scholarly journals Efektivitas Model Problem Posing Tipe Pre-Solution Posing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 148
Author(s):  
Devi Mayasari ◽  
Wulan Izzatul Himmah

<p class="06IsiAbstrak"><span lang="EN-GB">This study aims to determine the effectiveness of the problem-posing type pre-solution posing model against students' mathematical problem-solving abilities. This type of research is an experimental study with a pre-test post-test control group design. The population in this study was 256 students grade VII one of Junior High School in Salatiga in the academic year 2018/2019 divided into 8 classes. Through the cluster random sampling technique, the VIIE class students were selected as the experimental class and the VIIH class students as the control class. The technique of collecting data on mathematical problem-solving ability through pre-test and post-test. The data analysis technique used the independent sample t-test on the N-Gain score. The results showed that the application of the problem-posing type pre-solution posing more effective against students' mathematical problem-solving abilities compared to students who received conventional learning.</span></p><p class="06IsiAbstrak"><span lang="EN-GB"><br /></span></p><p class="06IsiAbstrak">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model problem posing tipe pre-solution posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 256 siswa kelas VII salah satu SMP di Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terbagi dalam 8 kelas. Melalui teknik cluster random sampling, terpilih siswa kelas VIIE sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIH sebagai kelas kontrol.  Teknik Pengambilan data kemampuan pemecahan masalah matematik melalui pretest dan posttest. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-test pada N-Gain score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model problem posing tipe pre-solution posing lebih efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional.</p><p class="06IsiAbstrak"><span lang="EN-GB"><br /></span></p>

2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Eliza Ayu Pratiwi ◽  
Amir Rusdi ◽  
Agustiany Dumeva Putri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikelas X SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah true exprimental design dengan desain pretest – posttest control group design, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X yang ada di SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini mengambil dua kelas sebagai sampel yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas X4 dengan jumlah 37 siswa sebagai kontrol dan kelas X1 berjumlah 37 siswa sebagai kelas ekprimen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan observasi kepada siswa. Data yang diperoleh dari hasil tes digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Dari hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan hasil rata-rata observasi aktivitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 74.This research aims to determine the effect of using the mastery learning models to the mathematical problem solving ability of first grader of 'Aisyiyah 1’s Senior High School Palembang. The type of this research is the true experimental design with the design pretest - posttest control group design, the populations are all first grader of 'Aisyiyah 1’s Senior High School Palembang 2015/2016. This research took two classes as a samples by using the cluster random sampling technique. The classes are X4 with 37 students as a control and X1 with 37 students as a experiment class. The research was conducted of eight meetings. The collection of datas are done by using an instrument which are mathematical problem solving ability test and observation to students. The datas obtained from the test are used to test the research hypothesis by using t-test. From the analysis, this shows that there is positive effect of using the mastery learning to the mathematical problem solving abilities of students and the average result of observation the ability mathematical problem solving is 74.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 435-446
Author(s):  
Nur Asih ◽  
Sendi Ramdhani

AbstrakTujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Means End Analysis (MEA) lebih baik dari pada konvensional, untuk mengetahui sikap kemandirian belajar siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Means End Analysis (MEA), dan untuk mengetahui hambatan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis. Metode penelitiannya adalah eksperimen kuasi dan desain penelitiannya Nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA PASUNDAN CIKALONGKULON dengan sampel sebanyak dua kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Kelas XI MIPA-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA-1 sebagai kelas kontrol. Instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis, angket dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Means End Analysis (MEA) lebih baik dari konvensional. Hasil angket siswa kelas XI MIPA-3 memperoleh hasil hampir seluruhnya positif respon siswa terhadap model pembelajaran Means End Analysis (MEA).Kata Kunci: Kemandirian, MEA, Pemecahan Masalah Matematis. Increased Mathematical Problem Solving Ability and Student Learning Independence Using the Means-End Analysis Learning Model AbstractThe purpose of this research is to find out whether the improvement of students 'mathematical problem-solving abilities using the Means-End Analysis (MEA) learning model is better than conventional learning, to determine the attitudes of students' learning independence towards mathematics learning using the Means-End Analysis (MEA) learning model, and to find out the obstacles of students in solving problems mathematical problem solving abilities. The research method is a quasi-experiment and the research design is Nonequivalent control group design. The population in this study were all students of class XI SMA PASUNDAN CIKALONGKULON with a sample of two classes. The sampling technique uses a purposive sampling technique. Class XI MIPA-3 as an experimental class and class XI MIPA-1 as a control class. The instruments were in the form of tests of mathematical problem-solving abilities, questionnaires, and interviews. Based on the results of data analysis, the improvement of students' mathematical problem-solving abilities using the Means-End Analysis (MEA) learning model is better than conventional. The results of the XI MIPA-3 class questionnaire obtained almost entirely positive student responses to the Means-End Analysis (MEA) learning model.Keywords: Independence, MEA, Mathematical Problem Solving.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Maha Surdinata ◽  
Sukardi Sukardi ◽  
Rispawati Rispawati

