Jurnal BINAKES
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Poltekkes Kemenkes Jambi

2776-3633, 2776-2076

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-4
Author(s):  
Lia Artika Sari ◽  
Enny Susilawati

ABSTRAK Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang paling utama di dunia, sekitar 40 wanita tiap harinya terdiagnosa kanker leher rahim. Kanker leher rahim disebabkan oleh virus HPV, infeksi HPV sendiri sering kali tidak menimbulkan gejala. Desa Suka Maju merupakan salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi dan mempunyai jumlah wanita usia subur berjumlah 820 orang, namun hanya 17,11% wanita usia subur yang baru memanfaatkan pelayanan IVA.Metode: Dengan memberikan penyuluhan kepada wanita usia subur dengan (WUS) sebanyak 40 orang, dan diberikan pre dan post test untuk mengevaluasi pengetahuan wanita usia subur mengenai pemeriksaan IVA Hasil: terjadi kenaikan pengetahuan wanita usia subur di Desa Sukamaju sebesar 87,5%.Kesimpulan: Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan wanita usia subur terhadap pentingnya pemeriksaan IVA. ABSTRACT Background: Cancer is one of the most common causes of death in the world. About 40 women are diagnosed with cervical cancer every day. Cervical cancer is caused by the HPV virus, HPV infection itself often causes no symptoms. Suka Maju Village is one of the villages in Muaro Jambi Regency that has 820 women of childbearing age, but only 17.11% of women of childbearing age have just used IVA services.Methods: employed in community service was to provide counseling to women of reproductive age with (WUS) as 40 women, and then given pre and posttests to evaluate the knowledge of women of childbearing age After being given counseling on IVA examinations. In brief,Result: There was an increase in the knowledge of women of childbearing age in Sukamaju Village by 87.5 %. Conclusion: Health education can increasedthe knowledge of women of childbearing age on the importance of IVA Chencking


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Vevi Suryenti Putri ◽  
Kartini Kartini ◽  
Ayu Furqani

ABSTRAKLatar Belakang: Covid-19 adalah keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang. penularannya melalui mata, hidung dan mulut. Cara mengantisipasi peningkatan penyebaran dan jumlah infeksi, masyarakat dihimbau untuk melakukan pola hidup sehat baru sesuai protokol kesehatan salah satunya dengan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun. Metode: Sasaran kegiatan adalah warga RT 15 Buluran Kenali Kota Jambi. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan edukasi dengan metode ceramah, tanya jawab dan demostrasi cuci tangan pakai sabun dan air mengalir melalui 9 langkah cuci tangan baik secara online dan offlineHasil: Sebelum penyuluhan hanya 65% warga RT.15 Buluran Kenali yang mengetahui tentang cara dan langkah mencuci tangan yang baik dan benar 65% dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan menjadi 90% sehingga pengetahuan meningkat sebanyak 25%.Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan setelah pemberian edukasi dan demonstrasi cuci tangan yang baik dan benar ABSTRACTBackground: Covid-19 is a large family of viruses that cause mild to moderate upper respiratory tract infections. Transmission is through the eyes, nose and mouth. To anticipate an increase in the spread and number of infections, public is encouraged to adopt a new healthy lifestyle in line with health protocols to maintain cleanliness by washing hands with soap.Method: The subjects were the residents of RT 15 Buluran of Jambi city. The activities carried out were providing education with the lecture method, question and answer method, and demonstration of washing hands with soap and running water through 9 steps of washing hands both online and offline.Results: Before counseling, only 65% of residents recognized on the ways and how to wash hands properly and correctly by 65%, and after treatment and being given health education it became 90%. It indicated that there was an increase in terms of knowledge by 25%..Conclusion: The knowledge was increased after education and demonstration of proper washing hand


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 10-16
Author(s):  
Netha Damayantie ◽  
Rusmimpong Rusmimpong

