KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 29)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By University Of Surabaya

2721-2432

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Novia Fadhilah Zain ◽  
Tjandra Pantjajani ◽  
Theresia Desy Askitosari

Abstract — Frozen yoghurt is a frozen desserts made with yoghurt and quite similar to ice cream but low in calorie, which cointains milk, sweetener, stabilizers, emulsifier, and lactic acid bacteria (LAB) cultures through combination of process freezing and agitation. The optimal pH about 5.5 on LAB growth and the use of different strains of LAB culture or LAB mixed cultures that can maintain the viability of LAB during processing and freezing storage of frozen yoghurt. The use of LAB mixed cultures could improve viscos ity and overrun of frozen yogurt. The viability of the LAB cultures remained above minimal limit of 107CFU/g in frozen yogurt due to the viability of LAB decrease significantly during processing and freezing storage , high viable survival rate during delivery through the gastrointestinal tract higher than 106CFU/g. The issues that often arise relates to frozen yogurt processing are a grainy texture, faster melting rate and the low viscosity and overrun value. Addition of porang flour in frozen Yogurt as stabilizer and emulsifier that has an extremely high water-holding capacity, which is able to bind water 200 times its molecular weight due to its high solubility, porang glucomannan gel formed in freezing process which can improve the quality of organoleptic having the better consistency and texture of frozen yoghurt. The use of different concentration of porang flour which can have different result in the final gel formed, have complex effects on viscosity, overrun, melting rate, pH, titratable acidity (TA), total LAB and decrease the ability proteolysis of LAB in frozen yoghurt. Keywords: frozen yoghurt, porang, viability   Abstrak— Frozen yoghurt merupakan jenis dari makanan penutup seperti es krim yang dibuat menggunakan yoghurt sebagai bahan utama yang terdiri dari susu, bahan pemanis, stabilisator, pengemulsi, dan kultur BAL melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. pH optimal diantara 5.5 mendukung pertumbuhan BAL dengan baik dan penggunaan kultur BAL strain yang berbeda maupun kultur BAL kombinasi dalam upaya mempertahankan viabilitas BAL selama proses pembuatan dan pembekuan frozen yoghurt. Penggunaan kultur BAL kombinasi juga meningkatkan viskositas dan overrun frozen yoghurt. Persyaratan jumlah BAL minimal 107CFU/g dalam pembuatan frozen yoghurt karena adanya penurunan viabilitas BAL selama produksi berlangsung dan penyimpanan beku frozen yoghurt, serta syarat jumlah bakteri hidup yang sampai di saluran pencernaan harus lebih dari 106CFU/g. Permasalahan yang sering timbul pada proses pembuatan frozen yoghurt adalah tekstur yang tidak lembut, viskositas yang rendah, kecepatan meleleh yang cepat, dan overrun rendah. Adanya penambahan tepung porang dalam frozen yoghurt sekaligus sebagai stabilisator dan pengemulsi yang mengikat molekul air dalam jumlah besar, yakni hingga 200 kali lipat berat molekulnya karena kelarutannya yang tinggi, sehingga membentuk gel porang glukomannan pada saat pembekuan yang dapat meningkatkan mutu organoleptik dengan memiliki tekstur yang lebih baik pada frozen yoghurt. Penggunaan konsentrasi tepung porang yang berbeda, pembentukan gel yang dihasilkan juga berbeda dan terdapat pengaruh terhadap viskositas, overrun, kecepatan meleleh, pH, asam tertitrasi, total BAL dan menurunkan kemampuan proteolisis BAL pada frozen yoghurt. Kata kunci: frozen yoghurt, porang, viabilitas


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Estri Diniyati ◽  
Yosafat Donni Haryanto

