JURNAL PAUD AGAPEDIA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

73
(FIVE YEARS 51)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

2580-9679

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Revalina Rizky RSM ◽  
Edi Hendri Mulyana ◽  
Heri Yusuf Muslihin

Improving fine motor skills through billon science games in group B Al Munawaroh kindergarten Banjarsari.  This research is motivated by the results of observations and experiences of researchers that the ability of fine motor skills in children in group B Al Munawaroh kindergarten Banjarsari is still low.  With the limitations of the existing media in schools, monotonous learning activities, and the lack of stimulus carried out because institutions prioritize calistung for their students, in increasing fine motor skills becomes less than the maximum.  This study uses a single case experimental method with four children aged five to six years, two male sex and two female sex who are involved in fine motor skills research through billon science games.  The data collection technique used observation sheets, and documentation, while the data analysis technique used descriptive statistics.  The conclusion of this research is the application of billon science games to improve fine motor skills in group B TK Al Munawaroh Banjarsari.  The ability of fine motor skills of children before given intervention has not yet developed (BB), in intervention 1 begins to develop (MB), and intervention 2 develops as expected (BSH).  From this description it can be concluded that the application of billon science games can improve fine motor skills in group B TK Al Munawaroh Banjarsari.  Based on the conclusions of the results of this study, it is suggested: for kindergartens to be able to provide billon science games and various media that are more interesting to facilitate the improvement of fine motor skills of students, parents should be able to provide stimulus to children making games that facilitate the development of fine motor skills  child. Peningkatan keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari masih rendah. Dengan keterbatasan media yang ada di sekolah, kegiatan pembelajaran yang monoton, serta kurangnya stimulus yang dilakukan karena lembaga lebih mengutamakan calistung untuk peserta didiknya, dalam peningkatan keterampilan motorik halus menjadi kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode single case experimental  dengan partisipan empat orang anak berusia lima sampai enam  tahun berjenis kelamin laki-laki dua orang dan berjenis kelamin perempuan dua orang yang dilibatkan dalam penelitian keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisi data menggunakan statistik deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian ini  adalan penerapan permainan sains billon untuk peningkatan keterampilan motorik halus pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Kemampuan keterampilan motorik halus anak sebelum diberi intervesi belum berkembang (BB), pada intervensi 1 mulai berkembang (MB), dan intervensi 2 berkembang sesuai harapan (BSH). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan penerapan permainan sains billon dapat meningkatkan keterampilan motorik halus kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, disarankan : bagi lembaga TK lebih dapat menyediakan permainan sains billon dan berbagai media yang lebih menarik untuk memfasilitasi dalam peningkatan keterampilan motorik halus peserta didiknya, bagi orang tua sebaiknya dapat memberi stimulus pada anak membuat permainan yang memfasilitasi perkembangan keterampilan motorik halus anak.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 85-95
Author(s):  
Tesi Ayi Nurlita ◽  
Sumardi Sumardi ◽  
Sima Mulyadi

