scholarly journals Pengaruh Lama Kerja terhadap Tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) Perawat Suku Bugis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Labuang Baji

2019 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 220 ◽  
Author(s):  
Andi Indahwaty Sidin ◽  
Yahya Thamrin ◽  
Rifa’ah Mahmudah

Suku Bugis adalah salah satu suku yang paling banyak tersebar di Indonesia yang dikenal memiliki semangat yang tinggi, gemar berpetualang dan suka merantau.Suku Bugis memiliki nilai budaya yang tinggi yang berdampak terhadap kinerja individu dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lama bekerja pada tingkat OCB perawat suku Bugis di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel sebanyak 98 orang perawat dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria suku Bugis. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh perawat Suku Bugis Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji memiliki tingkat OCB yang tinggi. Hasil Uji rergesi linear antara lama kerja dan OCB menunjukkan tidak ada pengaruh antara lama bekerja dan OCB yaitu nilai p=0,203>0,005. Sehingga disimpulkan bahwa perawat memiliki tingkat OCB yang tinggi walaupun dengan rentang lama kerja yang berbeda hal ini karena perawat suku Bugis merefleksikan nilai budaya siri’ na pesse berupa matinulu (kerja keras), getteng (teguh) dan marenreng perru (setia) pada saat memberikan pelayanan di rumah sakit.

Author(s):  
Rifa'ah Mahmudah ◽  
Andi Indahwaty ◽  
Yahya Thamrin

Nilai budaya diperoleh seseorang dari awal kehidupan yang mempengaruhi perilaku di tempat kerja. Leader Member Exchange yang tinggi telah diketahui dapat memotivasi karyawan sehingga dapat menunjukkan perilaku Organizational Citizenship Behavior yang dipercaya menjadi penyebab meiningkatnya produktifitas di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leader member exchange terhadap organizational citizenship behavior Perawat Suku Bugis-Makassar di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel sebanyak 98 orang perawat dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria suku Bugis-Makassar. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian responden dengan karakter Bugis-makassar  yang  erat  dengan nilai budaya siri’ na pacce dengan kriteria sipakatau (kemanusiaan); deceng (baik); asseddingeng (kesatuan) dan marenreng perru (setia) menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan proffesional respect (p<0,05), contribution (p<0,05), dan affect  (p<0,05) terhadap organizational citizenship behavior. Sebaliknya, tidak ada pengaruh loyalty (p>0,05) terhadap organizatioonal citizenship behavior perawat Suku Bugis Makassar


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 70-79
Author(s):  
Ria Chandra Kartika ◽  
M. Risya Rizki

Human resources are an important aspect of organizational success. In the last three years, outpatient visits at RSIA NUN Surabaya decreased by 5.32%. The results of the identification showed that, one of the causes of the decrease in visits was patient dissatisfaction with the service of the officers. The objectives of this research were analyzing Organizational Citizenship Behavior (OCB) based on characteristics of employees in the hospital. This research is analytic descriptive with cross sectional study design. The samples were 34 employees were selected using purposive sampling. Result of this research showed that employees who had organizational citizenship behavior in the fewer categories were employees who had more than 32 years of age (≥ 32 years) with 77.8% presentations. Employees who have Organizational Citizenship Behavior (OCB) with fewer categories are employees who have a work period of less than 2 years with 100% presentation. The conclusion of this study is that employees who are more mature tend to have low OCB. Employees who have a low working period tend to have a low OCB. Therefore, it is important for hospital management to improve relationships between employees through gathering and maximizing employee potential when undergoing training for new employees.