Abstract—Indonesia located in the equatorial region which has potential to have a major impact on atmospheric physical conditions during extreme weather events such as the Mesoscale Convective Complex (MCC). MCC is a phenomenon that was first discovered by (Maddox, 1980) where this phenomenon is characterized by the presence of a quasi-circular (almost circular) cloud shield with an eccentricity of 0.7 with a cloud cover area of 100,000 km², the cloud core area covers 50,000 km² and cloud top temperature IR1 -52 ℃. These cloud conditions last for a minimum of 6 hours and cause severe weather and extreme rain. This study aims to identify the MCC phenomenon in the Karimata Strait on 19-20 September 2020 which caused heavy rains in parts of the West coast of Kalimantan and Bangka Island using Himawari-8 Satellite imagery data and the MATLAB application. The results showed that on September 19, MCC was identified at 09.00-19.00 UTC, then on September 20, MCC was identified at 16.00-23.00 UTC. At the time of the MCC event, Bangka and Pontianak regions experienced extreme rains recorded on AWS Digi Stamet Pontianak with rainfall reaching 43.4 mm/hour and ARG Lubuk Besar Bangka Tengah with rainfall reaching 16.8 mm/hour. Keywords: mesoscale convective complex (MCC), himawari-8, MATLAB Abstrak—Indonesia merupakan negara yang terletak diwilayah ekuator dimana berpotensi memiliki dampak besar terhadap kondisi fisik atmosfer saat terjadi cuaca ekstrem seperti Mesoscale Convective Complex (MCC). MCC merupakan fenomena yang pertama kali ditemukan oleh (Maddox, 1980) dimana fenomena ini dicirikan dengan adanya perisai awan yang berbentuk quasi circular (hampir lingkaran) dengan eksentrisitas ≥ 0,7 dengan luas area selimut awan ≥ 100.000 km² , luas area inti awan mencakup ≥ 50.000 km² serta suhu puncak awan IR1 ≤ -52 ℃. Kondisi awan tersebut bertahan minimun selama 6 jam dan menyebabkan cuaca buruk dan hujan ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena MCC di Selat Karimata pada Tanggal 19-20 September 2020 yang menyebabkan hujan lebat di sebagian wilayah Kalimantan bagian pesisir Barat dan Pulau Bangka menggunakan data citra Satelit Himawari-8 dan aplikasi MATLAB. Hasil penelitian menunjukkan pada tanggal 19 September, MCC teridentifikasi pada pukul 09.00-19.00 UTC selanjutnya tanggal 20 September 2020 MCC teridentifikasi pada pukul 16.00-23.00 UTC. Pada saat peristiwa MCC, wilayah Bangka dan Pontianak mengalami hujan ekstrem yang tercatat pada AWS Digi Stasiun Meteorologi Pontianak dengan curah hujan mencapai 43,4 mm/jam dan ARG Lubuk Besar Bangka Tengah dengan curah hujan mencapai 16,8 mm/jam. Kata kunci: mesoscale convective complex (MCC), himawari-8, MATLAB


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Jessica Wijaya ◽  
Guguh Sujatmiko ◽  
Ninik Juniati

