scholarly journals Efektifitas Teknik Anger Management dalam Mengelola Emosi Marah yang dilakukan melalui e-counseling di SMP Islam Al Azhar 12 Rawamangun

2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 14-22
Author(s):  
Happy Karlina Marjo ◽  
Ayu Lestari

EFEKTIFITAS TEKNIK ANGER MANAGEMENT DALAM MENGELOLA EMOSI MARAH YANG DILAKUKAN MELALUI E-COUNSELING DI SMP ISLAM AL AZHAR 12 RAWAMANGUN EFEKTIFITAS TEKNIK ANGER MANAGEMENT DALAM MENGELOLA EMOSI MARAH YANG DILAKUKAN MELALUI E-COUNSELING DI SMP ISLAM AL AZHAR 12 RAWAMANGUN Ayu Lestari ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik anger management dalam mengelola emosi marah pada satu siswa kelas IX di SMPI Al Azhar 12 Rawamangun. Metode penelitian adalah Single Subject Research dengan desain penelitian A-B. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi yang dikembangkan melalui indikator pengekspresian kemarahan oleh Spielberger yaitu Anger In, Anger Out, dan Anger Control. Teknik analisis data menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada indikator Anger In mengalami penurunan dari kondisi baseline 13,7(sangat rendah) dan kondisi intervensi sebesar 13,6 (sangat rendah) hal yang sama terjadi pada indikator Anger Out mengalami penurunan sebesar pada baseline sebesar 30 (sangat tinggi) dan setelah intervensi menjadi 17,4 ( sedang) sesedangkan pada indikator Anger Control menunjukkan peningkatan, pada baseline diperoleh rata-rata sebesar 9 ( sangat rendah) dan setelah intervensi menjadi 23 (tinggi) . kenaikan dan penurunan pada anger out dan anger control tidak harus sama , bisa lebih besar pada kenaikan di anger in dan lebih kecil penurunan di anger out maupun sebaliknya. Adanya penurunan pada Anger Out dan adanya peningkatan pada Anger Control menunjukkan bahwa anger management berpengaruh dalam membantu anak dalam mengelola ekspresi emosi marahnya.   The research aims to find out the influence of anger management techniques in managing angry emotions in one grade IX student at SMPI Al Azhar 12 Rawamangun. The research method is Single Subject Research with A-B research design. Data collection uses observation instruments developed through Spielberger's anger expression indicators Anger In, Anger Out, and Anger Control. Data analysis techniques use analysis in conditions and analysis between conditions. The results obtained from this study are in anger in indicators decreased from baseline conditions of 13.7 (very low) and intervention conditions of 13.6 (very low) the same thing occurred in anger out indicator decreased by 30 (very high) baseline and after intervention to 17.4 ( moderate) as in anger control indicator showed improvement, on the baseline obtained an average of 9 ( very low) and after intervention to 23 (high) . increase and decrease in anger out and anger control does not have to be the same, it can be greater on the increase in anger in and smaller decrease in anger out or vice versa. The decrease in Anger Out and the increase in Anger Control shows that anger management has an effect in helping children manage their expressions of angry emotions. . Keywords: Anger, Anger Expression, Anger In, Anger Out, Anger Control, behavior, cognitive, Individual counseling, Anger Management

2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 9-23
Author(s):  
Sjenny Anggraeni Indrawati ◽  
Michiko Mamesah ◽  
Audia Purnama Putri

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behavior Play Therapy untuk Anger Expression pada satu siswa kelas VI SD Al Irsyad Al Islammiyah, Bekasi, Jawa Barat. Metode penelitian adalah Single Subject Research dengan desain penelitian A-B. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi yang dikembangkan melalui indikator pengekspresian kemarahan oleh Spielberger yaitu Anger In, Anger Out, dan Anger Control. Teknik analisis data menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada indikator Anger In mengalami penurunan dari kondisi baseline hingga kondisi intervensi sebesar 1.3, hal yang sama terjadi pada indikator Anger Out mengalami penurunan sebesar 5.8 sedangkan pada indikator Anger Control menunjukkan peningkatan sebesar 7.2. Adanya penurunan pada Anger Out dan adanya peningkatan pada Anger Control menunjukkan bahwa Cognitive Behavioral Play Therapy berpengaruh dalam membantu anak dalam mengelola ekspresi emosi marahnya. Kata Kunci: Kemarahan, Anger Expression, Anger In, Anger Out, Anger Control, perilaku, kognitif, konseling Individual, cognitive behavioral play therapy.


