scholarly journals Workshop Pengembangan RPP dengan Model Cooperative Learning bagi Guru-Guru Bahasa Indonesia

Jurnal SOLMA ◽  
2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 289
Author(s):  
Siti Rochmiyati ◽  
Mukhlish Mukhlish

Pelaksanaan Kurikulum 2013 atau K-13 ternyata tidak begitu mulus. Selain pelaksanaan yang silih berganti dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga berbagai perubahan pada rumusan Kompetensi Dasar K-13. Bahkan, pada tahun 2017 di satuan pendidikan DIY berlaku berbagai kurikulum. Ada yang masih memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ada yang sudah menggunakan K-13, dan ada pula yang campuran. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada K-13 berbasis genre/teks. Selain itu, guru-guru harus menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan mengembangkan karakter. Tuntutan tersebut harus tercermin dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini menuntut guru untuk selalu mengikuti perkembangan K-13. Kegiatan pengabdian ini berupa Workshop Pengembangan RPP dengan Model Cooperative Learning Berdasarkan Kurikulum 2013” bgi guru-guru Bahasa Indonesia SMP se-Kabupaten Sleman. Kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri I Ngemplak yang diikuti oleh 42 guru-guru dari berbagai SMP/MTs dan dihadiri pula Pengawas Dikpora  Kabupaten Sleman. Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu workshop dan pendampingan secara online yang diakhiri dengan pengumpulan hasil kegiatan. Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab, dan simulasi tentang komponen-komponen RPP dan penerapan model. Hasilnya para guru dapat mengembangkan komponen-komponen RPP Bahasa Indonesia berbasis genre  sesuai dengan K-13 serta  model Cooperative Learning yang inovatif. Namun, pengembangan karakter dalam fokus sikap belum semuanya mencantumkannya secara eksplisit dalam RPP. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah agar kegiatan berlanjut secara kontinyu sehingga dinamika perkembangan kurikulum bisa selalu diikuti dan ada kesesuaian antara ilmu yang dikembangkan Perguruan Tinggi dengan kebutuhan masyarakat dan sebaliknya.

2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Nismarni Nismarni

In the background backs Indonesian learning results obtained by the students is very low because the method of learning that are not relevant. Classroom action research aims to determine the implementation of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) to improve learning outcomes Indonesian grade IV A SD Negeri 78 Pekanbaru on instructional materials do. The experiment was conducted in two cycles each cycle two meetings and one daily tests. Each cycle stages are: planning, implementation, observation and reflection. Data from the activity of teachers and students in the can from the observation sheet, while, learning outcomes in getting the daily test results. The results showed the activities of teachers and students has increased, in the first cycle of meetings I obtained a score of 33 (68.75%), in the first cycle of meetings II obtained a score of 38 (79.17%), the second cycle of meetings I obtained a score of 40 (83 , 33%), and the second cycle II meeting obtained a score of 44 (91.67%). And in the first cycle of the first meeting of student activity data obtained a score of 27 (56.25%), in the first cycle II meeting increased with the acquisition of a score of 36 (75.00%), and the second cycle first meeting increased to 41 (85.42 %), the second cycle II meeting increased to 45 (93.75%). Learning outcomes of students has increased, this is evidenced by: the preliminary data the number of students who reach KKM amounted to 10 students (28.57%) with an average of learning outcomes at 65.37. Increased in the first cycle by the number of students who completed totaling 26 students (74.28%) with an average of learning outcomes at 76.00. And the second cycle increases with the number of students 32 students (91.42%) with an average of learning outcomes at 86.86. Based on these results it can be concluded that the implementation of cooperative learning model NHT can improve learning outcomes Indonesian grade IV A SD Negeri 78 Pekanbaru. 


