Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 49)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Indonesia

2549-6360

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 128-136
Author(s):  
Firdaus Hendry Prabowo Yudho ◽  
Mela Aryani ◽  
Adi Rahadian ◽  
Asep Ramdan Afriyuandi ◽  
Andi Kurniawan Pratama

This research is motivated by researchers' curiosity about the perception and interest of the community to carry out general sports and rhythmic movement activities. The aim is to get a comprehensive and sufficient picture so that further research can be carried out in the future in creating a physically active and fit community. The study used survey methods for 5 categories of rhythmic activity that were popular in the community, namely SKJ Exercise, Low Impact Aerobics, High Impact Aerobics, Healthy Heart Exercise / Elderly, Zumba, and Dangdut Exercise. The conclusion of this study revealed a sufficient level of interest from the community towards Rhythmic activity as one of the interesting activities to maintain body fitness with the results that the average female respondents preferred rhythmic activity in general compared to male respondents.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Imas Damayanti ◽  
Yati Ruhayati
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi gizi mahasiswa program studi ilmu keolahragaan di Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan adalah food recall 24 jam. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pola konsumsi gizi mahasiswa program studi ilmu keolahragaan kurang baik. Hampir semua variabel gizi tidak dipenuhi angka kecukupan gizinya. Jumlah kecukupan energi, lemak, karbohidrat dan serat baik pada subjek laki-laki maupun perempuan tidak tercapai. Bahan kebutuhan serat hanya dipenuhi sekitar 20-30 persennya. Namun secara unik kebutuhan protein terpenuhi, bahkan sedikit di atas angka kecukupan gizi.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Trian Rizki Fauzan ◽  
Agus Rusdiana ◽  
Hamidie Ronald Daniel Ray

Kelelahan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas gerak seorang atlet, salah satunya yaitu kinematik seorang atlet seperti perubahan pada postur, sudut sendi, dan kordinasi antar sendi ketika atlet tersebut mengalami kelelahan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelelahan terhadap kinematik atlet rowing UKM Dayung UPI. 10 orang anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Dayung UPI nomor rowing berpartisipasi dalam penelitian ini. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest – Posttest Design. Instrument pengambilan data menggunakan 1 handycams (Sony 32GB HDR-PJ540), 1 Accutrend Plus, 100-meter ergometer rowing test, dan Burpee (Squat Thrust). Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Paired Sample T-test, dengan tingkat (Sig. 0.05). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada Angle of Hip Joint at Finish Phase (p= 0.005), Angle of Knee Joint at Finish Phase (p= 0.007), Angular Velocity of Hip Joint at Drive Phase (p= 0.006), dan Angular Velocity of Knee Joint at Drive Phase (p= 0.027) saat atlet rowing mengalami kelelahan. Hal ini menunjukan bahwa kelelahan dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinematik atlet rowing.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Badruzaman Badruzaman ◽  
Yudha M Saputra
Keyword(s):  
T Test ◽  

Tujuan study menginvestigasi pengaruh program pembelajaran renang selama 8 minggu terhadap peningkatan kemampuan dasar renang gaya bebas mahasiswa ilmu keolahragaan tingkat pemula. Pengukuran kemampuan dasar renang mencakup; kemampuan menyelam, mengapung, meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan, koordinasi gerakan kaki dan lengan, mengambil nafas, dan kemampuan renang gaya bebas lengkap. Subjek penelitian 30 orang (18 pria dan 12 wanita), rentang usia 19 – 21 tahun. Mereka sebagai perenang pemula. Desain prates-postes tanpa kontrol. Analysis menggunakan Paired  samples T test, 2-tailed, p =0.01 . Hasil: Kemampuan menyelam (pra = 17.16, pos = 20.38 Sc,  skor T = -12.36. Mengapung  (pra = 15.80, pos = 18.37 Sc., T = -14.25). Meluncur (pra = 3.60, pra = 5.03 m, T = -16.13). Gerakan kaki (pra = 5.73, pos = 7.10 m, T = 8.10). Gerakan lengan (pra = 7.88, pos = 10.39 m, T = -17.90). Koordinasi kaki dan lengan (pra = 9, pos = 11.63 m, T = -8.60). Nafas (pra = 1.93, pos = 4.23 f, T = -21.14). Renang lengkap gaya bebas (pra = 11.03, pos = 14.28 m., T = -21.25). Seluruh kemampuan dasar renang hasil pra-postes menunjukkan perbedaan yang signifikan p =0.000.01. Artinya program pembelajaran renang gaya bebas selama 8 minggu, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan dasar renang gaya bebas mahasiswa untuk pemula.Kata kunci: Pembelajaran renang, kemamuan dasar renang, gaya bebas, pemula.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Jembar Phitaloka ◽  
Agus Rusdiana ◽  
Iman Imanudin