Author(s):  
Abbasali Dehghani Tafti ◽  
Mohammad Hossein Dehghani ◽  
Fatemeh Pourshariati ◽  
Babak Shiravand

Introduction: The organizational citizenship behavior in hospitals is of great importance since it enhances positive relationships between employees and their involvement in organizational activities. On the other hand, culture is one of the main and major components of the organization, which has a direct effect on promoting the organization's activities. In this regard, rich Islamic culture with its pure concepts has a great role in shaping and refining people's behaviors. The purpose of this study was to investigate the effect of Islamic culture on organizational citizenship behavior among nurses in hospitals of Yazd University of Medical Sciences. Methods: In this cross-sectional study, 264 staff of the selected hospitals affiliated with Yazd University of Medical Sciences was selected using two-stage sampling method. The data collection tool was a valid and reliable questionnaire consisting of three sections: demographic information, a 22-item organizational citizenship behavior questionnaire with 5 dimensions, and the Islamic culture questionnaire, which should be answered using a 5-point Likert scale. Data were analyzed using SPSS 21 and SmartPLS software. Results: Among the dimensions of organizational citizenship behavior, the highest mean and standard deviation were related to conscientiousness dimension (3.10±0.69). The total mean and standard deviation was calculated as 2.99±0.57 for the component of organizational citizenship behavior. The mean and standard deviation of Islamic culture was 2.89±0.53. According to the data analysis algorithm in PLS method, by examining the significant coefficients of t for each path, Islamic culture had significant effect on all components of the organizational citizenship behavior. Conclusion: Considering the impact of Islamic culture on organizational citizenship behavior, various cultural programs such as cultural training courses, cultural seminars, and cultural events are suggested to promote Islamic culture in hospitals


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 191-197
Author(s):  
Raden Jaka Sarwadhamana ◽  
Sumarni Sumarni ◽  
Nava Yuliandari

The rapid development of health can be seen from the increasing number of hospitals. The hospital is to be followed by the quality of human resources in supporting high-quality health services. This study aims to determine the relationship between transformational leadership style and organizational citizenship behavior (OCB). The approach used in this research is quantitative analytic approach with cross sectional study. The population and sample in this study were non-civil servant functional nurses in inpatient rooms class II and III at Panembahan Senopati Bantul Hospital with a total of 55 respondents. Then to analyze the data in this study using Kendall-Tau with the help of the SPSS application. The results showed that there was a significan relationship between transformational leadership style and organizational citizenship behavior (OCB), where the correlation coefficient (r) was 0.344 with Sig. 0.009 (p <0.05). The conclusion shows that there is a relationship between transformational leadership style and organizational citizenship behavior (OCB) on nurses in panembahan senopati hospital, Bantul Yogyakarta. 


2019 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
Ignatius Soni Kurniawan ◽  
Lusia Tria Hatmanti Hutami

This research aims to test the mediation of organizational citizenship behavior between rewards and recognition toward task performance and the mediation of perceived organizational support between feedbacks from job toward task performance. This research performed on SMEs craft employee in Kasongan, Bantul, with total of 114 respondents. The sampling technique used purposive sampling only to employee with two years work experience and concurrently did not work as an owner. The result showed that organizational citizenship behavior did not mediate rewards and recognition toward task performance, but only perceived organizational support mediated between feedbacks from job toward task performance.


Author(s):  
Andi Surayya Mappangile

ABSTRAK Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan pada mata terjadi akibat mata mengalami kelelahan. Kelelahan mata dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah astenopia. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran keluhan kelelahan mata berdasarkan usia, lama kerja, istirahat mata, jarak monitor dan tingkat pencahayaan di kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Andreas Gunawan SH. M.Kn. melalui metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja kantor Andreas Gunawan SH. M.Kn. sebanyak 20. Pemilihan sampel penelitian menggunakan Purposive Sampling sebanyak 8 responden. Metode pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara secara mendalam (deep interview) kepada 8 responden. Dari hasil penelitian diketahui gambaran keluhan keluhan kelelahan mata berdasarkan usia, lama kerja, istirahat mata, jarak monitor dan tingkat pencahayaan di kantor Andreas Gunawan SH. M.Kn.. Penggunaan komputer yang dilakukan oleh pekerja juga masih jauh dari kata ergonomi. Penggunaan komputer yang tidak ergonomi sendiri dapat menyebabkan kelelahan mata yang dapat merugikan baik itu untuk perusahaan maupun pekerja, terutama kesehatan mata pekerja itu sendiri.