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Puji Astuti

ABSTRACTThe choice of the problem of classroom action research is based on the fact that students' ability to read news texts is still very low. Whereas with the mastery of Indonesian language lessons in general students do not have difficulty learning other subjects. This research was conducted in July to November 2015, because in those months the students had completed the first semester of the general exam and were still at the beginning of the second semester so that the students' conditions could be observed from the beginning.Cooperative Method STAD is a learning method wherein the learning process teaches the teacher to invite students to work together in groups to complete assignments in the classroom and allow students to find information on information that can be traditionally told or disguised.From this writing it can be concluded that with the motivation in learning STAD cooperative learning methods the students' ability to read news scripts increases and learning outcomes will be optimal. The more precise the motivation given, the more successful the lesson will be. With high motivation, the intensity of student learning efforts will also be high. So motivation will always determine the intensity of student learning. This will improve student understanding.Keywords: Reading News Scripts, Cooperative STAD


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
I Komang Adi Suandika ◽  
I Nyoman Pasek Nugraha ◽  
L.J.E. Dewi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan keaktifan belajar pekerjaan dasar otomotif antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (2) perbedaan hasil belajar pekerjaan dasar otomotif antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (3) perbedaan keaktifan dan hasil belajar pekerjaan dasar otomotif secara simultan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif pada mata pelajaran pekerjaan dasar otomotif, siswa kelas X TKRO di SMK Negeri 1 Denpasar. Objek penelitian ini adalah pelaksanaan, keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT). Data dikumpulkan dengan metode observasi, dokumentasi, angket dan tes. Sampel penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan MANOVA. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) rata-rata keaktifan belajar siswa pada kelas eksperimen (82,25), pada kelompok kontrol (73,28) (2) rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (76,81), pada kelompok kontrol (63,47). Kata kunci: 1; TGT 2; Keaktifan Belajar 3; Hasil Belajar.Daftar RujukanSardiman, A.M. (2001). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.Mri, S.,  Ahmadi, L.K. (2010). Proses pembelajaran kreatif dan inovatif dalam kelas : Metode, landasan teoritis-praktis penerapannya. Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya.Aiken. L. R. (1985). Three coeffcients for analyzing the reliability and validity of ratings. Education and Psychological Measurement. 45,131-142Anastasi, A., Urbina, U. (1997). Psychological testing. New Jersey Prentice-Hall. IncAnas, S.  (2012). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo PersadaArikunto, S.  (2009). Dasar - dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.Arikunto, S.  (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek edisi revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Baharuddin. (2008). Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.Candiasa, I M. (2010). Statistik univariat dan bivariat disertai aplikasi SPSS. Singaraja : Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.David, W.J. (2010). Colaborative learning : Strategi pembelajaran untuk sukses bersama. Jakarta: Nusamedia.Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.Djamarah, S.B., Aswan, Z. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.Eggen, dkk. (2012). Strategi dan model pembelajaran mengajarkan konten dan keterampilan berfikir. Jakarta : Indeks.Emzir. (2012). Metodelogi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Bandung : Rajagrafindo Persada.Hamalik, Oemar. (2011). Proses belajar mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.Isjoni. (2013). Cooperative learning efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung  : Alfabeta.Starani. (2011). Model pembelajaran inovatif. Medan : Media Persada.Joyce dan Weil . (2013). Model-model pengajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Kamdi. (2007). Strategi pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Koyan, I. W. (2011). Assesmen dalam pendidikan. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.Koyan, I. W. (2012). Statistika pendidikan (Teknik analisis data kuantitatif) Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.Lie, A. (2008). Cooperative learning: Mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta : Gasindo.Martinis, Y. (2007). Kiat pembelajaran siswa. Jakarta :  Ar-Ruzza Media.Moh. U.U. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung :  PT. Mancama  Jaya Cemerang.Nazir, M. (1983). Metode penelitian. Jakarta :Ghalia Indonesia.Widiartana, P. N. (2015). Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola basket pada siswa kelas XI Babud 2 SMA Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2014/2015.Russefendi, E. T. (2005). Dasar-dasar peneitian pendidikan dan bidang non eksakta ainnya. Bandung : Tarsito.Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Depok : PT. Rajagrafindo Persada.Rusmini, S. dkk (1995) Psikologi pendidikan. Yogyakarta : FIP-UNY.Sanjaya, W. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.Setyosari, P. (2010). Metode penelitian dan pengembanga. Jakarta : Kencana.Shoimin, A. (2014). Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Vol. 203.Slavin, R. E. (2015). Cooperative learning: Teori, riset dan praktik. Bandung : Nusa Media. Vol. 163.Solihatin, Etin., Raharjo. (2007). Cooperative learning analisis model pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.Sudjana, N. (2005). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.Sugianto. (2009). Model - model pembelajaran inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.Sugiyono. (2004). Metodologi penelitian. Bandung :  Alfabeta.Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D edisi revisi. Bandung : Alfabeta.Supinah, dkk. (2010). Pembelajaran matematika di SD. Yogyakarta : PPPPTK Matematika.Suprijono, A. (2009). Cooperative learning ; Teori dan aplikasi PAIKEM Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Swandewi, N. K., dkk (2015). Penerapan teams games tournament (TGT) berbantuan domino card untuk meningkatkan kemampuan mengingat huruf hiragana dan katakana pada siswa kelas X IIS 3 di SMA negeri 4 singaraja tahun ajaran 2014/2015.  Singaraja : e-Journal Penidikan Bahasa Jepang Undiksha. Vol : 1 No : 2.Wendra. (2016). Penulis karya ilmiah. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.Wiradarma, I. K., dkk (2015). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tornament (TGT) untuk meningktakan partisipasi aktif dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 3 SMA negeri 1 sawan semester genap tahun pelajaran 2014/2015.Yuniardi, D. (2015). Industri otomotif (Nasional)". Tersedia pada https://www.kompasiana.com/dewayuniardi/54f33e65745513a32b6c6d07/industri-otomotif-nasional (diakses tanggal 12 Oktober 2019).


