Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

92
(FIVE YEARS 61)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah

2548-463x, 1412-9833

2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 105-114
Author(s):  
Dian Rizqi Khusnul Khotimah, S.Tr.Stat.

Pembangunan manusia menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Hal tersebut tertuang pada agenda ketiga dari tujuh agenda pembangunan, yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing”. Tingkat pembangunan manusia pada suatu wilayah dapat tercermin melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2020, IPM Provinsi Jawa Tengah bernilai 71,87. Meski sudah termasuk pada kategori tinggi (70-80), namun IPM Provinsi Jawa Tengah tersebut masih termasuk ke rentang bawah yang lebih mendekati kategori sedang (<70). Jika dibandingkan dengan provinsi lain, IPM Provinsi Jawa Tengah hanya menempati posisi ke-13 diantara 34 provinsi lainnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini, pendekatan analisis deskriptif, analisis spasial, dan Metropolitan Statistical Area (MSA) akan digunakan untuk menentukan wilayah prioritas pembangunan manusia di Provinsi Jawa Tengah. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa wilayah kiri atau timur Provinsi Jawa Tengah memiliki persebaran nilai IPM yang cenderung lebih rendah. Perencanaan pembangunan manusia di Provinsi Jawa Tengah sebaiknya difokuskan pada ketiga MSA yang terbentuk, yaitu MSA Tegal, MSA Pekalongan, dan MSA Purworejo.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 93-103
Author(s):  
Raditya Rifandi

Pelepasan karbon ke alam semakin buruk akibat banyaknya ekosistem hutan yang hilang atau rusak akibat alisfungsi lahan maupun degradas lingkungan termasuk hutan mangrove yang terjadi di pesisir pantura Jawa. Hutan mangrove memiliki potensi mitigasi terhadap perubahan iklim karena hutan mangrove memiliki kemampuan yang besar untuk menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar dan waktu lama. Penelitian yang dilakukan di Desa Mojo, Uujami, Kabupaten Pemalang bertujuan mengestimasi biomassa dan carbon stock serta kemampuan penyerapan karbon dari tegakan mangrove sebagai penyusun utama hutan mangrove. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling di 4 stasiun dengan total titik sampling 12. Analisis stok karbon dilakukan menggunakan persamaan allometrik untuk mengestimasikan simpanan karbon pada tegakan pohon. Hasil yang diperoleh ialah di kawasan tersebut ditemukan 3 jenis mangrove yaitu Avicennia marina, Avicennia alba dan Rhizopora mucronata. Nilai kerapatan jenis masing-masing spesies yaitu 1733,3 ind/Ha, 100 ind/Ha dan 766,7 ind/Ha. Total kandungan karbon yang ada pada tegakan pohon mangrove di seluruh kawasan seluas 57,3 Ha yaitu sekitar 8.496,7 ton karbon dengan kemampuan menyimpan CO2 ialah sebesar 31,183 ton carbon /hari.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Restu Hidayah

Kegiatan temu teknis peneliti–penyuluh bertujuan untuk membekali penyuluh dalam melaksanakan Kegiatan Adaptasi Teknologi Spesifik Lokasi tahun 2020 pada 12 kabupaten di Jawa Tengah. Materi dalam temu teknis ini adalah beberapa inovasi teknologi Balitbangtan sebagai alternatif pilihan inovasi teknologi yang akan diterapkan. Evaluasi pelaksanaan temu teknis merupakan indikator keberhasilan suatu penyuluhan dilihat dari peningkatan pengetahuan, persepsi dan respon peserta.  Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui keragaan tingkat pengetahuan peserta serta mengetahui persepsi dan respon peserta temu teknis. Parameter yang diamati adalah karakteristik responden, keragaan tingkat pengetahuan, persepsi, dan respon peserta Temu Teknis. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner, yang selanjutnya diolah dengan analisis non-parametrik dan deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengetahuan responden meningkat sebesar 49,01%. Responden memberikan persepsi dan respon yang positif pada level tinggi terhadap penyelenggaraan temu teknis ini karena sangat bermanfaat dalam menunjang tupoksinya.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Cahya Setya Utama ◽  
M. I. Wicaksono

