scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN KOLESTEROL HDL PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA

2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 258-264
Author(s):  
Widitha Gustining Asmariani ◽  
Enny Probosari

Background: Increased LDL cholesterol concentrations and low plasma HDL cholesterol concentrations are well-established risk factors for cardiovascular disease. Diet modification is one of recommended theraphy to decrease LDL cholesterol level by increasing fiber intake from fruit. Papaya contains niacin, fiber, and antioxidant which can decrease LDL cholesterol level. It also contains quercetin to increase HDL cholesterol level. The aim of this study was to prove the effect of papaya of different dosages on LDL and HDL cholesterol of hypercholesterolemic rats. Methods: This research was true-experimental using pre-post test with control group design. Subjects were male Sprague Dowley rats, 7-8 weeks old, 100-200 grams weight, inducted hypercholesterolemia, given papaya diet using 5,4 gr, 7,2 gr, and 9,0 gr dosage for 4 weeks. LDL cholesterol and HDL cholesterol were measured by direct method using LDL-C Select (DiaSys) reagent and CHOP-PAP methods respectively. Normality of the data was tested by Shapiro Wilks test. Data were analyzed by paired t test continued with One Way Anova.and post-hoc LSD. Result: The study revealed that papaya of dosage 5,4 gr/day decreased LDL cholesterol (p<0,05) significantly from 45,29±9,05 mg/dl to 30,29±5,31 mg/dl but nonsignificantly decrease HDL cholesterol level (p=0,930) from 25,71 ± 5,09 to 25,57 ± 3,59 mg/dl at the same dosage. Other dosage of 7,2 mg/day and 9,0 gr/day neither significantly decrease LDL cholesterol level nor increase HDL cholesterol level. Conclusion: Papaya couldn’t decreased LDL cholesterol and increased HDL cholesterol in hypercholesterolemic rats.

2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 358-364 ◽  
Author(s):  
Sandy Eka Pratama ◽  
Enny Probosari

Background: Hypercholesterolemia is a main risk factor of cardiovascular disease that remains the higher cause of deaths in the world. Milk kefir contains lactic acid bacteria which can reduce LDL cholesterol. The objective of this study was to determine the effect of milk kefir on LDL cholesterol levels in male Sprague dawley hypercholesterolemia rats. Methods: This research was true-experimental using pre-post test with randomized control group design. Subjects were male Sprague dawley rats, inducted hypercholesterolemia, given milk kefir diet using 1,5 ml, 2 ml, and 3 ml dosage for 15 days. The LDL cholesterol levels were measured by direct method using homogenous enzymatic LDL cholesterol. Normality of the data were tested by Shapiro Wilk test. Data were analyzed by Wilcoxon test and Kruskall-Wallis continued by Mann-Whitney test. Result: The study revealed that milk kefir of dosage 2 ml/day decreased LDL cholesterol significantly (p<0,05)  from 196,57 ± 84,11 mg/dl to 38,95 ± 18,22 mg/dl and also for 3 ml/day decreased LDL cholesterol significantly (p<0,05) from 100,14 ± 36,20 mg/dl to 26,91 ± 9,93 mg/dl. Other dosage of 1,5 ml/day is not significantly decrease LDL cholesterol level. Conclusion: Milk kefir able to reduce LDL cholesterol levels in all groups. By giving mik kefir 2 ml/day and 3ml/day during 15 days able to  reduce LDL cholesterol levels 80,18% and 73,12%.


2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Cut Arsyiyanti ◽  
Ahmad Syauqy ◽  
Kusmiyati Tjahjono

