scholarly journals PENGARUH BERKUMUR LARUTAN MADU TERHADAP Ph SALIVA PADA SISWA SDN AIR TAWAR TIMUR KECAMATAN PADANG UTARA

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Etri Yanti ◽  
Doni Marsha ◽  
Nike Puspita Alwi ◽  
Vino Rika Nofia

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi. Dampak yang terjadi dari karies gigi adalah gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan bahwa 92% dari jumlah anak di dunia mengalami masalah kerusakan gigi, untuk mencegah hal tersebut adalah dengan berkumur larutan madu. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i SDN 16 Air Tawar Timur Kecamatan Padang Utara tahun 2017.Jenis penelitian adalahPraEksperiment dengan desain One-GroupPre-Post-Test yang dilaksanakan tanggal 15-16 Agustus 2017.Populasi semua siswa kelas III dengan teknik sampel Purposive Samplingdengan jumlah 16 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data diolah secara komputerisasi dengananalisis univariat menggunakan tabel rerata dan analisis bivariat menggunakan uji t-dependen dengan tingkat kemaknaan 95%.Hasil penelitian didapatkan rata-rata pH saliva siswa/i sebelum berkumur dengan larutan madu adalah 6,38 dan sesudah berkumur dengan larutan madu adalah 7,63. Ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i (p value = 0,000).Berpedoman dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i, maka diharapkan kepada pada guru-guru SDN 16 Air Tawar agar memberikan informasi bagi setiap siswa/i agar menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam upaya mencegah penyakit gigi dan mulut yaitu karies gigi serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat dalam memberikan penyuluhan tentang cara merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Ilham

Latar Belakang : Gout arthritis merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, yang di tandai dengan penumpukan kristal monosodium urat didalam atau disekitar persendian sehingga menimbulkan nyeri. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2017), prevalensi gout arthritis didunia sebanyak 34,2%. Gout arthritis sering terjadi di negara maju seperti Amerika. Prevalensi gout arthritis di negara Amerika sebesar 26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian gout arthritis tidak hanya terjadi di negara maju saja. Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya di negara Indonesia. Penatalaksanaan gout arthritis dapat dilakukan dengan kompres hangat menggunakan jahe merah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian “quasy experiment” dengan desain/rancangan Pre and Post test without control (Control diri sendiri), pengambilan sampel menggunakan Non probability sampling dengan teknik Consecutive sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 20 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kompres hangat, jahe merah, thermometer air dan lembar observasi numeric rating scale (NRS). Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.000 dimana p < ? 0.05 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Wilayah Kerja Puskesmas Massenga Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Tria Nopi Herdiani ◽  
Desi Fitriani ◽  
Ruri Maiseptya Sari ◽  
Vitri Ulandari

World Health Organization (WHO) tahun 2014, melaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di Negara berkembang. Solusi berkala untuk mengatasi anemia pada ibu hamil  diantaranya dengan pemberian Tablet Fe dan vitamin zat besi dari jus jambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap perubahan kadar hemoglobin ibu hamil. Metode penelitian menggunkan Quasi Eksperiment dengan Non-randimized control Grup Pre test-Post test Design. Jumlah  sampel yaitu  30 orang ibu hamil yang di bagi menjadi dua kelompok yaitu 15 orang ibu hamil pada kelompok kontrol dan 15 orang ibu hamil pada kelompok intervensi. Analisis menggunakan Uji Paried t-test dan Independent T-Test.  Hasil penelitian rata –rata peningkatan kadar hemoglobin pretest dan posttest kelompok kontrol  8,867 g/dl dan 10,327 g/dl, dan rata–rata peningkatan kadar hemoglobin pretest dan posttest kelompok perlakuan 8,620 g/dl dan 11,580 g/dl  sehingga ada perbedaan kenaikan kadar hemoglobin kelompok kontrol dan perlakuan nilai rata – rata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol 1,46g/dl dan rata – rata  selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah kelompok perlakuan 2,96 g/dl  dengan nilai P value 0,031. Ada pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kenaikan nilai kadar hemoglobin pada ibu hamil. 


