scholarly journals Adolescent's Health Needs in Aran Bidgol city in 2015-16: A Cross-Sectional study

Author(s):  
azam bagheri ◽  
Elahe Lame ◽  
Mohammad Mahdavipanah ◽  
Leila Darogheh ◽  
zohreh sadat ◽  
...  

Abstract BackgroundPaying attention to the health of adolescents, especially girls, is one of the Millennium Development Goals and one of the missions of the member countries of the World Health Organization. Considering the importance of the health of this age group and that the first step in designing a comprehensive health plan is to assess the needs of the target group in the community, so this study was conducted to determine the health needs of adolescents in Aran and Bidgol in 2015-16.MethodThis cross-sectional study was performed on 497 students of 12-18 years in Aran and Bidgol in 2015-16. The data collection tool used in this study is the Adolescent Health Needs Questionnaire which is a psychometric instrument in accordance with Iranian culture. Data were analyzed using SPSS software version 16 (IBM, Armonk, NY, USA) with the help of descriptive statistics and Chi-square test.ResultsParticipants in the study were 53.30% girls and 46.70% boys. The mean score of students' health needs in order of priority included nutrition (22.09±3.80), physical activity (10.19±2.90), health education services (64.30±15.90), healthy communication with parents (44.60±7.60), personal hygiene (21.10±2.71), mental health and counseling services (52.50±7.90) and spiritual health (21.90±3.70). ConclusionAccording to the results of this study, it is suggested that educational programs and interventions be designed and implemented in schools in order of priority to address the needs in various areas such as nutrition, physical activity, and healthy communication with parents, personal hygiene and spiritual health.

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Entia Nopa ◽  
Ranissa Dwi Imansari ◽  
Irwandi Rachman

Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi 1Entianopa, 2Ranissa Dwi Imansari, 3Irwandi Rachman       123Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu, Jambi   Abstrak Latar Belakang: Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam serta merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit yang salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja pengangkut sampah. Berdasarkan komposisi sampah yang diangkut serta waktu paparan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian yaitu sebanyak 62 pekerja pengangkut sampah yang berada di Kantor Pekerjaan Umum dan Penata Ruang, yang mana seluruh populasi dijadikan sampel. Data dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan dengan kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil menunjukan bahwa pekerja yang mengalami penyakit kulit sebanyak 35 pekerja (56,5%). Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah dimana nilai (p-value= 0,006), Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) nilai (p-value= 0,008), personal hygiene nilai (p-value= 0,008). Kesimpulan: Untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah disarankan perlunya disusun standar operasional prosedur yang aman, penyediaan sarana sanitasi agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit kulit. Pentingnya pemakaian APD dan perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja, serta diharapkan pekerja menggunakan APD pada saat bekerja dan lebih memperhatikan personal hygiene.   Kata kunci      : Masa Kerja, APD, Personal Hygiene


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Irmayani

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja.(Wijoyo, yosef 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten barru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Analitik Correlative dengan desain Cross Sectional Study, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru sebanyak 109 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square Test dengan interval kemaknaan α 0,05. Dari hasil analisis bivariat pada kebiasaan jajan didapat nilai ρ = 0,004 dan personal hygiene didapat nilai ρ = 0,008. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Ari Widyaningsih ◽  
Isfaizah Isfaizah

Salah satu penyakit tidak menular yang banyak ditemukan pada masyarakat saat ini salah satunya adalah hipertensi yang diawali pre-hipertensi. World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikitnya 839 juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%).  Beberapa faktor risiko lain juga berkontribusi terhadap kenaikan tekanan darah pada wanita, diantaranya riwayat hipertensi, karakteristik seseorang (usia, jenis kelamin, ras), gaya hidup yang di dalamnya termasuk pola konsumsi lemak dan garam tinggi, makan secara berlebihan hingga mengakibatkan obesitas, kebiasaan merokok dan minum alkohol, kurang konsumsi sayuran dan buah, aktivitas fisik, pekerjaan, kualitas tidur, konsumsi kopi, stress, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, status gizi dan obesitas sentral.  Perubahan tekanan darah tinggi dapat terjadi pada 5% pemakaian kontrasepsi hormonal. Tekanan darah akan meningkat secara bertahap dan tidak akan menetap. Wanita yang memakai kontrasepsi selama 5 tahun atau lebih, frekuensi perubahan tekanan darah tinggi meningkat 2 sampai 3 kali dari pada tidak memakai alat kontrasepsi hormonal. Resiko terjadinya tekanan darah tinggi akan meningkat dengan bertambahnya umur, lama pemakaian kontrasepsi dan bertambahnya berat badan.  Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukkan penelitian tentang.  Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Akseptor KB Suntik.  Penelitian ini merupakan analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional study dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan uji chi square pada analisa datanya.