Latar Belakang : Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang jika jumlahnya berlebih dapat memicu berbagai macam penyakit diantaranya gout. Biji pepaya mengandung zat fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat menormalkan kadar profil lipid dan menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar asam urat pada tikus dislipidemia. Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague Dawley dislipidemia yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi lemak, serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi lemak dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Kadar Asam urat diperiksa dengan metode Spektrofotometri. Data di analisis dengan uji Paired t-test dan Anova serta uji LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Perubahan kadar asam urat kelompok kontrol negatif, k ontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berturut-turut adalah -11,21 (p=0,352), 18,91 (p=0,360), -30,43 (p=0,024), dan -16,67(p=0,127). Perubahan kadar asam urat antar kelompok dengan uji Anova menunjukkan signifikansi sebesar 0,017. dilanjutkan uji Post-Hoc antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 400 mg dan 800 mg menunjukkan signifikansi berturut-turut 0,003 dan 0,019. Simpulan: Pemberian jus biji pepaya selama 30 hari pada dosis 400 mg/ekor/hari efektif menurunkan kadar asam urat pada tikus dislipidemia.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 142-149
Author(s):  
Siti Muflikhatur R ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.  Manajemen kadar kolesterol total dapat dilakukan dengan upaya kuratif dan preventif. Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kadar kolesterol total. Pengendalian asupan efektif untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol total. Konsumsi makanan fungsional berpotensi dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total, salah satunya adalah konsumsi daun salam. Flavonoid yang terkandung dalam daun salam terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh antara ekstrak dan rebusan daun salam dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total darah tikus Sprague dawley.Metoda: Rancangan penelitian adalah true experimental jenis pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi acak dalam 4 kelompok. Tikus diberi pakan tinggi lemak bersamaan dengan pemberian ekstrak dan rebusan dengan dosis masing-masing ekstrak dari 0,72 gram daun segar dan rebusan 0,72 gram secara sonde sekali sehari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode CHOD-PAP spektrofotometri. Data dianalisis menggunakan paired t-test dan uji one way ANOVA yang dilanjutkan uji Post-Hoc LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Kadar kolesterol total pada seluruh kelompok meningkat secara signifikan (p=0,000). Peningkatan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol negatif adalah 147,88 %, kelompok control positif 11,64 %, kelompok perlakuan ekstrak 39,03 %, dan kelompok perlakuan rebusan 77,84 %. Terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok secara signifikan (p=0,000).Simpulan: Perlakuan yang memiliki efek menahan laju peningkatan kadar kolesterol total terbesar sampai terkecil adalah 0,018 gram simvastatin, 0,034 gram ekstrak daun salam, dan 0,72 gram rebusan daun salam.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 90-97
Author(s):  
Astri Praba Shinta ◽  
Martha Irene Kartasurya

LatarBelakang : Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lipid berupa peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan penurunan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Quercetin yang terkandung dalam flavonoid daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan pre-post test randomized control group design. Subjek penelitian adalah 24 tikus Sprague Dawley jantan berumur 8 minggu yang dibagi menjadi 4 kelompok, yang terdiri dari 6 ekor tikus. Keempat kelompok diberi pakan standar dan diet tinggi lemak. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol positif dan kelompok kedua diberi 0,18 g/kg BB simvastatin. Kelompok ketiga diberi 0,034 g/kg BB ekstrak daun salam dan kelompok keempat diberi 0,72 g/kg BB rebusan daun salam. Kadar kolesterol LDL ditentukan dengan metode CHOD-PAP. Normalitas distribusi data diuji dengan Shapiro-Wilks. Data dianalisis dengan uji paired t-test, Kruskall Wallis, dan One Way Anova.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol LDL yaitu 79,7 mg/dL pada kelompok kontrol positif; 38,3 mg/dL pada kelompok rebusan; 26,2 mg/dL pada kelompok ekstrak; serta 2,9 mg/dL pada kelompok simvastatin. Kelompok kontrol positif mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Peningkatan kadar kolesterol LDL pada kelompok ekstrak (26,2 mg/dL) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok rebusan (38,3 mg/dL). Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol LDL antara kelompok simvastatin dan kontrol positif; simvastatin dan ekstrak; simvastatin dan rebusan; ekstrak dan kontrol positif; ekstrak dan rebusan; serta rebusan dan kontrol positif. Simpulan : Pemberian rebusan daun salam tidak dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Sprague Dawley yang diberi pakan tinggi lemak namun peningkatan kadar kolesterol LDL pada kelompok rebusan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif serta lebih tinggi peningkatannya dibandingkan dengan kelompok ekstrak dan simvastatin.