ABSTRAKLatar Belakang: Kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung pada kaum perempuan masih rendah, masih adanya stigma bahwa kesehatan kaum laki-laki lebih penting, masih banyak profesional medis yang beranggapan penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit kaum laki-laki. Pada perempuan gejalanya memang tidak khas, sehingga seringkali terlewatkan. Metode:Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 58 wanita di Kelurahan Simpang Tiga Sipin. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan sosial, berupa penyuluhan kesehatan tentang faktor resiko penyakit kardiovaskuler pada wanita, demonstrasi pengisian Framingham Risk Score (FRS) dan relaksasi otot progresif. Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan dari 33% menjadi 66% pengetahuan tinggi. Pada saat pengisian FRS hanya 8 orang yang mampu mengisi secara lengkap. Peserta antusias melakukan latihan relaksasi otot progresif. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan mengenai upaya pencegahan penyakit kardiovaskule melalui identifikasi rasio dan latihan fisik pada wanita. ABSTRACTBackground: Awareness of the importance of heart health in women is still low, there is still a stigma that men's health is more important. There are still many medical professionals who think cardiovascular disease (CVD) is a disease of men. The symptoms in woman are not typical, so they are often overlooked.Methods: Partners of this community service activity are 58 women in Simpang Tiga Sipin Village. The activity was carried out with a participatory and social approach, in the form of health education about risk factors for cardiovascular disease in women, demonstrations on filling out the Framingham Risk Score (FRS) and progressive muscle relaxation.Result: There is an increase in knowledge from 33% to 66% of high knowledge. At the time of filling the FRS only 8 people were able to fill it completely. Participants were enthusiastic about doing progressive muscle relaxation exercises. Conclision: There was an increase in knowledge of cardiovascular disease trough identification ratio and physical excercise


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 5-9
Author(s):  
Ika Murtiyarini ◽  
Yuli Suryanti ◽  
Ajeng Galuh Wuryandari

ABSTRAKLatar Belakang: Masalah kebidanan di masyarakat merupakan masalah yang kompleks dan perlu mendapat perhatian. Kader kesehatan merupakan sasaran yang tepat dalam pelaksanaan program kesehatan karena dianggap sebagai tempat rujukan pertama pelayanan kesehatan. Kader kesehatan dilatih dan berfungsi sebagai monitor, pengingat dan pendukung untuk mempromosikan kesehatan. Metode: Peningkatan pengetahuan kader dilakukan melalui penyuluhan dengan memberikan buku saku pada sasaran sebanyak 30 orang. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Penyengat Olak Kec. Jambi Luar Kota Kab. Muaro Jambi. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang deteksi dini komplikasi masa nifas dari 23% yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 60% setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyakat.Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan kader setelah diberikan penyuluhan deteksi dini komplikasi masa nifas melalui buku saku ABSTRACTBackground: The issue of midwifery in the community is a complex issue and needs some attention. Health cadres as the right target in implementing health programs are considered as the first referral point for health services. They are trained and serve as monitors, reminders and supporters to promote health.Method: Increasing cadres' knowledge was carried out through counseling by providing pocket books to a target of 30 people. Knowledge is measured by using questionnaires. This community service was carried out in May 2019 in Penyengat Olak Village, Jambi Luar Kota sub-district in Muaro Jambi regency.Results: There was an increase in cadres' knowledge on early detection of postpartum complications from 23% with good knowledge to 60% after community service activities were carried out.Conclusion: There was an increase of the cadre knowledge after given education on early detection of postpartum complication trough pocket books


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 17-24
Author(s):  
Karin Tika Fitria ◽  
Naning Nur Handayatun