This research is related to the educational background of parents towards the social development of children aged 5-6 years in the village of Cipertani. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of questionnaires to research respondents. Respondents in this study were 30 parents who have children aged 5-6 years living in the village Cipertani Rt.05 Rw.08. The educational background of parents in the Cipertani village of 30 respondents ranged from 26.7% of elementary school graduates, 6% of junior high schools, 33.3% of high schools and 20% of universities. Children's social development includes the child's response to playing with peers, the child's cooperative nature, and the attitude of responsibility of the child. The child's social development questionnaire filled with parents includes both positive and negative statements with five alternative answers on a scale of 1-5. Children's social development is divided into four categories 20% categorized as undeveloped, 20% -35% still developing, 36% -65% developing as expected, and 66-100% developing very well. The social development of children in Cipertani village has an average of 47.18% categorized as developing according to expectations. The results of the regression test showed that the value of P (P-Value) = 0.315 stated that Ho was rejected, so it can be concluded that the educational background of parents did not affect the social development of children aged 5-6 years in Cipertani village. Penelitian ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan orang tua terhadap perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun di kampong Cipertani. Metode penelitian yang dipakai adalah kuntitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran angket pada responden penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah 30 orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun tinggal di kampung Cipertani Rt.05 Rw.08. Latar     belakang pendidikan orang tua di kampung cipertani dari 30 responden berkisar dari tamatan SD sederajat sebanyak 26,7%, SMP sederajat sebanyak 6%, SMA sederajat sebanyak 33,3%, dan Perguruan Tinggi sebanyak 20%. Perkembangan sosial anak mencakup respon anak bermain dengan teman sebayanya, sifat kooperatif anak, dan sikap tanggung jawab anak. Angket perkembangan social anak yang diisi orang tua mencakup pernyataan baik itu positif dan negatif dengan lima alternatif jawaban dengan skala nilai 1-5. Perkembangan social anak dibagi menjadi empat kategori 20% dikategorikan belum berkembang, 20%-35% masih berkembang, 36%-65% berkembang sesuai harapan, dan 66-100% berkembang sangat baik. Perkembangan sosial anak di kampung Cipertani mempunyai rata-rata 47,18% dikategorikan ke dalam berkembang sesuai harapan. Hasil penelitian uji regresi menunjukan nilai P(P-Value) = 0,315 dinyatakan bahwa Ho ditolak maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap perkembangan social anak usi 5-6 tahun di kampung Cipertani.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 185-196
Author(s):  
Wasilah Nur Adawiyah ◽  
Edi Hendri Mulyana ◽  
Elan Elan

Research and development has been carried out, which aims find out the basic needs of developing scienceoriented learning activity plans on the water sub theme to optimize early childhood observation skills. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode pengembangan, model pendekatan mix method dengan teknik Educational Design Research mengacu pada model menurut McKenney dan Reeves. This article only explains the Educational Design Research engineering research in the first stage, namely the exploration and analysis of research problems. Data collection was carried out with preliminary studies, namely field studies with initial observations and literature studies. The field study was conducted at Raudhatul Athfal AT-Taufiq which is located in Cibeureum Sub-district, Tasikmalaya City. Literature study is carried out by examining the journals and the results of previous research related to problems and science-oriented books in early childhood. Thus, the results of the study indicate various basic needs for developing science-oriented learning activity plans to optimize observational skills, which will later be used as a reference or guideline for designing research development products in the form of learning activity plans. Telah dilakukan penelitian dan pengembangan, yang bertujuan untuk mengetahui dasar kebutuhan pengembangan rencana kegiatan pembelajaran berorientasi sains pada sub tema air untuk mengoptimalkan keterampilan mengamati anak usia dini. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode pengembangan, model pendekatan mix method dengan teknik Educational Design Research mengacu pada model menurut McKenney dan Reeves. Artikel ini hanya menjelaskan penelitian teknik Educational Design Research pada tahap pertama yaitu tahap eksplorasi dan analisis masalah penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pendahuluan yaitu studi lapangan dengan observasi awal dan studi literatur. Studi lapangan dilaksanakan di Raudhatul Athfal AT-Taufiq yang beralamat di Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Studi  literatur dilakukan dengan mengkaji jurnal dan hasil penelitian terdahulu terkait permasalahan serta buku-buku berorientasi sains pada anak usia dini. Sehingga, hasil penelitian menunjukan berbagai kebutuhan dasar untuk mengembangkan rencana kegiatan pembelajaran berorientasi sains untuk mengoptimalkan keterampilan mengamati, yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan atau pedoman untuk perancangan produk pengembangan penelitian berupa rencana kegiatan pembelajaran.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 107-117
Author(s):  
Resa Pujiaswati ◽  
Edi Hendri Mulyana ◽  
Sima Mulyadi