MEDISAINS ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Srimiyati Srimiyati

Latar Belakang: Komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus salah satunya kaki diabetik.  Masalah kaki diabetik memerlukan waktu dan biaya cukup banyak. Pencegahan kaki diabetik dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Penderita diabetes yang memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan kaki diabetik menjadi dasar dan memotivasi untuk mengendalikan komplikasi penyakitnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pencegahan kaki diabetik bagi penderita diabetesMetode: Penelitian ini adalah descriptive correlational, menggunakan pendekatan cross sectional study.  Populasinya seluruh penderita diabetes melitus yang berobat jalan. Sampel berjumlah 53 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpul data menggunakan kuesioner terdiri dari 20 item untuk menggali pengetahuan pencegahan kaki diabetik dan 15 item perawatan kaki. Penelitian dilakukan di RSI Siti Khatijah PalembangHasil: penelitian menunjukkan sebagian besar responden perempuan  (58,5%), usia > 55 tahun (83,0%), pendidikan menengah kebawah (67,9%), menderita diabetes mellitus > 5 tahun (58,5%), responden yang memiliki pengetahuan pencegahan kaki diabetik dengan kriteria tinggi  sebanyak 36 (67,9%), melakukan perawatan kaki diabetik (60,4%). Hasil uji statistik chi squere menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki (p= 0,024; OR= 4.767). .Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki pada pasien diabetes. Pasien diabetes yang memiliki pengetahuan baik mengenai perwatan kaki berpeluang 4.767 kali lebih besar dalam melakukan perawatan kaki dari pada yang memiliki pengetahuan kurang.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Irmayani

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja.(Wijoyo, yosef 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten barru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Analitik Correlative dengan desain Cross Sectional Study, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru sebanyak 109 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square Test dengan interval kemaknaan α 0,05. Dari hasil analisis bivariat pada kebiasaan jajan didapat nilai ρ = 0,004 dan personal hygiene didapat nilai ρ = 0,008. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Purwanto Purwanto ◽  
Bambang Nur Cahyaningrum

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah struktur corporate governance perusahaan dan reputasi underwriter mempengaruhi IPO underpricing perusahaan yang go public dengan menggunakan periode tahun 2010-2016. Penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh reputasi underwriter dan struktur corporate governance yaitu komposisi dewan komisaris independen, komite audit dan dewan direksi. Penelitian ini merupakan penelitian ekspost facto dengan menggunakan dimensi waktu cross sectional study. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2016. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 117 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reputasi underwriter dan dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap IPO Underpricing di Indonesia.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Eka Santy Abdurahman ◽  
Trivani Eka Putri ◽  
Lepita M.Keb

Percepatan penyembuhan luka jahitan perineum derajat II pada masa nifas sangat diharapkan untuk menghindarkan ibu nifas dari bahaya infeksi yaitu dengan cara penambahkan asupan tinggi protein. Ibu bersalin yang mengalami rupture perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% sedangkan usia 32-39 tahun sebesar 62%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh konsumsi tambahan putih telur  terhadap percepatan penyembuhan luka perenium derajat II pada ibu nifas di PMB Utin Mulia Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Data diambil dari register persalinan di ruang bersalin PMB Utin Mulia, jumlah sampel 20 ibu melahirkan spontan dengan luka jahitan perineum derajat II (10 responden  kelompok intervensi dan 10 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling).  Hasil uji Chi Square didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,010 (p= < 0,05) sehingga hipotesis penelitian diterima yang artinya ada hubungan bermakna antara pemberian putih telur dengan penyembuhan luka perineum derajat II pada ibu nifas di PMB Utin Mulia Kota Pontianak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document