Abstract—Social media is a very common thing nowdays. But most people these days have been addicted to social media. This could lead to physical and mental health. That is why social media addicted people tend to feel lonely, depressed, sad, and even lost themselves. Because of such issues, collection of modest citywear and lifestyle product for spring/summer 2021/2022 will be made based on Homespun trend forecast, and being titled with Fixation. This collection is made for inciting awareness about social media addiction danger in society. Fixation’s collection is made for men and women, girls and boys, with urban streetwear designs and some sporty vibes in it. Concept designs are completed with data from interview, which being done for getting upcycle techniques that fit with the concept. Upcycle technique will be applicated into 5 look of Fixation collection. Upcycling process is being done step by step, with sterilization process as the beginning of the process. Upcycle technique using much more energy and time, but it ends up well for environment and society in the future. Upcycle technique also upgrades creativity and can be made as treatment for people who need itKeywords: fixation, homespun, social media Abstrak—Media sosial merupakan hal yang sangat umum digunakan saat ini. Namun masyarakat saat ini banyak yang kecanduan akan penggunaan media sosial. Hal ini dapat berakibat pada kesehatan fisik maupun mental. Oleh karena itu pecandu media sosial cenderung merasa kesepian, depresi, sedih, hingga kehilangan jati diri mereka. Berdasarkan masalah tersebut, akan dibuat koleksi modest citywear dan lifestyle product spring/summer 2021/2022, berdasarkan tema besar Homespun, dengan judul koleksi berupa Fixation. Koleksi ini dirancang untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya dari kecanduan sosial. Koleksi Fixation dirancang untuk dapat dikenakan oleh pria dan wanita, dari anak-anak hingga dewasa dengan desain urban streetwear dan sentuhan sporty pada desainnya. Perancangan konsep didukung dengan data wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan teknikupcycle yang sesuai dengan konsep. Teknikupcycleyang diaplikasikan pada koleksi dari Fixation yang terdiri dari 5 look. Proses upcycle dilakukan secara bertahap dengan melalui proses sterilisasi terlebih dulu. hasil penelitian menyatakan bahwa teknikupcycle membutuhkan waktu dan energi yang lebih banyak dalam pengerjaannya, namun berdampak baik bagi masyarakat dan lingkungan untuk kedepannya. Teknik upcycle dapat meningkatkan kreativitas dan juga sebagai terapi bagi orang yang menekuni teknikupcycle tersebut Kata kunci: fixation, homespun, social media


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Pajar Hufaizah ◽  
Ramadhani Eka Putra ◽  
Ida Kinasih
Keyword(s):  

Cacing tanah memiliki peran yang penting di ekosistem terestrial sebagai dekomposer dan peka terhadap pengaruh lingkungan. Penggunaan herbisida sebagai sarana peningkatan produksi lahan pertanian kemungkinan memiliki dampak terhadap cacing tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan LC50 (15 hari) dari herbisida kelompok parakuat, glifosat, dan metsulfuron pada Eisenia fetida dan pengaruhnya terhadap perubahan berat cacing tanah. Pada penelitian ini digunakan tiga ratus cacing tanah dewasa (sudah terbentuk klitelum) dengan berat masing-masing antara 300-600 mg yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan untuk tiap kelompok jenis herbisida. Herbisida didedahkan ke dalam media tempat tinggal cacing sebanyak 0, 500, 1000, 2000, 4000 mg/kg untuk parakuat; 0, 2500, 5000, 10000, 20000 mg/kg untuk glifosat; dan 0, 750, 1500, 3000, 6000 mg/kg untuk metsulfuron. Masing-masing perlakuan dilakukan empat kali pengulangan. Jumlah cacing tanah yang mati dicatat selama 14 hari pengamatan dan pada akhir pengamatan ditentukan nilai LC50 dari setiap herbisida. Nilai LC50 yang didapat pada kelompok parakuat, glifosat, dan metsulfuron adalah sebesar 951.93 ± 115.63 mg/kg, 5456.36 ± 514.62 mg/kg, dan 2599.96 ± 211.85 mg/kg. Berat cacing tanah didapatkan menurun seiringan dengan meningkatnya konsentrasi herbisida. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa herbisida dari kelompok senyawa aktif parakuat memiliki toksisitas paling tinggi, disusul oleh herbisida dari kelompok senyawa aktif metsulfuron dan glifosat.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Fariza Halidatsani Azhra ◽  
Nayoko Prasetyo Jati