The form of a child’s worksheet generally contains evaluation questions that serve as a child’s cognitive assessment. But actually worksheets are used to facilitate children to do learning activities in understanding a concept/ knowledge. The 2013 curriculum is present as a guide in determining learning and requires teachers to educate students through various activities in order to have scientific skills. Whit the 2013 curriculum, STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) learning is expected to facilitate integrative learning activities that apply to early childhood education. This study aims to develop worksheets for STEM child models to facilitate children’s scientific skills. In this stufy, the researcher will explain the basic needs and design the development of STEM model worksheets for floating concept of drowning to facilitate children’s scientific skills after early age. The method used in this research is the development of Educational  Design Research. Then based on the needs and findings in the field, the researcher will develop the STEM Model Worksheet for the Drowning Floating Concept to Facilitate Scientific Skills of Early Childhood, so that it can be implemented in early childhood.  Bentuk lembar kerja anak pada umumnya berisi mengenai soal evaluasi yang dijadikan sebagai penilaian kognitif anak. Namun sebenarnya lembar kerja digunakan untuk memfasilitasi anak melakukan kegiatan belajar dalam memahami suatu konsep/pengetahuan. Kurikulum 2013 hadir sebagai pedoman dalam menentukan pembelajaran dan mengharuskan guru untuk mendidik siswa melalui berbagai aktivitas agar memiliki keterampilan saintifik. Dengan adanya kurikulum 2013 tersebut pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran integratif yang berlaku pada pendidikan anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dasar kebutuahn penggunaan lembar kerja anak dan mengembangkan lembar kerja anak model STEM untuk memfasilitasi keterampilan saintifik anak. Pada penelitian ini, peneliti akan menjelaskan mengenai dasar kebutuhan dan membuat rancangan pengembangan lembar kerja anak model STEM pada konsep terapung melayang tenggelam untuk memfasilitasi keterampilan saintifik anak usia dini.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan Educational Design Research. Penerapan pembelajaran STEM dengan menggunakan LKS akan menjembatani pembelajaran tematik integratif yang menerapkan pada 4 bidang keilmuan, kemudian akan menghasilkan suatu produk memfasilitasi keterampilan saintifik anak. Pembelajaran sains pada usia dini masih dirasa cukup sulit, namun dengan media dan bahn ajar yang memadai, maka hal tersebut dapat diatasi. Berdasarkan studi literatur ditemukan bahwa banyak lembar kerja anak yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak. Maka berdasarkan kebutuhan dan penemuan dilapangan tersebut, peneliti akan melakukan Pengembangan Lembar Kerja Anak Model STEM pada Konsep Terapung Melayang Tenggelam untuk Memfasilitasi Keterampilan Saintifik Anak Usia Dini, sehingga dapat diimplementasikan pada anak usia dini.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 171-184
Author(s):  
Desi Arianti Santika ◽  
Edi Hendri Mulyana ◽  
Lutfi Nur

