Analysis Of Services Of Bintang Kecil Community Reading Park In Batu Palano, West Sumatra Towards Library Services In Facing The Covid-19 Pandemic
The prolonged Covid-19 pandemic during 2020 made all activities blocked, delayed, and even stopped. The people of Batu Palano, Sungai Pua District, Agam Regency, West Sumatra, have also felt the impact of the Covid-19 pandemic by limiting their activities and direct contact with people (physical distancing). One of the restricted activities is online school learning for the kindergarten to college level. Online-based school learning does not allow all regions to access it every day. This problem also affects school children in Batu Palano. Most junior high school and elementary school children in Batu Palano do not have gadgets to carry out online learning. So that Bintang Kecil Reading Park in Batu Palano becomes an oasis for school children in accessing its collections to support their online learning activities. This study analyzes the relationship between community reading park Bintang Kecil and library services, whether they have the same services even though they have different titles, and how Bintang Kecil community reading park survives in the Covid-19 pandemic situation. Implementing the management of the Bintang Kecil Reading Park really implements the role of the librarian in serving the users in it. The establishment of the Bintang Kecil Reading Park in Batu Palano Village can be the first step to increase its collection so that in the future it can develop into a village library where not only school children have access to information, but can also provide collection sources. To other people in Batu Palano Village.Keywords: Community Reading Gardens, Library Services, Covid-19.ABSTRAKPandemi Covid-19 yang berkepanjangan selama tahun 2020 menjadikan segala kegiatan terhalang, tertunda, bahkan berhenti. Masyarakat Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, turut merasakan dampak pandemi Covid-19 ini dengan pembatasan aktivitas dan kontak langsung dengan orang banyak (physical distancing). Salah satu aktivitas yang dibatasi adalah pembelajaran sekolah daring untuk tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Pembelajaran sekolah berbasis daring tidak memungkinkan seluruh daerah bisa mengaksesnya setiap hari, masalah ini berimbas juga kepada anak-anak sekolah di Batu Palano. Anak-anak sekolah menengah pertama dan sekolah dasar di Batu Palano sebagian besar tidak memiliki gadget untuk melaksanakan belajar daring. Sehingga kehadiran Taman Baca Bintang Kecil di Batu Palano menjadi sedikit ketenangan anak-anak sekolah dalam mengakses koleksi-koleksinya untuk menunjang kegiatan belajar daring mereka. Penelitian ini menganalisa hubungan layanan kegiatan Taman Baca Bintang Kecil dengan layanan perpustakaan, apakah memiliki kesamaan layanan walaupun memiliki title yang berbeda serta bagaimana Taman Baca Bintang Kecil bertahan dalam situasi pandemi Covid-19. Pelaksanaan kepengurusan Taman Baca Bintang Kecil ini sangat mengimplimentasikan peran pustakawan dalam melayani pengguna didalamnya. Berdirinya Taman Baca Bintang Kecil di Desa Batu Palano bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan koleksinya sehingga di masa yang akan datang bisa berkembang menjadi perpustakaan desa yang dimana tidak hanya anak-anak sekolah saja yang akses informasinya diutamakan, akan tetapi bisa juga memberikan sumber-sumber koleksi kepada masyarakat Desa Batu Palano lainnya.