebutuhan parkir Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi di Universitas Hasanuddin Tamalanrea, Makassar menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dalam menganalisis karakteristik parkir untuk mengetahui kapasitas parkir, volume parkir, akumulasi parkir, tingkat penggunaan parkir, dan kebutuhan parkir kendaraan roda dua dan roda empat yang keluar-masuk area parkir selama lima hari kerja mulai pukul 06.30 sampai dengan pukul 17.30 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan sebuah konsep penataan ruang parkir efektif  di lingkungan tiga fakultas di Universitas Hasanuddin (Teknik, MIPA, dan Farmasi) berhasil disusun dengan merekomendasikan penggabungan beberapa lahan parkir menjadi satu area parkir kendaraan roda empat dan sentralisasi parkiran kendaraan beroda dua. The increasing number of vehicles ownership among the Hasanuddin University academic community resulted in increased demand for parking facilities; considering it is an integral part of the transportation system, the steep demands causing parking disorganize as seen in the parking facilities of the Faculty of Engineering, Faculty of Science and Faculty of Pharmacy. This study attempts to propose a parking spaces rearrangement that could describe the effective capacity of parking area from the standpoint of the building layout planning and the parking spaces needs of the Faculty of Engineering, Faculty of Science and Faculty of Pharmacy at the University of Hasanuddin Tamalanrea Makassar. Using descriptive quantitative research method in analyzing the characteristics of parking to determine the capacity of parking, parking volume, accumulated parking, parking usage levels, and the need for parking of the two-wheeled and four-wheeled vehicles entered and exited the parking area for five working days; starting at 06:30 AM until 17.30 PM, resulting a concept of an effective parking spaces rearrangement that encompassing the three faculty of Hasanuddin University (faculty of Engineering, Sciences, and Pharmacy) by recommending the incorporation of several of the parking lot into a four-wheeled vehicle parking areas and centralized parking facilities for two-wheeled vehicles.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 507-515
Author(s):  
Hermawati Harum ◽  
Amran Laga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan reaksi hidrolisis pati ubi jalar putih menggunakan enzim -amilase. Suspensi pati ubi jalar ditambahkan enzim -amilase sebanyak 0,1% b/b dari berat kering pati ubi jalar putih. Selanjutnya dilakukan inkubasi pada suhu 70 0C (suhu gelatinisasi) dengan pengadukan pada kecepatan 200 rpm. Ketika suhu dalam media reaksi mencapai suhu 70 0C, sampel diambil setiap 15 menit sampai 180 menit untuk pengamatan. Dari hasil penelitian didapatkan konstanta kinetika reaksi hidrolisis dan kecepatan maksimum pati ubi jalar putih secara enzimatis berturut-turut Km = 13,2548 g/L Vmax = 0,079058 g/L.menit


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 475-487
Author(s):  
Indrajaya Indrajaya ◽  
Rusida Rusida

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis komoditi unggulan pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang menjadi basis produksi pada kawasan andalan Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, data yang dianalisis adalah data sekunder. Data dikumpulkan dari beberapa sumber seperti; Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bone, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bone. Metode analisis regional yang digunakan adalah Metode Analisis LQ, Hasil analisis menunjukkan bahwa di Kabupaten Bone terdapat : (i) Dua Puluh wilayah yang sangat unggul untuk pertanian tanaman pangan komoditi padi, Enam wilayah untuk komoditi jagung dan Sembilan wilayah untuk komoditi kacang kedelai, (ii) Dua Puluh Tiga wilayah sangat unggul untuk tanaman perkebunan komoditi kelapa, Delapan wilayah sangat unggul untuk komoditi kopi, Dua Puluh Tiga wilayah sangat unggul untuk komoditi kakao, Tiga wilayah sangat unggul untuk komoditi tembakau dan Tiga wilayah sangat unggul untuk komoditi tembakau.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 516-525
Author(s):  
Idham Anggi Syamita ◽  
Nurhapsah Nurhapsah ◽  
Nurhaedah Nurhaedah