This research is motivated by problems that occur in the field related to the use of STEM learning media in the concept of floating, floating and sinking which are limited and even lack of learning media facilities. The learning process in PAUD will be carried out optimally if it gets the support of relevant components and is very important in the delivery of information on the concept of learning materials in this case the learning media. STEM is an interdisciplinary merger of science related to science, technology, engineering and mathematics. STEM learning media model "Sink, Float and Fun" on the concept of floating, floating and sinking aims to facilitate the scientific skills of early childhood in group B. The scientific skills of children focused in this research are observing, classifying and communicating. Researchers use a mixed research approach (mix method) with the type of development, namely the EDR (Educational Design Research) method with 3 stages, namely the analysis and exploration phase is the first step by conducting literature studies and preliminary studies to the field to find the core research problems, design and construction of this product design development the researchers conducted the design and manufacture of the product being developed, and evaluation and reflection. However, in this study only up to stage II, namely to expert validation, where the results of the validation state that the STEM model of learning media is feasible to be used in the learning process with a slight revision. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi dilapangan terkait dengan penggunaan media pembelajaran model STEM pada konsep terapung, melayang dan tenggelam yang terbatas bahkan kekurangan fasilitas media pembelajaran. Proses pembelajaran di PAUD akan terlaksana secara optimal apabila mendapatkan dukungan komponen yang relevan dan sangat berfungsi penting dalam penyampain informasi konsep materi pembelajaran dalam hal ini media pembelajaran. STEM merupakan penggabungan interdisiplin ilmu terkait sains, teknologi, teknik dan matematika. Media pembelajaran model STEM “Sink, Float and Fun” pada konsep terapung, melayang dan tenggelam bertujuan untuk memfasilitasi keterampilan saintifik anak usia dini kelompok B. Keterampilan saintifik anak yang difokuskan dalam penelitian ini yaitu mengamati (observasi), mengklasifikasi dan mengkomunikasikan. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian campuran (mix method) dengan jenis pengembangan yaitu dengan metode penelitian EDR (Educational Design Researh) dengan 3 tahap, yaitu tahap analysis and exploration ini merupakan langkah pertama dengan melakukan studi literatur dan studi pendahuluan ke lapangan untuk menemukan inti permasalahan penelitian, design and construction pengembangan desain produk ini peneliti melakukan rancangan dan pembuatan terhadap produk yang dikembangkan,  dan evaluation and reflection. Namun dalam penelitian ini hanya sampai tahap II saja yaitu sampai validasi ahli, dimana hasil dari validasi menyatakan bahwa media pembelajaran model STEM layak untuk digunakan dalm proses pembelajaran dengan sedikit revisi.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-170
Author(s):  
Popy Puspita Sari ◽  
Sumardi Sumardi ◽  
Sima Mulyadi

In the family of parents has a big role in influencing the social development of children. Every parent certainly has a different parenting, including: authoritative parenting, democratic parenting, and permissive parenting. Parenting style for children, will affect the social development and personality of children. A good parenting style will reduce the social development of good children. Parental parenting means the habits of parents, fathers and mothers in leading, caring for and guiding children. Nurturing in the sense of looking after by caring for and educating him.  The quality and intensity of parenting parents vary in influencing attitudes and directing children's behavior. Therefore, this article will discuss issues related to parenting and emotional development of children, such as the definition of parenting, various parenting patterns, characteristics of parenting, factors that influence parenting parenting , understanding emotional development. Characteristics of children's emotional development, factors that influence children's emotional development, emotional social development strategies, and the impact of parenting on children's emotional development. The purpose of this article is to increase understanding of parenting parents on the emotional development of early childhood, so that it raises the desire to seek or improve the implementation of parenting parents for early emotional development of children for parents. Dalam menyesuaikan diri dengan baik sesuai usia dan kematangannya,  keluarga merupakan lingkungan pertama yang menuntut. Didalam keluarga orang tua memiliki peran besar dalam memberikan pengaruh pada perkembangan sosial anak. Setiap orang tua tentu mempunyai pola asuh yang berbeda, diantanyanya yaitu: Pola asuh otorite, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.  Pola asuh orang tua pada anak usia dini mencakup pemberian rangsangan fisik, mental, emosional, moral, maupun sosial yang akan mendorong tumbuh kembang anak secara optimal. Gaya pengasuhan terhadap anaknya, akan mempengaruhi pada perkembangan sosial dan kepribadian anak. Gaya pengasuhan yang tidak baik akan menurunkan perkembangan sosial anak yang baik. Pola asuh orang tua berarti kebiasaan orang tua, ayah dan ibu dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak. Mengasuh dalam arti menjaga dengan cara merawat dan mendidiknya. Membimbing dengan cara membentu, melatih, dan sebagainya. Kualitas dan intensitas pola asuh orang tua bervariasi dalam mempengaruhi sikap dan mengarahkan perilaku anak. Karena itu, artikel ini akan membahas masalah yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan perkembangan emosional anak, seperti definisi pola asuh orang tua, macam-macam pola asuh orang tua, ciri-ciri pola asuh orang tua, faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua, pengertian perkembangan emosional. Karakteristik perkembangan emosional anak, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional anak, strategi pengembangan sosial emosional, dan dampak pola asuh terhadap perkembangan emosional anak. Tujuan artikel ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pola asuh orang tua terhadap perkembangan emosional anak usia dini, Sehingga menimbulkan keinginan untuk mencari atau meningkatkan implementasi pola asuh orang tua terhadap perkembanngan emosioal anak udia dini bagi orang tua.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 39-49
Author(s):  
Layli Mustari ◽  
Dian Indihadi ◽  
Elan Elan