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model problem  solving  dan problem  posing  terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar PPKn  sisw a. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen dengan nonequivalen  control group  design.  Data berfikir kritis dijaring menggunakan angket dan data hasil belajar PPKn  diambil menggunakan so al tes yang sudah memenuhi persyaratan instrument  penelitian. Keseluruhan data dianalisis secara kuantitif  melalui uji parametrik yang terlebih dahulu diuji persyaratan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahw a tidak ada perbedaan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar PPKn antara yang menggunakan model problem  solving dan problem  posing.  Dengan mencermati nilai rata-rata yang sangat tinggi, maka kedua model pembelajaran sangat efektif. Implikasinya praktis adalah kedua model dapat digunakan dan secara teoritis memperkuat teori konstruktivistik sebagai backgroud teori pengembangan model pembelajaran. AbstractThe  purpose  of  this study is to  determine w hether  there is influence of  the application of problem solving methods and problems posed against the ability of critical thinking and  learning outcomes  of  student  PPKn.  This research is an experimental Quasi research w ith nonequivalent control group design. Learning methode  data w ith questionnaire method  and  learning result data PPKn taken using test questions that have met the requirements of the instrument. The data are analyzed quantitatively through the parametric test first. The results show ed no differences in critical thinking skills and learning outcomes betw een PPKn using problem solving and problem posing model. By looking at very high averages, the tw o learning models are very effective. The practical implication is that the second model  can  be  used  and  theoretically reinforces  constructivist  theory  as  a backgroud of learning model development theory. Keywords: Problem Solving, Problem Posing, Critical Thinking


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Tanti Jumaisyaroh Siregar

<p class="Afiliasi" align="left"><strong>Abstrak:</strong></p><p>Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaam peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan sosial siswa yang diajarkan dengan pembelajaran  kooperatif tipe STADdengan siswa yang diberi pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan model kuasi eksperimen dengan desain kelompok <em>pre test-post test control group design</em>. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa dari salah satu SMP swasta yang berada di Kecamatan Percut Sei Tuan. Sampel dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII sebanyak 30 orang pada kelas eksperimen dan 30 orang pada kelas kontrol yang diambil secara acak menggunakan <em>cluster random sampling</em>. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbentuk <em>essay test</em> dan angket keterampilan sosial siswa dalam skala likert pada mata pelajaran matematika. Data dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai sig   = 0.00001 &lt;  α = 0,05 sehingga H<sub>o</sub> ditolak dan H<sub>a</sub> diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan sikap keterampilan sosial yang diperoleh siswa antara pembelajaran kooperatif tipeSTAD dengan pembelajaran langsung. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis dan sikap keterampilan sosial siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipeSTAD lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci : </strong><strong></strong></p><p>Pemecahan Masalah Matematis, Keterampilan Sosial, Pembelajaran Kooperatif Tipe <em>STAD</em><strong></strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong><em>Abstract:</em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em>The purpose of this study is to analyze the differences in the increase in problem-solving abilities and social skills of students who are taught by cooperative learning type STAD with students who are given direct learning. This research is a type of quantitative research using a quasi-experimental model with a pre-test-post-test control group design. The population in this study included all students from one of private junior high school in Percut Sei Tuan. The sample in this study involved 30 class VIII students in the experimental class and 30 people in the control class who were taken randomly using cluster random sampling. The type of data in this research is quantitative data. The instruments used to obtain the data in this study were a test of mathematical problem-solving abilities in the form of an essay test and a questionnaire for students' social skills on a Likert scale in mathematics. Data were analyzed using inferential statistics using t-test. Based on the results of data analysis, the value of sig = 0.00001 &lt;α = 0.05 so that Ho is rejected and Ha is accepted, which means that there is a significant difference in the increase in mathematical problem-solving abilities and attitudes of social skills obtained by students between cooperative learning type STAD and direct learning. Therefore, it can be concluded that the average mathematical problem-solving ability and the attitude of social skills of students who get STAD type cooperative learning is significantly higher than students who receive direct learning. </em><em></em></p><p><em>               </em><em></em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em></p><p><em>Mathematical Problem Solving, Social Skills</em><em>, </em><em>Cooperative Learning Type STAD</em><em></em></p>


