scholarly journals PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN EDUKATIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Author(s):  
Vicki Ahmad Karisman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran edukatif dalam pemebelajaran pendidikan jasmani terhadap  keterampilan motoric dasar siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Randomize Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV di Kota Cimahi, dengan teknik sampling menggunakan cluster random sampling . Penelitian ini dilaksakan selama 16 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Test Gross Motor Development – Second Edition (TGMD-2nd Edition) dari Ulrich. Dengan Analisis data menggunakan SPSS 17 dengan urutan analisis data menggunakan Uji T Paired Samples. Adapun hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran edukatif dalam pemebelajaran pendidikan jasmani terhadap keterampilan motorik dasar siswa sekolah dasar. 

2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 185-192
Author(s):  
Vicki Ahmad Karisman ◽  
Gita Febria Friskawati ◽  
Dedi Supriadi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran edukatif dalam pemebelajaran pendidikan jasmani terhadap keterampilan motoric dasar siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Randomize Pretest Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV di Kota Cimahi, dengan teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama 16 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Test Gross Motor Development dari Ulrich. Adapun hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran edukatif dalam pemebelajaran pendidikan jasmani terhadap keterampilan motorik dasar siswa sekolah dasar.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Sisilia Indah Trisnaningsih . ◽  
Drs. I Komang Ngurah Wiyasa, M.Kes. . ◽  
Drs. I Wayan Darsana,M.Ed .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lari zig-zag berbantuan kursi terhadap perkembangan motorik kasar anak kelompok B TK Sila Dharma Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini Quasi Eksperimen (eksperimen semu) dengan menggunakan desain Nonequvalent Control Group Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelompok B TK Sila Dharma yang berjumlah 96 anak. Sampel dalam penelitian menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh kelompok eksperimen adalah kelompok B3 TK Sila Dharma yang berjumlah 23 anak dan kelompok kontrol adalah kelompok B2 TK Sila Dharma yang berjumlah 25 anak. Data perkembangan motorik kasar anak dikumpulkan dengan non test melalui observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rata-rata post-test perkembangan motorik kasar anak pada kelompok eksperimen adalah 85,87 sedangkan pada kelompok kontrol 78,80. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dengan menggunakan rumus polled varians pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 23 + 25 – 2 = 46 dengan nilai 2,021. Diperoleh thitung = 3,07 > ttabel = 2,021. Berdasarkan kriteria pengujian, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lari zig-zag berbantuan kursi berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar pada anak kelompok B TK Sila Dharma Tahun Pelajaran 2018/2019.Kata Kunci : Lari Zig-zag, kursi, perkembangan motorik kasar, pendidikan anak usia dini This study aims to determine the effect of chair-assisted zigzag running on the gross motoric development of children in group B TK Sila Dharma Academic Year 2018/2019. This type of research is Quasi Experiment (quasi-experimental) using the Nonequvalent Control Group Design design. The population of this study were all Sila Dharma Kindergarten B groups of 96 children. The sample in the study used a random sampling technique, so that the experimental group was obtained from the B3 TK Sila Dharma group, which amounted to 23 children and the control group was the Sila Dharma B2 TK group of 25 children. Data on the gross motoric development of children were collected by non-test through observation. The results of this study showed that the average post-test for gross motoric development of children in the experimental group was 85.87 while in the control group 78.80. Testing the hypothesis used in this study is a t test using the polled variance formula at a significance level of 5% with dk = 23 + 25 - 2 = 46 with a value of 2.021. Obtained tcount = 3.07> t table = 2.021. Based on the testing criteria, H0 is rejected. Thus it can be concluded that zig-zag running assisted by chair has an effect on gross motor development in group B of TK Sila Dharma Academic Year 2018/2019.keyword : Zigzag running, chairs, gross motor development, early childhood education


2019 ◽  
Vol 11 (01) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Atik Badi’ah