Abstract—COVID-19 be a concern in all countries because of its rapid spread through droplets or airborne. The COVID-19 Task Force recorded that 1.4 million Indonesians were exposed to the virus. The government has established health protocols, one of which is social distancing. However, as time goes by, people's awareness of the dangers of COVID 19 is decreasing. Many people violate health protocols and crowd in various places. Based on these problems, a disease transmission prevention tool is designed to reducing the spread of the virus. The method used in this research is Kano Model. From the results of the voice of customer and Kano Model analysis, it was found that the drone that consumers want is have a disinfectant in the form of 360⁰ UVC rays, sound transmission in the form of a mic along with speakers, both of which are included in the attractive category, while the one-dimensional category is a temperature gauge in the form of infrared rays to help detect the symptoms of the COVID-19 virus. The presence of PATRON is expected to help the COVID-19 Task Force in an effort to prevent the transmission of the COVID-19 virus.  Keywords: disease transmission tool, kano model, covid-19   Abstrak—Virus COVID 19 menjadi perhatian di berbagai negara dikarenakan penyebaranya yang cepat melalui droplet atau airborne. Berdasarkan data SATGAS COVID 19 tercatat sejumlah 1,4 juta penduduk indonesia terpapar virus. Pemerintah menetapkan berbagai protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran virus, salah satunya yaitu menjaga jarak. Namun, seiring berjalannya waktu kesadaran penduduk akan bahaya COVID 19 semakin berkurang. Banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dan berkerumun di berbagai tempat. Sebagai langkah mengurangi jumlah kerumunan, dibutuhkan sebuah alat untuk membubarkan kerumunan dengan tujuan mengurangi penyebaran virus. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dirancang disease transmission prevention tool. Metode yang digunakan dalam perancangan desain alat adalah Model Kano. Dari hasil voice of costumer dan analisis Model Kano, didapatkan hasil bahwa drone yang dihendaki oleh konsumen yaitu memiliki disinfektan berupa sinar UVC 360⁰, transmisi suara berupa mic beserta speaker, kedua hal tersebut termasuk kedalam kategori attractive, sedangkan kategori one dimensional yaitu pengukur suhu berupa sinar infrared untuk membantu mendeteksi gejala virus COVID-19. Kehadiran PATRON diharapkan dapat membantu membantu SATGAS COVID-19 dalam upaya pencegahan penularan virus COVID-19. Kata kunci: disease transmission tool, model kano, covid-19


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Daniel Soesanto ◽  
Dhiani Tresna Absari

Abstract—The pandemic situation encourages every business, including small and medium scale, to transform towards an online business. This is done to be able to continue to reach customers and carry out existing business processes well. However, with the reduction or disappearance of face-to-face meetings, the quality of the relationship decreases both on the customer and business partner side. This research focuses on the relationship with business partners, where the exchange of information and data is not optimal in this section, and even errors can occur. Many studies have tried to optimize relationship management with business partners, but none have focused on small and medium-sized businesses during this pandemic. SME's need to manage their business relationships. However, according to research that has been done, many of these business models do not realize the importance of this, and only focus on selling.. This research aims to design PRM architecture designs for small and medium-scale enterprises in this pandemic era. This research resulted in an e-marketplace design that implements PRM for SMEs by applying a recommendation system for distributors to provide the right product to each reseller. Through the results of initial trials conducted by users, both from distributors and resellers, it is easier to understand each other's needs with this e-marketplace. Keywords: SMEs, PRM, channel management, recommendation system, pandemic   Abstrak—Situasi pandemi mendorong setiap bisnis, termasuk skala kecil dan menengah, untuk bertransformasi menuju bisnis online. Hal ini dilakukan untuk dapat terus menjangkau pelanggan dan menjalankan proses bisnis yang ada dengan baik. Namun, dengan berkurangnya atau hilangnya pertemuan tatap muka, kualitas hubungan menurun baik di sisi pelanggan maupun mitra bisnis. Penelitian ini berfokus pada hubungan dengan mitra bisnis, dimana pertukaran informasi dan data tidak optimal pada bagian ini, bahkan kesalahan dapat terjadi. Banyak penelitian telah mencoba mengoptimalkan manajemen hubungan dengan mitra bisnis, tetapi tidak ada yang fokus pada usaha kecil dan menengah selama pandemi ini. Padahal sebenarnya SME pun sangat perlu mengelola relasi bisnisnya. Namun menurut riset yang pernah dilakukan, bisnis model ini banyak yang belum menyadari pentingnya hal tersebut, dan hanya fokus pada menjual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain arsitektur PRM untuk usaha kecil dan menengah di era pandemi ini. Penelitian ini menghasilkan desain e-marketplace yang mengimplementasikan PRM untuk UKM dengan menerapkan sistem rekomendasi bagi distributor untuk menyediakan produk yang tepat untuk setiap reseller. Melalui hasil uji coba awal yang dilakukan oleh pengguna, baik dari pihak distributor maupun reseller menjadi dimudahkan untuk lebih saling memahami kebutuhan masing-masing dengan adanya e-marketplace ini. Kata kunci: SMEs, PRM, channel management, sistem rekomendasi, pandemi  