Author(s):  
Bambang Irawan ◽  
Erizal

Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organisation (WHO) berupaya agar pelayanan kesehatan di dunia ini dapat memberikan suatu sistem pelayanan yang baik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diberbagai belahan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dan fasilitas dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa tahun 2019. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 responden yang merupakan pasien rawat inap. Data dianalisa secara univarat dan bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa tahun 2019 dengan nilai p-value (0,007) dan ada hubungan fasilitas dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa tahun 2019 dengan nilai p-value (0,030).


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 69-75
Author(s):  
Dr. Rininta Andriani, M.Kes ◽  
Nur Hudayah ◽  
Hasmina Hasmina

Pekerja Daur Ulang Sampah Kamboja masih tergolong kurang lengkap dalam menggunakan alat pelindung diri (APD), sehingga menyebabkan pekerja mengalami keluhan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit pada pekerja.  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian survey analitik menggunakan pedekatan cross sectional study. Sampel merupakan total populasi sebanyak 42 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95% (a = 0,05).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 orang menggunakan APD pada saat bekerja terdiri atas 3 orang (16,7%) mengalami keluhan penyakit kulit dan 15 orang (83,3%) tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Selain itu, terdapat 24 orang tidak menggunakan APD pada saat bekerja terdiri atas 13 orang (54,2%) mengalami keluhan penyakit kulit dan 11 orang (45,8%) tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Hasil uji chi-square untuk variabel hubungan penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit didapatkan nilai ρ=0,031 α=0,05. Kesimpulan menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit pada pekerja. Saran yaitu para pekerja perlu meningkatkan personal hygiene dan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Anita Marlina

<p>Berdasarkan data <em>World Health Organization</em> (WHO) 2005, kejadian anemiapada ibu hamil setiap tahunnya tahunnya mencapai lebih dari 500.000 orang. Laporan dari Dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di Negara-negara berkembang berkisar 10-22%. Menurut data dari Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam, jumlah ibu hamil di wilayah Kota Lhokseumawe sebesar 4.253 jiwa, sedangkan ibu hamil yang anemia sebesar 154 jiwa (3,62 %). Dari hasil penelitian dari beberapa puskesmas di wilayah Kota Lhokseumawe, bahwa Puskesmas Muara Dua yang masih banyak ibu hamil yang mengalami Anemia.  Berdasarkan data Puskesmas Muara dua Kota Lhokseumawe jumlah ibu hamil 1.786 jiwa dan ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 57 orang (3,19%). Penelitian ini bertujuan Untuk mendapat gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode survei Analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional Study</em>, populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berada dalam Wilayah kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, yaitu berjumlah 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada diwilayah Puskesmas Muara Dua, dan pernah mendapatkan tablet besi. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi. Analisis data<strong> </strong>menggunakan uji <em>Chi-square Test</em> dengan kemaknaan 95 %. Hasil Penelitian menunjukkan frekuensi usia dengan kepatuhan berada pada kategori reproduksi sehat (72,2%), frekuensi pekerjaan dengan kepatuhan berada pada kategori tidak bekerja (65,3%), frekuensi pengetahuan dengan kepatuhan berada pada kategori cukup (75%). Ini menunjukkan ada hubungan antara usia, pekerjaan, dan pengetahuan. Kesimpulan hasil uji statistik <em>Chi-square </em>diketahui nilai tersebut lebih kecil dari alpha (p ≤ 0,05), maka Ha diterima.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>       : Ibu Hamil, Kepatuhan, Zat Besi.</p>


Author(s):  
Nitesh Mangal ◽  
Dilip Kumar L. ◽  
K. A. Varghese ◽  
Meet Chauhan

Background: The level of personal hygiene has a strong bearing on preventive capacity for many diseases and hence the assessment of its level assumes great significance. The school being a strong base for hygienic practices, the present study aimed to assess the level of personal hygiene and its associated factors as well as its effect on morbidity level of school children in a rural belt of southern Rajasthan.Methods: The cross-sectional study was conducted among 250 students studying in classes VIII to XII in 3 different schools of southern Rajasthan from November 2018 to February 2019.The data was obtained by interview method using pretested questionnaire which included socio-demographic factors, the hygienic practices and occurrence of diseases as dichotomous questions. The association of the attributes was tested through Chi-square test, correlation and regression techniques.Results: Only 22% students scored above 75% and were categorized as good practioners of personal hygiene. The age of students, parents literacy, and household income were significantly associated with personal hygiene. The common morbidities like head lice and dental caries were found gender sensitive in the study area. The negative association between disease score and personal hygiene score implied that the disease burden of children can be minimized with higher personal hygiene practices.Conclusions: Systematic efforts to sensitize school children and parents about importance of personal hygiene, improvement in parental literacy coupled with economic empowerment of rural families can help to enhance the status of personal hygiene of students and thereby drastic reduction in their disease burden.