2016 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 153 ◽  
Author(s):  
Anindya Anindya ◽  
Ruslan Muhyi ◽  
Eko Suhartono

Abstract: Coronary Heart Disease (CHD) is a disease caused by narrowing of the coronary arteries of heart due to the process of arteriosclerosis. Broadly speaking CHD triggered by two factors, ie factors that can be modified and controlled. One factor that can be controlled are environmental factors, including exposure to heavy metals, such as cadmium (Cd). Patomekanisme Cd in the trigger CHD until now has not known for certain, but suspected by his activity in the trigger endothelial dysfunction and interfere with cholesterol metabolism. This study aimed to assess the effect of Cd exposure to an increased risk of CHD, by measuring the levels of circulating endothelial cell (CEC) and blood cholesterol the liver of mice. This study was purely experimental design with Post Test Only with Control Group Design. The subjects used were 15 rats (Rattus novergicus) male, Sprague-Dawley, normal activities, aged 3-4 months, weighing 300 ± 10 grams. The research subjects were divided into three groups with the number of each of 5 mice per group, which consists of one control group (P0), and the 2 treatment groups (P1 and P2). Group P0, that rats fed a commercial feed only, P1, namely rats fed a commercial feed + Cd at a concentration of 3 mg / l in drinking water for 1 day (acute), and P2, the mice were fed a commercial + Cd with concentration 3 mg / l in drinking water for 4 weeks (subacute). Each end of the exposure period, rats from each group will do the surgery, to take blood samples. Furthermore, the CEC will be measured and blood cholesterol levels. Data were analyzed statistically using One Way ANOVA and Tukey HSD Post Hoc. The results showed that Cd exposure may affect kada CEC and kolseterol significantly (P <0.05). The results also showed that there were significant differences between the levels of blood CEC each treatment group (P <0.05). Based on the results of this study concluded that Cd exposure may increase the risk of developing CHD by elevated levels of CEC and blood cholesterol.Keywords: Cadmium, Circulating Endhotelial Cells, Blood Cholesterol Abstrak: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyempitan arteri koronaria jantung akibat proses ateriosklerosis. Secara garis besar PJK dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan dikendalikan. Salah satu faktor yang dapat dikendalikan adalah faktor lingkungan, termasuk pajanan logam berat, seperti kadmium (Cd). Patomekanisme Cd dalam memicu PJK sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui aktivitasnya dalam memicu disfungsi endotel dan mengganggu metabolism kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pajanan Cd terhadap peningkatan risiko PJK, melalui pengukuran kadar Circulating Endothelial Cell (CEC) dan kolesterol darah hati tikus putih. Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan  Post Test Only with Control Group Design. Subyek yang digunakan adalah 15 tikus putih (Rattus novergicus) jantan, galur Sprague-Dawley, beraktivitas normal, berumur 3-4 bulan, dengan berat 300±10 gram. Subyek penelitian kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah masing-masing 5 tikus per kelompok, yang terdiri dari 1 kelompok kontrol (P0), dan 2 kelompok perlakuan (P1 dan P2). Kelompok P0, yakni tikus yang diberi pakan komersial saja, P1, yakni tikus yang diberi pakan komersial+Cd dengan konsentrasi 3 mg/l dalam air minum selama 1 hari (akut), dan P2, yakni tikus yang diberi pakan komersial+Cd dengan konsentrasi 3 mg/l dalam air minum selama 4 minggu (subakut). Setiap akhir periode pemajanan, tikus dari masing-masing kelompok akan dilakukan pembedahan, untuk mengambil sampel darah. Selanjutnya, akan dilakukan pengukuran kadar CEC dan kolesterol darah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistic menggunakan uji One Way Anova dan Post Hoc Tukey HSD.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajanan Cd dapat mempengaruhi kada CEC dan kolseterol secara bermakna (P < 0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar CEC darah antar masing-masing kelompok perlakuan (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pajanan Cd dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK melalui peningkatan kadar CEC dan kolesterol darah. Kata - Kata Kunci: Kadmium, CEC, Kolesterol Darah