2003 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 133-144 ◽  
Author(s):  
Christopher F. Sharpley

Although the last 20years have seen a focus upon evidence-based therapies, there are arguments that much of the so-called “evidence” produced is, in fact, irrelevant to the mental health practitioner in the field, principally because of the use of large-scale group designs in clinical controlled studies of the effectiveness of one therapy over another. By contrast, and with particular relevance to the practitioner who is both scientist and therapist, single subject research designs and methodologies for data analysis can be applied in ways that allow for generalisation to everyday practice. To inform the readership, the rationale underlying n = 1 studies is described, with some explanation of the major designs and their application to typical cases in guidance and counselling. Issues of inferential deductions from data, variations of design, data analysis via visual and statistical procedures, and replication are discussed. Finally, a case is argued for the introduction of n = 1 reports within the Australian Journal of Guidance and Counselling to better inform the readership about clinical research findings relevant to their practices.


Author(s):  
Nirwana AR

The research aimed at finding out (i) Whether corrective feedback could minimize students’ linguistic error; (ii) Which type of corrective feedback had more permanent effect on students’ writing accuracy. The research applied single-subject experiment design. Data analysis in single-subject research typically was based on visual inspection and analysis of graphic presentation. The step are writing test, ratio, scoring and compare. In this study, six treatment groups and no control group were used. All treatment groups received in different types of CF on their writing tests. Treatment 1 (T1) received Direct CF, treatment 2 (T2) received indirect CF, treatment 3 (T3) received metalinguistic CF, treatment 4 (T4) received reformulation CF, treatment 5 (T5) received focused CF, Treatment 6 (T6) received unfocused CF. The findings indicated that (i) CF could minimize students’ linguistic errors except focused CF on vocabulary; (ii) Based the result of the data analysis using analytic rating scale and composite rating scale showed that direct CF had the most effective in minimizing students’ linguistic error in vocabulary, language use and mechanics than the other types of CF, so direct CF could be categorized having more permanent effect on students’ writing accuracy.


2001 ◽  
Vol 68 (4) ◽  
pp. 228-236 ◽  
Author(s):  
Mary Tang

This retrospective quasi-experimental study evaluated the effectiveness of an anger management group program for clients with mental health problems. The program, based on the cognitive-behavioral approach, was offered by outpatient mental health occupational therapy services of a community general hospital. Sixty-four clients, about 59% diagnosed with depressive disorder, enrolled in the program and participated in the study. The pre-treatment and post-treatment scores of the participants on the Anger Control Inventory and the State-Trait Anger Expression Inventory were compared. The results indicated significant reduction in the overall experience of intense anger, improvement in cognitive and behavioural coping mechanisms, and significant improvement in anger control after treatment. Most respondents (90%) found the program definitely helpful. The pace of the program and the variety of learning activities were identified as areas for improvement. The results showed the program had positive impact on anger management. Useful suggestions were identified for continuous quality improvements of the program.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Nia Sutisna ◽  
Yeni Rachmawati

Kesulitan yang dihadapi oleh anak cerebral palsy dengan tipe spastik yaitu ia memiliki kesulitan dalam menggunakan otot-ototnya untuk bergerak, disebabkan adanya kekejangan pada otot, akibatnya gerakan tubuh menjadi terbatas dan lambat. Dampak dari kekejangan atau kekakuan yang dialami anak cerebral palsy tipe spastik diantaranya adalah hambatan dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan otot, yaitu kemampuan motorik halus seperti dalam kegiatan bina diri dan belajar. Untuk mengembangkan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik dibutuhkan suatu metode atau aktivitas pembelajaran yang tepat agar kemampuan motorik halus yang dimiliknya dapat dikembangkan. Salah satunya dengan aktivitas kolase yang dilakukan guna melatih motorik halus anak, koordinasi mata dan tangan melalui sebuah aktivitas yang menyenangkan serta bermanfaat. Kolase merupakan teknik yang kaya akan aktivitas yang memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus terutama kelenturan dalam menggunakan jari-jarinya seperti merobek dan menempel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas kolase berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik kelas VII di SMPLB-D YPAC Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A. Teknik pengumpulan data melalui tes perbuatan dan teknik analisis data menggunakan persentase, dengan indikator mampu mengambil dan meletakkan benda dalam berbagai posisi, mampu memasang dan melepas resleting celana, serta mampu memasang dan melepas kancing baju. Hasil penelitian diperoleh mean level baseline 1 (A-1) sebesar 50,97%, mean level intervensi (B) sebesar 71,8% dan mean level baseline 2 (A-2) sebesar 85,29%. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa melalui aktivitas kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik (MBY), terbukti dari kenaikan mean level pada setiap sesi. Hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik dalam pemilihan aktivitas pembelajaran pada anak cerebral palsy. Difficulties arising from the child's spastic cerebral palsy type is a person who has difficulty in using his muscles to move that affects muscle spasm. The impact of spasticity or stiffness experienced by children of cerebral palsy type is an obstacle in performing activities related to muscle ability. To develop fine motor abilities in students, the type of cerebral palsy spastic technology or the proper learning activities for fine motor skills that can be developed. This study was conducted to determine whether the collage process can improve fine motor skills in grade VII cerebral palsy spastic students at SMPLB-D YPAC Bandung. The research method used is Single Subject Research (SSR) with A-B-A research design. Data processing techniques through tests and data analysis techniques using percentages, with indicators that can be used in various positions, able to load and finish pants, and able to lift and remove clothes. The result of the research obtained average level of baseline 1 (A-1) equal to 50,97%, mean intervention level (B) equal to 71,8% and mean level of baseline 2 (A-2) equal to 85,29%. The results of this study suggest that through the collage stage can improve fine motor skills in students of cerebral palsy spastic type (MBY), as evidenced by the increase in the average rate in each session.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 15-23
Author(s):  
Fiani Nurafifah Ardin ◽  
Dian Indihadi ◽  
Taopik Rahman

