scholarly journals Penerapan language experience approach melalui cerita budaya lokal untuk mendukung membaca awal pada anak

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 54-68
Author(s):  
Martha Christianti ◽  
Nur Hayati ◽  
Arumi Savitri Fatimaningrum

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Language Experience Approach (LEA) melalui cerita rakyat budaya lokal untuk mendukung membaca awal pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain ekperimen quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dengan observasi dalam bentuk ceklist dan catatan lapangan. Hasil penelitian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menerapkan pendekatan LEA dengan beberapa tahap yaitu (1) tahap bercerita; (2) tahap anak menyampaikan pengetahuan melalui pertanyaan; (3) nak menuangka pengalaman melalui gambar, huruf atau bentuk; (4) guru meminta anak untuk menceritakan hasil tulisannya secara lisan. Penelitian ini menunjukkan bahwa 80 persen anak di TPA Dharma Yoga Santi mengalami kemajuan dalam membaca awal yang ditunjukkan dalam kemampuan anak untuk menciptakan cerita dari pengalamannya mendengarkan cerita dalam bentuk tulisan dan kemampuan anak untuk menceritakan kembali cerita melalui hasil tulisannya dalam bentuk lisan atau tulisan. Anak anak mulai tumbuh rasa percaya diri untuk mengungkapkan ide melalui tulisan karena sering mendapatkan kesempatan dari guru untuk menuangkan idenya baik berupa gambar maupun tulisan. AbstractThis study aims to apply the Language Experience Approach (LEA) through local folklore to enhance early reading in early childhood. The research employed the quasi experimental design. Data were collected by means of observation in the form of a checklist and field notes. The data were then analyzed by using the quantitative and qualitative descriptive approaches. The results show that this study apply the LEA approach with several stages, namely (1) the storytelling stage; (2) the stage where children conveys knowledge through questions; (3) the stage where children want to imagine experiences through images, letters or shapes; and (4) the stage where teacher asks children to verbally convey their writing results. This study also reveals that 80 percent of children in TPA Dharma Yoga Santi experienced progress in early reading as indicated in the children’s ability to create stories in written from after they listen to certain stories and children’s ability to retell stories in written and oral forms. Children begin to grow the confidence to express ideas through writing because they often get the opportunity from the teacher to express their ideas in the form of pictures and writing.

2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 321-330
Author(s):  
Resa Respati ◽  
Lutfi Nur ◽  
Taopik Rahman

This research is based on the facts in the field about the condition of early childhood education learning at currently that tendency is still using conventional learning. Learning to use still seem monotonous and have not been able to optimize aspects of child development in improving early childhood kinesthetic intelligence. Therefore, research was conducted to determine the contribution of movement and song learning in developing early childhood kinesthetic intelligence. This study used quasi-experimental methods Non-equivalent pre-test and post-test control group design. Data collection techniques conducted in this study using three techniques, namely structured observation, field notes, and documentation. Thee results showed that movement and song learning can provide contribute positively to improve kinesthetic intelligence early childhood significantly with a 95% confidence level. Keywords: Early childhood, Kinesthetic-Intelligence, Motion, Songs Penelitian ini dilakukan berdasarkan fakta di lapangan mengenai kondisi pembelajarann pendidikan anak usia dini saat ini yang kecenderungannya masih menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran yang digunakan masih terkesan monoton dan belum mampu mengoptimalkan aspek perkembangan anak dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi pembelajaran gerak dan lagu dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan melalui desain kelompok pre-test dan post-test. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan tiga teknik, yaitu observasi terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran gerak dan lagu dapat memberikan kontribunsi secaraa positif untuk  meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%. Kata Kunci:  Anak Usia Dini, Kecerdasan kinestetik, Gerak, Lagu


2019 ◽  
Vol 2 (5) ◽  
pp. 220
Author(s):  
Jeni Kristiana Pattisina ◽  
Komala Komala

This research is important to develop the ability to think logically groups of 3-4 years. This research develops aspects of early childhood development, namely the ability to think logically. The purpose of this study was to determine the development of the ability to think logically 3-4 years of age through media mixing games. This type of research conducted by researchers is to use Quasi Experimental design with Nonequivalent Group Pretest Posttest Design. The results of the study showed the results of the SPPSS version 22 test get a sig value of 0.616> 0.05, thus Ha was accepted and Ho was rejected. If Ha is accepted then this shows that learning media mixing colors gives an influence on the development of logical thinking of children aged 3-4 years. Through the method of mixing colors in this study the teachers can not only develop the ability to think logically, but also can be done to develop several other aspects of development in children.Penelitian ini penting untuk  mengembangan kemampuan berpikir logis kelompok 3-4 tahun. Penelitian ini mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini yaitu  kemampuan berpikir logis. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir logis usia 3-4 tahun melalui media permainan mencampur warna. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan Quasi Experimental dengan desain jenis Nonequivalent Group Pretest Posttest Design. Hasil dari penelitian menunjukkan hasil perhitungan uji SPPSS versi 22 tersebut mendapatkan nilai sig 0,616 > 0,05 dengan dengan demikian Ha diterima dan Ho di tolak. Jika Ha diterima maka hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran mencampur warna memberikan pengaruh terhadap perkembangan berpikir logis anak usia 3-4 tahun. Melalui metode pencampuran warna dalam penelitian ini para guru tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis saja tetapi juga dapat dilakukan untuk mengembangkan beberapa aspek-aspek perkembangan lainnya pada anak 