The aim of this research was to examine the application of turkey forage processing technology to the productivity of the turkey. The materials observed were turkey in Undaan District, the feed ingredients were CP 511 commercial feed, forage in the form of water hyacinth, and rice bran. The research method uses descriptive quantitative method. Sampling was done by purposive random sample to represent the area of ​​the area used as the research site (15 breeders in 1 district). The research parameters included the application of forage processing technology at the level of the turkey farmer and the productivity of the turkey. The results showed that the turkey breeders in Undaan sub-district on average used mechanical forage processing. Processing of forage is carried out using a machine or manually with a knife. Forage turkey feed in the form of water hyacinth before being given to chopped livestock, then added with concentrate and bran in a ratio of 6: 1: 3. Mixing is done manually in a bucket with a capacity of 40 liters. The conclusion of thus research was that mechanical processing technology in the form of chopping can facilitate the mixing of feed and increase feed consumption thereby increasing the productivity of turkey.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 57-70
Author(s):  
Abraham Iandri Dapa Mede
Keyword(s):  

Karet Ribbed Smoked Sheet merupakan salah satu produk karet olahan konvensional yang sedang dikembangkan di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas ekspor favorit. Perusahaan milik negara yang bertugas mengolah lateks menjadi RSS yaitu PTPN IX, akan tetapi dalam proses produksinya PTPN IX banyak mengalami kendala produksi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1). kuantitas produksi pada RSS kebun Merbuh PTPN IX, 2). kualitas produksi RSS, 3). tingkat risiko produksi yang terjadi pada proses produksi RSS, 4). risiko utama yang menjadi penyebab kegagalan dan 5). rumusan strategi mitigasi yang tepat untuk meminimalkan dampak risiko. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2021 di Kebun Merbuh, PTPN IX Desa Trayu Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Penelitian menggunakan metode studi kasus. Metode analisis data menggunakan metode kuantitatif meliputi Koefisien Variasi (KV) dan Fuzzy Failure Mode and Effect (Fuzzy FMEA). Penentuan responden dengan teknik purposive. Sumber data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko pada pabrik RSS Kebun Merbuh tergolong sangat tinggi dan mengalami fluktuasi yang ekstrim dengan nilai 24%. Terdapat 3 dari 17 risiko yang teridentifikasi dengan nilai FRPN tertinggi yaitu: kerusakan sekat aluminium dengan nilai 8,74, standar kadar karet kering tidak sesuai dengan nilai 7,63 dan prakoagulasi dini pada lateks dengan nilai 6,87. Mitigasi risiko meliputi aspek ketaatan, aspek tenaga kerja, dan aspek teknis perlu diterapkan guna mereduksi risiko.   


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 37-48
Author(s):  
Arfiola Darmawan ◽  
Siwi Gayatri ◽  
Sriroso Satmoko
Keyword(s):  

Kelompok Tani Vanda Subur adalah salah satu kelompok tani penghasil padi terbanyak di Kota Semarang. Kelompok Tani Vanda Subur memiliki kendala yaitu adanya hama dan penyakit. Para petani dalam menangani kendala tersebut mengacu pada sapta usahatani padi sehingga membuat Kelompok Tani Vanda Subur tetap menjadi salah satu kelompok tani penghasil padi terbanyak di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Menganalisis perilaku petani dalam penerapan sapta usahatani padi. 2) Menganalisis pengaruh perilaku petani dalam penerapan sapta usahatani terhadap produktivitas padi. Penelitian dilaksanakan pada 02 Febuari 2020 – 02 Maret 2020 yang berlokasi di Kelompok Tani Vanda Subur, Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei. Penentuan responden menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebesar 32 anggota Kelompok Tani Vanda Subur. Metode pengumpulan data berasal dari wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani tergolong dalam kriteria tinggi, 2) Variabel pengetahuan, sikap, dan keterampilan berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap produktivitas, variabel pengetahuan secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas, variabel  sikap dan  keterampilan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat terbentuk ketika produksi mengalami kenaikan.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 49-55
Author(s):  
Heru Dwi R