ABSTRAKLatar Belakang: Eliminasi plak yang merupakan etiologi utama penyakit gigi karies dan periodontal menjadi kunci pencegahan penyakit gigi dan mulut. Penggunaan sumba yang sebelumnya telah terbukti dapat mendeteksi plak merupakan bahan yang mudah dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyikat gigi dengan penggunaan sumba sebagai bahan untuk visualisasi plak gigiMetode: Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada murid kelas 5 SDN 33/IV Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan diawali dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi dan praktik pembuatan disclosing solution atau plak detector dari sumba. Bimbingan menyikat gigi secara personal serta lomba gigi bersih sebagai positive reinforcementHasil: Peningkatan pengetahuan sebanyak 100% pada anak yang diberikan penyuluhan dan demonstrasi penggunaan sumba sebagai plak detector. Perbedaan bermakna skor plak (p=0,000) terlihat antrara sebelum dan sesudah penyuluhan, demonstrasi, praktik penggunaan sumba dan bimbingan menyikat gigiKesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan dan peningkatan nilai skor plak setelah pemberian penyuluhan, demonstrasi, praktik pengunaan sumba serta bimbingan menyikat gigi pada anak ABSTRACTIntroduction: Elimination of plaque, as the main etiology of caries and periodontal disease, is the key to preventing dental and oral diseases. The use of sumba, which has previously been proven to be able to detect plaque, is a material that is easily accessible by various groups of people. This community service activity aims to improve tooth brushing skills by using sumba to visualisize the dental plaque.Methods: Community service activities were carried out on 5th grade students of SDN 33 / IV Penyengat Olak, Muaro Jambi Regency. The activity began with dental and oral health education, demonstration and practice of making disclosing solutions or plaque detectors from Sumba. Guidance on personal brushing and clean teeth competitions as positive reinforcementResults: 100% increase in knowledge in children who were given counseling and demonstrations on the use of Sumba to visualize the dental plaque. Significant differences in plaque scores (p = 0.000) were seen between before and after counseling, demonstrations, practice of using Sumba and guidance on brushing teeth.Conclusion: There was an increase in knowledge and an increase in the value of plaque scores after counseling, demonstrations, the practice of using Sumba and guidance on brushing teeth in children.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 33-38
Author(s):  
Sukarsih Sukarsih ◽  
Aida Silfia

ABSTRAKLatar Belakang: Hasil Riskesdas tahun 2018 sebesar 41,4% anak berusi 10-14 tahun di Indonesia memiliki masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya dan sebesar 37,7% penduduk di Provinsi Jambi memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut, dan 96,5% anak usia 10-14 tahun di Indonesia menyikat gigi setiap harinya, dan 1,4 % yang menyikat gigi dengan waktu yang tepat. Metode: Murid kelas I, II, III Madrasah Diniyah Takmiliayah Al-Banat Kab. Muaro Jambi yang berjumlah 68 orang belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dari petugas kesehatan.Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan cara menyikat gigi dengan media poster pada murid Kelas I, II, III Madrasah Diniyah Takmiliayah Al-Banat Kab. Muaro Jambi Hasil: adanya peningkatan pengetahuan cara menyikat gigi pada kriteria tinggi sebelum diberi penyuluhan sebesar 29,41% menjadi 82,35% sesudah diberi penyuluhan dengan menggunakan media poster. Ada peningkatan keterampilan cara menyikat gigi kriteria baik sebanyak 25% menjadi 86,76% setelah diberi penyuluhan cara menyikat gigi menggunakan media posterKesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan acra menyikat gigi setelah diberikan penyuluhan dengan media poster ABSTRACTBackground: The results of Riskesdas in 2018 reported 41.4% of children aged 10-14 years in Indonesia had problems with their teeth and mouth health, and 37.7% of the population in Jambi Province had dental and oral health problems, and 96.5% of children aged 10- 14 years in Indonesia brushed their teeth every day, and 1.4% of children brushed their teeth with the right time.Methods: The first, second, third grade of Madrasah Diniyah Takmiliayah Al-Banat in Muaro Jambi regency, totaling 68 people, have never received dental and oral health education from health workers. Therefore, this community service aimed to increase knowledge and skills on how to brush teeth properly with poster media for the students of the first, second, and third grade in Madrasah Diniyah Takmiliayah Al-Banat in Muaro Jambi regency.Results: showed an increase in knowledge on how to brush teeth at high criteria before counseling from 29.41% to 82.35% after counseling by using poster media. Additionally, there was an increase in skills on how to brush teeth with good criteria by 25% to 86.76% after counseling on how to brush teeth using poster mediaConclusion: There was an increase on knowledge to brush the teeth after education using meda poster


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document