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 128-146
Author(s):  
Andria Pragholapati

Pendahuluan: Data World Health Organization (2010) menunjukkan lansia di dunia yang terkena depresi sebanyak 7 juta orang. Meningkat pada lansia yang tinggal di institusi sekitar 50-75%. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Brain Gym terhadap tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Bandung Tahun 2016. Metode: Penelitian ini menggunakan Quasy eksperiment pre-post test dengan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 17 orang. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Brain gym diberikan pada kelompok perlakuan sebanyak 9 kali dalam 5 hari. Kuesioner menggunakan Geriatric Depression Scale Short form yang memiliki nilai Alfa Cronbach 0.960 ≥ 0.632 menyatakan kuesioner valid dan reliabel. Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian : Wilcoxon menunjukkan hanya pada kelompok intervensi ada perbedaan tingkat depresi dengan p value pada kelompok kontrol 0.109 (α>0.05) dan p value pada kelompok intervensi 0.000 (α<0.05). Hasil Mann Whitney pada kedua kelompok didapatkan p value 0.000 (α ≤ 0,05), maka Ho ditolak hal ini menunjukan ada pengaruh Brain Gym terhadap tingkat depresi. Diskusi: berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa Brain Gym dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia sehingga pada lansia penting dilakukan pemeriksaan tingkat depresi secara berkala dan diterapkan gerakan Brain Gym untuk mengurangi tingkat depresi pada lansia.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25-33
Author(s):  
La Ode Ardiansyah ◽  
Cece Indriani ◽  
Mussapar ◽  
Wa Ode Aisa Zoahira ◽  
Nawawi

World Health Organization mengeluarkan pernyataan bahwa kekhawatiran terhadap penyebaran (Covid-19) sebagai pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah coronavirus. Penanggulangan pandemi Covid-19 terus dilakukan baik secara kuratif, preventif, maupun promotif. Namun, transmisi komunitas masih menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19. Salah satu yang rentan terpapar covid-19 yaitu lansia yang berumur diatas 60 tahun. Upaya untuk mengatasi permasalahan covid-19 pada yaitu dengan pelaksanaan vaksin dalam menciptkan herd immunity. Pada hakikatnya fungsi vaksin Covid-19 membantu membentuk antibody spesifik untuk menimbulkan kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi kesehatan menggunakan media WhatsApp terhadap penerimaan vaksin covid-19 pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Metode penelitian ini dilakukan dengan Quasi Eksperimen Design dengan desain uji Pre-Post Test Design. Hasil Penelitian bahwa uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks test dengan taraf signifikan yang ditetapkan adalah p value < 0,05. Penerimaan vaksin covid-19 responden lansia sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi kesehatan dengan menggunakan media whatsApp diperoleh nila p value = 0,00. Kesimpulan, ada pengaruh sosialisasi kesehatan menggunakan media whatsApp terhadap penerimaan vaksin covid-19 pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Sherly Mutiara ◽  
Dini Qurrata Ayuni ◽  
Rika Astria Rishel

Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 40%, hal ini semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Kadar hemoglobin normal pada ibu-ibu hamil adalah 11 gr/ mmHg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konsumsi rumput laut (eucheuma spinosum) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperiment dengan pendekatan menggunakan rancangan post tes only control group desain. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Naras pada tanggal .Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, Teknik pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS. Hasil analisis univariat ditemukan dari 25 responden terdapat 42% responden mengalami anemia (pre test), 44% tidak mengalami anemia (post test) di wilayah kerja puskesmas naras. Hasil analisis bivariat didapatkan adanya efektivitas konsumsi rumput laut (eucheuma spinosum) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil (p value = 0,000) Di Wilayah Kerja Puskesmas Naras Tahun 2020.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya efektivitas konsumsi rumput laut (eucheuma spinosum) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Diharapkan pada petugas kesehatan hendaknya lebih meningkatkan lagi memberikan penyuluhan kepada penderita anemia, seperti memberikan leafleat atau selebaran-selebaran yang berisikan informasi tentang hal-hal yang mempengaruhi kadar hemoglobin). 


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 288-292
Author(s):  
Liana Ibrahim ◽  
Melia Hidayah

Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal untuk bayi baru lahir selain ASI. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara eksklusif yaitu ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Untuk meningkatkan produksi ASI padi ibu nifas, salah satu Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI, adalah rolling massage punggung yang dapat memberikan sensasi rileks pada ibu, sehingga melancarkan aliran saraf saluran ASI pada kedua payudara. Rancangan penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design dengan two group post test design, dimana terdapat dua kelompok sampel dalam penelitian yang akan diberikan perlakuan dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan dengan jumlah sampel sebanyak 32 sampel dengan 2 kelompok. Hasil dari penelitian ini adalah interprestasi dari hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai α > P Value (0,655 < 0,005) hasi ini berarti tidak terdapat pengaruh antara Rolling Massage Terhadap Terhadap Peningkatan Produksi ASI Ibu di BPM Erniati, Amd. Keb dan BPM Ida Ariani, Amd, Keb Kabupaten Aceh Utara Kata Kunic: Peningkatan Produksi ASI. Rolling Massage