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Fenny Irawati ◽  
Fitri Dwi Kartikasari

Telah dilakukan studi konsumsi energi di kantin Keluwih Universitas Surabaya (UBAYA) sebagai langkah awal untuk menentukan desain pemanfaatan energi alternatif yang tepat guna di kantin tersebut. Kajian diawali dengan melakukan survei konsumsi energi di kantin Keluwih untuk mengetahui kebutuhan energi di kantin. Konsumsi energi ini diukur dari energi yang dipergunakan untuk penerangan (lampu), pendingin ruangan (AC), dan peralatan elektronik lainnya (televisi, blender, rice cooker, kompor listrik, dll.) serta bahan bakar yang dipakai untuk memasak. Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada pengelola kantin serta penyewa stan di kantin Keluwih. Dari data yang diperoleh dapat diketahui peta konsumsi energi di Kantin Keluwih dan berdasarkan survei yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa konsumsi energi di Kantin Keluwih didominasi oleh energi listrik yang jumlahnya berkisar 600 kWh/hari.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Marten Erwin ◽  
Eric Wibisono ◽  
Mochammad Arbi Hadiyat

Abstract— XYZ Group has been expanding their bussiness in various sector i.e., retail, IT consultants, food & beverages, shopping plazas, Japanese restaurants, e-wallets, e-commerce, and expeditions. XYZ Group continues to expand as an action to survive and win the competition. Therefore, XYZ Group’s Recruitment Division plays an important role in business activities. The Human Resource Scorecard is an appropriate method for measuring performance in XYZ Group's recruitment division. The result of Human Resource Scorecard in the XYZ Group Recruitment Division are acquiring 17 Key Performance Indicators (KPI) consisting of financial perspective two KPIs, three customer perspective KPIs, eight operational perspective KPIs, and four strategic perspective KPIs. Performance measurement is carried out by weighting process, followed by performance measurement based on the required data. The measurement results show an overall performance of XYZ’s Recruitment Division is 3,534, which means the performance of the XYZ Group’s Recruitment Division is good. Financial perspective performance gets a value of 2.5 (good enough), customer perspective performance gets a value of 3,831 (good), operational perspective performance gets a value of 3,423 (good), and strategic perspective performance gets a value of 4 (good). Based on the KPI that didn’t reach the target, an action plan was made. In addition to the action plan, performance dashboard and analysis of cause and effect relationships after measurement have been made. Keywords: human resource scorecard, key performance indicator, performance dashboard   Abstrak— XYZ Group telah melakukan ekspansi di berbagai bidang, yaitu retail, grocery, IT consultant, food & beverages, shopping plaza, Japanese restaurant, e-wallet, e-commerce, dan ekspedisi. XYZ Group terus melakukan ekspansi sebagai tindakan untuk bertahan dan memenangkan persaingan. Oleh karena itu, Divisi Rekrutmen XYZ Group memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Human Resource Scorecard menjadi metode yang sesuai untuk melakukan pengukuran kinerja pada divisi rekrutmen XYZ Group. Perancangan Human Resource Scorecard pada Divisi Rekrutmen XYZ Group menghasilkan 17 Key Performance Indicator (KPI), yaitu dua KPI perspektif financial, tiga KPI perspektif customer, delapan KPI perspektif operational, dan empat KPI perspektif strategic. Pengukuran kinerja dilakukan dengan melakukan pembobotan dilanjutkan pengukuran kinerja berdasarkan data yang diperlukan. Hasil pengukuran menunjukkan kinerja keseluruhan sebesar 3,534 yang berarti kinerja Divisi Rekrutmen XYZ Group tergolong baik. Kinerja perspektif financial mendapatkan nilai sebesar 2,5 (cukup baik), kinerja perspektf customer sebesar 3,831 (baik), kinerja perspektif operational sebesar 3,423 (baik), dan kinerja perspektif strategic sebesar 4 (baik). Berdasarkan KPI yang tidak mencapai target dibuat action plan. Selain action plan, dilakukan perncangan performance dashboard dan analisis cause and effect relationship setelah pengukuran. Kata kunci: human resource scorecard, key performance indicator, performance dashboard


