scholarly journals Appearances of Local Prolific Ewes in Semarang Regency Central Java Indonesia

2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 69-76
Author(s):  
Sutiyono Sutiyono ◽  
Daud Samsudewa ◽  
Enny Tantini Setiatin ◽  
Sutopo Sutopo ◽  
Yon Supri Ondho

The present study examined the quantitative and qualitative physical parameters of prolific local ewes in Bawen and Jambu districts, Central Java. We used purposive sampling to select and categorized 132 local, three-lambing ewes into three groups based on their prolific capacity: 66 single, 49 twins and 17 triplets. The data were subjected to analysis of variance using Chi-Square. The result showed that many quantitative properties of prolific ewes resembled those of fat-tailed sheep: thin tail, highly significant (P<0.01) compared to fat tails; straight face, highly significant (P<0.01); and fewer convex face and short body, significant (P<0.05) with a tall body in the non-prolific ewes. Few prolific ewes had big ears and black-white wool and significantly different (P<0.05) from the non-prolific ewes. Conclusively, local prolific ewes had a qualitative appearance more closely related to that of thin-tailed ewes, but greater quantitative performances than the non-prolific ewes.

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 47-54
Author(s):  
Dyah Pitaloka Novitasari ◽  
Ibnu Pratikto ◽  
Chrisna Adhi Suryono

Pantai Seribu Ranting terletak di Desa Panggung, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai Seribu Ranting memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan untuk kegiatan pariwisata. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kelayakan fisik Pantai Seribu Ranting sebagai kawasan wisata pantai di Kabupaten Jepara dengan mengkaji parameter fisik pantai dan analisis SWOT. Penelitian ini bermanfaat mengetahui kelayakan kawasan wisata Pantai Seribu Ranting sebagai kawasan wisata pantai. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Seribu Ranting sesuai untuk kegiatan wisata pantai karena hasil pengukuran di stasiun 1, stasiun 2, dan stasiun 3 menunjukkan nilai IKW diatas 80%. Nilai IKW yang diperoleh tergolong dalam tingkat kesesuaian S1, walaupun terdapat beberapa parameter yang kurang mendukung seperti perairan yang terlalu keruh. Akan tetapi hal itu dapat disiasati dengan menonjolkan kelebihannya seperti pasir putih, pantai yang landai, dan tidak adanya biota berbahaya. Analisis SWOT di Pantai Seribu Ranting menghasilkan tiga prioritas utama, yaitu: Memanfaatkan kondisi alam yang ada untuk menambah daya tarik wisata, membuat atraksi eduwisata tambak garam, dan membuat arena olahraga pantai. Seribu Ranting Beach is located in Panggung Village, Kedung Subdistrict, Jepara, Central Java. Seribu Ranting Beach have natural potential that can be developed for ecotourism. The purpose of this research is to evaluate the physical advisability of Seribu Ranting Beach as a beach tourism area in Jepara by studying the physical parameters of the beach and SWOT analysis. The advantage of this research is to know the advisability of ecotourism in Seribu Ranting Beach as beach tourism. The research has been carried out in December 2018 with a purposive sampling method. The results showed that Seribu Ranting Beach is suitable for beach tourism activities because the measurement results at station 1, 2, and 3 showed that IKW values are above 80%. The IKW values that have been obtained are classified as a level of S1 suitability, although there are some parameters that are less supportive like turbid water and a lot of garbage. However, this can be dealt by highlighting its advantages such as white sand, sloping beaches, and the absence of dangerous biota. The SWOT analysis on Seribu Ranting Beach produced three main priorities, namely: utilizing existing natural conditions to increase tourist attraction, making edutourism attractions of salt ponds, and creating a beach sports arena.


1970 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Ermiati E ◽  
Imas Rafiyah ◽  
Devi Kusnanti