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 308
Author(s):  
Heny Siswanti ◽  
Devi Anggita Sari ◽  
Noor Hidayah

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) terdapat sekitar 54% balita di Indonesia pada tahun 2015, prevalensi status gizi balita untuk gizi kurang sebesar 19,20% dan gizi buruk 8,8%. Data Jawa Tengah mununjukkan bahwa Gizi buruk sebanyak 3% dan gizi kurang sebanyak 13,9%. Prevalensi gizi kurang di Kabupaten Demak untuk tahun pada tahun 2015 sebesar 3,05 %, pada tahun 2016 sebesar 2,8 % dan pada tahun 2017 sebanyak 2,6 %. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian susu dan mentega terhadap berat badan pada balita dengan berat badan yang kurang di Desa Sedo Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Metode: Jenis penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest group with control design. Besar sampel 22 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling.. Analisis data uji statistik nonparametrik Wilcoxon Test. Hasil Penelitian : Sebagian besar pada kelompok intervensi berat badan balita  (pre-test) adalah kurus sebanyak 9 balita (81,8%), sedangkan  (post-test) adalah kurus sebanyak 7 balita (63,6%).  Sementara pada kelompok kontrol, sebagian besar berat badan balita saat observasi awal adalah kurus sebanyak 9 balita (81,8%), sedangkan saat observasi akhir adalah kurus sebanyak 8 balita (72,7%). Simpulan : Ada pengaruh pemberian susu dan mentega terhadap berat badan pada balita dengan berat badan yang kurang di Desa Sedo Kecamatan Demak Kabupaten Demak dengan p value 0,014 < α 0,05.


2021 ◽  
Vol 11 (22) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Admin ◽  
Fera Siska

Hygiene adalah usaha kesehatan yang bersifat preventif dengan cara memelihara dan mempertahankan atau memperbaiki kesehatan diri manusia. Menurut catatan World Health Organization tahun 2017, mencuci tangan dengan sabun mampu mengurangi 40 persen risiko diare dan 20 persen risiko infeksi saluran pernafasan akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan hand hygiene pada anak sekolah dasar di  kelas 4 dan 5 SD Negeri 169 Palembang tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre Experimental Design dengan rancangan  penelitian pre-post test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri 169 Palembang yang berjumlah 133 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 133 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diketahui sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden pengetahuan kurang sebanyak 101 responden (75,9%), sesudah diberikan pendidikan kesehatan responden pengetahuan baik sebanyak 94 responden (70,7%). Hasil uji statistik ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan hand hygiene pada anak sekolah dasar di  kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 169 Palembang tahun 2019 (p value = 0,000 < α = 0,05). Diharapkan terus memberikan informasi pada siswa untuk membiasakan diri cuci tangan menggunakan sabun di lingkungan sekolah dan rumah, guna mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh tangan yang kotor.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Fera Riswidautami Herwandar ◽  
Russiska Russiska ◽  
Intan Maharani Fakhrudin

Permasalahan kesehatan pada remaja yang menduduki persentasi terbesar dibanding yang lainnya adalah gangguan menstruasi. Gangguan pada siklus menstruasi (durasi perdarahan yang lebih lama dan ketidakteraturan siklus) disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah stres. Stres diketahui sebagai faktor-faktor penyebab (etiologi) terjadinya gangguan siklus menstruasi. Stres akan memicu pelepasan hormon kortisol dimana hormon kortisol ini dijadikan tolak ukur untuk melihat derajat stres seseorang. Hormon kortisol diatur oleh hipotalamus otak dan kelenjar pituitari, dengan dimulainya aktivitas hipotalamus, hipofisis mengeluarkan FSH dan proses stimulus ovarium akan menghasilkan estrogen. Penelitian yang dilakukan oleh Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dibawah naungan World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa permasalahan remaja di Indonesia adalah seputar permasalahan yang mengenai gangguan menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan tahun 2019 sebanyak 41 responden. Analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan, dari 41 responden terdapat 18 (44%) responden yang mengalami stres sedang, pada siklus menstruasi yang tidak teratur terdapat 25 (61%) responden. Hasil uji rank spearman,  yakni p value = 0,01 (<0,05) yang ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi. Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan tahun 2019. Bagi institusi Pendidikan khususnya Program Studi Diploma III Kebidanan diharapkan dapat membuat sebuah program edukasi mengenai manajemen stres pada remaja yang bisa dilakukan secara rutin di luar jadwal perkuliahan.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document