Periodisasi latihan merupakan hal yang sangat penting untuk seorang atlet demi mencapai suatu prestatsi yang maksimal, selain itu dalam pembinaan olahraga prestasi khususnya cabang olahraga futsal, atlet dituntut harus mempunyai kondisi fisik yang prima. Penelitian ini menguji apakah terdapat peningkatan daya tahan anaerobic alaktasid pada tahap persiapan umum (TPU) dan jumlah kenaikan persentasenya dengan menerapkan periodisasi latihan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 12 atlet futsal Ilmu Keolahragaan angkatan 2019, pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Instrument yang digunakan yaitu RAST TEST (Running Based Sprint Anaerobic Sprint) dengan tujuan untuk mengukur tingkat kelelahan Anaerobik Alaktasid. Pengolahan data dianalisis menggunakan uji Wicolxon pada SPSS versi 25. Dari hasil data diperoleh nilai sig (p) 0,239 0.05 yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan periodisasi latihan pada tahap persiapan umum (TPU) terhadap daya tahan anaerobic alaktasid atlet futsal. Terjadi penurunan sebesar -2.53% dengan rata rata fatigue index awal 5,89 Watts/sec menjadi 7,25 Watts/sec.Training periodization is very important for athletes for making them be able to achieve maximum performance. In addition, in coaching achievement sports, especially futsal, athletes are required to have superfine physical condition. This present study aims at examining whether there is an increase in the anaerobic resistance of alactacids at the general preparation stage (TPU) and at observing the number of percentage increment by applying training periodization. Descriptive study with a quantitative approach is used as the research method in this research. The sample in this study is 12 futsal athletes from Sport Science students of 2019 batch, sampling is done using non probability sampling techniques. The instrument used is the RAST TEST (Running Based Sprint Anaerobic Sprint) with the aim to measure the fatigue level of Anaerobic Alactacid. The data were analysed using the Wicolxon test on SPSS version 25. From the data results, it is obtained a sig (p) value of 0.239 0.05, which means that there is no significant effect of training periodization at the general preparation stage (TPU) towards the anaerobic alactacid endurance of futsal athletes. There is a decrease of -2.53% with the initial average fatigue index of 5.89 Watts/sec to 7.25 Watts/sec.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Krisbi Sara ◽  
Risma Risma ◽  
Nana Sutisna
Keyword(s):  

Indonesia seperti negara berkembang lainnya mengalami permasalahan obesitas pada remaja. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjdinya obesitas  diantaranya adalah durasi tidur dan perilaku sedentari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara durasi tidur dan perilaku sedentari dengan body mass index pada siswa SMA Negeri 3 Ciamis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Correlational. Sampel berjumlah 36 orang siswa SMA di Kabupaten Ciamis. Instrumen yang digunakan untuk mengukur durasi tidur dan perilaku sedentari adalah alat ActivPal, sedangkan untuk mengukur body mass index adalah dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan siswa. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujiam hasil penelitian, dan hasil analisis korelasi pearson product moment rx1y = -0,264, bahwa terdapat hubungan negatif antara durasi tidur dengan body mass index dengan kekuatan sangat rendah. rx2y = 0,008, bahwa terdapat hubungan positif antara perilaku sedentari dengan body mass index dengan kekuatan sangat rendah. Sedangkan hasil analisis regresi linear multiples dengan hasil rx12y = 0,339, bahwa terdapat hubungan antar durasi tidur dan perilaku sedentari dengan body mass index.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 94-107
Author(s):  
Nanda Ibnasia Rahman ◽  
Hari Setijono ◽  
Oce Wiriawan

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik atlet hockey indoor putri Sumatera Utara pada persiapan PON XX 2021 Papua yang meliputi komponen kecepatan, kekuatan otot lengan, kelentukan, daya tahan anaerobik, dan daya tahan aerobik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 13 orang. Pengumpulan data melalui tes dan pengukuran pada komponen kondisi fisik yang meliputi: kecepatan, kekuatan otot lengan, kelentukan, daya tahan anaerobik, dan daya tahan aerobik.Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: kondisi fisik atlet hockey indoor putri Sumatera Utara pada persiapan PON XX 2021 Papua pada komponen kecepatan dengan hasil rata-rata 5,24 detik dalam kategori sedang. Komponen kekuatan otot lengan dengan hasil rata-rata 289,15 cm dalam kategori kurang. Komponen kelentukan dengan hasil rata-rata 17,62 cm dalam kategori kurang. Komponen daya tahan anaerobik dengan hasil rata-rata 62,52 detik dalam kategori kurang sekali. Komponen daya tahan aerobik dengan hasil rata-rata 39,98 ml/kg/min dalam kategori kurang. AbstractAim of this study to evaluate physical conditions of North Sumatera women’s indoor hockey athletes on preparation for PON XX 2021 Papua including speed, arm muscle strength, flexibility, anaerobic endurance, and aerobic endurance . The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The sample in this study amounted to 13 people. Data collection through tests and measurements on components of physical conditions including: speed, arm muscle strength, flexibility, anaerobic endurance, and aerobic endurance.The results of this study are as follows: physical condition of North Sumatera Women’s Indoor Hockey Athletes on Preparation for PON XX 2021 Papua on the speed component with an average yield of 5.24 seconds in the average category. Arm muscle strength components with an average yield of 289.15 cm in the below average category. Flexibility components with an average yield of 17.62 cm in the below average category. Anaerobic endurance components with an average yield of 62.52 seconds in the poor category. Aerobic endurance component with an average yield of 39.98 ml/kg/min in the below average category.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 108-119
Author(s):  
Muhamad Sazeli Rifki ◽  
Indah Putri Nuarye ◽  
Wilda Welis ◽  
Syamsuar Abbas