Anemia merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan dan bisa mengakibatkan kematian pada ibu hamil. Suplementasi besi merupakan program pemerintah dalam mengatasi anemia pada wanita hamil dan beberapa wanita hamil masih ada yang belum patuh dalam mengkonsumsi tablet besi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode yang bisa meningkatkan kepatuhan wanita hamil dalam mengonsumsi tablet besi yaitu dengan short message service (SMS) reminder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas SMS reminderterhadap kepatuhan konsumsi tablet besi pada ibu hamil di (unit pelayanan terpadu) UPT Puskesmas Cibuntu Kota Bandung. Rancangan penelitian quasi experimentaldengan desain posttest-only with control group designdengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April–Mei tahun 2014 di Puskesmas X Kota Bandung. Sampel berjumlah 40 orang wanita hamil yang tidak patuh dalam mengonsumsi tablet besi yang dibagi menjadi 20 kelompok intervensi dan 20 kelompok kontrol. Data diperoleh melalui kuesioner dalam bentuk self report.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kelompok intervensi 17 orang (85%) patuh dan sebagian besar kelompok kontrol 16 orang (80%) tidak patuh. Hasil analisis dengan menggunakan chi squaredidapatkan p(0.000) dengan taraf signifikan <0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa SMS reminder efektif terhadap kepatuhan konsumsi tablet besi pada wanita hamil dan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak Puskesmas untuk menjalin kerjasama dengan pihak provideratau mengajukan dana ke Dinas Kesehatan untuk mengaktifkan SMS reminderdi Puskesmas.Kata kunci: Kepatuhan, SMS reminder,tablet besi, wanita hamil AbstractAnemia is one of the leading causes of hemorrhage during pregnancy, and it can cause death to expectant mothers. Iron supplementation is a government program to overcome anemia among expectant mothers, and some of the expectant mothers still do not obediently consume iron tablets. Therefore, to increase the obedience of the expectant mothers on consuming the iron tablets, SMS reminder is the appropriate method needed. This research aims to identify the effectiveness of SMS reminder to the obedience of iron tablets consumption among expectant mothers at UPT Puskesmas Cibuntu , Bandung. The research employed quasi-experimental design with posttest-only control group design using purposive sampling technique. The research was held on April–May 2014 at UPT Puskesmas Cibuntu, Bandung. Forty expectant mothers consuming iron tablets disobediently divided into 20 intervention groups and 20 control groups were taken as the samples. Questionnaire in form of self report was used to obtain data. In addition, descriptive analysis and chi square test were applied to analyze the data. The result of the research showed that 17 persons (85%) of intervention groups were mostly obedient, and 16 persons (80%) of control groups were mostly disobedient. From the analysis using chi square, it was found the difference of the obedience of iron tablets consumption after SMS reminder (p=0.00) had been delivered with significant level <0.05. Based on the result of this research, SMS reminder had an effective impact toward the obedience of iron tablets consumption among the expectant mothers. The result will be a good consideration for Puskesmas to cooperate with provider or proposed some funds to Dinas Kesehatan to activate SMS reminder.Key words:Expectant mothers, obedience, SMS reminder, iron tablets


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2018 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 192
Author(s):  
Wiwid Wahyuningsih ◽  
Atik Setiyaningsih

ABSTRAKLatar Belakang : Keberadaan kader di posyandu sebagai salah satu sistem penyelenggarakan pelayanan sangat dibutuhkan. Mereka adalah ujung tombak  pelayanan kesehatan yang merupakan kepanjangtanganan puskesmas Jawa Tengah tahun 2011 jumlah gizi kurang 5,35% dan gizi buruk 0,10%. Untuk Kabupaten Semarang dari 23.562 balita yang ditimbang pada tahun 2011 gizi lebih 1,13%, gizi baik 93,51%, gizi kurang 4,86% dan gizi buruk 0,49% (DepKes Prov Jateng, 2011). Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan status gizi balita. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Posyandu Mawar di Desa Gedangan sejumlah 40 responden, dengan teknik total sampling dan analisa data chi square. Hasil Penelitian : Hasil perhitungan chi square di peroleh X² hitung 10.644 pada df=4, P.value 0.031 dimana probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,001 < 0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan : ada hubungan antara peran kader posyandu dengan status gizi pada balita.Kata Kunci : peran kader , status gizi balitaCADERE ROLE RELATIONSHIP WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN POSYANDUABSTRACTBackground : posyandu cadre in Existence as one of the 56th's service system is urgently needed. They are the tip of the Spear is a kepanjangtanganan health services clinics in Central Java in 2011 the amount of nutrition less 5.35% 0.10% and malnutrition. To Semarang from 23.562 toddler who weighed in 2011 more nutritional 1.13%, 93,51%, good nutrition nutrition less 4.86% and 0.49% poor nutrition (Department of Health Central Java Prov., 2011). Objective : the research aims to find out the relationship role of posyandu cadre with the nutritional status of children. Methods : the design of this research is a survey using the analytic approach of cross sectional. The population in this study are all the toddlers at the Rose in the village of Posyandu Gedangan some 38 respondents, with total sample techniques and data analysis a chi square. The results :. The chi square calculation results in getting X ² count 10.644 on df = 4, P. value 0.031 where probability is smaller than the level of significant 5% (0.001 < 0.05) mean Ha Ho accepted and rejected. Conclusion : there is a connection between the role of cadres of posyandu with nutritional status on toddlers.Keywords : the role of cadres, toddler nutrition status


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Saiful Batubara ◽  
Risqi Utami