Author(s):  
Slamet Riyanto ◽  
Hesti Muwarni R

<p>ABSTRACT</p><p>Background: Hypercholesterolemia is a main risk factor of cardiovascular disease that remains the higher cause of deaths in the world. Black soy bean containing protein, fiber, vitamin, isoflavon, and flavonoid can decrease serum cholesterol level. Yoghurt contains lactic acid bacteria that decrease total and LDL cholesterol, triglyceride, and increase the HDL cholesterol. Processing of black soy bean into black soyghurt can increase its isoflavon’s activity by forming aglicone, which has higher activity to decrease cholesterol.</p><p>Objectives: To know the effect of black soyghurt feeding to LDL, HDL, and HDL ratio of hypercholesterolemic rats.</p><p>Methods: This research was true-experimental using post test only with control group design. Subjects were 20 male Sprague dawley rats, 2 months old, inducted hypercholesterolemia, given black soyghurt diet using 2 mL, 3 mL, and 4 mL dosage for 21 days. Serum lipid profile were measured by CHOD-PAP<br />and GPO-PAP methods respectively. Normality of the data were tested by Shapiro Wilks test. Data were analyzed by paired t test and Anova continued by LSD test using computer program.</p><p>Results: The study revealed that black soyghurt 4 mL/day decreased LDL (p=0.02) at the most significant level. The other doses did not significantly influence the levels of LDL (p&gt;0.05 ). There was also no effect of black soyghurt feeding on serum HDL cholesterol levels (p=0.11) and the ratio of LDL /HDL (p=0.087).</p><p>Conclusions: The feeding of black soyghurt at the dosage of 4 mL/day to hypercholesterolemic rats could decrease the serum LDL, but could decrease the ratio of LDL / HDL significantly.</p><p>KEYWORDS: black soyghurt, LDL/HDL ratio, hypercholesterolemic</p><p>ABSTRAK</p><p>Latar belakang: Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Kedelai hitam mengandung protein, vitamin, serat, isoflavon, dan flavonoid yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang mampu menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta meningkatkan HDL. Pengolahan kedelai hitam menjadi black soyghurt meningkatkan aktivitas isoflavon dalam kedelai hitam menjadi aglikon yang lebih tinggi aktivitasnya dalam menurunkan kolesterol.</p><p>Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian yoghurt kedelai hitam terhadap kadar LDL, HDL, dan rasio LDL/HDL pada tikus hiperkolesterolemia.</p><p>Metode: Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan post test only with control group design. Subjek penelitian adalah 20 tikus Sprague dawley jantan berusia 2 bulan, diinduksi hiperkolesterolemia, diberi black soyghurt dosis 2 mL, 3 mL, dan 4 mL selama 21 hari. Profil lipid diperiksa dengan metode cholesterol oxidase-peroxidase aminoantipyrine phenol (CHOD-PAP). Normalitas data diuji dengan Shapiro Wilks. Data dianalisis dengan uji t berpasangan dan Anova, dilanjutkan uji least significant difference (LSD) menggunakan program komputer. </p><p>Hasil: Pemberian black soyghurt dosis 4 mL/hari mampu menurunkan kadar LDL (p=0,002) paling signfikan. Dosis pemberian lain tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kadar LDL (p&gt;0,05). Pemberian pakan tersebut juga tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol HDL serum hewan coba (p=0,11), dan rasio LDL/HDL (p=0,087).</p><p>Kesimpulan: Diet mengandung black soyghurt dosis 4 mL/hari dapat menurunkan LDL, tetapi tidak mampu menurunkan rasio LDL/HDL secara signifikan.</p><p>KATA KUNCI: black soyghurt, rasio LDL/HDL, hiperkolesterolemia</p>


2015 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 314-322 ◽  
Author(s):  
Sari Puspitasari A.P ◽  
Ahmad Syauqy

Latar Belakang : Peningkatan prevalensi sindrom metabolik berkontribusi terhadap peningkatan kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes. Kondisi dislipidemia dan hiperglikemia yang terjadi pada penderita sindrom metabolik mengindikasikan adanya akumulasi radikal bebas. Peningkatan radikal bebas dan penurunan mekanisme pertahanan antioksidan menghasilkan peningkatan derajat stres oksidatif, yang dapat digambarkan dengan kadar MDA. Buah pisang kepok mengandung antioksidan, vitamin, serat, inulin, dan pati resisten yang berpotensi menurunkan kadar MDA melalui pencegahan oksidasi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah pisang kepok terhadap kadar MDA hati pada tikus pra-sindrom metabolik.Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan post-test only with randomized control group design. Sebanyak 28 ekor tikus Sprague Dawley pra-sindrom metabolik dibagi secara acak menjadi 4 kelompok: K- (hanya diberikan pakan standar), K+ (pakan standard dan induksi STZ(Streptozotocin) dan NAD (nicotinamide)), serta P1, P2 (diberikan pakan standar, induksi STZ dan NAD, serta pisang kepok dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB selama 21 hari). Pengukuran MDA hati dilakukan dengan metode TBARS (2-ThioBarbituric Acid Reactive Substance). Data dianalisis dengan uji Anova dan post-hoc LSD.Hasil : Terdapat perbedaan kadar MDA antara K-, K+, P1, P2 (p=0,000). Kadar MDA P2 (3,4457±0,27184 nmol/ml) lebih rendah daripada K+ (8,7800±0,33724 nmol/ml) dan P1 (6,0243±0,50695 nmol/ml), tetapi lebih tinggi daripada K- (2,3029±0,20766 nmol/ml). Hasil uji post-hoc LSD tentang perbedaan kadar MDA antarkelompok menunjukkan signifikansi sebesar p=0,000.Simpulan : Pemberian buah pisang kepok selama 21 hari pada dosis 9g/200gBB/hari dapat membuat kadar MDA pada tikus pra-sindrom metabolik menjadi lebih rendah.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