Atik Badi’ah 1)  1)Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Jurusan KeperawatanE-mail: [email protected] Belakang : Anak autis adalah anak kurang mampu mengkoordinasikan gerakan, kurang mengorganisasi sesuatu, kurang merencanakan sesuatu, mengalami kesulitan mencari penyelesaian dan kurang fleksibel melaksanakan tugas. Stimulus sensor anak autis berbeda dengan anak normal. Anak autis mengalami kesulitan dalam perkembangan motorik kasar.Perkembangan motorik kasar anak autis berbeda dengan nak normal pada umumnya.Tujuan : Diketahuinya pengaruh stimulasi skill play terhadap perkembangan motorik kasar anak autis di sekolah autis. Metode : Jenis penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan  “Pre test Post test with Control Group Design“.Pengambilan sampel secara total sampling dengan kriteria anak autis (6-8 tahun) di sekolah autis. Analisis data menggunakan uji pair t-test, wilcoxon, mann whitney dan uji beda delta dengan taraf signifikan <0,05. Hasil : Perkembangan motorik kasar anak autis pada kelompok eksperimen kategori kurang dan pada kelompok kontrol kategori kurang. Pada kelompok eksperimen nilai pre test dan post test dengan p (sig) 0,001 < 0,05 berarti ada perbedaan antara pre test dan post test pada kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol nilai pre test dan post test dengan p (sig) 0,064 > 0,05 berarti tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen pre test dan post test. Hasil uji beda delta pada kelompok eksperimen dan kontrol p (sig) <0,05. Kesimpulan : Ada pengaruh stimulasi skill play terhadap perkembangan motorik kasar anak autis di sekolah autis dengan nilai p (sig) < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.Kata Kunci :  Stimulasi skill play,  perkembangan motorik kasar, anak autisEFFECT OF STIMULATION SKILL PLAY ON GROSS MOTOR  DEVELOPMENT OF AUTIS CHILDREN IN AUTIS SCHOOLABSTRACTBackground : Autistic children are children who are less able to coordinate movements, less organizing things, less planning something, having difficulty finding solutions and less flexible carrying out tasks. Sensor stimulus for autistic children is different from normal children. Autistic children experience difficulties in gross motor development. The gross motor development of autistic children is different from normal children in general. Objective: Know the effect of skill play stimulation on the gross motor development of autistic children in autistic schools. Method: Type of research is Quasi experiment with the design "Pre test Post test with Control Group Design". Total sampling is taken with the criteria of autistic children (6-8 years) in autistic schools. Data analysis used pair t-test, Wilcoxon, Mann Whitney and Delta test with significant level <0.05. Results: The gross motoric development of autistic children in the experimental group was in the less category and in the control group in the less category. In the experimental group the value of pre test and post test with p (sig) 0.001 <0.05 means that there is a difference between the pre test and post test in the experimental group. In the control group the value of the pre test and post test with p (sig) 0.064> 0.05 means that there is no difference between the experimental group pre test and post test. The results of the delta test in the experimental and control groups p (sig) <0.05. Conclusion: There is an effect of skill play stimulation on the gross motoric development of autistic children in autistic schools with a p value (sig) <0.05 means that Ha is accepted and Ho is rejected.Keywords : Skill play stimulation, gross motor development, autistic children


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 243
Author(s):  
Made Dwi Savitri ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

<p class="JRPMAbstrakTitle">Abstrak</p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep  dan disposisi matematika siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan post-test only control group design pada populasi yang terdiri 132 siswa kelas VIII SMP Taman Pendidikan 45 Denpasar yang tersebar dalam 4 kelas. Penarikan sampel menggunakan cluster random sampling  dan ditetapkan kelas VIIIA dan VIIIC sebagai sampel penelitian. Data  penelitian berupa data pemahaman konsep dan disposisi matematika dikumpulkan masing-masing dengan tes uraian dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan Uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukan bahwa  nilai F dari uji wilks lambda sama dengan 5,656, dengan nilai signifikansi 0,023. Jika nilai signifikansi 0,023 dibandingkan dengan alpha 0,05, maka nilai tersebut jauh lebih kecil, sehingga dapat diputuskan Ho ditolak. Oleh karena itu, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa Pendekatan MEAs berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematika siswa.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 46-58
Author(s):  
Siti Mamartohiroh ◽  
Ramon Muhandaz ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMP/MTs. Penelitian ini merupakan penelitian Factorial Experiment dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs GUPPI Bandar Sungai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, dengan sampel terpilih memiliki kesamaan rata-rata sebelum perlakuan.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan anova dua arah. Untuk hipotesis 1 diperoleh F_A=5,036>F_tabel=4,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, dengan skor rata-rata yang lebih baik adalah kelas eksperimen daripada kontrol yaitu berturut-turut adalah 41,94 dan 38,92. Untuk hipotesis 2 diperoleh F_B=4,392>F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, dengan skor rata-rata untuk siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi 43,69, sedang 38,63  dan rendah 42,83. Dan untuk hipotesis 3 diperoleh F_(A×B)=0,302≤F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas terutama dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