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang dari bulan Agustus sampai bulan September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produksi ( pohon aren, harga gula merah, biaya produksi, jumlah pohon, jumlah produksi). Pada pendapatan pengrajin gulan aren di Kelurahan Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang. Jenis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini kemudian diolah menggunakan rumus analisis  Pendapatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada lima yaitu harga gula aren, biaya, volume produksi, tenaga kerja, jumlah pohon. Hasil penelitian menunjukan variabel harga gula aren dan jumlah produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan sedangkan biaya, tenaga kerja dan jumlah pohon tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan pengrajin gula merah. Hasil uji F disimpulkan bahwa variabel bebas sangat berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin gula merah. Hasil uji R square menunjukan bahwa 98,9% variabel pendapatan pengrajin gula merah dapat dijelaskan oleh variabel jumlah pohon aren, jumlah produksi, tenaga kerja, dan harga. Sedangkan 1,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di ukur dalam penelitian This research was conducted in Kassa Village, Batulappa District, Pinrang Regency from August to September 2019. This study aims to determine the factors of production (palm trees, brown sugar prices, production costs, number of trees, number of production). On the income of palm sugar craftsmen in Kassa Village, Batulappa District, Pinrang Regency. The type of data used is multiple regression analysis. The results of this study were then processed using the analysis formula income. There are five variables used in this research, namely palm sugar price, cost, production volume, labor, number of trees. The results showed that the variable palm sugar price and the amount of production had a significant effect on income, while the cost, labor and number of trees had no significant effect on the income of the brown sugar craftsmen. The results of the F test concluded that the independent variable greatly influenced the income of the brown sugar craftsmen. The results of the R square test show that 98.9% of the income variable of the brown sugar craftsmen can be explained by the variables of the number of palm trees, the amount of production, the labor, and the price. Meanwhile, 1.1% is influenced by other variables that are not measured in the study.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 455-463
Author(s):  
Andi Randi Salim ◽  
Muhammad Ansar ◽  
Alif Fachrur Al Hijazi ◽  
Muhammad Idrus ◽  
Sri Firmiaty

Ayam petelur merupakan ternak yang mudah stress dan rentan terhadap penyakit. Guna mengatasi keadaan tersebut perlu dicari alternatif bahan herbal yang tidak menimbulkan residu pada telur ayam yaitu dengan memberikan pakan tambahan fermentasi tepung daun binahong. Binahong merupakan salah satu tanaman yang dapat meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh. Kandungan fitobiotik pada tepung daun binahong (fenol 85,30 mg/kg, total flafonoid 47,40 mg/kg, saponin 66,00 mg/kg, dan alkaloid 2,60 mg/kg). Unggas yang memiliki sistem pencernaan tunggal kurang baik dalam mencerna pakan berserat kasar tinggi. Kebutuhan serat kasar pada ayam petelur maksimal 7% maka, dilakukan analisis manfaat fermentasi menggunakan EM4. Dalam penelitian terdahulu menyebutkan bahwa EM4 menghasilkan sejumlah besar enzim mencerna serat kasar seperti selulase dan mannase. Keuntungan Lactobacillus dalam EM4 dalam mencerna serat kasar adalah karena bakteri tidak menghasilkan serat kasar dalam aktivitasnya, sehingga mereka lebih efektif dalam menurunkan serat kasar. Fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi dan juga palatabilitas. Pemberian pakan tambahan fermentasi tepung daun binahong  sebagai feed adiktif memiliki potensi terhadap peningkatkan sistem imun sehingga ayam sehat, maka produksi telur akan meningkat dan stabil. Laying hens are animals that are easily stressed and susceptible to disease. In order to overcome this situation, it is necessary to find alternative herbal ingredients that do not cause residues in chicken eggs, namely by providing additional feed with fermented binahong leaf flour. Binahong is one of the plants that can increase vitality and endurance. Phytobiotic content in binahong leaf flour (phenol 85.30 mg/kg, total flavonoids 47.40 mg/kg, saponins 66.00 mg/kg, and alkaloids 2.60 mg/kg). Poultry that has a single digestive system is not good at digesting high crude fiber feed. The need for crude fiber in laying hens is a maximum of 7%, so an analysis of the benefits of fermentation using EM4 was carried out. In previous studies, it was stated that EM4 produces a large number of enzymes digesting crude fiber such as cellulase and mannase. The advantage of Lactobacillus in EM4 in digesting crude fiber is that bacteria do not produce crude fiber in their activity, so they are more effective in reducing crude fiber. Fermentation can increase nutritional value and also palatability. The addition of fermented binahong leaf flour feed as an addictive feed has the potential to increase the immune system so that chickens are healthy, so egg production will increase and be stable.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 612-624
Author(s):  
Tati Murniati ◽  
Ahmad Muchlis