e-GIGI ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Juvensius R. Andries ◽  
Paulina N. Gunawan ◽  
Aurelia Supit

Abstrak: Minyak cengkeh berguna sebagai antibakteri alami. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol dapat membunuh bakteri termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotika, salah satunya adalah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini merupakan mikroorganisme penyebab utama terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan bahan coba ekstrak cengkeh dengan konsentrasi 40%, 60%, dan 80%, Ciprofloxacin, aquades dengan pengulangan sebanyak lima kali. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan one-way ANOVA dan post-hoc uji LSD ( = 0,05). Berdasarkan hasil uji statistik penelitian uji efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri streptococcus mutans secara in vitro, dapat disimpulkaan bahwa ekstrak cengkeh memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Hasil uji lanjut post-hoc uji LSD menunjukan daya hambat ekstrak cengkeh 40%, 60%, 80%, lebih kecil (p<0,05) dalam menghambat Streptococcus mutans secara in vitro dibandingkan Ciprofloxacin. Kata Kunci: Ekstrak cengkeh, Streptococcus mutans.   Abstract: Clove oil is useful as a natural antibacterial agent, essential oil of clove has anesthetic and antimicrobial effect. Substances contained in clove called eugenol can kill bacteria including antibiotic resistant bacteria, one of which is the bacteria Streptococcus mutans. This bacteria is a major cause for caries. The purpose of this study was to mengetahui clove extrack antibacterial effects againts Streptococcus mutans bacteria in vitro. This study is an experimental study using a post test only control group design. This research try using clove extract with a concentration of 40%, 60%, and 80%, Ciprofloxacin, aquades repetition five times. Data collected and analyzed by one-way ANOVA and post-hoc LSD test (α = 0.05). Based on the results of the statistical test to test the effects of anti-bacterial research clove extracts against Streptococcus mutans bacteria in vitro, can disimpulkaan that clove extracts have antibacterial effects in inhibiting the growth of Streptococcus mutans bacteria in vitro.further test result post-hoc LSD test shoved its inhibitory clove extract 40%, 60%, 80% smaller (p<0,05)in hibiting Streptococcus mutans in vitro compared Ciprofloxacin. Keywords: clove extract, Streptococcus mutans


Author(s):  
Lily Arsanti Lestari ◽  
Qisthira Swasti Amirina ◽  
Dina Septari Anindyah ◽  
Ainun Nisa ◽  
Annisa Nurul Huda ◽  
...  

The objectives of this study were to evaluate the effect of purple sweet potato (PSP) yogurt on thelipid profile of Sprague Dawley rats. The PSP yogurt was made from fresh PSP (F-PSP) and its powder (P-PSP).The viscosity, pH, total titratable acid, proximate, antioxidant activity, anthocyanin content, and total lacticacid bacteria (LAB) between those yogurts were compared. Selected yogurt was given to Sprague Dawley ratsfor 4 weeks. Serum lipid profiles were determined after 2 and 4 weeks of treatment. F-PSP yogurt has betterphysical, chemical and microbiological properties compared to P-PSP yogurt. The serum cholesterol andtriglyceride levels in F-PSP yogurt group was not significantly different compared to control group (P>0.05).However, the reduction of serum LDL cholesterol in F-PSP yogurt group was significantly higher than controlgroup. The serum HDL cholesterol in the yogurt group decreased after 2 weeks of treatment, but it increasedafter 4 weeks of treatment. F-PSP yogurt could be used as an alternative functional food that could lower theblood cholesterol level because of the ability to reduce the LDL cholesterol level.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document