Writing skills are important to be trained from an early age. Writing skills training needs to consider several important things, one of which is the development and age of the child and training that is fun for the child. The importance of practicing writing skills is related to the importance of paying attention to the quality of children's writing. In assessing children's writing skills, they can use a standard level of child development achievement, especially children aged 4-5 years. these standards are used to observe children's writing skills. There are 3 indicators of assessment namely recognizing symbols, making meaningful scribbles, and imitating writing. The observations show that children's writing skills in recognizing symbols are 83%. This value shows the writing skills of children aged 4-5 years in recognizing the symbols are in the developmental range very well developed and the skill to make meaningful scribbles shows the value of 66% means that children have the writing skills in making strokes are in developmental development as expected. Skill imitating writing shows a value of 83%, `the value is in the range of very well developed development. On average the writing skills of children aged 4-5 years are at 77%. This value shows the development of children's writing skills on the criteria of developing very well or writing skills of children aged 4-5 years are in accordance with the standard level of achievement of children's development. This means that children's skills have been shown to develop very well. However, writing skills in children are expected to be maximally improved. Keterampilan menulis penting untuk dilatih dari sejak dini. Pelatihan keterampilan menulis perlu mempertimbangkan beberapa hal penting salah satunya perkembangan dan usia anak serta pelatihan yang menyenangkan bagi anak. Pentingnya melatih keterampilan menulis berkaitan dengan pentingnya memerhatikan kualitas tulisan anak. Dalam menilai keterampilan tulisan anak bisa menggunakan standar tingkat pencapaian perkembangan anak khususnya anak yang berusia 4-5 tahun. standar tersebut digunakan untuk mengamati keterampilan menulis anak. Terdapat 3 indikator penilaian yaitu mengenal simbol-simbol, membuat coretan bermakna,dan meniru tulisan. Hasil pengamatan menunjukan bahwa keterampilan menulis anak dalam mengenal simbol-simbol berada pada nilai 83%. Nilai tersebut menunjukan keterampilan menulis anak usia 4-5 tahun dalam mengenal simbol-simbol berada pada rentang perkembangan berkembang sangat baik dan keterampilan membuat coretan bermakna menunjukan pada nilai 66% artinya anak memiliki keterampilan menulis dalam membuat coretan berada pada perkembangan berkembang sesuai harapan. Ketrampilan meniru tulisan menunjukan nilai 83%, ` nilai tersebut berada pada rentang perkembangan berkembang sangat baik. Secara rata-rata keterampilan menulis anak usia 4-5 tahun  berada pada 77%. Nilai tersebut menunjukan perkembangan keterampilan menulis anak pada kriteria berkembang sangat baik atau keterampilan menulis anak usia 4-5 tahun sudah sesuai dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. Artinya keterampilan anak sudah menunjukan pada perkembangan berkembang sangat baik. Namun, keterampilan menulis pada anak diharapkan bisa ditingkatkan secara maksimal.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 50-70
Author(s):  
Agda Rizqan Dewiastri ◽  
Elan Elan ◽  
Edi Hendri Mulyana