Intra Uterine Device post placenta is the installation in the first 10 minutes to 48 hours after the birth placenta plays a role in reducing maternal mortality through prevention of pregnancy, delaying pregnancy, and spacing pregnancies, the effectiveness of use up to 99.4% can prevent 5-10 years of pregnancy. This study aims to determine the factors associated with maternal willingness to post Post Placenta IUD. The study used a questionnaire with a population of third trimester pregnant women who examined their pregnancies and a sample of 98 people by purposive sampling. Analyze data with Chi Square. The results showed that the majority of pregnant women were not willing to do post placenta IUD installation of 58.2% which was influenced by age, parity, knowledge and support of the husband.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Isrizal Isrizal ◽  
Resna Reza Yunia Lestari

Latar belakang: Masih tingginya angka penyakit artritis reumatoid dan tingkat pengetahuan lansia terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid masih sangat kurang, sehingga belum maksimalnya pengobatan dalam mengatasi kekambuhan nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk diketahui hubungan pengetahuan terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid pada lansia di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau Tahun 2019. Metode: Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 25 Juni - 1 Juli 2019. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan nonprobability sampling (purposive sampling). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner serta analisa menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau. Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang berada di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau, yang berjumlah 30 orang. Hasil: penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 16 orang (53,3%) dan sebagian besar responden memiliki cara mengatasi nyeri artritis rheumatoid baik sebanyak 22 orang (73,3%). Ada hubungan pengetahuan terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid pada lansia di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau Tahun 2019 (ρ=0,022). Saran: Disarankan bagi para kader untuk lebih sering melakukan penyuluhan tentang Artritis Rheumatoid dan upaya penatalaksanaannya minimal satu bulan sekali. Selain itu disarankan bagi para kader untuk mengikuti penyuluhan atau pelatihan tentang lansia terutama Artritis Reumatoid dan upaya penatalaksanaannya. Kata kunci       : Pengetahuan, Nyeri, Atritis Reumatoid, Lansia


2016 ◽  
Vol 86 (6) ◽  
pp. 1019-1025 ◽  
Author(s):  
Noshi Siddiqui ◽  
Pradeep Tandon ◽  
Alka Singh ◽  
Jitesh Haryani

ABSTRACT Objective: To evaluate dynamic smile in different skeletal patterns and to correlate vertical smile parameters with the underlying causative factors. Materials and Methods: A total of 150 participants ranging in age from 16–25 years were selected and divided into one of three groups—horizontal, average, and vertical skeletal pattern—using the following three cephalometric parameters: SN-MP, FMA, and Jarabak ratio. Videographic records of smile were obtained, and measurements were recorded and analyzed at rest, including upper lip length, and during smile, including maxillary incisal display, interlabial gap, intercommisural width, change in upper lip length, and smile arc. Differences among the three groups were subjected to two-way analysis of variance and post hoc and chi-square tests for smile arc. Correlations between vertical smile variables and vertical skeletal (N-ANS, N-Me) and dental cephalometric measurements (U1 to palatal plane) were also investigated. Results: Vertical parameters were significantly increased in the vertical pattern when compared with the horizontal pattern, ie, upper lip length (P &lt; .01), maxillary incisal display (P &lt; .001), interlabial gap (P &lt; .001), and change in upper lip length (P &lt; .001), whereas intercommisural width was significantly decreased in vertical pattern when compared with the horizontal pattern (P &lt; .001). Flat smile arc was seen more frequently in the horizontal pattern. Positive correlations were found between the N-Me, U1-PP, and change in upper lip length with vertical smile parameters. Conclusions: Different skeletal patterns exhibit their characteristic smile features. Upper lip length is not responsible for increased incisal display during smile. Increased incisal display during smile is more closely associated with upper lip elevation than vertical skeletal and dental factors.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Aisya Kemala ◽  
Elly Diana Mamesah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan atlet atletik DKI Jakarta yang pernah mengalami cedera akut dan cedera kronis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei penyebaran angket. Populasi penelitian ini merupakan seluruh atlet atletik DKI Jakarta yang berjumlah 50 atlet. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 atlet dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan variasi satu jalan (one way analysis of variance). Berdasarkan hasil analisis data, Fhitung > Ftabel (205.47 > 2.92) artinya terdapat perbedaan tingkat kecemasan atlet yang pernah mengalami cedera akut dan kronis. Persentase tingkat kecemasan atlet yang pernah mengelami cedera akut dengan kecemasan rendah sebesar 50% (12 atlet), kecemasan sedang 41.7% (10 atlet), dan kecemasan tinggi 8.3% (2 atlet), sedangkan persentase tingkat kecemasan atlet yang pernah mengalami cedera kronis dengan kecemasan rendah sebesar 83.3% (10 atlet), kecemasan sedang 8.3% (1 atlet), dan kecemasan tinggi 8.3% (1 atlet).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document