Author(s):  
Haerudin Haerudin ◽  
Soleh Ibrahim

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh metode karyawisata terhadap keterampilan menulis teks hasil laporan observasi siswa kelas VII SMPN 2 Mekarbaru Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design dengan melakukan pretes dan postes pada dua kelompok. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Nonequivalent Control Group Design Data yang diperoleh dari hasil pengisian tes dideskripsikan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang dikembangkan. Selanjutnya, data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, ogive, poligon. Hasil penelitian pretes dengan uji hipotesis menunjukan hasil thitung(0,21) < ttabel (1,66) ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks prosedur antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis postes dengan uji hipotesis menunjukan hasil thitung (6,73) > ttabel (1,66) ini menunjukkan bahwa perbedaan terlihat signifikan terhadap kemampuan menulis teks prosedur sangat berpengaruh pada kemampuan menulis siswa. Kata Kunci: laporan hasil observasi, metode karyawisata


DIFFRACTION ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Visensius Man Un ◽  
Muhammad Nur Hudha ◽  
Kurriawan Budi Pranata

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 534-540
Author(s):  
Abdika Alhakiki ◽  
Taufina Taufina

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah  Quantum Teaching Kerangka TANDUR berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas III SD Negeri 20 Sitiung. Jenis penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design, dan desain penelitian “Non-Equivalent Group Post-Test Only Design”. Data-data dikumpulkan melalui tes dan observasi, kemudian dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis. Sampel penelitian diambil dari seluruh anggota populasi yang berjumlah 57 orang, kelas III A sebanyak 30 orang sebagai kelas eksperimen dan Kelas B sebanyak 27 orang sebagai kelas kontrol. Hipotesis penelitian dianalisis menggunakan uji-t dengan hasil p value 0,00 < 0,05 dengan taraf signifikansi 95%. Maka keputusannya yaitu menolak Ho. Berdasarkan analisis tersebut, maka terdapat pengaruh penerapan Quantum Teaching Kerangka TANDUR terhadap hasil belajar matematika di Kelas III SD Negeri 20 Sitiung Dharmasraya.


Author(s):  
Nurhafizah Nurhafizah ◽  
Rahma Defy Chaniago

This article is written based on the results of research conducted based on the facts that occur in kindergarten Jabal Rahmah Padang, that the cooperative behavior of children has not yet developed due to lact of activities to train cooperative behavior in children. Learning activities in schools are carried out individually by the child, so that it affects the cooperative behavior of children. This study aims to determine the effect of cheerful ball play on the cooperative behavior of children. This research method uses a quantitative approach with a quasi-experimental design. Data collection techniques used are tests, and processed by the difference test (t-test). After the data is processed, it is seen that the children in the experimental class with a cheerful ball game have a higher average value than the control class with a block game. So it can be concluded that the cheerful ball game affects the cooperative behavior of children in kindergarten Jabal Rahmah Padang.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 170-180
Author(s):  
Lutfi Nur ◽  
Momoh Halimah ◽  
Istikhoroh Nurzaman

This research is based on the facts in the field regarding the process of achieving early childhood education that is not optimal. Eeducational attainment is about to manage sel emotion of early childhood. The traditional games "kaulinan barudak" are one of the learning process approaches could be expected to provide positive stimulation toward developmental aspect of children’s potential. This study is conducted to determine the contribution of traditional games "kaulinan barudak" to the development of self emotion manage of children aged 5-6 years. This study uses quasi-experimental method with Pretest and Posttest control group design. Data is collected using structured observation, notes, and documentation. The results of this study are 1) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”positive significant”; 2) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years of conventional game in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”no siginificant positive effect”; 3) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”Different effect of traditional game “kaulinan barudak” from the conventional game”. The traditional game of “kaulinan barudak” gives a more significant positive effect than the conventional game. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta-fakta di lapangan mengenai kondisi proses pencapaian pendidikan anak usia dini yang belum optimal. Proses pencapaian pendidikan yang dimaksud adalah sikap empati dan pola gerak dasar anak usia dini. Permainan tradisional “kaulinan barudak” merupakan salah satu pendekatan proses belajar yang diduga dapat memberikan stimulasi positif terhadap aspek perkembangan potensi anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi permainan tradisional “kaulinan barudak” terhadap pengembangan sikap empati dan pola gerak dasar anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan Pretest-Posttest control group design. Subjek siswa yang akan dilibatkan adalah anak usia dini di TK Perwari dan RA Istiqomah , dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 orang sesuai jumlah di TK Perwari dan RA Istiqomah. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan  observasi terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini 1) profil kemampuan bersikap empati dan pola gerak dasar anak usia 5-6 tahun di TK Perwari Kota Tasikmalaya dan RA Istiqomah Kota Tasikmalaya masuk ke dalam kategori “Muncul”, 2) program kegiatan pembelajaran  meningkat, 3) program kegiatan pembelajaran dengan permainan konvensional menunjukan cukup baik, 4) kemampuan pola gerak dasar pada kelompok eksperimen meningkat.; 5) profil sikap empati dan pola gerak dasar setelah melalui penerapan permainan konvensional meningkat, 6) terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap empati dan pola gerak dasar di kelompok kontrol dan eksperimen. 


2021 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 81-90
Author(s):  
Kamtini Kamtini ◽  
Salsabila Hasiana Tanjung ◽  
Eva Eriani

Cognitive abilities include various things, one of which is the ability to recognize colors. However, the ability to recognize colors is less often ruled out by educators and parents. This can be seen from learning that pays more attention to early reading and arithmetic skills. In fact, the ability to recognize colors is a very important aspect of children's brain development. This research was conducted in order to see the role of picture and picture learning in stimulating children to recognize colors. This research is quantitative research using a quasi-experimental method with one group time-series test. The data obtained were analyzed using a regression test to see the effect of the treatment given. The results showed a significance value of 0.00 which was smaller than 0.05, which means the picture and picture learning model has a significant effect on the ability to recognize colors in early childhood.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document