The skill of communicating is a child's ability to express his or her mind using two courses of verbal and non-verbal as part of the expressive and artistic aspects. Communicating can be a pleasant thing for a child because it can help develop a child and add to his or her knowledge of many things, but based on the interviews at POS PAUD Dahlia Ciamis District, teachers still have not had a chance to develop meaningful learning and the communicative is still focused on one direction. One way to optimize the skill of communicating is through image media. Therefore, it is necessary to design a learning activity plan that will affect learning success, for one thing innovations are being made with the use of the science subthematic of water. Thus, the study is conducted with the aim of devising a basic need for the design of the learning activities plan in order to optimize the skills of communicating young children atan early age. The study employed Education Design Research models McKeney and Reaves in the first stage of exploration and analysis. Data collection techniques obtained using interviews and documentary studies. Data analysis uses data reduction, data display, and deduction withdrawal. Based on activity analysis, researchers have concluded that the need for use in paud science games of water subthemes to help optimize the skills of communicating children atan early age, particularly ages of 5 to 6. Keterampilan mengomunikasikan merupakan kemampuan anak untuk mengungkapkan pemikirannya menggunakan dua acara yaitu verbal dan non verbal sebagai bagian dari aspek bahasa ekspresif dan seni. Kegiatan mengomunikasikan bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi anak karena kegiatan tersebut dapat membantu perkembangan anak dan menambah pengetahuannya tentang banyak hal, namun berdasarkan hasil wawancara di POS PAUD Dahlia Kabupaten Ciamis ternyata guru masih belum berkesempatan mengembangkan pembelajaran yang bermakna dan kegiatan mengomunikasikan masih terfokus pada satu arah. Salah satu cara mengoptimalkan keterampilan mengomunikasikan adalah melalui media gambar. Maka dari itu perlu adanya perancangan rencana kegiatan pembelajaran yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar, berbagai inovasi dilakukan salah satunya dengan penggunaan kegiatan sains subtema air. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan dasar kebutuhan mengenai rancangan rencana kegiatan pembelajaran guna mengoptimalkan keterampilan mengomunikasikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode Education Design Research  model McKeney dan Reaves pada tahap pertama yaitu eksplorasi dan analisis. Teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis kegiatan, peneliti menarik kesimpulan bahwa perlu adanya penggunaan permainan sains subtema air di pendidikan anak usia dini untuk membantu mengoptimalkan keterampilan mengomunikasikan anak usia dini, khususnya usia 5 sampai 6 tahun.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 24-38
Author(s):  
Mega Triana ◽  
Sumardi Sumardi ◽  
Taopik Rahman