The purpose of this study was to determine the effect of aerobic exercise and motivation on decreasing body fat percentage of members of the D'Ladies Gymnastics Gymnastics Padang. This type of research is an experiment with a factorial design By Level 2 x 2. The sample was drawn using purposive sampling technique, so that the sample amounted to 40 people with criteria aged 20-30 years. Body fat instrument using Body Fat Analyzer and training motivation using Likert scale model questionnaire. Data were analyzed using ANOVA 2 x 2 and Tukey's follow-up test at α = 0.05. The results of hypothesis testing show, (1) there is a difference in the effect of Mixed Impact aerobic exercise and Low Impact aerobic exercise on decreasing body fat percentage, (2) there is an interaction between aerobic exercise and motivation on decreasing body fat percentage, (3) there is a difference in effect. Mixed Impact aerobic exercise and Low Impact aerobic exercise seen from high training motivation, and (4) there is no difference in the effect of Mixed Impact aerobic exercise and Low Impact aerobic exercise seen from low training motivation. It can be concluded that Mixed Impact aerobic exercise is better than Low Impact aerobic exercise in reducing body fat percentage when seen from high training motivation. As for low exercise motivation, both treatments can be given to decrease the percentage of body fat


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Basiran Basiran
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya para atlet Bulutangkis saat berlatih maupun bertanding mengalami keluhan rasa nyeri dan kelentukan extremitas bawah serta tidak mendapatkan penanganan yang lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas masase dan terapi latihan fleksibilitas terhadap pemulihan rasa nyeri dan kelentukan ekstremitas bawah pada atlet bulutangkis. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental. Metode yang digunakan adalah One-group Pretest-posttest Design. Populasi penelitian adalah anggota aktif UKM Bulutangkis Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 14 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah sit and reach box dan skala numerik nyeri. Teknik analisis yang dilakukan adalah analisis uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat efektivitas masase terhadap pemulihan rasa nyeri ekstermitas bawah pada atlet Bulutangkis dengan nilai t-hitung 14,05, rerata 4,54 dan taraf interval kepercayaan 95% dengan nilai terendah 3,85 dan nilai tertinggi 5,23. Terdapat efektivitas latihan fleksibilitas terhadap peningkatan kelentukan ekstremitas bawah pada atlet Bulutangkis dengan nilai t-hitung 5,67, rerata 2,45 dan taraf interval kepercayaan 95% dengan nilai terendah 1,53 dan nilai tertinggi 3,38. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa masase dan latihan fleksibilitas mampu memberikan perubahan terhadap rasa nyeri dan kelentukan extremitas bawah pada atlet.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Muh. Isna Nurdin Wibisana

While futsal is a pre dominant anaerobic endurance sport. Problem research of how the anaerobic endurance ability o extracurricular participants at the Semarang Indonesia Institute High School. The purpose of this study was to determine the anaerobic endurance of extracurricular participants at the Semarang Indonesia Institute High School.This research method uses a descriptive qualitative survey research design. The sample consisted of 16 male students participating in the extracurricular at the Semarang Indonesia Institute High School. The research instrument used the RAST (Running Anaerobic Sprint Test).The result of the study are based on the RAST Test. The test result show that the sample that has an index of fatigue is said to be tired as many as 12 samples (75%) while the samples that have said to be tired are as many as 4 samples (25%). An athlete’s physical condition can be predicted using the right test instrument.Based on data analysis and discussion, it can be concluded that the fatigur index an anaerobic endurance ability of futsal extracurricular participants at the Indonesia Institute of High School Semarang is tired. Test recommendations or endurance testing for futsal sports using Running Anaerobic Sprint Test (RAST)


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document