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 22-35
Author(s):  
R Wiwik Sulistiyani

Setelah diadakan observasi di kelas V SDN Karangtengah 4 ditemukan permasalahan hasil ulangan formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan mendengarkan masih ada 50 % siswa yang nilainya di bawah KKM yaitu 70. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis cara meningkatkan hasil belajar kelas V SDN Karangtengah 4 pada keterampilan mendengarkan melalui model cooperative learning dengan media proyeksi LCD. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Karangtengah 4 Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Dengan sasaran mata pelajaran Bahasa Indonesia. Rencana perbaikan pembelajaran ini menggunakan PTK. Hasil dari penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa kelas V SDN Karangtengah 4 setelah diterapkan model cooperative learning dan media proyeksi LCD dalam pembelajaran, dari pra siklus yang mendapat 50 % kemudian siklus 1  73 % lalu siklus 2 100 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model cooperative learning dan media proyeksi LCD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Karangtengah 4 Kecamatan Ngawi pada keterampilan mendengarkan.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 816-825
Author(s):  
Mulyadi Eko Purnomo

Evaluasi merupakan bagian penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru Bahasa Indonesia (BI) harus memiliki kemampuan yang memadai tentang pelaksanaan evaluasi tersebut. Dalam Kurikulum 2013 (K-13) terdapat satu jenis penilaian yang harus dilakukan yaitu penilaian autentik (authentic assessment). Guru BI harus memiliki kemampuan yang memadai tentang hal ini, terutama untuk menilai proses dan hasil pembelajran BI. Guru-guru BI di Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau sebagian besar belum memahami dengan baik tentang penilaian autentik dalam pembelajaran BI. Hal ini didasarkan pada survey awal yang dilakukan tim juga dari surat yang diberikan melalui MGMP BI. Kepada mereka dilakukan pendampingan dan pembimbingan termasuk workshop tentang pengembangan rubrik penilaian autentik dan lembar observasi. Sejumlah 17 orang guru SMA/SMK di Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau menjadi peserta dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan adalah penyampaian informasi, diskusi, dan kerja kelompok (workshop). Pada awal dan akhir kegiatan dilakukan tes dalam bentuk refleksi diri tentang aspek-aspek penilaian autentik dalam pembelajaran BI. Hasilnya adalah terdapat peningkatan kemampuan peserta tentang penilaian autentik dalam pembelajaran BI sebelum dan sesudah kegiatan dengan N-gain 0,56 yang berarti sedang