Media is very important in ongoing learning activities, especially in early childhood education, educators are required to use the media when delivering material or when learning takes place. Preliminary study in TK Yayasab Islam in group A that learning media is used every day by teachers. The media that is often used to introduce letters of the alphabet to children is the poster attached to the classroom wall. Media used in kindergartens should be media that can be used or played directly by children, so that children have new experiences and can train the concentration of children. The results of identifying and analyzing the problem, the researchers followed up by designing the alphabet big book media as a solution to improve the ability to recognize the alphabet letters of children aged 4 s.d. 5 years. In this study using the Design Based Research (DBR) method developed by Amiel and Reeves to design, develop, and test the feasibility of a product to overcome problems in learning. The main ingredient of the product is designed using fiber measuring 50 x 37.5 cm, then the fiber is coated by blue, yellow and flannel motifs. A preliminary study of this research was conducted at the Islamic Foundation Kindergarten. Data collection was only done by interviews and expert validation, this was due to the Corona Virus Disease pandemic (COVID-19) so that researchers could not continue product trials in the field. The product design was declared feasible by the three expert validators, then revised according to the suggestions and recommendations of the expert validators. In general, the product is declared suitable for use as a learning medium about the ability to recognize letters of the alphabet of children aged 4 to 5 years. Media sangat penting dalam berlangsungnya kegiatan pembelajaran, apalagi dalam pendidikan anak usia dini, pendidik dituntut untuk menggunakan media pada saat menyampaikan materi atau pada saat pembelajaran berlangsung. Studi pendahuluan di TK Yayasan Islam pada kelompok A bahwa media pembelajaran digunakan setiap hari oleh guru. Media yang sering digunakan untuk mengenalkan huruf alfabet kepada anak yakni poster yang menempel didinding kelas. Media yang digunakan di taman kanak-kanak sebaiknya media yang bisa digunakan atau dimainakan langsung oleh anak, agar anak memiliki pengalaman baru serta dapat melatih konsentrasi anak. Hasil identifikasi dan menganalisis masalah tersebut, peneliti menindak lanjuti dengan merancang media big book alfabet sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf alfabet anak usia 4 s.d. 5 tahun. Dalam penelitian ini menggunakan metode Design Based Research (DBR) yang dikembangkan oleh Amiel dan Reeves untuk merancang, mengembangkan, dan menguji kelayakan suatu produk untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Bahan utama produk dirancang menggunakan fiber berukuran 50 x 37,5 cm, kemudian fiber tersebut dilapisi oleh kain flanel berwarna biru, kuning, dan motif polkadot. Studi pendahuluan penelitian ini dilakukan di TK Yayasan Islam. Pengumpulan data hanya dengan wawancara dan validasi ahli saja, hal ini dikarenakan adanya pandemik Corona Virus Disease (COVID-19) sehingga peneliti tidak bisa melanjutkan uji coba produk ke lapangan. Rancangan produk dinyatakan layak oleh ketiga validator ahli, kemudia melakukan revisi sesuai saran dan rekomendasi dari validator ahli. Secara umum produk dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran tentang kemampuan mengenal huruf alfabet anak usia 4 s.d. 5 tahun.   


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 131-144
Author(s):  
Irna Najiah ◽  
Lutfi Nur ◽  
Taopik Rahman

This research is based on the results of preliminary studies that have been conducted by researchers regarding the importance of brushing teeth. Brushing teeth in children aged 4-5 years is not explained in detail in the curriculum and has an impact on the difficulties faced by teachers in selecting and designing learning media to brush their teeth, therefore researchers design learning media with approaches that are appropriate to the conditions of children in the field. Researchers developed the tooth puppet media into a Healthy Dental Box (HDB) medium to facilitate the brushing skills of children aged 4-5 years. The method used in this research is Design Based Research (DBR) developed by Reeves to design, develop, and test the feasibility of a product to overcome problems in learning. Data collection is done by observation, interview and validation of media experts. In general, the product is declared suitable for use as a learning medium regarding brushing teeth based on the results of media validation by experts in the health sector, experts in the field of learning media and pedagogical experts. Reflections on product development, namely producing Healthy Dental Box (HDB) media to facilitate tooth brushing skills in children aged 4-5 years. Penelitian ini didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pentingnya menggosok gigi. Menggosok gigi pada anak usia 4-5 tahun tidak dijelaskan secara rinci dalam kurikulum dan berdampak pada kesulitan yang dihadapi guru dalam memilih dan merancang media pembelajaran menggosok gigi anak, untuk itu peneliti merancang media pembelajaran dengan pendekatan yang sesuai dengan kondisi anak di lapangan. Peneliti mengembangkan media boneka gigi menjadi media Healthy Dental Box (HDB) untuk memfasilitasi keterampilan menggosok gigi anak usia 4-5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Design Based Research (DBR) yang dikembangkan oleh Reeves untuk merancang, mengembangkan, dan menguji kelayakan suatu produk untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran.   Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan validasi ahli media. Secara umum produk dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran mengenai menggosok gigi berdasarkan hasil validasi media oleh ahli dalam bidang kesehatan, ahli bidang media pembelajaran dan ahli pedagogik. Refleksi dari pengembangan produk, yaitu menghasilkan media Healthy Dental Box (HDB) untuk memfasilitasi keterampilan menggosok gigi pada anak usia 4-5 tahun.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document