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Zidane Irwansyah ◽  
Hadinata Santoso ◽  
Mariana Wahjudi

Abstract— Ketul (Bidens pilosa L) is weed plant that has antibacterial properties. The potential of this plant has not been developed yet in Indonesia. We conducted a literature study about this plant use for herbal mouthwash. The purposes of this study were to determine components of Ketul leaf with antibacterial activity, to know the extraction solvent, to determine the method for antibacterial activity, and to predict the characteristics and components of herbal mouthwash formula. The results showed that Ketul leaf contains tannins, cardiac glycosides, saponins, alkaloids, flavonoids, and terpenoids which could inhibit the growth of various bacteria, including Streptococcus mutans. Hence the mouthwash is predicted to have antibacterial activity. The safe extraction solvent widely used was 70-80% ethanol. The Ketul leaf extract has the potential to be applied in herbal mouthwash formula. Other characteristic can be adjusted to meet the requirements as herbal mouthwash, which are pH between 5-7, the viscosity value near water viscosity value (1cP), stable during storage, and color is brownish yellow. Some common additives were added in mouthwash to improve the flavors and taste, such as sorbitol, tween-80, peppermint oil, and sodium benzoate. Keywords: antibacterial activity, solvent, Streptococcus mutans, weed Abstrak— Ketul (Bidens pilosa L) merupakan tumbuhan gulma yang memiliki aktivitas antibakteri. Potensi tumbuhan ini belum banyak dikembangkan di Indonesia. Pada tulisan ini telah dilakukan kajian pustaka pemanfaatan Ketul untuk obat kumur herbal. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui komponen ekstrak daun Ketul yang berkhasiat antibakteri, mengetahui pelarut ekstraksi, metode penentuan aktivitas antibakteri obat kumur, dan prediksi karakteristik dan komponen obat kumur herbal daun Ketul. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan bahwa daun Ketul mengandung tannin, glikosida jantung, saponin, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid, yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, termasuk Streptococcus mutans sehingga obat kumur kemungkinan memiliki aktivitas antibakteri. Pelarut aman yang banyak digunakan untuk ekstraksi komponen fitokimia tersebut adalah etanol 70-80%. Penentuan daya antibakteri dapat dilakukan menggunakan metode difusi agar atau pengenceran. Ekstrak daun Ketul berpotensi digunakan dalam formula obat kumur herbal. Selain potensi antibakterinya, karakteristik lainnya dapat diatur untuk memenuhi syarat formula obat kumur herbal yaitu pH berkisar 5-7, nilai viskositas mendekati nilai viskositas air (1cP), stabilitas dapat tetap terjaga selama penyimpanan dan kemungkinan obat kumur berwarna kuning kecoklatan. Beberapa bahan tambahan, seperti sorbitol, tween-80, peppermint oil, dan natrium benzoate, merupakan bahan tambahan yang aman dan umum digunakan untuk menambah cita rasa dan stabilitas formula obat kumur herbal ekstrak daun Ketul. Kata kunci: aktivitas antibakteri, gulma, pelarut, Streptococcus mutans