Author(s):  
Hani Cahyati ◽  
Abdul Muin ◽  
Eva Musyrifah

Teknik SCAMPER awalnya banyak digunakan di ruang lingkup perusahaan untuk menciptakan produk-produk baru. Seiring dengan perkembangan zaman, teknik SCAMPER kini digunakan sebagai teknik pelatihan berpikir kreatif di berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas teknik SCAMPER dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam matematika. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP di Tangerang Selatan pada siswa kelas IX tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan randomized post-test only control group design. Sampel penelitian yang digunakan terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes berupa soal uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis yang meliputi indikator: 1) fluency, 2) flexibility, dan 3) originality. Analisis data didasarkan pada perbedaan dua proporsi yaitu proporsi ketuntasan belajar siswa yang diuji dengan Chi-Square Test pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik SCAMPER efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Selain itu, teknik SCAMPER juga lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru tentang penggunaan teknik SCAMPER sebagai teknik pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Kata kunci: Teknik SCAMPER, fluency, flexibility, originality. ABSTRACT The SCAMPER technique was originally widely used in the company's scope to create new products. But now SCAMPER technique is used as a creative thinking training in various fields. This study aims to analyze the effectiveness of SCAMPER techniques in developing mathematics creative thinking skills. This research was conducted to IX grade junior high school students in South Tangerang in 2017/2018 academic year. The research uses quasi experiment with randomized post-test only control group design. The samples were 30 students of experimental class and 30 students of control class which were selected randomly by cluster random sampling technique. The research instrument used was a test of a description to measure the ability of mathematical creative thinking which assesses 3 indicators. They are 1) fluency, 2) flexibility, and 3) originality. The research wants to know about two mastery learning proportions difference tested with Chi-Square Test at 5% significance level. The results are SCAMPER technique is effective in developing students' mathematical creative thinking ability. In addition, SCAMPER technique is more effective than conventional learning. This research can be used by teachers as an effective learning techniques in developing the ability of mathematical creative thinking. Key words: SCAMPER technique, fluency, flexibility, originality.


2016 ◽  
Vol 49 (2) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
I Wayan Sadra

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-27
Author(s):  
I Wayan Widiana ◽  
I Made Suarjana

This study was aimed at determining the differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who are taught with project-based trying learning activities and groups of students who are taught with conventional learning activities. This research is a quasi-experimental study with a post-test only control group design. The population of this study was the fifth-grade students of the 2016/2017 academic year in the Curriculum 2013 Elementary School in Buleleng Regency, which amounted to 326 students. The samples were taken by cluster random sampling which amounted to 60 students. The data collected in this study were the results of the dimensions of cognitive processes by using 20 multiple-choice tests and 5 item essays on the ecosystem theme. The hypothesis was tested using inferential t-test statistics. The results show that there are significant differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who were taught with project-based trying activities and groups of students who were taught using conventional learning activities. The optimizing project-based trying activities has a positive effect on the dimensions of students' cognitive processes.PENGOPTIMALAN AKTIVITAS MENCOBA DENGAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD rintisan Kurikulum 2013 Kabupaten Buleleng yang berjumlah 326 orang. Sampel diambil dengan cara cluster?random sampling yang berjumlah 60 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil dimensi proses kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir dan esai 5 butir soal pada tema ekosistem. Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik inferensial t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional Pengoptimalan aktivitas mencoba berbasis proyek berpengaruh positif terhadap dimensi proses kognitif siswa.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Ajeng Ayuningtyas ◽  
Supardi Supardi ◽  
Tri Hartini

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Brebes, maka diperlukan upaya untuk meningkatakan motivasi belajar menggunakan metode bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Brebes sesudah diberi treatment layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain yang dipakai yaitu true eksperimental design dengan bentuk pretest-posttest control group design. Penelitian ini teknik pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sebanyak 20. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test, treatment, post-test. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 12,715 dengan ttabel yaitu 2,101. Hal tersebut menunjukan bahwa thitung = 12,715 >ttabel= 2,101, maka dapat disimpulkan bahwa �ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Brebes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document