Ketersediaan nutrisi pada induk baik melalui suplai dari makanan maupun hasil metabolisme induk mempunyai pengaruh sangat luas pada pertumbuhan fetus selama kebuntingan.  Sangat diperlukan upaya perbaikan ketersediaan nutrisi melalui peningkatan sekresi endogen hormon metabolisme dan metabolit penting dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya.  Pengetahuan profil metabolik dapat berguna dalam memprediksi masalah metabolik.  Penelitian ini dirancang mengikuti pola factorial  2 x 4 dengan 9 ulangan, sehingga jumlah kambing yang digunakan sebanyak 72 ekor induk kambing, yang terdiri dari kelompok kambing Peranakan Etawa dan kambing Kacang Pemberian pakan selama kebuntingan dibagi dalam 3 perlakuan  induk bunting awal (umur kebuntingan 1 sampai 3 bulan), induk bunting akhir (umur kebuntingan 3 sampai 5 bulan), induk bunting tampa pemberian pakan suplemen dan Induk bunting dengan suplementasi selama kebuntingan.  Pemberian pakan suplemen dapat meningkatkan pertambahan berat badan induk bunting.  Waktu yang optimum pemberian pakan suplemen pada induk bunting memberikan pertambahan berat badan yang tinggi pada umur kebuntingan 1 sampai 3 bulan (awal).  Kandungan glukosa darah dipengaruhi oleh jenis kambing dan umur kebuntingan.  Kandungan glukosa darah tertinggi pada induk yang diberi pakan suplemen selama kebuntingan tetapi tidak berbeda pada kebuntingan awal dan akhir.  Kandungan metabolit darah (urea dan kreatinine) tidak dipengaruhi oleh umur kebuntingan, dan kandungan metabolit darah relatif lebih tinggi pada ternak yang diberi pakan suplemen The availability of nutrients in the mother either through the supply of food or the results of the metabolism of the mother has a very broad influence on the growth of the fetus during pregnancy. It is necessary to improve the availability of nutrients by increasing the endogenous secretion of metabolic hormones and important metabolites and other growth factors. Knowledge of the metabolic profile can be useful in predicting metabolic problems. This study was designed to follow a 2 x 4 factorial pattern with 9 replications, so that the number of goats used were 72 mother goats, consisting of Etawa Peranakan goats and Kacang goats. 3 months), late pregnant women (gestational age 3 to 5 months), pregnant women without supplementation of feed and pregnant women with supplementation during pregnancy. Supplementary feeding can increase the weight gain of pregnant mothers. The optimum time of giving supplementary feed to pregnant mothers gives high weight gain at 1 to 3 months of gestation (early). Blood glucose content is influenced by the type of goat and gestational age. The blood glucose content was highest in broodstock fed supplements during pregnancy but did not differ in early and late pregnancy. The content of blood metabolites (urea and creatinine) was not affected by gestational age, and the content of blood metabolites was relatively higher in livestock fed supplementary diets.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 561-571
Author(s):  
Abdul Halik ◽  
Fatmawati Fatmawati ◽  
Saiman Sutanto ◽  
Suriana Laga ◽  
Ramdanis Ramdanis