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Ronald Alexander Yosefhan ◽  
Susilo Wibowo

Abstrak--Pada sistem komunikasi nirkabel yang menggunakan antena, arah antena pusat memegang peranan penting. Hal ini dikarenakan penyimpangan arah antena mempengaruhi kinerja komunikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah proses pointing untuk mendapatkan arah antena yang lebih baik. Pada Tugas Akhir ini penulis merancang kontroler pointing antena untuk memudahkan proses pointing dan menguji ketepatan pointing dengan parameter yang dapat diukur. Perancangan tersebut diimplementasikan di gedung Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Perancangan tersebut mampu melakukan pointing ke arah target pointing berdasarkan nilai masukkan koordinat geografis dan nilai tekanan udara yang dikonversi menjadi nilai azimut dan elevasi. Perancangan alat pointing ini terdiri dari empat komponen utama, yakni modul komunikasi, desain antena, motor servo, dan mikrokontroler. Fokus Tugas Akhir ini adalah merancang alat pointing berdasarkan keempat komponen utama serta menguji ketepatan alat pointing berdasarkan parameter gerak kontroler dan sinyal daya terima. Pengerjaan dibagi menjadi dua belas tahap: konsep desain alat pointing keseluruhan, perancangan modul komunikasi, perancangan motor servo, desain rangkaian mikrokontroler, konsep komunikasi modul komunikasi, konsep desain antena Yagi, penggabungan antena Yagi dengan alat pointing, kalibrasi motor servo setelah diberi beban alat pointing, desain user interface, perancangan target pointing, perhitungan waktu pemakaian maksimum baterai, dan desain akhir alat pointing dan target pointing. Pengujian meliputi uji antena, uji gerak kontroler, uji sinyal daya terima, uji user interface, dan uji transceiver. Hasil menunjukkan parameter antena yang didapatkan berupa SWR 1.33, kuat sinyal ±12 dB, dan beamwidth ±62°. Kontroler azimut memiliki error rate gerak 1°. Nilai sinyal daya terbaik didapatkan -88 dB pada spreading factor 7 dan bandwidth 500 kHz. Uji data sensor menggunakan modul sensor BMP280 pada Tugas Akhir ini memiliki error rate sebesar ±2 °C. Kata kunci: alat pointing, RSSI, gerak kontroler, antena yagi, servo   Abstract--Wireless communication systems that use antennas, the direction of the central antenna plays an important role. This is because antenna deviations affect the communication performance. Therefore, we need a pointing process to get a better antenna direction. In this Final Project, the author designed the antenna pointing controller to facilitate the pointing process and test the accuracy of pointing with parameters that can be measured. The design was implemented at Faculty of Engineering building, Surabaya university. The design is able to do pointing in the direction of target pointing based on geographic coordinate input values and air pressure values that are converted to azimuth and elevation values. The design of this pointing tool consists of four main components, namely the communication module, antenna design, servo motor, and microcontroller. The focus of this Final Project is to design a pointing tool based on the four main components and test the accuracy of the pointing tool based on the controller motion parameters and the received power signal. Workmanship is divided into twelve stages: overall pointing tool design concept, communication module design, servo motor design, microcontroller circuit design, communication module communication concept, Yagi antenna design concept, merging of Yagi antenna with pointing tool, servo motor calibration after pointing load , user interface design, target pointing design, calculation of maximum battery usage time, and final design of pointing and target pointing tools. The tests include antenna test, controller motion test, received signal test, user interface test, and transceiver test. The results showed that the antenna parameters obtained were SWR 1.33, signal strength ± 12 dB, and beamwidth ± 62°. The azimuth controller has a motion error rate of 1°. The best power signal values obtained -88 dB at spreading factor 7 and bandwidth of 500 kHz. Sensor data test using BMP280 sensor module in this Final Project has an error rate of ± 2 °C. Keywords: pointing device, RSSI, motion controller, yagi antenna, servo


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document