Author(s):  
Asep Priatna ◽  
Imas Patmawati

This research was motivated by the lack of listening skills of students in Indonesian Language subjects. This study aims to determine the effect of the Two Stay Two Stray type of cooperative learning model on the improvement of students' listening skills in Indonesian. This research was conducted at SDN Rancasari in the 2020/2021 school year with a research sample of 22 grade IV students. This research method using quantitative methods with a pre-experimental research design. Researchers used pretest and posttest to determine the increase and effect of the Two Stay Two Stray type of cooperative learning model. The data collection techniques in this study were through tests, observation and documentation. The data analysis technique in this study uses the N-Gain calculation to measure the improvement of students' listening skills in Indonesian subjects and hypothesis testing (t-test) to determine the effect of the Two Saty Two Stray type of cooperative learning model on improving the listening skills of students in the eyes. Indonesian language lessons. The results showed that (1) there was an influence of the Two Saty Two Stray type of cooperative learning model on the listening skills of students in Indonesian subjects. This is evidenced by the results of the hypothesis test (t test) with a significance value of 0.000 <0.05. And from the results of observations of student activity shows that each meeting has changed as much as 5% with an average result of 72.50% with a good category (2) there is an increase in students' listening skills in Indonesian subjects with an average N-Gain score 0.55 with "medium" criteria. Thus, before the treatment (treatment) and after the treatment (treatment) there is an increase and influence on the listening skills of students. So it can be concluded that there is an effect of the Two Stay Two Stray type of cooperative learning model in improving the listening skills of students in Indonesian subjects.


Author(s):  
Lusiana - ◽  
Berman Hutahaean
Keyword(s):  
K 13 ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Kurikulum 2013 di SMP St. Thomas 3 Medan. Permasalahan kesulitan belajar dalam kurikulum 2013 (K-13) tersebut dideskripsikan berdasarkan dua aspek yang meliputi faktor kesulitan belajar dilihat dari inteligensi dan faktor kesulitan belajar dilihat dari non-inteligensi siswa dalam  pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian survei. Populasi dari penelitian ini adalah guru, siswa, orang tua dan peneliti, di SMP St. Thomas 3 Medan yang menerapkan K-13. Data diperoleh melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil angket, wawancara, observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif  kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP St. Thomas 3 Medan menerapkan K-13 dengan sangat baik. Namun siswa yang belum siap  atau tidak mampu untuk menerima kurikulum 2013. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran, guru sudah menerapkan beberapa model pembelajaran yang dianjurkan untuk implementasi K-13. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami oleh peserta didik di antaranya: kurang lancar membaca, tulisan yang sulit dibaca, keterlambatan dalam pemahaman, malas belajar, serta kurang antusias peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu guru juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kesulitan belajar peserta didik yaitu: cara mengajar guru yang kurang efektif, serta kurangnya motivasi dari keluarga dan orang tua. Melihat dari banyaknya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik maka sangat diharapkan kepada guru agar lebih dini mendeteksi jenis kesulitan belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat dilakukan pencegahan atau pemberian solusi sedini mungkin


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 282
Author(s):  
Bernardinus Dickson Carnegie Maloring ◽  
Asihlya Sandu ◽  
Robert Harry Soesanto ◽  
Jacob S Seleky

<p>Based on observations of a grade 10 social studies-track 2 class, students appeared less active in learning. Many students in the class looked sleepy, were too embarrassed to ask questions, did not want to join in discussions with their friends, and were too lazy to do the tasks. This research aims to understand whether the Team Game Tournament (TGT) method can increase the activeness of students. The method of Classroom Action Research is the model Kemmis and McTaggart administered in two cycles. The research was done at a school in Makassar with 25 students from the grade 10 social studies-track 2 as research subjects. The data were collected using mentor observation sheets, students' questionnaires and reflection journals. The results of the analysis show that the students’ activeness in participation, students’ activeness in sharing opinions, and students’ activeness in listening and discussing have reached the standard of success and received a "good" minimum predicate with 68%, 72% and 92% respectively. Over all, the result of this research can be concluded that TGT method can improve student learning activity.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Hasil observasi dalam kelas menunjukkan bahwa siswa kelas X IPS 2 kurang aktif di dalam pembelajaran. Banyak siswa yang tidur-tiduran, malu bertanya, tidak mau berdiskusi dan malas mengerjakan soal-soal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode <em>Team Game Tournament</em> (TGT) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan langkah-langkah penerapan metode TGT yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus  dilakukan di salah satu sekolah di Makassar dengan subjek penelitian siswa kelas X IPS 2. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen lembar observasi, lembar angket dan jurnal refleksi. Hasil analisis menunjukan bahwa keaktifan siswa dalam berpastisipasi di dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengajukan pendapatnya dan  keaktifan siswa dalam menjawab soal atau memecahkan soal mencapai standar keberhasilan dan mendapat predikat minimal “baik” dengan presentase secara berurutan yaitu 68%, 72% dan 92%. Hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.</p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
I Wayan Sudirta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa indonesia pada materi  menganalisis kebahasaan teks prosedur , bagi siswa kelas XI IPS  melalui penerapan  model pembelajaran Cooperative Learning. Penelitian ini dilakukan di  SMA Negeri 1 Negara  kelas XI IPS   Semester Ganjil tahun pelajaran 2018/2019  dengan jumlah siswa dengan jumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, tiap siklus dalam penelitian meliputi empat langkah yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah selama proses pembelajaran  dan dilakukannya refleksi ternyata adanya peningkatan pencapaian. Pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penelitian yang terdiri dari : a) Tes Uji Kompetensi, b) Angket Siswa, c) Lembar Observasi, d) Wawancara, dan e) Reflexi. Hasil yang didapat melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terutama pada tahap observasi  dilakukan  analisis  oleh peneliti agar mendapat gambaran data dan informasi yang diperlukan  untuk penulisan hasil penelitian ini lebih lanjut. Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan  model pembelajaran Cooperative Learning   pada mata pelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI.IPS SMA Negeri 1 Negara  tahun pelajaran 2018/2019