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
M Widiastika ◽  
N.M.S Mertasari ◽  
I.M Ardana

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendekatan Double Loop Problem Solving dengan Scaffolding terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian post-test only control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 239 siswa. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling , diperoleh sampel penelitian sebanyak 61 siswa. Dari data post-test diperoleh rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan Double Loop Problem Solving dengan Scaffolding adalah 29,38 dan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional adalah 26,83. Dari hasil analisis data menggunakan uji-t satu ekor dengan taraf signifikansi 5% menunjukan bahwa . Hal ini berarti kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Double Loop Problem Solving dengan Scaffolding lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Dengan kata lain, pendekatan DLPS dengan Scaffolding efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Pendekatan Konvensional, Pendekatan Double Loop Problem Solving dengan Scaffolding  AbstractThe study aims to determine the effectiveness of Double Loop Problem Solving approach with Scaffolding on student’s mathematical problem solving abilities. This study was a quasi experimental research with post-test only control group design. The population of this study was all students of VIII grade in SMP N 1 Sukasada in 2017/2018 academic year totaling 132 students’. The sample was 61 students’ which were chosen through cluster random sampling technique. The data were collected through a test of mathematical problem solving ability in a form of essay. The data from the post-test shows that the average score for the students who use Double Loop Problem Solving Approach with Scaffolding is 29.38 and the average score of the students who use conventional approach is 26.83. The data from T-test one tail with 5% significant level shows that  .The findings above indicate that the mathematical problem solving ability of students who use Double Loop Problem Solving Approach with Scaffolding show better result rather than the students who use conventional approach. So, DLPS approach with Scaffolding is effective in improving students’ mathematical problem solving abilities. Keywords: Problem solving ability, Conventional Approach, Double Loop Problem Solving Approach with Scaffolding. 


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 193
Author(s):  
Arghob Khofya Haqiqi ◽  
Sabila Nurus Syarifa