Pendekatan bonita untuk menunjukan suatu kualitas suatu lahan dapat cepat diketahui pada hutan tanaman yang telah dikelola secara baik. Bila lahan tersebut belum dikelola atau baru saja dilakukan penanaman maka akan menjadi pembatas untuk mengetahui kelas kualitas lahannya. Sehingga diperlukan pendekatan lain selain bonita sebagai penilai kualitas lahan.  Pendekatan tersebut adalah Kelas Kesesuaian Lahan (KKL), Pendekatan KKL merupakan pendekatan melalui pengukuran parameter-parameter lingkungan secara langsung. Untuk lebih mengintegrasikan dua pendekatan tersebut, maka perlu dipadu padankan antar dua pendekatan tersebut. Hasil padu padan antara bonita dengan KKL tersebut diharapkan evaluasi lahan hutan jati dapat dilakukan dalam keadaaan apapun, baik dalam keadaan lahan belum tertanami, lahan dengan tanaman muda yang belum dapat dievaluasi secara bonita. Meskipun KKL ini dapat dipergunakan untuk menilai/mengevaluasi kesuburan lahan hutan jati, ini bukan berarti akan menggantikan fungsi peran bonita dalam mengevaluasi lahan hutan jati. Aspek kepraktisan bonita dibanding dengan KKL dalam evaluasi lahan hutan jati, bonita sepertinya akan sulit tergantikan.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Poniman Poniman

Chlorpyrifos is widely used by farmers as a contact poison to control leaf and fruit pests in red chilies. Chlorpyrifos is very toxic to the environment and to living things, although it is easily degraded and has a short half-life. Remediation materials in the form of activated charcoal, biochar, and microbial consortium are effective remediation technologies to reduce insecticide residues. Each compound has different characteristics based on the type and texture of the soil. Research with the aim of determining the ability of remediation agents in reducing chlorpyrifos insecticide residues was carried out in the screen house of the Agricultural Environment Research Institute between May-November 2017. The results showed that the effectiveness of reducing chlorpyrifos residue in the soil was different according to its texture. Application of 2 l / ha of consortium microbes was effective in lowered chlorpyrifos residue in lightweight-texture soils, while biochar-coated urea was effective in reducing chlorpyrifos residues in weight-textured soils. Urea coated with activated charcoal showed relatively stable red chilli yields in the two types of soil textures.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 21-36
Author(s):  
Haidar Bimantara ◽  
Kustopo Budiraharjo ◽  
Wiludjeng Roessali

The research objective was to analyze the distribution channel model and the factors that influence the marketing efficiency of pineapple in the Village of Wonorejo Trisulo, District Plosoklaten, Kediri Regency. The research was conducted on 10 September - 10 October 2020 located in the Wonorejo Trisulo Village, Plosoklaten District, Kediri Regency. The research method used survey. The number of respondents was 144 people. The samples were determined using the Slovin formula consisting of 86 pineapple farmers. Furthermore, the snowball sampling method was used to determine the marketing agency respondents, namely 4 collectors, 8 wholesalers, and 16 retailers. The primary data obtained from interviews with based on questionnaires that has been prepared. Secondary data were obtained from related institutions and agencies such as the Central Statistics Agency (BPS), monographs of Wonorejo Trisulo Village, literature, and other supporting sources. The data analysis used was the descriptive quantitative method and statistical analysis. The results showed that the pineapple distribution channel in Wonorejo Trisulo Village was divided into 3 channels. The most efficient channel was channel 3 characterized by the lowest created marketing margin (IDR 4,650) and the highest farmer share value (63.59%). Results revelead that the farmer price level, and marketing margin were found significant in affecting the marketing efficiency. T-test results showed that partially the price variables at the farmer level and marketing margins effects on the efficiency of pineapple marketing, while the marketing channel variables had no effect on the marketing efficiency of pineapples in the Wonorejo Trisulo Village, Plosoklaten District, Kediri Regency.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 13-20
Author(s):  
Siska Apriyani ◽  
Sri Wahyuni ◽  
Putri Mulia Azzumar

Shallots are one of the important commodities of high economic value in Indonesia. One of the obstacles in the production of shallots is the attack of pests and pathogens. The potential for yield loss due to pest and pathogen attacks can reach 20-100%. The research was carried out in the villages of Tegalarum, Sukorukun, and Sumberarum, Jaken District, Pati Regency from January to February 2021. The research used field observation methods, using swing nets to collect pests. This study aims to determine the types and diversity of pests in shallots cultivation in Jaken District, Pati Regency. The results of the research in the shallot plantations of Tegalarum and Sukorukun Villages found 3 species of pests, namely Liriomyza chinensis, Spodoptera exigua, and Bemisia tabaci. Meanwhile, in Sumberarum Village, 4 species of pests were found, namely Liriomyza chinensis, Spodoptera exigua, Bemisia tabaci, and Spodoptera litura. The diversity index (H') for Tegalarum and Sukorukun villages was low while Sumberarum villages were moderate. The evenness index (E) in the 3 villages is fairly evenly, while the species richness index (R) and dominance (D) for the three villages are low.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document