Author(s):  
Siti Mukhoyyaroh ◽  
Syaiful Jazil

<p>BAHASA INDONESIA:</p><p>Masalah yang diteliti dalam tulisan ini adalah: 1) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (<em>Think</em> <em>Pair</em> <em>Share</em>) pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Al-Irsyadiyah Dermolemahbang Sarirejo Lamongan; 2) Bagaimanakah pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Al-Irsyadiyah Dermolemahbang Sarirejo Lamongan; 3) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (<em>Think</em> <em>Pair</em> <em>Share</em>) terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Al-Irsyadiyah Dermolemahbang Sarirejo Lamongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Observasi untuk memperoleh data tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (<em>Think</em> <em>Pair</em> <em>Share</em>); 2) Angket untuk memperoleh data tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (<em>Think</em> <em>Pair</em> <em>Share</em>) dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Fiqih; 3) Interview dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data gambaran umum objek penelitian. Analisis yang digunakan adalah: 1) prosentase dan 2) product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (<em>Think</em> <em>Pair</em> <em>Share</em>) adalah baik, hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan nilai sebesar 80,2%; 2) Pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Fiqih tergolong baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan nilai sebesar 69,9%; 3) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (<em>Think</em> <em>Pair</em> <em>Share</em>) terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Al-Irsyadiyah Dermolemahbang Sarirejo Lamongan, berdasarkan hasil analisis diperoleh r<sub>xy</sub>= 0,208 dengan jumlah responden 41 sedangkan r<sub>tabel</sub> pada taraf signifikansi 5% adalah 0,316 dan taraf signifikansi 1% adalah 0,408. Jadi r<sub>xy</sub> lebih kecil daripada r<sub>tabel</sub> yang berarti hipotesa alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima atau disetujui. Sedangkan jika dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai “r”  dimana nilai r<sub>xy </sub>berada diantara 0,20–0,40 yang berarti korelasinya rendah.</p><p> </p><p>ENGLISH:</p><p>This paper examined some issues: 1) How is the application of cooperative learning model type TPS on Fiqh lesson; 2) How is the students’ understanding; 3) How is the effect of TPS in students’ understanding. Data collection techniques used in this paper include: 1) Observation to obtain data on the use of TPS; 2) Questionnaire to obtain data on the application of TPS and students’ understanding of Fiqh; 3) Interview and documentation was done to gain general data of the research’s object. The analyses used were: percentage and product moment. The result showed that: 1) the use of TPS was good; 2) Students’ understanding of Fiqh lesson was also good; 3) The effect of cooperative learning model type TPS in students’ understanding of Fiqh lesson, based on the result of the analysis was rxy = 0.208 with 41 respondents, while r table in the significant standard of 5% and 1% are 0.316 and 0.408. Therefore, rxy is smaller than r table which means the alternative hypothesis (Ha) is ignored and zero hypothesis (Ho) is accepted.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document