The main problem in this research is how the ability of children to write hijaiyah letters before and after using hijaiyah card media, is there any constraints on using hijaiyah card media in writing hijaiyah letters, is there any influence of hijaiyah letter cards on children's ability to write hijaiyah letters. The purpose of this study was to determine the ability of children to write Hijaiyah letters before and after using hijaiyah letter media, to find out the constraints in using hijaiyah letter media in writing hijaiyah letters, the influence of hijaiyah letter media on children's ability to write hijaiyah letters. Letter cards are the use of a number of cards as a tool for learning to read by seeing and remembering the shape of letters. This research was conducted in RA Ath Thoha Cipedes Subdistrict, Panglayungan Village which aims to describe differences in the ability to write hijaiyyah letters in the control class and in the experimental class in children aged 5-6 years using hijaiyyah letter cards. Subjects in this study were children aged 5-6 years. This research uses a quantitative approach with the research method in Experimental Design. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, documentation, questionnaires. The research findings show that from the results of data analysis the influence of the use of hijaiyyah letter media on early childhood writing skills in RA Ath Thoha Tasikmalaya. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan anak menulis huruf hijaiyah sebelum dan sesudah menggunakan media kartu huruf hijaiyah, adakah kendala penggunakan media kartu huruf hijaiyah dalam menulis huruf hijaiyah, adakah pengaruh media kartu huruf hijaiyah terhadap kemampuan anak menulis huruf hijaiyah. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan anak menuli huruf hijaiyah sebelum dan sesudah menggunakan media kartu huruf hijaiyah, untuk mengetahui kendala dalam penggunaan media kartu hurufu hijaiyah dalam menulis huruf hijaiyah, adanya pengaruh media kartu huruf hijaiyah terhadap kemampuan anak menulis huruf hijaiyah. Kartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu sebagai alat bantu untuk belajar membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf. Penelitian ini dilakuka di RA Ath Thoha Kecamatan Cipedes, Kelurahan Panglayungan yang bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis huruf hijaiyyah di kelas kontrol dan dikelas eksperimen pada anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan kartu huruf hijaiyyah. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan eksperimen subjek tunggal (Single Subject Research) dengan menggunakan desain  A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Putu Ayu Suci Puspita Sari ◽  
Sultani Sultani ◽  
Laelatul Anisah