<p class="07KatakunciKeywords"><span lang="EN-US">Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penelitian dengan model <em>Problem-Based Learning</em> (PBL) berbantuan video dalam <em>liveworksheets</em><em>.</em> Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain penelitian <em>pretest-posttest control group design.</em> Populasi dalam penelitian ini terdiri dari kelas X TKR 1 - X TKR 3 pada salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kudus. Pemilihan sampel menggunakan <em>teknik cluster random sampling </em>didapatkan kelas X TKR 2 sebagai kelas eksperimen dan X TKR 3 sebagai kelas kontrol. Hasil pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen yang dimulai dengan pemberian masalah menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis. Selain itu uji N gain menunjukkan peningkatan skor kelas eksperimen sebesar 63%, sedang kelas kontrol sebesar 49%. Berdasarkan pelaksanaan dan hasil analisis maka dapat disimpulkan model <em>problem-based learning</em> berbantuan video dalam <em>liveworksheets</em> efektif dengan kategori sedang.</span><span lang="EN-US">Temuan ini mengindikasikan bahwa model PBL berbantuan video dalam <em>liveworksheets</em><em> </em>dapat dijadikan alternatif model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.</span></p><p class="07KatakunciKeywords"> </p><p class="06IsiAbstrak">This research is motivated by the low ability of students to solve problems in learning mathematics. Therefore, to overcome this problem, research was carried out using a video-assisted Problem-Based Learning (PBL) model in live worksheets. This study uses a quasi-experimental method with a pretest-posttest control group design. The population in this study consisted of class X TKR 1 - X TKR 3 at one of the Vocational High Schools in Kudus. The sample selection using cluster random sampling technique obtained class X TKR 2 as the experimental class and X TKR 3 as the control class. The results of the implementation of the experimental class learning which began with giving problems showed an increase in mathematical problem-solving abilities. In addition, the N-gain test showed an increase in the score of the experimental class by 63% while the control class was 49%. Based on the results of the implementation and analysis, it can be concluded that the video-assisted problem-based learning model on student worksheets is effective in the medium category. These findings indicate that the video-assisted PBL model in live worksheets can be used as an alternative learning model to develop students' mathematical problem-solving abilities.</p>


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 213 ◽  
Author(s):  
Roni Abdani ◽  
Joni Rokhmat ◽  
Satutik Rahayu

This research aims to discover the effect of scaffolding causalitic thinking approach with preliminary task toward impulse and momentum student’s problem solving ability (PSA) at X grade. The type of this study is quasi experimental research with post-test only control group design. The research population is all student’s of X MIA SMAN 8 Mataram with 33 chosen students from X MIA 1 as experimental class and 32 chosen students from X MIA 3 as control class as the sample by using cluster random sampling. Based on the research finding, it is found that the average score of problem solving ability in experimental class is 65, while the average score of PSA in control class is 53. The PSA data of two classes were normal distributed. According to the result of homogeneity test, it was obtained that both are homogen. The PSA data were analyzed with t-test polled varians. The data analysis showed that tcount was 3,3690 and ttable with significant rate (5%) was 1,9987 which means tcount >ttable.Based on that fact, it can be concluded that there is an effect of scaffolding causalitic-thinking approach with preliminary tasks toward PSA impulse and momentum students at X grade.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Yeni Putri Dwi Astuti ◽  
Supardi Supardi ◽  
Gregorius Rohastono Ajie

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya manajemen waktu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gubug yang disebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam mengatur belajarnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat manajemen waktu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gubug sesudah diberi treatment layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan metode penelitian true eksperimental design dengan bentuk pretest-posttest control group design. Sampel yang diambil sebanyak 20 dengan menggunakan multistage sampling yang merupakan kombinasi dua sampling yaitu cluster random sampling dan simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test, treatment, post-test. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 5,105 dengan ttabel yaitu 2,101. Hal tersebut menunjukan bahwa thitung = 5,105 >ttabel= 2,101, maka dapat disimpulkan bahwa �ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap manajemen waktu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gubug.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 206
Author(s):  
Putu Priwitasari ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kuta ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan <em>problem</em><em>-based-learning </em>(PBL)<em> </em>berbantuan<em> computer</em><em>-based-test </em>(CBT) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematika siswa. Penelitian ekperimen semu ini menggunakan disain <em>post-test only control group design</em> pada populasi siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Kuta yang tersebar ke dalam 11 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 392 orang. Selanjutnya, metode <em>cluster random sampling</em> digunakan untuk menetapkan kelas X MIA 3 dan kelas X MIA 5 sebagai sampel penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Data penelitian ini berupa data pemecahan masalah matematika dan kemandirian belajar siswa masing-masing dikumpulkan dengan tes essai dan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menujukkan bahwa nilai F dari uji <em>wilks lambda</em> sebesar 11,488 dengan nilai signifikasi 0,000. Jika nilai signifikansi 0,000 dibandingkan dengan alpha 0,05 maka nilai tersebut jauh lebih kecil dan dapat diputuskan untuk menolak H<sub>0</sub>. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran PBL berbantuan CBT berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 2 Kuta.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document