Produksi rumput laut (Eucheuma cottonii) di Sulawesi Selatan meningkat signifikan dan berkontribusi terhadap total produksi di Indonesia. Namun peningkatan produksi belum dimanfaatkan secara maksimal khususnya pada bidang pangan. Fakta ini sangat berkaitan dengan strategi dalam pengololahan pasca panen. Salah satu strategi pengolahan diversifikasi produk pangan yakni membuat bakso dengan surimi ikan lele. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh komposit surimi ikan lele (Clarias) dan bubur rumput laut (Eucheuma cottonii), terhadap mutu bakso. Metode penelitian eksperimen, yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan  empat perlakuan, yaitu: faktor A sebagai perlakuan persentase bubur rumput laut (30%, 20%, 10%, dan  0%), sedangkan faktor B sebagai perlakuan persentase surimi lele (45%, 55%, 65%, dan 75%) dengan tiga kali ulangan. Parameter penelitian kadar protein, dan (uji sensorik dengan skalah hedonik) terhadap warna, aroma, tekstur, dan citarasa. Hasil penelitian diperoleh kandar protein bakso terendah 13,02% dan tertinggi 19,95% sehingga semua perlakuan memenuhi Syarat Mutu Bakso Ikan SNI No. 01-3818:2014. Sedangakan perlakuan 10% bubur rumput laut dan 65% surimi uji organoleptik memiliki nilai kesukaan warna (3,95/suka), aroma (3,93/suka), tekstur/kekenyalan (3,93/suka), dan citarasa (4,12/suka). Berdasarkan rerata nilai disimpulkan bahwa uji organoleptik bakso oleh panelis berada pada level suka. The production of seaweed (Eucheuma cottonii) in South Sulawesi increased significantly and contributed to the total production in Indonesia. However, the increase in production has not been used optimally, in the food sector. This fact is closely related to strategies in post-harvest processing. One of the food product diversification processing strategies is the manufacture of meatballs with catfish surimi. The purpose of the study was to analyze the effect of the composite of catfish surimi (Clarias) and seaweed (Eucheuma cottonii), on the quality of meatballs. Experimental research method, using Completely Randomized Design (CRD) with two factors and four treatments, namely: factor A as the percentage treatment of seaweed slurry (30%, 20%, 10%, and 0%), while factor B as the percentage treatment catfish surimi (45%, 55%, 65%, and 75%) with three replications. Research parameters protein content, and (sensory test with hedonic scale) on color, aroma, texture, and taste. The results obtained that the lowest protein content of meatballs was 13.02% and the highest was 19.95% so that all treatments met the Quality Requirements for Fish Meatballs SNI No. 01-3818:2014. Meanwhile, the treatment of 10% seaweed porridge and 65% surimi organoleptic test had a preference value of color (3.95/like), aroma (3.93/like), texture/elasticity (3.93/like), and taste (4.12/like). Based on the average value that the organoleptic test of meatballs by the panelists, was at the level of liking.


2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 532-543
Author(s):  
Muhammad Idrus ◽  
Nurhapsa Nurhapsah ◽  
Yusriadi Yusriadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah faktor luas lahan, jumlah tenaga kerja ,biaya produkisi dan bibit berpengaruh terhadap pendapatan petani padi di Kecamatan Duampanua Kelurahan Pekkabata dan Untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh diantara luas lahan, jumlah tenaga kerja, biaya produkisi dan bibit terhadap pendapatan petani padi di Kelurahan Pekkabata Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode anilisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel luas lahan jumlah tenaga kerja, biaya produksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani padi di Kecamatan Duampanua Kelurahan Pekkabata. This study aims to find out whether the factors of land area, number of workers, production costs and seeds affect the income of rice farmers in Duampanua District, Pekkabata Village and to find out what factors are the most influential among land area, number of workers, production costs and seeds on the income of rice farmers in Pekkabata Village, Duampanua District, Pinrang Regency.  The data used in this study are primary and secondary data.  The data analysis method used is descriptive method and multiple linear regression method.  The results showed that the variables of land area, number of workers, production costs had a significant influence on the income of rice farmers in Duampanua District, Pekkabata Village.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document