Internet sangat bermanfaat jika tidak disalahgunakan, janganlah kita sampai lalai akan dampak dari penggunaan internet karena jika penggunaan yang berlebihan maka akan menjadi boomerang  bagi si pengguna.  Tujuan  penelitian ini adalah untuk menurunkan penggunaan internet siswa kelas VIII H di SMP Negeri 4 Banjarbaru dengan manajemen diri (Self-management). Dalam layanan konseling individual. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu dengan single subject design (SSD) dengan design A-B. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas  VIII H di SMP Negeri 4 Banjarbaru dengan sampel 3 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah inventori penyalahgunaan internet hasil penelitian menunjukan sebelum di berikan teknik self managamement dalam penggunaan konseling individual rata-rata skornya adalah 256.67 (63.53%), dan sesudah diberikan teknik self managamement dalam penggunaan konseling individual rata-rata skornya adalah 198 (48.01%). Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa layanan konseling individual dengan teknik self management mampu memberikan penurunan terhadap penyalahgunaan internet siswa.__________________________________________________________The internet is very useful if it is not misused, let us not be negligent of the impact of internet use because if excessive use it will become a boomerang for the user. The purpose of this study was to reduce the internet usage of students of class VIII H in SMP Negeri 4 Banjarbaru with self-management. In individual counseling services. This research is an experimental research, namely with a single subject design (SSD) with A-B design. The subjects of this study were students of class VIII H at SMP Negeri 4 Banjarbaru with a sample of 3 students. The instrument used was an internet abuse inventory. The results showed before being given self-management techniques in the use of individual counseling the average score was 256.67 (63.53%), and after being given self-management techniques in the use of individual counseling the average score was 198 (48.01% ). Based on the conclusions of the results of this study indicate that individual counseling services with self management techniques can provide a reduction in student internet abuse.


2017 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Yuliati Hasanah

Abstract Self management is a strategy in which the cognitive behavioral approach in the application, subject to the expected full attendance during the intervention process. NAP is an HIV patient and had undergone antiretroviral therapy. Saturation, fatigue experienced by NAP during the ARV therapy, so found some times subject medical leave provisions. Healthy behavior in a sick person (in this case a person suffering from HIV) one of which is adherent to treatment that must be endured. This research aims to gain result the applying of self management techniques against medication adherence of NAP patient with HIV in the Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi PutraYogyakarta. This study focuses on the application of self-management techniques that include self-monitoring, self reinforcement and self evaluation of medication adherence that includes aspects of belief, accept and act on the subject. Researchers used quantitative approach by using the method of single subject design N = 1 model A-B-A now where the measurements and observations made in each phase. The subject in this study as many as one person with initials NAP. The purpose of this study is to look at the effect of applying the self management technique against NAP’s medication adherence. The results of this study indicate that the application of self-management techniques have a positive effect in improving NAP’s medication adherence with skor of 2SD smaller than skor of the mean phase difference A2 and A1. Stages through the application of this technique is extracting and determining value, set goals, formulate an action plan, the implementation of self-monitoring, self reinforcement and self evaluation. Based on the analysis of the results of the study concluded that the motivation, participation and discipline will determine the effectiveness of the intervention. Support of family members is also important to support the commitment of the subjects in this therapy.Keywords: behavior modification, HIV, medication adherence, self-management AbstrakManusia dapat memutuskan dan menentukan dirinya sendiri. Berdasarkan asumsi tersebut teknik self management merupakan salah satu teknik modifikasi perilaku yang memfokuskan pada regulasi diri. Self management merupakan salah satu strategi dalam pendekatan perilaku kognitif dimana dalam penerapannya, subjek diharapkan kehadiran penuh selama proses intervensi. NAP adalah seorang penderita HIV dan telah menjalani terapi ARV. Kejenuhan, kelelahan dialami NAP selama mengikuti terapi ARV, sehingga ditemukan beberapa kali subjek meninggalkan ketentuan-ketentuan medis. Perilaku sehat pada orang sakit (dalam kasus ini seseorang yang menderita HIV) salah satunya adalah patuh terhadap pengobatan yang harus dijalani. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari penerapan teknik self management terhadap kepatuhan berobat subjek NAP sebagai penderita HIV di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra Yogyakarta. Penelitian ini menitikberatkan pada penerapan teknik self management yang mencakup self monitoring, self reinforcement dan self evaluation terhadap kepatuhan berobat yang mencakup aspek mempercayai (belief), menerima (accept) dan tindakan (act) pada subjek. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode single subject design N=1 dengan model A-B-A dinama pengukuran dan pengamatan dilakukan di setiap fase. Subjek dalam penelitian ini sebanyak satu orang dengan inisial NAP. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penerapan teknik self management terhadap kepatuhan berobat subjek NAP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik self management mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan kepatuhan berobat subjek NAP dengan nilai 2SD lebih kecil dari selisih mean fase A2 dan A1. Tahapan yang dilalui dalam penerapan teknik ini adalah penggalian dan penentuan value, menetapkan goals, merumuskan rencana tindakan, pelaksanaan self monitoring, self reinforcement dan self evaluation. Berdasarkan analisa hasil penelitian disimpulkan bahwa motivasi, peran serta dan kedisiplinan akan menentukan efektifitas intervensi. Dukungan anggota keluarga juga penting untuk mendukung komitmen subjek dalam terapi ini.Kata kunci:  HIV, kepatuhan berobat, modifikasi perilaku, self management


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document