2021 ◽  
Vol 79 (1) ◽  
Author(s):  
Luana Brito dos Santos ◽  
Caroline Wanderley Souto Ferreira ◽  
Caroline Gomes Gonçalves ◽  
Mikaela Aparecida de Oliveira Xavier ◽  
Jardelina Hermecina Dantas ◽  
...  

Abstract Background The present study aims to analyse if dysmenorrhea is associated with activity limitations and participation restrictions in experencied by adult women. Methods This is a cross-sectional study carried out with adult women recruited from primary health services in Brazil between 2016 and 2017. Dysmenorrhea was measured via a self-report and the activity limitation and participation restrictions was assessed by the World Health Disability Assessment Schedule (WHODAS2.0). Pain and level of physical activity were assessed, respectively, by the numerical pain rating scale and International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), short version. Associations between groups, dysmenorrhea and without dysmenorrhea (WD), were analysed by the median difference, Mann Whitney test, effect size measures and 95 % confidence interval. Statistical significance was p <0.05. Results The prevalence of dysmenorrhea was 54 %. The pain lasted an average of three days or more (66 %). The average pain intensity, in the crisis period, was 6.1 ± 2.6, women who presented severe pain complaints were associated with considerable difficulties in their domains of mobility (p = 0.003; 2 = 0.115), participation (p = 0.030; 2 = 0.063) and total score (p = 0.012; 2 = 0.086), with a moderate effect size for all variables. Conclusions Severe dysmenorrhea was associated with higher scores of disabilities assessed by the WHODAS 2.0, especially in mobility, and participation domains.


Author(s):  
Parul Ahlawat ◽  
Shaili Vyas ◽  
Neha Sharma ◽  
Abhay Srivastava ◽  
Ashok Srivastava ◽  
...  

Background: A healthy childhood is essential for future growth and development. It is greatly influenced by parent, family, society and environment which formulate attitude, behavior, manner and emotions. Millions of children across the world are deprived of this crucial phase of life; those are the orphans and abandoned children.Methods: This institution-based cross sectional study was carried out with the help of pre-designed semi-structured questionnaire amongst 193 orphans aged 5-14 years to assess the personal hygienic practices and morbidities among orphans and to find out the association between the morbidity with personal hygiene and other risk factors.Results: The leading morbidities observed were poor oral hygiene (57.51%) as a morbidity followed by dental caries (50.58%) and pallor (30.57%). The average morbidity per child was found to be 2. There was significant association between ages, education, personal hygienic practices with the presence of morbidity in the orphans.Conclusions: Practices related to personal hygiene was not satisfactory. There was a significant association between morbidity and personal hygiene. Despite of the fact that these children are highly vulnerable; their health needs are poorly understood and ill served.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 51-62
Author(s):  
Risman Takamokan ◽  
Viertianingsih Patungo

Personal hygiene merupakan hal yang sangat penting dan harus dipertahankan karena personal hygiene akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan. Lansia sangat rentan dengan berbagai penyakit dan mengalami penurunan fisik, sehingga kebutuhan personal hygiene lansia pun semakin tinggi. Dukungan keluarga sangat diharapkan dapat membantu pemenuhan personal hygiene lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga terhadap pelaksanaan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura.Jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Lokasi penelitian dilakukan di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura pada bulan Juli 2016. Populasi dalam penelitian adalah seluruh lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura dengan jumlah sampel sebanyak 43 lansia. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan sosial keluarga terhadap pelaksanaan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura. Hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan sosial keluarga lansia dalam pemenuhan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia sebagian besar kurang baik (53,5%) dan pelaksanaan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia sebagian besar dilakukan dengan baik (69,8%). Dengan tingginya dukungan sosial keluarga terhadap pemenuhan personal hygiene lansia, sehingga lansia dapat memenuhi kebutuhan personal hygiene.Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Personal Hygiene, Lansia


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document